Wikimedia Commons |
Astronom Soren Meibom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics memimpin sebuah tim yang menentukan kecepatan rotasi sebuah bintang. Dari kecepatan rotasi tersebut, mereka bisa mengukur usia bintang. Dari usia bintang, ilmuwan bisa menerka usia planet yang mengelilinginya.
"Bintang dan planetnya memiliki usia yang sama. Dengan menentukan usia bintang, kita bisa tahu usia planet-planetnya," demikian jelas Meibom kepada American Astronomical Society pada saat sebuah pertemuan di Boston hari Minggu lalu.
Bintang yang muda, menurut pengamatan Meibom dan timnya, berputar lebih cepat. Bintang-bintang muda juga lebih berbintik yang menyebabkan variasi tingkat keterangan saat berputar. Sementara itu, bintang yang lebih tua berputar lebih lambat dan memiliki bintik yang lebih kecil.
Peneliti menggunakan teleskop Kepler Space milik NASA untuk mengetahui kecepatan rotasi beberapa bintang, termasuk bintang berumur 1 miliar tahun, 2,5 miliar tahun, bahkan 9 miliar tahun.
Salah satu faktor yang diperhatikan dalam menemukan planet yang dapat dihuni adalah usia planet, di samping ukuran dan lokasi. Dari hasil studi, "Jika sebuah bintang dan planetnya berumur sekitar 1 miliar tahun, maka planet hanya dapat menampung kehidupan mikroba primitif," kata Meibom. (Sumber: Discovery News)
Sumber: nationalgeographic.co.id
0 comments:
Post a Comment