Bulan Saturnus, Tethys. Image credit: NASA/JPL/Space Science Institute |
Dikutip astronomi.us dari universetoday.com, Sabtu (07/07/2012), Kemungkinan kawah Odysseus terbentuk saat sebagian permukaan Tethys masih dalam kondisi cair. Hal itu dapat meredam efek dari tumbukan asteroid. Jika asteroid tersebut menabrak Tethys saat planet tersebut telah membeku, maka bulan Saturnus tersebut akan pecah menjadi bagian-bagian kecil akibat hebatnya dampak tumbukan asteroid. Gambar di bawah adalah gambar terbaru Cassini yang mengambil gambar kawah Odysseus Tethys pada jarak 68.5 km (42.5 mil).
Terlihat pada gambar terlihat adanya jejak tumbukan. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa bagian Bulan saat itu sudah mengeras dan tidak sepenuhnya masih cair.
Permukaan Tethys. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL/Space Science Institute |
Permukaan Tethys. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL/Space Science Institute |
Cassini mengambil gambar kawah Odysseus dari dekat. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL/Space Science Institute |
Tethys mengorbit Saturnus pada jarak 295.660 km (183.100 mil) lebih dekat 62.000 mil daripada jarak Bulan dengan Bumi. Tethys juga terkena efek Tidal (pasang surut) seperti Bulan kita. Pertemuan panas diantara keduanya membantu melindungi Tethys dari suhu dingin dan solid daripada bulan Saturnus lainnya. Hasilnya Tethys memiliki sedikit kawah dibandingkan Bulan Saturnus lain seperti Rhea dan Dione. (Adi Saputro/ astronomi.us)