Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, March 24, 2012

Fenomena Bunyi Misterius dari Langit

Image credit: dailymail.com
Bunyi atau suara-suara misterius hampir pernah terdengar di seluruh planet kita ini. Dalam beberapa kasus bahkan suara aneh itu dapat memicu bunyi alarm mobil.

Suara gaduh yang terdengar belum lama ini dari Eropa hingga Kanada, terdengar seperti erangan dan klakson yang sangat kencang.

Di Jerman suara-suara misterius dari langit itu sempat direkam pada kamera video dan telah di-upload ke YouTube dengan suara alarm mobil yang terdengar sangat kencang.

Di internet telah heboh dengan sejumlah teori seputar dari mana datangnya suara aneh tersebut. Ada yang berpendapat bahwa Yesus telah kembali dan dunia akan segera berakhir.

Namun para ahli mengatakan, peristiwa itu dapat dijelaskan secara rasional.

Jean-Piere St. Maurice pakar Fisika dari Universitas Saskatchewan mengatakan bahwa peristiwa itu adalah kebisingan elektromagnetik yang dipancarkan dari aurora dan sabuk radiasi.

David Deming, ilmuwan dari Universitas Olkahoma, sebelumnya pernah menulis bahwa fenomena itu disebut Hum—‘suara misterius yang tidak dapat dilacak dan telah terdengar di sejumlah lokasi di seluruh dunia oleh sekitar dua puluh persen penduduk dunia.’

Menulis dalam Journal of Scientific Exploration, ia mengatakan bahwa sumber dari peristiwa Hum mencakup transmisi telepon dan ‘pesawat yang dioperasikan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk tujuan komunikasi kapal selam.’

Menurut NASA, Bumi memiliki 'sejumlah pancaran radio alami'.

Badan antariksa tersebut mengatakan, “Jika manusia memiliki antena radio bukan telinga, kita akan mendengar sebuah simponi luar biasa dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri.”

“Suara itu terdengar seperti musik latar dari sebuah film fiksi ilmiah flamboyan namun bukan fiksi ilmiah. Pancaran alami radio Bumi adalah nyata, meskipun kebanyakan dari kita tidak menyadari namun fenomena itu ada di sekitar kita sepanjang waktu.”

Sebagai contoh, suara petir yang mengakibatkan rasa takut adalah terdengar dari pancaran radio, NASA menambahkan.

Gempa bumi juga dapat menghasilkan suara audible, menurut pakar gempa Brian W Stump dari Southern Methodist University, Dallas. (erabaru.net, astronomi.us)

Insinyur Gunakan Robot Untuk Perbaikan dan Pengisian Bahan Bakar ISS

Robot Dextre Kanada (tengah) dan Robot pengisian bahan bakar (RRM) NASA bersama-sama melakukan penelitian terobosan robotika ISS pada Maret 2012. Tangan robot Dextre digunakan untuk memahami alat kerja khusus pada RRM untuk percobaan gerak untuk menunjukkan pengendalian perbaikan dari jarak jauh dan pengisian bahan bakar dari satelit. Image Kredit: NASA
Tim gabungan isinyur dari Amerika dan Kanada telah mengambil satu langkah besar dalam dunia antariksa yaitu dengan menggunakan robot untuk melakukan perbaikan dan pengisian bahan bakar Robotic Refueling Mission (RRM) di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Eksperimen tersebut membuktikan bahwa robot yang dikendalikan dari jarak jauh dan di ruang vakum, bisa melakukan tugas-tugas dengan tingkat presisi tinggi yang memerlukan gerakan yang sangat halus dan tepat. Percobaan tersebut mempu memperpanjang usia satelit yang mengorbit di oatas Bumi dengan hanya mengirimkan robot untuk memperbaikinya.

Dikutip dari universetoday.com, Sabtu (24/03/2012) Tujuan dari eksperimen ini yaitu untuk menggantikan astronot yang berada di ISS sehingga astronot terebut bisa melakukan hal-hal penting atau percobaan ilmiah yang memerlukan intervensi dari manusia.

Selama tiga hari mulai 7 Maret hingga 9 Maret 2012, insinyur melakukan operasi bersama antara Misi Robotic Refueling Mission (RRM) dan Canadian Space Agency's (CSA) robotic "handyman" disebut sebagai robot Dextre yang secara resmi dijuluki Manipulator sebagai robot perbaikan.

"Ini adalah semua tentag kesuksesan. Dengan RRM, kita benar-benar membuka jalan bagi eksplorasi robot masa depan dan pelayanan satelit, "Ungkap Cassidy, Hardware Manajer RRM di NASA Goddard Spaceflighter Center di Greenbelt. (Adi Saputro/astronomi.us)

Wednesday, March 21, 2012

Baru-baru Ini Permukaan Mars Diguncang Gempa Tektonik

Para ilmuwan telah menemukan bukti gempa yang relatif baru di permukaan Mars dengan mempelajari batu-batu yang jatuh dari tebing, dan meninggalkan jejak di belakangnya. Imge credit: NASA
Permukaan Mars baru-baru ini nampaknya telah diguncang oleh gempa tektonik yang mengisyaratkan bahwa di sana masih terdapat gunung berapi yang aktif di planet tersebut, seperti yang diungkap melalui studi terbaru.

Dengan menggunakan foto-foto hasil jepretan NASA Mars Reconnaissance Orbiter , peneliti menganalisa jalur yang dibuat oleh batu-batu yang jatuh dari tebing Mars. Jumlah dan ukuran dari batu-batu - yang berkisar 6,5-65 kaki (2 sampai 20 meter) di sepanjang Cerberus Fossae faults. "Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa batu telah digerakkan oleh getaran tanah, dan menurun jauh dari episenter dari gempa Mars , "kata pemimpin studi Gerald Roberts, dari University of London.

Pola yang dibentuk bukan seperti yang dihasilkan oleh batu yang jatuh akibat es yang mencair tapi lebih menyerupai batu yang jatuh setelah gempa yang terjadi di Bumi, seperti di L'Aquila, di Italia tengah.

Seperti dikutip dari space.com, Rabu (21/03/2012) Dengan melihat efek gempa, Robert dan tim memperkirakan gempa yang terjadi di Mars sekira 7 skala Richter besarnya dan itu sama dengan besar gempa yang terjadi di Haiti pada tahun 20120 yang menewaskan 300.000 orang.

Jika memang gempa yang benar terjadi disana, itu akan menjadi berita baik bagi para ilmuwan untuk lebih tertarik dalam mencari kehidupan di Planet Merah . Jika gunung berapi aktif masih ada di Mars, panas mereka dapat mencairkan kantong es bawah tanah di planet tersebut, mungkin membentuk reservoir (penampungan) air yang bisa mendukung adanya kehidupan seperti yang kita kenal. (Adi Saputro/astronomi.us)

Tuesday, March 20, 2012

Peneliti: Trampolin Alam di Lembang Merupakan Kolam Gambut Raksasa

Panorama dari puncak Gunung Batu, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/01/2012). Gunung Batu merupakan lava yang muncul kepermukaan akibat gesekan lateral Patahan Lembang. Gempa akibat pergeseran Patahan Lembang menjadi ancaman bencana di Bandung. Image credit: kompas.com
Lembah di Panyairan, di timur Jalan Cigugur Girang, Lembang, Jawa Barat, tertutup padang ilalang tinggi. Di selatan, tegak berdiri tebing batu memanjang setinggi tiga puluh meter.

Begitu peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto, melangkah ke padang ilalang itu, langkahnya membal seperti berjalan di atas lapisan karet. Lebih lagi saat dia melompat-lompat, lapisan tanah lembek berair itu seperti memantul-mantulkannya.

”Inilah trampolin alam raksasa bentukan patahan Lembang,” ujar Eko. Menurut dia, trampolin alam di lembah itu sebetulnya kolam gambut raksasa. Ilalang tumbuh di atas tumpukan gambut yang terbentuk selama ribuan tahun.

Kolam gambut itu, menurut Eko, terbentuk karena gerakan patahan Lembang. Dalam istilah geologi, kolam itu disebut sagpond. Dinding batu yang membentengi sisi selatan lembah itu merupakan lava yang muncul karena rekahan kerak bumi atau yang biasa disebut patahan.

Image credit: kompas.com
Patahan Lembang memanjang 22 kilometer, berawal di kaki Gunung Manglayang di Bandung bagian timur dan menghilang sebelum kawasan perbukitan kapur Padalarang di Bandung Barat. Patahan itu tepat di tengah antara Gunung Tangkuban Perahu dan dataran Bandung sehingga membentuk dua blok, utara dan selatan.

Gerakan patahan Lembang mengakibatkan permukaan tanah di sebelah selatan turun, sedangkan permukaan tanah di utara meninggi. Akibatnya, aliran air dari tangkapan air di sisi selatan terbendung di kaki dinding patahan. Material yang terbawa air dan angin mengisi genangan air dan mengendap. Kolam itu lalu ditumbuhi tanaman, sebagian yang mati mengendap di dasar kolam membentuk lapisan gambut. Sebagian lain membentuk lapisan gambut yang mengambang di kolam.

Air kolam sangat asam akibat tingginya kadar besi. Air yang diambil di sebuah galian sagpond di perumahan mewah Graha Puspa, Cihideung, misalnya, keasamannya (pH) sekitar 4. Air yang layak minum memiliki pH 7 (netral). Hanya ikan tampele (Betta picta) sejenis ikan cupang yang tahan hidup di air itu dan ditemukan di sisa sagpond perumahan itu. ”Dulu di daerah sini banyak sagpond, sekarang terus berkurang karena diuruk untuk perumahan,” kata Eko.

Bagi Eko, sagpond sangat penting. Dari penggalian sagpond di Cihideung, Eko menemukan jejak rekam gempa berkekuatan 6,8 skala Richter dari patahan Lembang sekitar 2.000 tahun lalu yang sekaligus menjadi bukti pergerakan patahan itu mampu mengirim gempa.

Bendungan lava

Pembendungan air yang menciptakan kolam itu tak semata karena pergerakan patahan. Dinding lava yang mengisi rekahan kerak bumi itulah yang menghalangi aliran air.

Eko mengatakan, melalui retakan di jalur yang membujur timur-barat itu, magma mengalir ke atas mencapai permukaan bumi dan membentuk aliran lava. Bagian timur patahan hampir semua berupa dinding lava dan muncul di permukaan. Di patahan bagian barat, masih ada lava, tetapi hanya di titik-titik tertentu lava muncul ke permukaan, antara lain, Gunung Batu, Gunung Lemban, Cihideung, Panyandakan, dan Cisarua. Lava tetap ada di bawah permukaan tanah dan menghalangi air.

Air dari tangkapan di Tangkuban Perahu di utara terhalang alirannya ke arah selatan, termasuk dataran Bandung. Air permukaan ataupun air tanah tak bisa melewati perbukitan yang tercipta patahan karena ada dinding lava di patahan. ”Sungai-sungai yang mengalir di lereng selatan dan timur Gunung Tangkuban Perahu ke arah dataran Bandung terhalang dan berbelok tegak lurus ke timur atau barat baru kemudian mengalir ke selatan,” ujar Eko Yulianto. Air yang tidak bisa mengalir ke selatan itu muncul sebagai mata air di sekitar patahan dan kolam-kolam besar.

Robert M Delinom dalam Structural Geology Control on Groundwater flow: Lemban Fault Case Study, Westjawa membuat kesimpulan serupa. Hasil analisis datanya menunjukkan, patahan Lembang mengeblok aliran air tanah. Tidak ditemukan tanda-tanda tangkapan air di bagian utara Bandung.

Aliran air terbendung di sisi utara patahan dan keluar sebagai mata air serta kolam-kolam. ”Sebaliknya, banyak daerah di sisi selatan patahan kesulitan air karena air berhenti di sisi utaranya,” kata Eko.

Asal lava

Eko mengatakan, dinding patahan bagian timur tersusun oleh lava andesit berumur 500.000 tahun. Ini diketahui dari penanggalan Gunung Batu di jalur patahan yang diperkirakan produk dari letusan Gunung Sunda purba.

Adapun lava di patahan sebelah barat diperkirakan berusia jauh lebih muda. Eko mengatakan, berdasarkan penanggalan, lahar yang tersebar di patahan sebelah barat berusia sekitar 27.000 tahun sehingga diperkirakan sebagai produk dari Tangkuban Perahu. Usia lavanya sendiri belum diketahui. Tetapi, dia memperkirakan, lava lebih muda dari usia lahar. ”Benteng lava itu tampaknya muncul belakangan lalu memotong endapan lahar,” katanya.

Eko berpendapat, patahan Lembang bukan merupakan satu segmen patahan, melainkan dua segmen patahan, yakni di bagian timur dan barat. Gaya tekan dari arah berbeda akibat tidak lurusnya garis patahan membentuk bumbungan, yakni Gunung Batu sebagai pertemuan kedua segmen itu.

Masih ada perdebatan mengenai asal-usul lava. Beberapa peneliti mengatakan, lava-lava yang berada di patahan Lembang berasal dari Gunung Tangkuban Perahu di utara atau Gunung Sunda purba yang mengalir ke selatan dan terbendung rekahan kerak bumi. Namun, Eko punya pendapat berbeda. Dia meyakini sumber lava relatif lebih dekat.

”Lava di patahan Lembang berlubang-lubang akibat gelembung gas yang terperangkap saat magma bumi keluar. Lubang-lubang kemungkinan terjadi jika lava keluar dan membeku dengan cepat sehingga gas tak sempat terlepas. Jika lava mengalir jauh, itu berarti lava bergerak lambat dan gas sudah keluar semua,” ujarnya.

Berlandaskan karakter batuan, Eko menduga lava keluar dari rekahan-rekahan itu atau dari sumber lebih dekat ketimbang Tangkuban Perahu dan Gunung Sunda yang berjarak 5-8 kilometer dari patahan.

Ia menambahkan, isi perut bumi yang keluar dari rekahan sebetulnya fenomena umum. Kerap ditemui patahan yang memotong gunung sehingga seolah-olah patahan itu berhubungan langsung dengan dapur magma yang lalu mengisi rekahan.

Namun, lava-lava di patahan Lembang tidak menunjukkan gejala umum itu. Patahan itu memanjang ke arah barat-timur, sedangkan kawah Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Sunda jauh di utara sehingga tidak tersambung dengan patahan. ”Dari sisi ilmu pengetahuan, ini gejala yang menarik,” ujarnya.

Kehadiran sagpond itu, menurut Eko, menjadi penanda alam adanya patahan di kawasan itu. Daerah-daerah itu tak cocok untuk menjadi hunian karena rawan gempa akibat pergerakan patahan. Di tanah yang ada kolam-kolam gambut itu bisa terjadi penguatan gelombang gempa dari batuan dasar ke permukaan tanah yang lunak. Akibatnya, guncangan menjadi lebih besar dan merusak.(Hermas Efendi Prabowo/ Mukhamad Kurniawan). Sumber: kompas.com

Galaksi LEDA 074886, Galaksi Unik Berbentuk Persegi Panjang

LEDA 074886, galaksi dengan bentuk persegi panjang. Image credit: universetoday.com
Galaksi ini disebut dengan julukan "Galaksi potongan zamrud". Galaksi unik berbentuk persegi panjang ini ditemukan oleh tim astronom internasional dan Swinburne University of Technology Australia. Astronom memberi nama galaksi itu sebagai LEDA 074886 yang merupakan galaksi kerdil yang terletak 70 juta tahun cahaya dari Bumi dan tergabung dalam kelompok 250 galaksi lainnya.

"Hal ini menarik untuk ditemukan" Ungkap Dr Alister Graham penulis utama dan profesor di Pusat Astrofisika dan super komputer di Universitas Swinburne. "Sata telah melihat ribuan galaksi, dan mereka tidak terlihat seperti ini," tambahnya.

Dikutip dari universetoday.com, Selasa (20/03/2012), Galaksi LEDA 074886 ditemukan dengan menggunakan teleskop Subaru Jepang oleh astrofisikawan Dr Lee Spitler. Diperkirakan bentuk galaksi yang aneh ini disebabkan oleh tabrakan antara dua galaksi yang mungkin lebih besar dari galaksi NGC 1407.

Awalnya kami berpikir bahwa mungkin ada beberapa interaksi gravitasi pasang-surut yang telah menyebabkan galaksi LEDA 074886 ini memiliki bentuk yang tidak biasa, namun kami tidak begitu yakin. Kami lebih yakin bahwa bentuk yang tidak biasa ini dihasilkan dari tabrakan dua galaksi berbentuk cakram," kata Dr Graham.

Galmbar False color galaksi LEDA 074886 yang diambil oleh Telskop Subaru. Kontras warna ditingkatkan untuk menunjukkan struktur dari disk (piringan) di pusat galaksi. Image credit: universetoday.com

Selain bentuknya yang aneh, LEDA 074886 juga memiliki disk (piringan) bintang di dalamnya sejajar dengan garis panjang galaksi. Disk bintang ini berputar dengan kecepatan 33 km per detik dan belum dapat dipastikan apakah bentuknya spiral atau tidakkarena saat observasi, posisi instrumen astronomi tidak relatif untuk itu.

Meskipun bentuk galaksi persegi panjang ini jarang terjadi, namun hal ini menjadi bagian dari beberapa bentuk galaksi yang ada. Dr Graham mengatakan, "jika orientasi itu tepat, ketika galaksi kita bertabrakan dengan galaksi Andromeda 3 miliar tahun dari sekarang, maka kita mungkin akan menjumpai galaksi kita berbentuk persegi panjang."

Makalah tentang hal ini akan diterbitkan di The Astrophysical Journal.(Adi Saputro/astronomi.us)

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto