Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, May 10, 2014

Robot Penjelajah Mars Opportunity Dikabaran Mengalami Kerusakan Memori

Sofi Collis berdiri di dekat wahana Opportunity. Sofi adalah bocah putri yang beruntung memenangkan kontes menulis essay pada tahun 2003 dan mengalahkan lebih dari 10.000 pesaing untuk memberi nama dua wahana robot penjelajah Mars yakni Spirit dan Opportunity. Image credit: NASA
Robot Opportunity yang sudah 10 tahun berada di Mars dikabarkan mengalami kerusakan / error pada memorinya pada 25 April 2014 sehingga tim JPL harus mengentikan dulu aktivitas robot penjelajah Mars tersebut untuk sementara waktu sembari menunggu instruksi lebih lanjut dari Bumi. Opportunity secara otomatis me-reset dirinya sendiri saat terjadi kesalahan "penulisan" pada memorinya. Diketahui hal itu sudah pernah terjadi sebelumnya sebanyak tiga kali dan ilmuwan JPL belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan masalah seperti itu bisa terjadi.

Pada hari ke 3648 waktu Mars atau 29 April 2014, tim JPL sudah mengirimkan serangkaian perintah pada Opportunity untuk melakukan mengatasi kerusakan memori tersebut. Harapannya semuanya bisa berjalan normal kembali.

Aktivitas terakhir Opportunity dilakukan pada 30 April lalu dengan melakukan perjalanan sejauh 70 meter di sebelah barat kawah Endeavour tepatnya untuk mengeksplorasi daerah di sebelah selatan Solander Point.

Karena sudah 10 tahun di Mars, panel surya Opportunity menjadi sedikit tertutup debu, maka daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya menjadi tidak maksimal. Saat ini panel surya hanya menghasilkan listrik sebesar 624 watt-jam dan jika tidak ada debu maka tentunya bisa lebih besar lagi.

Odometer Opportunity mencatat bahwa robot ini sudah melakukan perjalanan di Mars sejauh 39,22 km. (JPL, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, May 9, 2014

Ganymede, Bulan Terbesar di Tata Surya Punya Empat Lapis Laut

Susunan lapisan es dan laut Ganymede. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL-Caltech
Bulan terbesar di tata surya sekaligus satelit dari Jupiter, Ganymede ternyata memiliki lapisan interior yang mengejutkan. Ganymede ternyata memiliki beberapa lapisan es dan laut yang tertumpuk selang-seling. Sehingga mulai dari lapisan terluarnya yakni berupa es, laut, es, dan laut lagi. Lapisan es dan laut yang selang-seling seolah-olah seperti lapisan sandwich itu sangat menarik perhatian dari para ilmuwan sebab awalnya mereka menduga bahwa laut pada Ganymede hanya terdiri dari dari satu lapisan saja yang terjepit di antara dua lapisan es.

Ilmuwan menduga bahwa interaksi yang terjadi antara air, es, dan batuan sangat dimungkinkan menjadi tempat adanya sebuah kehidupan primitif seperti mikroba. "Ini adalah berita bagus dari Ganymede. Samudera yang luas dan tekanan yang tinggi sehingga memungkinkan es padat terbentuk di dasar samuderanya," ungkap Steve Vance dari JPL.

Ilmuwan pertama kali mengetahui adanya laut di Ganymede pada tahun 1970. Hal itu diperkuat dengan misi wahana Galileo NASA pada tahun 1990-an yang mengkonfirmasi adanya laut di Ganymede. Laut di Ganymede sangat dalam hingga mencapai ratusan kilometer. Wahana Galileo juga menemukan fakta bahwa laut di Ganymede mengandung garam magnesium sulfat. Berdasarkan model yang dibuat oleh para ilmuwan, diasumsikan bahwa garam tidak merubah sifat dan susunan dari zat cair dengan tekanan yang tinggi. melalui eksperimen laboratorium. Vance dan tim menemukan bahwa garam dapat meningkatkan kepadatan dari zat cair pada kondisi ekstrem seperti tekanan yang tinggi seperti yang terjadi pada Ganymede. Sepertinya tampak aneh bahwa garam dapat membuat laut menjadi padat tapi kita bisa membuktikannya dengan menambahkan garam pada segelas air. Cairan akan menyusut dan menjadi lebih padat. hal ini disebabkan oleh ion pada garam yang menarik molekul air. Tapi apa yang terjadi pada Ganymede jauh lebih rumit lagi. Katakanlah es yang ada pada minuman es kita itu adalah lapisan es I yang lebih ringan dari air. Pada tekanan yang tinggi sperti di Ganymede, struktur es yang ada menjadi lebih padat sehingga lebih berat dari air dan tenggelam ke dasar laut. Lapisan es paling berat dan padat pada Ganymede disebut oleh para ilmuwan sebagia lapisan Es VI. Tidak diketahui berapa lama struktur sandwich seperti ini dapat bertahan. Tapi jika dilihat nampaknya strukturnya sangat stabil hingga saat ini.

Untuk mengeksplorasi Ganymede dan bulan Jupiter lainnya secara lebih detail, saat ini ESA sedang mempersiapkan sebuah misi yang bernama JUICE (JUpiter ICy moons Explorer) yang rencananya diluncurkan pada tahun 2030-an nanti. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)  

Thursday, May 8, 2014

Kenapa Ukuran Mars Lebih Kecil dari Venus dan Bumi ?

Foto planet Mars yang diabadikan oleh teleskop Hubble. Image credit: NASA
Teori-teori baru yang diungkapkan para ilmuwan untuk mengungkap misteri bagimana tata surya kita terbentuk semakin banyak dan berkembang. Termasuk teori tentang mengapa planet Mars lebih kecil daripada Venus dan Bumi. Seharusnya jika gas dan debu yang ada para piringan protoplanet yang mengorbit Matahari 4,5 miliar tahun yang lalu didistribusikan dengan lancar, maka seharusnya Mars memiliki ukuran yang hampir mirip Venus dan Bumi. Tapi kenyataannya, planet Mars memiliki ukuran lebih kecil dari kedua planet tadi. Apakah yang menyebabkan Mars lebih kecil dari yang lain?

Salah satu teori yang terkanal membahas hal ini adalah teori Grand Tack Model. Teori ini menyatakan bahwa planet Jupiter dan Saturnus bergerak menuju ke arah Matahari tak lama setelah keduanya terbentuk kemudian kembali menjauhi Matahari. Gerakan itu diyakini mampu membuat debu-debu pembentuk planet menyebar. "Terbukti dengan Jupiter merubah arahnya lebih dekat pada jarak 1,5 AU menyebabkan pertumbuhan Mars menjadi terhambat sedangkan Venus dan Bumi mendapatkan cukup material pembentuk planet." ungkap John Chambers dari Carnegie Institution for Science dalam jurnal yang baru-baru ini ditulisnya. Sebagai informasi, 1 AU sama dengan jarak matahari dan Bumi (150 juta km).

Namun sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Andre Izidoro dari Universidade Estadual Paulista di Brazil mengungkapkan sebuah teori baru dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan Februari di Jurnal Astrofisika. Dalam makalahnya, Izidoro mengungkapkan teori Partial/ Natural Gap, bahwa simulasi aliran gas saat tata surya terbentuk menunjukkan adanya daerah dengan kepadatan gas yang rendah yang secara alami ada pada piringan protoplanet pada jarak sekitar 1 sampai 3 AU dari matahari. Jika perbedaan kepadatan gas ini berlangsung lama maka bisa berpengaruh pada distrbusi planetesimal dan embrio planet yang terbentuk.

Perbedaan teori Grand Tack model dan natural Gap. Image credit: P. Huey/Science
Struktur planet Mars dan perbedaannya dengan Bumi. Image credit: space.com
Kedua teori di atas sama-sama mengandaikan bahwa Mars berada pada 1 AU dari Matahari dekat pada orbit Bumi seperti saat ini. kemudian karena interaksi gravitasi diantara keduanya menyebabkan Mars berada pada posisi orbit seperti sekarang ini yang menyebabkan planet Mars kekurangan bahan pembentuk planet yang menyebabkan pertumbuhannya terhambat.

Teori mana yang lebih akurat? tentunya masih terus dikembangkan, namun tidak menutup kemungkinan kedua teori itu bahkan tidak mendekati kenyataan sama sekali akan tetapi bentuk Mars saat ini sebagai "kecelakaan" kosmik aneh yang tidak biasa. Mars sendiri punya gunung tertinggi dan jurang terdalam di tata surya. Gunung Olympus punya tinggi 17 km dan jurang atau ngarai Valles Marineris punya kedalaman hingga 9,6 km dengan panjang sekitar 4023.36 km. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Siap-siap Nonton Hujan Meteor 209P/LINEAR

Kepala NASA's Meteoroid Environment Office Dr. Bill Cooke mengungkapkan bahwa pada tanggal 24 Mei 2014 besok akan ada hujan meteor. Diperkirakan jumlahnya bisa menembus angka 200 meteor per jam. Sejatinya hujan meteor yang akan terjadi nanti sebagai akibat dari serpihan komet 209P/LINEAR yang pertama kali ditemukan pada Februari 2004 oleh misi Lincoln Near-Earth Asteroid Research sebagai misi kerja sama antara NASA dengan Massachusetts Institute of Technology Lincoln Laboratory dan Angkatan Udara Amerika dalam rangka mencari obyek luar angkasa yang berpotensi membahayakan Bumi.

Komet 209P/LINEAR melintasi Bumi setiap 5 tahun sekali. Waktu terbaik untuk melihat hujan meteor ini yakni tanggal 24 Mei 2014 jam 17.30 WIB. Selain hujan meteor, ada juga konjungsi Bulan sabit dengan planet Venus yang bisa disaksikan. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, May 6, 2014

Ada Sampah Plastik di Mars ??

Foto yang diambil Curiosity pada 9 Februari 2014 di Mars. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: JPL, NASA

Sumber foto: http://mars.jpl.nasa.gov/msl/images/PIA17944_Mcam-SOL538-WB-full.jpg

Camera Mastcam yang terpasang pada Curiosity pada tanggal 9 Februari 2014 lalu mengambil foto pemandangan indah dari bukit pasir di sekitar kawah Gale mars tepatnya di dekat suatu lembah yang disebut Dingo Gap. Tampak bahwa Curiosity telah berjalan melalui bukit pasir kecil yang dibuktikan dengan jejak roda yang membekas di pasir.

Sekilas jika kita lihat pada foto di atas sepertinya tidak ada yang aneh. Tapi jika kita lakukan perbesaran pada sebuah bagian foto, akan tampak hal yang mengejutkan. terlihat penampakan sebuah benda yang mirip plastik atau bahkan logam yang seolah-olah terlipat. Dilihat dari bentuknya, sepertinya tidak mungkin kalau itu adalah batuan Mars. Apakah mungkin batuan bisa berbentuk seolah-olah terlipat seperti itu? silahkan dilihat pada foto di bawah ini setelah saya lakukan perbesaran.

Benda aneh di tengah foto menyerupai plastik hitam atau bahkan metal yang terlipat. Berbeda sekali dengan batu di sekitarnya. Silahkan klik gambar kemudian di zoom untuk melihat lebih jelas.

Sebelumnya pernah juga digegerkan kabar adanya plastik di Mars melalui foto yang diambil Curiosity, tapi akhirnya di ungkapkan NASA bahwa plastik itu ada bagian dari Curiosity itu sendiri. Tapi yang satu ini terlihat berbeda kan, mungkinkah itu sisa peradaban Mars yang hilang ??, silahkan Anda simpulkan sendiri. (Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, May 5, 2014

Berapa Berat Bumi Kalau Ditimbang ?

Bumi. Image credit: roscosmos

Pertanyaan:
Berapa sih berat Bumi kalau diukur pakai timbangan?

Jawaban:
Berdasarkan penelitian para ilmuwan, berat Bumi sekitar 5,974,000,000,000,000,000,000,000 kilogram (5,974 miliar biliun kg (mohon koreksi bahasa Indonesianya :-) ). Bagaimana cara nimbangnya? tentunya gak pakai timbangan ya :-). Ilmuwan mengukurnya dengan mengggunakan skala matematika dan gravitasi.

(CLT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Apakah Galaksi Juga Bergerak ?

Galaksi Bima Sakti (Milky Way). Image credit: UT

Pertanyaan:
Apakah galaksi juga bergerak (berotasi dan berevolusi) seperti halnya planet dan bintang ?

Jawaban:
Galaksi juga bergerak seperti halnya planet dan bintang. Galaksi juga berputar. Obyek yang berada di dekat pusat galaksi berputar lebih cepat mengelilingi pusat galaksi dari pada yang berada lebih jauh dari pusat galaksi. Biasanya sebuah galaksi juga merupakan bagian dari sebuah gugus / kluster galaksi sehingga galaksi juga berputar mengelilingi pusat dari galaksi kluster tersebut.

(CLT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Kekuatan Dahsyat yang Tak Kasat Mata

Citra sinar X yang diambil oleh teleskop XMM-Newton. Image credit: ESA
Saat kita memandang langit khususnya di malam hari, apa yang kita lihat?? kemungkinan yang bisa kita lihat hanyalah bulan, planet lain dan bintang-bintang saja. Tapi sebenarnya ada kekuatan super dahsyat yang tidak bisa kita lihat dengan mata kita yakni kekuatan alam semesta yang dipancarkan melalui gelombang sinar X. Dengan menggunakan teleskop luar angkasa ESA XMM-Newton, kita bisa melihat dahsyatnya spektrum energi alam semesta melalui pendaran sinar X yang tidak kasat mata.

Gambar di atas merupakan foto citra spektrum sinar X yang diambil oleh teleskop XMM-Newton dan terlihat bahwa banyaknya titik-titik kecil putih yang berarti itu adalah lubang hitam supermasif yang sedang aktif melahap apapun yang ada disekitarnya. Aktifitas itu memancarkan sinar X yang sangat kuat sehingga bisa diterima teleksop. Pada obyek yang lebih besar berwarna merah merupakan sinar X yang berasal dari gugusan galaksi atau cluster galaksi yang terdiri dari ribuan galaksi di dalamnya. Galaksi-galaksi di dalam cluster ini melepaskan sinar X sebagai hasil dari proses difusi mereka.

Kuat tidaknya sinar X yang diterima bergantung pada jarak dan kekuatan dari pancaran sinar X yang dihasilkan oleh obyek dan rata-rata obyek di atas berjarak jutaan tahun cahaya dari Bumi. (PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Gugus Bintang HVGC-1 Dilempar ke Luar Oleh Galaksinya Sendiri

Ilustrasi cluster bintang HVGC-1. Image credit: NASA
Kita pernah mendengar ada planet dilempar keluar oleh galaksinya, M87 dan mengembara menjadi planet yang kesepian. Tapi baru-baru ini astronom menemukan hal yang sama sekali berbeda yakni ada cluster / gugus bintang yang dilepar keluar oleh galaksinya sendiri. Saking cepatnya lemparan, kecepatannya mencapai lebih dari 2 juta mil per jam. Cluster bintang ini diberi nama HVGC-1 yang merupakan singkatan dari hypervelocity globular cluster yang saat ini nasibnya sedang "merana" karena terlempat keluar galaksi dan berjalan melintasi ruang kossong antar galaksi / intergalaksi. Dinamakan globular cluster atau gugus bola karena memang bentuknya berkumpul seperti bola dan bentuk speerti ini biasanya tercipta saat usia alam semesta masih relatif muda. Galaksi Bima Sakti sendiri memiliki lebih kurang 150 globular cluster sedangkan galaksi M87 punya ribuan globular cluster.

Foto cluster bintang HVGC-1 yang diambil oleh Canada-France-Hawaii Telescope. Image credit: CFHT

Foto galaksi elips M87 yang diambil oleh teleskop Hubble. Image credit: NASA

Boleh dibilang beruntung astronom bisa menemukan HVGC-1 karena kecepatan geraknya yang sangat tinggi dan banyaknya gugus bola yang ada di M87. Astronom menggunakan intrumen Hectospec di teleskop MMT Arizona untuk meneliti ratusan gugus bola secara detail. Bagaimana HVGC-1 bisa dilempar keluar oleh galaksinya? menurut astronom galaksi M87 memiliki lubang hitam supermasih ditengahnya dan gugus bola HVGC-1 ini berada terlalu dekat dengan lubang hitam tersebut. Banyak bintang dari HVGC-1 yang tersedot masuk, tapi bintang inti dari HVGC-1 dapat bertahan dan akibatnya dua lubang hitam itu kemudian memungsikan dirinya seperti ketapel dan melemparkan jauh-jauh HVGC-1 dengan kecepatan yang luar biasa. (PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto