Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, September 20, 2013

Iran Akan Kirim Monyet dan Kucing Persia ke Luar Angkasa

Monyet yang pernah dikirim Iran ke luar angkasa. Image credit: afp
Iran berencana akan mengirimkan monyet dan kucing persia ke luar angkasa sebagai pengganti manusia sebelum mereka benar-benar meluncurkan misi berawak pertama ke luar angkasa pada tahun 2020 seperti yang disampaikan oleh juru bicara Iran Space Agency (ISA).

Kucing merupakan hewan ketiga yang akan diterbangkan oleh Iran setelah sebelumnya mereka menerbangkan anjing dan monyet. Keputusan Iran ini menuai banyak kecaman terutama dari kelompok penyayang binatang dan pembela hak asasi hewan. "Percobaan Iran adalah suatu kemunduran dan teknik primitif seperti tahun 1950-an," ucap juru bicara hak asasi hewan Ben Williamson. "Lembaga antariksa Amerika dan Eropa berhenti mengirim hewan ke luar angkasa bukan hanya karena itu tidak etis tapi itu juga hal yang sangat buruk sebab penelitian dengan metode canggih saat ini sudah tersedia," tambahnya.

Sebelumnya pada bulan Januari 2013, Iran mengklaim berhasil mengirimkan monyet ke luar angkasa dan mengembalikannya lagi ke Bumi dengan selamat tapi hal itu masih diragukan kebenarannya.

Tahun 2009 Iran untuk pertama kalinya menerbangkan satelit sendiri ke orbit setelah sebelumnya mencoba mengirimkan tikus, kura-kura, dan cacing ke luar angkasa. Kemungkinan dalam 45 hari ke depan, Iran akan terlebih dulu mengirimkan monyet dengan menggunakan roket Pishgam II.

Percobaan Iran ini dicurigai pihak barat sebagai eksperiman untuk melakukan uji coba penerbangan hulu ledak nuklir. (ST, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Thursday, September 19, 2013

Orbital Sciences Sukses Luncurkan Roket Antares dan Kapsul Cygnus ke ISS

Peluncuran kapsul Antares yang membawa kapsul Cygnus oleh Orbital Sciences Corp pada 19 September 2013. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Orbital Sciences Corp akhirnya sukses meluncurkan roket Antares dan kapsul Cygnus pada hari Kamis 19 September 2013 atau hari Rabu 18 September 2013 pukul 10:58 waktu Amerika. Roket Antares meluncur dari NASA's Wallops Flight Facility, Virginia, untuk mengirimkan perbekalan ke International Space Station (ISS).

Peluncuran itu turut disaksikan oleh astronot yang ada di ISS yakni Fyodor Yurchikhin dan Karen Nyberg. "Selamat untuk Orbital Sciences. peluncuran besar yang menakjubkan dan kami tunggu Cygnus pada hari Minggu," seperti yang dikutip dari kicauan astronot Karen Nyberg di twitter.

Setelah mencapai orbit, roket Antares dan kapsul Cygnus akan terpisah untuk kemudian kapsul Cygnus menempuh perjalanan selama empat hari hingga sampai ke ISS pada hari Minggu atau Senin. Nantinya astronot akan menggunakan robot Canadarm2 untuk menjangkau kapsul Cygnus dan merapatkannya dengan ISS. Kapsul Cygnus membawa kargo dan perbekalan seberat 590 kiligram dan akan berada di ISS selama lebih kurang satu bulan sebelum memisahkan diri dan menghancurkan dirinya. Hal ini berbeda dengan kapsul Dragon SpaceX yang mempunyai kemampuan untuk kembali ke Bumi. (ST, NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, September 18, 2013

Saking Kuatnya, Gaya Gravitasi Galaksi Ini Bisa Membelokkan Cahaya

Foto galaksi cluster Abell S1077 yang dambil oleh teleskop Hubble. Saking kuatnya gravitasi sampai-sampai mampu membelokkan dan melengkungkan cahaya. Image credit: ESA/Hubble & NASA
Teleskop Hubble kembali membuat kejutan. Kali ini teleskop Hubble berhasil mengambil foto galaksi cluster (galaxy clusters) Abell S1077. Galaksi ini sangat istimewa karena memiliki gravitasi yang sangat kuat dan saking kuatnya sampai-sampai bisa membelokkan cahaya.

Galaksi cluster adalah suatu kelompok besar galaksi dimana setiap galaksi memiliki jutaan bintang. Galaksi cluster merupakan struktur terbesar di alam semesta dan setiap galaksi di dalamnya mempunyai hubungan gravitasi yang saling tarik-menarik.

Gravitasi yang sangat kuat itu memberikan efek seperti lensa pembesar sehingga seolah-olah cahaya dari sebuah galaksi terlihat melengkung dan menjadi garis-garis karena terdistorsi oleh gravitasi tersebut. Manfaat positifnya, kita bisa melihat obyek yang jauh dibelakang galaksi yang secara normal tidak bisa kita lihat. Dengan cahaya yang menjelma menjadi garis tadi, kita jadi bisa melihatnya.

Astronom menggunakan galaksi cluster untuk melihat dan menemukan obyek lain yang lebih jauh di alam semesta dikarenakan efek gravitasinya yang berkerja seperti kaca pembesar alami. (PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, September 17, 2013

Heboh Penampakan Manusia di Merkurius

Foto penampakan sosok "manusia" di planet Merkurius. Foto diambil oleh wahana MESENGGER pada Juli 2011. Image credit: NASA
Bagi mereka yang maniak atau penggemar UFO dan alien, mungkin foto penampakan di atas langsung dihubung-hubungkan dengan peradaban-peradaban di planet lain atau perbuatan alien dan semacamnya.

Pada foto yang diambil oleh wahana MESENGGER yang mengorbit planet Merkurius tampak adanya fitur yang menyerupai bentuk manusia. Ada badan, tangan, kaki, dan kepala (agak sedikit samar). Foto ini diambil oleh MESENGGER pada Juli 2011, tapi baru heboh akhir-akhir ini.

Sebenarnya yang terlihat itu bukanlah hal yang aneh sebab itu hanyalah ilusi semata. Fitur berbentuk manusia itu merupakan sisa material keras ketika kawah raksasa Caloris basin terbentuk. Cekungan kawah tersebut merupakan hasil dari tumbukan meteorit / asteroid saat Merkurius masih muda, sekitar 3.9 miliar tahun yang lalu. Akibat tumbukan meteorit / asteroid itu maka permukaan planet yang masih muda itu diguncang oleh gelombang seismik dari situ muncul daerah bukit dan permukaan daratan yang beralur dan sebagainya.

Dengan memahami proses, maka kita tidak gampang terpengaruh oleh hoax yang bergentayangan di luar sana seperti ada wajah di Mars, kalajengking di Venus dan mitos lainnya sebab semua itu bisa dijelaskan dengan logis.
Ilusi penampakan wajah di Mars yang sempat heboh di internet. Image credit: NASA
Ilmuwan sendiri menyebut fenomena ilusi mata itu sebagai Pareidolia.Menurut Wikipedia,  Pareidolia adalah sebuah fenomena psikologis yang melibatkan stimulus samar-samar dan acak (seringkali sebuah gambar atau suara) yang dianggap penting. Contoh umum termasuk melihat gambar binatang atau wajah-wajah di awan, pria di bulan atau kelinci Bulan, dan pendengaran pesan tersembunyi di rekaman yang dimainkan secara terbalik. Fenomena yang paling terkenal adalah ilusi wajah di Mars (bisa dibaca di sini untuk penjelasannya). (UT,WKP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Foto Menakjubkan Galaksi Bima Sakti dari Gunung Bromo Jawa Timur

Foto pemandangan indah galaksi Bima Sakti yang diabadikan oleh Justin Ng dari gunung Bromo, Jawa Timur. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: Justin Ng
Astrofotografer senior asal Singapura Justin Ng berhasil mengambil foto menakjubkan pemandangan galaksi Bima Sakti dari Gunung Bromo, Jawa Timur. Terlihat dalam foto adalah pemandangan galaksi Bima Sakti, awan Magellan kecil, awan Magellan besar, Bintang terang Canopus, dan galaksi Andromeda yang tampak samar-samar.

Pemandangan di sekitar gunung Bromo dengan kabut yang menyelimuti tubuh gunung menambah suasana syahdu. (Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Orbital Sciences dengan Roket Antares dan Kapsul Cygnus Siap Meluncur ke ISS

Roket Antares dibawa menuju ke Launch Pad. Image credit: NASA/Brea Reeves
Beberapa waktu lalu roket SpaceX, Falcon 9 dengan kapsul Dragonnya berhasil meluncur dan merapat dengan stasiun luar angkasa internasional, ISS. Nah tanggal 19 September 2013 besok, perusahaan rekanan lainnya dari NASA, Orbital Sciences Corp, juga akan melakukan peluncuran perdananya ke ISS dengan roket Antares dan kapsul Cygnusnya.

Penerbangan Orbital Sciences Corp ini merupakan penerbangan perdana yang dimaksudkan untuk melakukan uji coba dan test seberapa jauh kehandalan roket Antares dan kapsul Cygnus buatan mereka. Sebelumnya peluncuran akan dilakukan pada tanggal 18 September, tapi karena ada kesalahan teknis, mereka memundurkan jadwalnya satu hari menjadi 19 September 2013.

Orbital Sciences Corp sendiri merupakan perusahaan yang sudah berdiri cukup lama yakni tahun 1982 dan berfokus pada pengembangan teknologi pertahanan Amerika seperti pengembangan roket misil satelit dan sebagainya. Mereka terpilih menjadi salah satu perusahaan rekanan NASA selain SpaceX membawa perbekalan (suplay) ke ISS dan dalam penerbangan perdananya kali ini, Orbital Sciences Corp hanya akan membawa muatan barang seberat 589 kg. Setelah meluncur, kapsul Cygnus akan memerlukan waktu empat hari untuk tiba di ISS dan akan sampai pada tanggal 23 September 2013.

Ada beberapa kelemahan yang ada pada teknologi yang diterapkan oleh Orbital Sciences Corp ini. Orbital Sciences Corp dengan roket Antares dan kapsul Cygnus nya ini hanya untuk sekali pakai. Roket Antares akan menjadi sampah (debris) luar angkasa sedangkan kapsul Cygnus akan menghancurkan dirinya dengan cara masuk ke atmosfer Bumi kemudian terbakar dan hancur. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Asteroid Kecil 2013 RZ53 Akan Lewat Diantara Bumi dan Bulan

Lintasan orbit asteroid 2013 RZ53. Image credit: NASA
Astronom mengumumkan bahwa sebuah asteroid kecil berukuran 1-3 meter yang bernama 2013 RZ53 akan melintas ditengah-tengah antara Bumi dan Bulan pada hari Rabu 18 September 2013. Asteroid itu akan melintas pada jarak yang aman yakni lebih dari 230.800 km dari Bumi (jarak Bumi Bulan sektar 239.000 km).

Kita tidak perlu khawatir pada asteroid itu dan kalau pun mengarah ke Bumi asteroid tersebut akan habis karena hangus dan terbakar di atmosfer. Asteroid 2013 RZ53 ditemukan oleh tim dari University of Arizona dengan proyek Catalina Sky Survey yang bertujuan untuk mencari dan melacak asteroid potensial yang bisa membahayakan Bumi. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Sunday, September 15, 2013

Atmospheric Biomarkers, Teknik Baru Deteksi Adanya Kehidupan di Planet Lain

Planet dan Bintang Katai Merah. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: ESO/L. Calçada
Kita harus bersyukur tinggal di sebuah planet yang sangat ideal dan sangat mendukung untuk terciptanya kehidupan. Mengapa kita harus bersukur?? ya karena hingga saat ini astronom belum menemukan dengan pasti planet mana selain Bumi yang dapat ditinggali oleh manusia. Atau kalau pun ada jaraknya sangat jauh beberapa tahun cahaya. Masih mustahil untuk dijangkau oleh teknologi manusia saat ini.

Mendeteksi apakah suatu planet bisa mendukung kehidupan atau tidak adalah hal yang sangat sulit. Hal dikarenakan jarak planet yang diteliti sangat jauh sehingga pengamatan tidak begitu jelas. Salah satu pertanda suatu planet memiliki tanda-tanda kehidupan bisa dilihat dari atmosfernya. Adanya proses fotosintesis membuat Bumi kaya akan oksigen dan hal ini juga menyebabkan Bumi memiliki atmosfer yang tebal. Mikroba mengeluarkan metana dan nitrogen oksida  ke atmosfer. Rumput laut menghasilkan gas klorometana. Bahan-bahan kimia ini jika ada dalam jumlah yang cukup maka termasuk dalam indikator / tanda-tanda kehidupan yang dikenal sebagai atmospheric biomarkers (biomarker atmosfer). Hal ini bisa menjadi salah satu kunci untuk mengetahui kondisi setiap planet apakah mendukung kehidupan atau tidak.

Penelitian yang telah dilakukan ilmuwan sampai saat ini belum berhasil menemukan tanda-tanda biomarker dalam atmosfer sebuah planet ekstrasurya. Karena jaraknya yang jauh maka penelitian pun menjadi samar, olehkarenanya diperlukan teleskop yang sangat sensitif. berdasarkan hal itu, maka ilmuwan berencana membuat teleskop baru yang super canggih dan sensitif yang bernama European Extremely Large Telescope. nantinya teleskop itu mampu mendeteksi biomarker dalam atmosfer sebuah planet ekstrasolar jauh.

"Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mendeteksi adanya tanda-tanda biomarker oleh teleskop masa depan," ucap Lee Grenfell selaku pemimpin proyek. Materi kimia pada atmosfer sebuah planet bisa mempengaruhi cahaya yang melewatinya, Cahaya tersebut akan menjadi petunjuk dari spektrum bintang. Dengan teknik ini astronom akan mampu mengumpulkan informasi tendang kondisim planet tersebut. Saat ini peneliti fikus untuk meneliti planet-planet ekstrasurya yang mengorbit bintang kerdil (katai) merah. Sebab planet yang mengorbit bintang katai merah sinyal biomarkernya bisa lebih mudah dideteksi. Dengan radiasi sinar ultravioler (UV) yang lemah maka ozon yang lemah akan diproduksi oleh atmosfer dan bisa dideteksi biomarkernya. Meneliti sebuah planet dengan tingkat UV yang tingi akan kesulitan karena panas akan menyamarkan keadaan biomarker.
Teknik ini memiliki sedikit kelemahan yakni ilmuwan tidak bisa dengan mudah membedakan darimana biomarker tersebut berasal apakah dari organisme biologi atau dari proses yang lain (non biologi). Namun dengan kelemahan itu, teknik ini salah satu yang bisa diandalkan untuk mendeteksi adanya kehidupan di planet lain.

"Untuk pertama kalinya kita mencapai sebuah titik dimana diskusi ilmiah dapat diterapkan untuk mengatasi pertanyaan yang dari dulu belum terjawab, yakni Apakah Kita Sendirian?," ucap Grenfell.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal  Planetary & Space Science 2013. (PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto