Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Showing posts with label Biologi. Show all posts
Showing posts with label Biologi. Show all posts

Sunday, September 22, 2013

Berapa Lama Lagi Bumi Bisa Mendukung Kehidupan ?? Ini Kata Ilmuwan

Planet Bumi yang indah. Image credit: bbci
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dengan basic ilmu pengetahuan yang dimiliki, mereka menyimpulkan bahwa Bumi masih dapat mendukung kehidupan untuk setidaknya 1,75 miliar tahun dari sekarang dengan syarat tidak ada kejadian-kejadian yang mengancam kehidupan itu sendiri seperti perang dunia, perang nuklir maupun intervensi dari obyek lain dari luar Bumi seperi asteroid, komet atau apapun yang bisa mengancam berlangsungnya kehidupan di Bumi. Hal itu disampaikan oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh, Andrew Rushby dari University of East Anglia, Inggris.

Berdasarkan beberapa perkiraan tantang bagaimana kehidupan Bumi itu berakhir seperti yang diungkapkan oleh ilmuwan, dalam waktu 1,75 - 3,25 miliar tahun dari sekarang, Bumi akan berada dalam zona panas. Itu terjadi seiring dengan bertambah besarnya ukuran Matahari yang semakin tua dan membuat Bumi berjarak lebih dekat dengan Matahari. Zona panas tersebut akan membuat materi utama pendukung kehidupan seperti air akan menguap dan yang membuat peluang berlangsungnya kehidupan semakin tipis. Oleh sebab itu saat ini ilmuwan dan astronom fokus untuk mencari planet-planet terdekat dengan Bumi yang dimungkinkan bisa mendukung kehidupan. Sebagai solusi alternatif yang mudah dan cepat adalah planet Mars yang menurut para ilmuwan meskipun berada di sana akan terasa sangat sulit tapi bisa menjadi solusi paling cepat. Menurut mereka walaupun ketika itu Matahari sudah memasuki masa akhir dari kehidupannya dan menjadi bintang raksasa merah, posisi planet Mars masih berada dalam zona aman.

Secara matematis, ilmuwan menghitung bahwa secara keseluruhan Bumi bisa mendukung kehidupan dalam waktu 7,79 miliar tahun dan usianya saat ini sudah 4,5 miliar tahun. Sel sederhana mulai muncul di Bumi 4 miliar tahun lalu, diikuti oleh serangga dalam 400 juta tahun lalu, dinosaurus 300 juta tahun lalu, dan tanaman berbunga 130 juta tahun lalu. "Model manusia modern sudah ada dalam 200 ribu tahun lalu sehingga dibutuhkan waktu yang lama bagia kehidupan cerdas untuk berkembang," ucap Andrew Rushby.

Penelitian tentang hal ini dipublikasikan dalam jurnal astrobiologi bulan September 2013. (LS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, September 10, 2013

Bakteri Bisa Tumbuh Lebih Besar dan Ganas di Luar Angkasa

Media untuk penelitian bakteri yg dibawa pesawat ulang alik Atlantis. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: plosone
Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan oleh para ilmuwan, didapatkan fakta bahwa bakteri ternyata bisa tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar dan ganas di tempat dengan gaya gravitasi mikro seperti di luar angkasa. Pada misi Atlantis terdahulu, dilakukan sejumlah percobaan dengan membuat media koloni hidupnya bakteri (biofilm) untuk kemudian dilihat perkembangannya. Ternyata bakteri tumbuh menjadi lebih besar dan lebih tebal. Hal itu tentu sangat membahayakan bila sampai masuk ke dalam tubuh manusia. "bakteri tumbuh selama penerbangan luar angkasa dan memiliki lebih banyak sel-sel hidup, memiliki biomassa yang lebih banyak, dan juga lebih tebal daripada bakteri yang ada pada kondisi gravitasi normal," ungkap juru bicara NASA dalam sebuah jumpa pers.

Jenis bakteri yang diamati adalah Pseudomonas aeruginosa yang tumbuh cepat selama tiga hari dalam sebuah media urin buatan. Menurut NASA media urin buatan sangat cocok sebagai tempat koloni bakteri terbentuk, baik di dalam atau di luar tubuh manusia dan mengingat itu juga termasuk limbang di pesawat ulang allik, maka media urin buatan dipilih untuk mengatahui sejauh mana efeknya terhadap kesehatan astronot.
Sampel bakteri Pseudomonas aeruginosa. Image credit: google
Hasil penelitian. Image credit: plosone
Hasil penelitian. Image credit: plosone
Setiap media tempat tumbuh bakteri diberi membran selulosa dimana bakteri bisa tumbuh di sana. Metode yang sama juga telah diterapkan pada penelitian di Bumi. "Ini masih dalam tahap awal penelitian dan memerlukan peneletian lebih lanjut lagi untuk mengetahui bagaimana haya gravitasi mikro mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau mikroorganisme lain," ungkap Cynthia Collins dari Rensselaer Polytechnic Institute. "Sebelum kita mengirim astronot ke luar angkasa, kita harus meyakinkan dulu bahwa mereka telah disterilisasi dari bakteri dan mikroorganisme lain untuk mengurangi resiko mereka sebagai pembawa dan tempat tumbuhnya bakteri yang dapat menyebar ke astronot lain dan juga peralatan yang ada," tambah Collins. (UT, PS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto