Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, November 8, 2012

Lubang Hitam Bima Sakti Pancarkan Sinar-X dengan Lumonitas Tinggi

Foto false color dari daerah di pusat galaksi Bima Sakti. Pada area tengah, terrdapat titik kecil yang memancarkan sinar-X dan itu adalah lubang hitam. Image credit: NASA/MIT/F. Baganoff dkk
Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, Lubang hitam (black hole) di pusat galaksi Bima Sakti (milky way) mengeluarkan sinar-X dengan lumonitas tinggi, sekali dalam sehari. Memang biasanya ledakan yang menyebabkan munculnya sinar-X sering terjadi di lubang hitam Bima Sakti yang disebut dengan Sagitarius A tersebut. Namun akhir-akhir ini seperti yang pernah diamati oleh teleskop Chandra-X Ray Observatory pada bulan Februari 2012 lalu, ledakan sinar-X semaki kuat yaitu 150 kali lebih terang dari lumonitas normal lubang hitam.

Apa penyebabnya? para ilmuwan sendiri tidak begitu yakin dengan pendapatnya. Nampaknya ledakan tersebut tidak akan mengalami perlambatan meskipun secara keseluruhan usia lubang hita yang semakin lanjut akan diikuti dengan penurunan aktivitas.

Di awal tahun 2012 lalu ada peneliti yang mengatakan bahwa ledakan sinar-X di lubang hitam Bima Sakti mungkin berasal dari asteroid atau bahkan planet yang berkeliaran dan berjarak terlalu dekat dengan lubang hitam, sehingga mereka "dimakan". Sebab pada dasarnya jika lubang hitam selesai "memakan" asteroid atau planet maka ia akan mengeluarkan gas sinar-X.
Proses lubang hitam yang "memakan" asteroid dan merubahnya menjadi pancaran sinar-X. Image credit: NASA/CXC/M.Weiss
Nampaknya para astronom juga setuju dengan pendapat itu. "karena alasan apapun, Sagitarius A makan lebih banyak," kata Michael Nowak, ilmuwan dan peneliti dari IT dan penulis di jurnal astrofisika. "Satu teori yang makin dipercaya adalah jika asteroid begitu dekat dengan lubang hitam, lubang hitam akan meregang dan menghancurkan asteroid tersebut hingga berkeping-keping dan memakannya sampai akhirnya akan memancarkan radiasi sehingga akan timbul dedakan yang besar," tambahnya.

para astronom mendeteksi lubang hitam melalui energi cahaya yang dilepaskan saat lubang hitam menelan materi yang ada didekatnya . Pusat galaksi dan quasar yang baru lahir merupakan temat di mana terdapat lubang hitam yang sangat aktif. Dengan bertambahnya usia lubang hitam, mereka akan cenderung melambat dan mengkonsumsi materi lebih sedikit.

"Setiap orang bisa menggambarkan lubang hitam seperti vakum cleaner di mana ia bisa mnyedot debu yang dilaluinya," kata Frederick K. Beganoff dari MIT. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, November 6, 2012

Cassini Temukan Bagian Atmosfer Titan yang Bercahaya

Atmosfer Titan tampak bercahaya dalam gelap yang diambil oleh wahana Cassini. Image credit: NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute
Atmosfer Titan dan kabut hidrokarbon. Image credit: NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute
Titan memang sebuah Bulan yang unik sekaligus penuh dengan kejutan. Dengan lapisan nitrogen dan metana sepuluh kali lebih tebal daripada Bumi, Titan menawarkan hal yang "lebih" jika dibandingkan dengan Bulan lainnya di tata surya kita. Titan juga tempat satu-satunya yang memiliki cairan dalam jumlah besar selain Bumi yang berupa metana dalam jumlah sangat besar.

Wahana NASA yang mengorbit planet Saturnus, Cassini berhasil menemukan bagian dari atmosfer Titan yang menerima cahaya. Terlihat pada dua gambar di atas yang telah berhasil di proses. Gambar sebelah kiri menunjukkan Titan menerima cahaya Matahari yang dipantulkan oleh planet Saturnus yang biasa disebut "Saturnshine" dan gambar sebelah kanan merupakan gambar Titan dengan mengecualikan pantulan cahaya Matahari yang ada. Cahaya redup dari atmosfer Titan tidak hanya datang dari atas atmosfer akan tetapi juga hingga lapisan bawah atmosfer (300 km/ 190 mil). Cahaya di atmosfer Titan tersebut merupakan reaksi kimia sebagai akibat dari interaksi partikel bermuatan dari Matahari dengan medan magnet Saturnus.

"ternyata Titan bersinar dalam gelap meskipun samar-samar," kata Robert Barat, penulis utama dari jurnal Geophysical Research Letters and a Cassini imaging team scientist dari NASA’s Jet Propulsion Laboratory (JPL). "Hal ini mirip lampu neon di mana elektron yang dihasilkan oleh ledakan listrik pada atom neon menyebabkan ia bersinar. Di sini kita melihat cahaya yang memancar ketika ledakan partikel mengisi molekul nitrogen di atmosfer Titan. Cahaya tersebut mirip cahaya di atmosfer Bumi seperti yang sering terlihat dari ISS," tambahnya. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto