Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, August 31, 2013

Bukti Paling Nyata Air Pernah Ada di Mars

Mungkin foto yang satu ini akan membuat kita semua terkejut betapa miripnya planet Mars dengan Bumi pada masa lampau. Jika mungkin berjuta-juta tahun lalu kita ada di dunia dan teknologi manusia sudah berkembang seperti sekarang mungkin kita bisa menyaksikan planet Mars yang hangat dan basah. Setidaknya hal itu yang ada pada foto berikut ini
Aliran air mengikis tanah dan membentuk jalur-jalur aluvial bercabang. Image credit: NASA/JPL/University of Arizona

Foto di atas diambil oleh wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) yang saat ini sedang mengorbit planet Merah. Dengan menggunakan kamera HiRISE (High Resolution Imaging Science Experiment) yang dimilikinya, MRO mampu memotret permukaan Mars dengan resolusi tinggi dan sangat detail. Hasilnya sangat menakjubkan. Di sebuah daerah di dekat kawah Mojave di ekuator Mars, ditemukan aliran aluvial yang terbentuk oleh air pada jutaan tahun yang lalu. Aliran yang bercabang-cabang tersebut jelas dibentuk oleh air dan kemungkinan daerah tersebut saat itu sedang dilanda banjir bandang. Akibat perbedaan ketinggian, air itu mengalir dengan derasnya dan membentuk aliran aluvial seperti pada foto. Mirip seperti di Bumi kan :-) (BD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Gravitasi Aneh di Titan

Ilustrasi permukaan Titan. Image credit: google
Titan, bulan terbesar planet Saturnus kembali mengejutkan para peneliti. Tidak hanya menjadi satu-satunya tempat selain Bumi yang memiliki samudera, tapi ada hal yang mengejutkan lainnya yaitu adanya lautan es di bawah permukaannya.

Pada penelitian terdahulu, ilmuwan mengungkapkan bahwa Titan memiliki laut di bawah lapisan es dengan tebal 50-200 km. Ilmuwan tertarik untuk mempelajari samudera bawah tanah ini sebab menurut mereka dimana ada air, maka di situ ada kehidupan seperti halnya Bumi.
Ilustrasi bagaimana lapisan es yang padat di Titan mampu menahan tekanan ke atas dari es yang berada di cekungan bawah. meskipun bentuk topografinya positif namun pelapukan topografinya kecil. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: Doug Hemingway
Dengan menggunakan data yang diperoleh oleh wahana Cassini, Titan memiliki lapisan es yang padat di bawah permukaannya dimana kepadatan es ini mempu menciptakan anomali gravitasi negatif. Kekuatan gravitasi Titan tergantung pada seberapa besar massa yang ada di bawahnya. Semakin besar massa maka gravitasi juga akan semakin kuat. Dengan berpegang pada asumsi itu, ilmuwan kemudian membandingkan dengan struktur dari permukaan Titan. Mereka memprediksi bahwa daerah dengan elevasi tinggi akan memiliki gravitasi lebih kuat dibandingkan dengan daerah elevasi rendah. Namun ternyata mereka keliru. Daerah dengan tingkat elevasi tinggi ternyata memiliki gravitasi yang lemah dan sebaliknya daerah elevasi rendah memiliki gravitasi besar. "Sangat mengejutkan melihat hal itu," ungkap Doug Hemingway peneliti planet dari University of California. "Kami berangggapan bahwa mungkin kami melihat hal yang salah, namun setelah mencermatinya ada hal yang dapat dijelaskan dari hal ini," tambahnya.

Untuk menjelaskan anomali gravitasi yang terjadi, Doug memberikan perumpamaan bahwa gunung di Titan mempunyai akar. "ini seperti bagaimana gunung es yang begitu besar sebenarnya hanya mengapung saja melayang di permukaan air dan sebagian darinya dibawah permukaan,". "Es memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah daripada air. daerah elevasi tinggi di Titan nampaknya memiliki akar (es) yang cukup besar sehingga mampu menggantikan banyaknya air di bawahnya sehingga ia memiliki gaya gravitasi yang lemah. Sebab es memiliki volume lebih rendah dari volume air. Oleh sebab itu ia akan mengapung," ungkapnya.

Es akan mengapung dalam air. Namun anehnya es di Titan ini tetap tenggelam. gara bisa seperti itu es tersebut harusnya memiliki padatan yang sangat tinggi. Tapi apakah yang membuatnya bisa seperti itu??

Untuk menjawabnya maka ilmuwan memiliki beberapa teori diantaranya bahwa es tersebut kemungkinan memiliki "molekul kandang" yang dikenal sebagai Clathrates". Namun untuk memastikan hal ini ilmuwan memerlukan instrumen pengamatan yang lebih canggih dari sekedar wahana Cassini. cassini sendiri tidak memiliki kemampuan untuk menganalisa interior dari suatu planet atau satelit alam seperti Titan. Bisa saja lapisan penyusun Titan terdiri dari es dan batu. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, August 26, 2013

Astronom Teliti Aliran Lava di Gunung Berapi Tertinggi di Tata Surya, Olympus Mons

Kaki gunung Olympus Mons hasil jepretan wahana ESA, Mars Express. Image credit: ESA
Konteks Area. Image credit: ESA
Kaki gunung Olympus Mons dalam kode warna.
Image credit: ESA
Ilmuwan ESA (European Space Agency) telah mempelajari foto-foto gunung tertinggi di tata surya, Olympus Mons, hasil jepretan dari wahana pengorbit Mars, Mars Express. Dari hasil foto tersebut, mereka menemukan bahwa di daerah sekitar gunung Olympus Mons ditemukan banyak aliran lava individual yang telah membeku.

Daerah yang menjadi fokus penelitian adalah sebelah tenggara dari gunung tersebut. Gunung Olympus Mons menjulang tinggi sekitar 22 km dan ini berarti dua kali lipat dari gunung berapi tertinggi di Bumi Mauna Kea yang mencapai 10 km jika diukur dari dasar samudera.

Seperti halnya Mauna Kea, Olympus Mons merupakan gunung yang memiliki sudut yang kemiringan yang relatif landai. Namun ia memiliki banyak tebing atau lereng yang curam. Nampak pada foto bahwa daerah melingkar di sekeliling gunung terdapat lereng yang curam dengan kedalaman 9 km yang memisahkan dari daerah sekitarnya dan diduga itu disebabkan oleh tanah yang longsor. Aliran lava menutupi kaki gunung Olympus Mons dan nampak adanya blok tinggi yang terangkat saat terjadi runtuhan. Transisi dari ketinggian untuk kemudian turun menuju ke dataran lava beku di dasar lereng yang curam bisa dapat dengan mudah dibedakan dari foto kode warna.


Aliran lava beku yang tumpang tindih menandakan bahwa dahulu aktivitas vulkanik gunung Olympus Mons sangat aktif sekali. Aliran lava yang membeku sebelum mencapai lereng akan terlihat seperti lidah bulat. terlihat juga aliran arus lava yang berkelok-kelok dan sangat kontras dengan dataran halus yang terlihat di sekitarnya.
Tampak perbedaan struktur aliran lava di kaki gunung Olympus Mons dengan dataran disekitarnya yang halus. Image credit: ESA

Pada gambar di bawah tepatnya sisi tengah gambar bagian bawah tampak aliran lava menerobos ke luar terjun dari lereng curam sehingga mendistorsi permukaan lereng tersebut. Ini kemungkinan dibentuk oleh lava tapi juga tidak menutup kemungkinan kalau air juga ikut membentuknya.
Tampilan kaki gunung Olympus Mons dalam format tiga dimensi. Image credit: ESA
Aliran lava paling atas adalah aktivitas vulkanik yang terakhir dan diperkirakan hal itu terjadi puluhan juta tahun yang lalu. (ES, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto