Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Showing posts with label Venus. Show all posts
Showing posts with label Venus. Show all posts

Friday, November 23, 2012

Venera 13, Wahana Pertama yang Berhasil Ambil Foto Berwarna Permukaan Venus

Foto permukaan planet Venus yang diambil Venera 13. Image credit: NASA
Wahana pesawat luar angkasa buatan manusia yang berhasil mengejutkan dengan mendarat dan sekaligus mengambil foto berwarna permukaan planet Venus adalah wahana milik Uni Soviet, Venera 13. Wahana tersebut berhasil mendarat dan mengambil foto permukaan planet Venus pada 1 Maret 1982.

Perlu diketahui bahwa planet Venus merupakan planet ke-dua terdekat dengan Matahari setelah Merkurius yang jaraknya dengan Matahari sekitar 108 juta km. Keberhasilan wahana Venera 13 waktu itu sungguh sangat mengejutkan sebab karena sangat dekat dengan Matahari, suhu permukaan planet Venus bisa mencapai 465 derajat Celcius.
Foto permukaan planet Venus yang diambil Venera 13. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Wahana pertama buatan manusia yang pertama kali terbang menuju Venus adalah Mariner 2 buatan Amerika Serikat yaitu pada 14 Desember 1962 dan didapat hasil bahwa Venus merupakan planet panas dengan tekanan yang tinggi dan awan tebal menutupi permukaan.

Uni Soviet sendiri pertama kali berhasil mengirimkan wahananya ke Venus pada 18 Oktober 1967 dengan wahana Venera 4 dan wahana tersebut berhasil mengirimkan informasi kembali ke Bumi saat memasuki atmosfer Venus. Wahana Venera 9 merupakan wahana pertama yang berhasil mengirimkan foto permukaan planet Venus ke Bumi namun dalam foto hitam putih dan Venera 9 sendiri rusak akibat tidak mampu menghadapi kerasnya tekanan dan panas di sana. 7 tahun setelah peluncuran Venera 9, pada 1 Maret 1982, wahana Venera 13 berhasil mengambil foto/ gambar berwarna pertama dari permukaan Venus. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, October 2, 2012

Walau Dekat Matahari Suhu Atmosfer Venus Minus 169 Derajat Celcius

Planet Venus. Image credit: NASA
Wahana antariksa Eropa yang mengorbit planet venus, Venus Express, menemukan hal mengejutkan di atmosfer planet tersebut yaitu adanya lapisan atmosfer yang sangat dingin dengan suhu minus 169 derajat Celcius. Lapisan atmosfer tersebut berada sekitar 75 mil (120 km) di atas permukaan Venus.

Dulu astronom mengira bahwa lapisan atmosfer Venus sangat panas. Namun ini fakta baru sekaligus aneh yang ditemukan. Atmosfer yang terdiri dari karbon dioksida tersebut dapat berubah menjadi beku seperti es atau salju, ungkap ilmuwan.

Meskipun Venus lebih dekat dengan Matahari jika dibandingkan dengan Bumi, banyak lapisan atmosfer di Venus yang lebih dingn daripada atmosfer Bumi. Lapisan atmosfer dingin tersebut ada di sepanjang planet's terminator (garis pemisah antara sisi siang dan sisi malam dari planet Venus).

"Kondisi temperatur di siang dan malam hari di ketinggian 120 km sangat berbeda sekali, sehingga di planet's terminator kita bisa berada dalam kondisi transisi diantara panas dan dingin," ungkap Arnaud Mahieux dari Belgian Institute selaku penulis penelitian ini. "Temuan ini sangat baru, dan kita masih perlu meneliti dan memahami apa dampak yang ditimbulkannya," ucap Hakan Svedhem ilmuwan dari ESA's Venus Express project. "Tapi itu istimewa sebab kita tidak akan melihat hal yang sama terjadi pada atmosfer Bumi atau Mars yang memiliki komposisi kimia dan kondisi suhu yang berbeda," tambahnya. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, May 8, 2012

Penyebab Hilangnya Air di Planet Venus

Interaksi diantara angin surya matahari
dan Venus. Image credit: ESA / C. Carreau
Dulu para astronom dengan teleskop sederhana melihat planet Venus, mereka melihat dunia yang diselimuti awan. Di Bumi, awan berarti air, jadi astronom awal membayangkan sebuah dunia tropis dengan curah hujan yang konstan. Tapi atmosfer tebal di Venus hampir seluruhnya terbuat dari karbon dioksida. Bahkan, tekanan atmosfer di permukaan Venus adalah 92 kali lebih banyak dari apa yang Anda akan mengalami di Bumi. Jika awan terdiri dari banyak karbon dioksida, maka apakah ada air di planet Venus?.

Tidak ada air di permukaan planet Venus. Suhu rata-rata di Venus adalah 461,85 ° C. Karena air mendidih pada 100 ° C, tidak dapat berada di permukaan. Tapi apakah air bisa berada di awan dan atmosfer Venus?

Para astronom telah mendeteksi bahwa atmosfer Venus terdiri dari uap air 0,002%. Bandingkan dengan atmosfer bumi, yang berisi uap air 0,40%.

Para ilmuwan berpikir bahwa Venus memiliki formasi mirip dengan Bumi, dan itu tentu diakibatkan bombardir oleh komet yang sama yang membawa sejumlah besar air ke Bumi. Jadi mengapa Venus kehilangan air, sementara Bumi terus terjaga airnya?

Pengamatan terbaru oleh ESA pesawat ruang angkasa Venus Express menemukan bahwa Venus memiliki jejak atom hidrogen dan oksigen meledak menjauhi planet Venus disebabkan oleh angin surya Matahari. Setiap detik, ada 2 x 1024 atom hidrogen yang hilang dari Venus. Magnetosfer Bumi melindungi atmosfer kita dari Matahari, menyalurkan angin surya di seluruh Bumi, dan menjaganya agar tidak mencapai atmosfer kita.

Magnetosfer bumi dihasilkan oleh konveksi material jauh di dalam Bumi. Hal ini terjadi karena perbedaan suhu yang besar antara inti luar dan inti dalam. Pada titik tertentu, lempeng tektonik di Venus berhenti, dan planet ini berhenti mengeluarkan panas dari dalam planet. Tanpa adanya perbedaan suhu tinggi, konveksi di dalamnya berhenti, menghilangkan magnetosfer nya.

Diperkirakan bahwa atmosfer dan permukaan Bumi memiliki 100.000 kali air lebih banyak daripada Venus. Dan jika Bumi tidak memiliki magnetosfer pelindung, Bumi juga akan kehilangan air. (Adi Saputro/astronomi.us)

Sunday, April 15, 2012

Ilmuwan Jelaskan Munculnya Aurora di Planet Venus

Planet Venus. Image credit: Live Science
Baru-baru ini fenomena aurora ditemukan terjadi di planet Venus yang tidak memiliki medan magnet. Hal ini mengejutkan para ilmuwan karena biasanya fenomena dipicu oleh medan magnet suatu planet.

Penemuan ini bisa membantu menjelaskan asal-usul fenomena cahaya misterius di Venus, selain itu peneliti juga dapat mengetahui cara kerja ekor komet.

Aurora merupakan fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala. Di Bumi, aurora terjadi di daerah sekitar kutub utara dan kutub selatan karena pengaruh tekanan medan magnet. Fenomena ini terjadi pada lapisan ionosfer akibat interaksi antara medan magnet planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).

Diwartakan Live Science, Jumat (6/4/2012), medan magnet ini membelokkan partikel bermuatan yang mengalir dari matahari ke lapisan magnetosfer yang mengelilingi suatu planet. Fenomena ini dapat terjadi pada magnetosfer, kemudian menimbulkan aurora dan badai magnetik.

Di sisi planet Venus yang tidak mendapat angin surya, magnetosfer bergerak memanjang ke dalam. Peristiwa ini disebut dengan magnetotail. Meski Venus tidak memiliki medan magnet, terdapat magnetotail yang terjadi akibat interaksi angin surya dengan ionosfer yang bermuatan listrik.

“Secara mengejutkan dinamika yang ditemukan di Venus dan Bumi memiliki kemiripan, meskipun lingkungan magnetiknya sangat berbeda”, jelas Tielong Zhang, pimpinan penulis penelitian sekaligus ilmuwan di Space Research Institute of the Austrian Academy of Science.

“Dalam beberapa dekade, kelap kelip cahaya yang telah diamati dengan berbagai cara dapat ditafsirkan sebagai aurora. Namun, aurora Venus telah lama membingungkan orang karena planet itu tidak memiliki medan magnet,” tambahnya. (okezone.com, astronomi.us)

Monday, March 12, 2012

ESA: Planet Venus Berputar Semakin Lambat Setiap Harinya

Planet Venus. Image credit: universetoday.com
ESA mengatakan para ilmuwan menemukannya ketika berusaha mencocokkan peta baru yang diambil baru-baru ini oleh pesawat Venus Express, dengan gambar yang diambil kira-kira 16 tahun lalu oleh pesawat pengorbit Magellan NASA.

Para peneliti memperhatikan gambar yang diambil Venus Express menunjukkan bahwa beberapa benda di Venus sampai 20 kilometer jauhya dari letak yang mereka perkirakan sebelumnya, kalau laju putaran planet itu sama dengan ketika Magellan mengambil gambarnya. Para ilmuwan mengatakan peta Venus Express dan peta Magellan cocok ketika mereka menambahkan 6,5 menit pada panjang satu hari Venus.

ESA mengatakan fenomena itu memerlukan penelitian lebih jauh.

Sebagai planet kedua terdekat ke Matahari, Venus terletak antara orbit planet Mercury yang kecil itu dan Bumi. (voanews.com, astronomi.us)

Monday, August 15, 2011

Karakteristik dan Rahasia Terbesar Planet Venus

Meski planet kedua di tata surya ini memiliki nama serupa dewi cinta Roma namun planet ini tak penuh cinta. Untuk permulaan, permukaan planet ini mencapai 900 derajat Fahrenheit.

Karenanya, planet kedua ini dinobatkan sebagai planet terpanas di tata surya. Lebih buruk lagi, selimut tebal karbon dioksida menekan 92 kali tekanan atmosfer Bumi di lanskap kering. Awan kusam yang menghalangi pandangan pada permukaan planet itu merupakan asam sulfur.




Planet Venus

Seperti dibayangkan, mempelajari Venus terbukti menjadi pekerjaan sulit. Sedikit demi sedikit, ilmuwan mempelajari lebih banyak mengenai tetangga Bumi ini. Berikut beberapa misteris terbesar mengenai obyek paling terang di langit setelah matahari dan bulan.

Iklim serupa Bumi

Venus kadang disebut sebagai ‘kembaran jahat’ Bumi. Dalam ukuran, komposisi dan lokasi orbit, neraka Venus sebenarnya planet termirip Bumi. Di awal sejarah Venus, para ilmuwan menduga dunia itu sangat mirip Bumi, dengan lautan dan iklim lebih dingin.

Namun, lebih dari beberapa miliar tahun, efek rumah kaca yang ada sangat berpengaruh. Venus sekitar sepertiga lebih dekat matahari dibanding Bumi. Karenanya, Venus mendapat sinar matahari dua kali lebih banyak. Panas ekstra ini menyebabkan penguapan hebat di awal permukaan air.

Pada akhirnya, uap air terperangkap panas yang lebih panas. Pemanasan lebih lanjut planet ini memicu penguapan yang lebih besar hingga akhirnya lautan pun mengering dan menghilang. “Mekanisme ini masuk akal dari Venus awal yang seperti Bumi menjadi Venus saat ini,” kata kurator Astrobiologi David Grinspoon di Denver Museum of Nature & Science.

Ilmuwan interdisipliner pada misi Venus Express, pesawat ruang angkasa yang mengorbit Venus sejak 2006, ini mencari tahu kapan persisnya dan bagaimana Venus menjadi ‘tungku’ untuk membantu pemodelan perubahan iklim Bumi dan menghindarkan Bumi dari nasib serupa Venus.

Atmosfer berotasi super

Venus memutari porosnya jauh lebih lambat dari Bumi. Alhasil, setahun di Venus serupa 243 hari di Bumi. Berdasar hal ini, diketahui angin di puncak awan Venus bisa mencapai 360 km/jam atau 60 kali kecepatan memutar planet.

Secara proporsional, jika angin serupa muncul di Bumi, angin awan khatulistiwa mencapai kecepatan menakjubkan, 9.650 km/ jam. Pendorong cepatnya rotasi Venus adalah energi sinar matahari, papar Grinspoon. Namun, cara kerja penuh fenomena ini tetap menjadi misteri.

Berputar terbalik

Saat dilihat dari kutub utara matahari, semua planet di tata surya mengorbit matahari dengan arah berlawanan dan semuanya hampir berputar searah sumbunya. Namun tidak untuk Venus. Planet kedua ini memiliki rotasi retrograde seperti Uranus.

Artinya, matahari terbit dari barat dan terbenam di timur di planet itu. Perputaran searah jarum jam ini mungkin hasil tabrakan kosmik awal dalam sejarah Venus.

Petir misterius

Petir dari awan Venus hingga kini masih menjadi pertanyaan terbuka. Meski pesawat ruang angkasa Venus Express telah ‘mendengar’ elektromagnetik statis yang secara karakteristik menghasilkan petir di Bumi, kamera belum pernah ‘menangkap’ petir ini, kata Grinspoon.

Cara terbentuknya petir ini juga masih misterius. Di Bumi, peran kunci dimainkan kristal es awan. Di Venus, pasokan bahan ini sangat sedikit dijumpai di atmosfernya yang sangat kering.

Kehidupan Alien di Venus?

Grinspoon mengakui adanya argumen masuk akal mengenai kehidupan Venus, bukan di permukaan planet yang super panas itu namun di awannya. Sekitar 50 km di atas awan seharusnya ada tempat yang bisa dihuni yang memiliki tekanan dan suhu seperti Bumi.

Untuk mendapat energi, makhluk mengambang menyerupai bakteri bisa menggunakan sinar matahari atau bahan kimia di awan. Tentunya, makhluk ini akan mentolerir asam sulfat. Di sisi lain, extremophiles di Bumi menunjukkan, kehidupan bisa berkembang di lingkungan paling keras sekalipun. “Sangat perlu menjelajah awan karena beragam alasan. Salah satunya kemungkinan keberadaan kehidupan eksotis ini,” tutup Grinspoon. Karakteristik dan Rahasia Terbesar Planet Venus, Inilah Rahasia Terbesar Venus, Planet Venus

Monday, November 29, 2010

Mengenal Tata Surya: Planet Venus

Venus adalah planet kedua dari Matahari, yang memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Dikenal juga sebagai  Zohrah, bintang kejora, bintang timur dan bintang barat. Planet ini dinamai Venus, yang berasal dari nama dewi cinta dan keindahan Romawi.

Planet ini merupakan obyek alami yang paling terang di langit malam setelah bulan yang memiliki magnitudo -4,6. Karena Venus merupakan planet yang rendah dari Bumi, ia muncul tidak jauh dari Matahari dengan elongasi maksimum mencapai 47,8 °. Venus mencapai kecerahan maksimum sesaat sebelum matahari terbit atau segera setelah matahari terbenam, oleh karena itu ia disebut sebagai Bintang Fajar atau Bintang Sore.

Venus diklasifikasikan sebagai planet terestrial dan kadang-kadang disebut "adik planet" bumi karena gravitasi, ukuran yang sama, dan komposisi massal. Venus ditutupi dengan lapisan buram yang sangat reflektif awan asam sulfat. Venus memiliki atmosfer terpadat dari semua planet terestrial di tata surya kita, sebagian besar terdiri dari karbon dioksida. Venus tidak memiliki siklus karbon untuk mengunci karbon kembali ke permukaan batu, juga tampaknya tidak memiliki kehidupan organik. Venus muda diyakini telah memiliki lautan seperti Bumi, tetapi ini menguap karena suhu naik. permukaan Venus kering yang merupakan padang pasir tandus berdebu dengan batu slab,yang secara berkala akan diganti dengan tanah dari proses vulkanik. Sebab hilangnya air di venus diyakini karena kurangnya medan magnet planet, hidrogen telah hilang ke dalam ruang antarplanet oleh angin matahari. Tekanan atmosfer di permukaan planet adalah 92 kali lipat dari Bumi.

[caption id="" align="alignnone" width="250" caption="Peta Planet Venus"][/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="220" caption="Kawah di Venus"][/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Planet Venus"][/caption]


Permukaan Venus menjadi subyek spekulasi sampai beberapa rahasia yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan planet pada abad kedua puluh. Ini akhirnya dipetakan secara detail oleh Proyek Magellan pada tahun 1990-91. Tanah menunjukkan bukti vulkanisme yang luas, dan belerang di atmosfer mungkin menunjukkan bahwa ada beberapa letusan baru-baru ini. Namun,. tidak adanya bukti aliran lava yang menyertai dari kaldera menjadikannya teka-teki. Planet ini memiliki beberapa kawah, menunjukkan bahwa permukaan relatif muda, sekitar 3-600 tahun. Tidak ada bukti untuk plate tectonics, mungkin karena kerak planet terlalu kuat.

Venus juga memiliki benua seperti di dumi. Satu benua terdapat di bagian utara dan yang lainnya hanya sebelah selatan katulistiwa. Benua utara ini disebut Ishtar Terra, luasnya seperti benua Australia. Maxwell Montes, gunung tertinggi di Venus, terletak di Ishtar Terra. Puncaknya adalah 11 km di atas ketinggian rata-rata permukaan Venus. Benua selatan disebut Aphrodite Terra, luasnya lebih besar dari dua daerah dataran tinggi di Amerika Selatan.

Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Venus


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto