Pertumbuhan mikroflora pada para astronot di luar angkasa lebih cepat. Hal itu dikhawatirkan mengganggu metabolisme jika para astronot berlama-lama di dalam misinya.
Seorang profesor dari Pusat Penyakit Infeksi dan Vaksinologi di The Institute Biodesign, Arizona State University, Amerika Serikat, Cheryl Nickerson, Selasa (26/7/2011), mengatakan, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) perlu mengambil mikroba menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan misi ke luar angkasa.
Perlu pula menentukan obat yang digunakan untuk mencegah resistensi mikroba tersebut. Setidaknya, satu jenis mikroba yang bersifat patogen, yaitu Salmonella sp, diketahui akan lebih ganas di luar angkasa.
Perubahan gaya berat juga mengubah aktivitas jenis mikroba lain. Itu, di antaranya, bakteri Pseudomonas aeruginosa yang bisa mengganggu pernapasan, menunjukkan kemiripan perubahan genetik molekuler Salmonella.
"Penelitian ini setidaknya untuk mendapatkan vaksin yang lebih baik," kata Nickerson.
0 comments:
Post a Comment