Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, August 20, 2011

UFO Guncang AS Enam Puluh Tahun Lalu

Gambar ini diambil oleh seorang penjaga pantai lewat sebuah jendela di Salem Massachusetts, AS, pada musim panas 1952, yang menunjukkan empat penampakan cahaya UFO.
Enam puluh tahun lalu, Amerika sempat diguncang oleh gelombang penampakan UFO di Washington D.C.

Beberapa di antaranya ada pula yang muncul di Gedung Putih. Apakah ini pertanda makhluk asing siap mendarat atau mungkinkah itu lampu langit yang ada hubungannya dengan cuaca?

Penampakan tersebut berlangsung antara 12 hingga 25 Juli 1952. Obyek tak dikenal itu disaksikan beberapa kalangan seperti pilot pesawat, militer dan pengendali lalu lintas udara. Pada beberapa kesempatan F94 Starfire dikirim untuk mencegat penyusup tersebut, namun UFO itu dengan cepat menghilang ketika pesawat terbang mendekat. Obyek itu digambarkan dalam berbagai bentuk, seperti bola api orange, gugusan cahaya merah hingga cahaya cerah menyala. Presiden Truman sendiri secara pribadi tertarik dan telah menuntut penjelasan dari angkatan udara.

Pada 28 Juli di tahun yang sama, dua mayor jenderal USAF telah melakukan konferensi pers di Pentagon. Mereka menjelaskan bahwa penampakan UFO diakibatkan oleh inversi temperatur, dimana lapisan udara hangat terjebak di bawah udara dingin. Peristiwa ini dapat menimbulkan fatamorgana, baik visual maupun radar. Cahaya yang jauh di permukaan dapat tercermin di langit, sehingga memberi kesan benda terbang berkilau.

Hal ini tidak memuaskan sebagian orang, karena beraroma menutup-nutupi dan berpendapat bahwa pilot dan operator radar identik dengan inversi temperatur. Namun ketika piring terbang dikatakan gagal mendarat di halaman Gedung Putih, beberapa penampakan lain akhirnya mereda dari kesadaran masyarakat dalam sejarah UFO.

sumber 

Kawah Gale Planet Mars Terlihat Dalam 3-D

Pemandangan sudut gundukan tanah di Kawah Gale yang menunjukkan lapisan bebatuan berbeda. (NASA/JPL-Caltech/University of Arizona)
Gambar dari Kawah Gale pada Planet Mars ini terlihat dengan menggunakan Visible-Light Information dari Mars Reconnaissance Orbiter-NASA dan Mars Express Orbiter-Badan Antariksa Eropa.

Kawah bebatuan yang telah bertahan ini mencatat bagaimana lingkungan sejarah awal planet merah tersebut.

Sejumlah instrumen pada beberapa orbiter telah mendeteksi adanya kandungan mineral pekat dan garam sulfat dalam lubang kawah. Jumlah mineral pekat lebih besar pada latar depan, dan perbedaan-perbedaan ini menunjukkan kemungkinan telah terjadinya perubahan pada lingkungan kuno di Mars.

Adanya bukit-bukit kecil dalam gambar dapat memberikan petunjuk kearah siklus air yang pernah mengalir di Mars. Berbagai variasi sinar matahari telah mempengaruhi suhu tanah dan tingkat penguapan.

Para astronom yakin bahwa karena meningkatnya temperatur, air dalam garam sulfat pada lereng bukit menguap, sementara garam-garam menyerap air ketika suhu turun.

Mars Reconnaisance Orbiter juga telah mendeteksi fitur permukaan yang berubah-ubah seiring dengan perubahan musim di beberapa perbukitan, seperti di Kawah Newton.

Kemungkinan air yang mengalir ini adalah asin, menurut penelitian baru yang diumumkan oleh NASA.

Misi Armageddon 2025

Ancaman: Sebuah ilustrasi saat
asteroid menghantam Bumi (Getty Images)
NASA berencana mengirim orang ke salah satu asteroid pada 2025 dalam versi realitas dari film Armageddon.

Astronot akan memulai misinya selama enam bulan untuk mendarat dalam bongkahan batu raksasa yang ukurannya sekitar sebuah gedung dan mengambil sampel yang nantinya dapat memberitahu kita tentang asal-usul tata surya.

Rencana ini akan menjadi misi berawak pertama dalam menjelajahi ‘deep space’ yang jauhnya sekitar lima juta mil atau 20 kali perjalanan ke bulan.

Upaya ini merupakan satu fondasi untuk memulai perjalanan ke Mars dan mengingatkan kita akan film blockbuster, Armageddon 1998, di mana Bruce Willis berupaya meledakan sebuah asteroid yang bergerak pada jalur lintas yang mengancam Bumi.

Misi NASA ke asteroid didukung penuh oleh penguasa Amerika dan akan dikenang sebagai sebuah prestasi yang mirip dengan misi Apollo 11, Neil Armstrong ke bulan pada 1969.

Sebuah roket raksasa mirip Saturn V akan dibutuhkan untuk melakukan misi ini—di mana strukturnya lebih tinggi dari Big Ben dan yang telah digunakan dalam misi ke bulan pada 1970.

Para awak harus bertahan selama tiga bulan di ruang angkasa untuk dapat menempuh sebuah asteroid sebelum menghabiskan waktu lima hari di sana dan kembali.

Selama kurun waktu tersebut mereka akan terancam oleh radiasi ruang angkasa yang dapat menyebabkan mereka terserang penyakit dan resiko kanker.

NASA berharap dapat mendarat di salah satu asteroid pada tahun 2025. (AP)
Setelah tiba di sana, pesawat dapat mendarat pada asteroid atau kalau memungkinkan para astronot akan melakukan perjalanan dengan menggunakan tali pengaman untuk mengambil beberapa sampel.

Dalam sebuah forum NASA belum lama ini, para astronot mengatakan perjalanan seperti ini akan penuh dengan kesulitan-kesulitan.

“Panjang waktu perjalanan outbound dan inbound akan sangat menantang,” ujar Andy Thomas, seorang veteran astronot.

“Misi ini akan sangat, sangat berresiko. Akan lebih beresiko dari misi Apollo.”

NASA telah membidik beberapa asteroid dalam rencana untuk misi ini.

Target asteroid yang dituju dalam berbagai ukuran mulai dari 20 kaki hingga seukuran satu blok perkantoran kecil.

Ada sekitar 7.000 asteroid yang diketahui berada dekat Bumi, namun hanya setengah lusin yang akan terjangkau pesawat antariksa pada 2025.

Pada awalnya NASA berharap dapat menjangkau sebuah asteroid pada 2020, ketika sebuah teleskop dapat mendeteksi sebuah asteroid sepanjang 197 kaki yang dikenal sebagai 2009 OS5.

Peta Antartika Dapat Prediksi Peningkatan Laut

Peta Antartika terbaru (sumber : Google)
ANTARTIKA - Penelitian yang didanai NASA telah menemukan formasi es baru yang bergerak di Antartika. Peta ini dibuat untuk memprediksi peningkatan laut di masa depan.

"Peta, yang dibuat dengan menggunakan pengamatan radar yang terintegrasi dari konsorsium satelit internasional ini menunjukkan gletser mengalir ribuan kilometer dari jantung benua ke area pantai. Ini merupakan hal penting untuk melakukan prediksi peningkatan permukaan laut di masa depan sebagai efek perubahan iklim," jelas pihak NASA.

"Kami melihat aliran yang menakjubkan dari jantung benua yang belum pernah dijelaskan sebelumnya," ujar Eric Rignot dari Laboratorium NASA Jet Propulsion.

Seperti dikutip TG Daily, Sabtu (20/8/2011), tim menggunakan miliaran titik data yang ditangkap oleh satelit Eropa, Jepang, dan Kanada, untuk melihat kondisi awan, cahaya matahari dan tekstur tanah yang tertutup gletser di masa lalu.

Data dari seluruh satelit kemudian disatukan berdasarkan bentuk dan kecepatan formasi glasial (interval waktu pada zaman es yang berkaitan dengan suhu dingin), termasuk Antartika bagian Timur yang sebelumnya belum terpetakan, dengan luas permukaan mencapai 77 persen dari benua tersebut.

Tim terkejut saat peta itu selesai dibuat. Mereka menemukan bukit baru yang terbelah dengan luas permukaan hingga 5,4 juta mil persegi yang bergerak dari timur ke barat.

Mereka juga menemukan formasi pergerakan es sampai 800 kaki per tahun menuju ke Samudera Antartika dengan pergerakan yang berbeda dari model masa lalu dalam migrasi es.

"Jalur peta ini secara mendasar menjelaskan bahwa es bergerak ke sepanjang permukaan tanah," kata Thomas Wagner, krysopherik Program ilmuwan NASA di Washington.

"Ini merupakan pengetahuan penting untuk memprediksi kenaikan permukaan laut di masa depan," tutup Wagner.

sumber 

NASA: Nenek Moyang Manusia adalah Alien

Batu Meteor yang dianalisis mengandung bahan kimia yang mirip dengan komponen DNA (Foto : Google)
LONDON - Menurut NASA kehidupan di Bumi mungkin memiliki asal-usul dari luar angkasa. Para ilmuwan telah menganalisis batu meteor yang terbentuk miliaran tahun lalu sebelum akhirnya jatuh ke Bumi.

Batu meteor yang dianalisis tersebut merupakan karbon yang memiliki banyak pecahan dan mengandung bahan kimia yang mirip dengan salah satu komponen kunci dari DNA, unsur pembentukan kehidupan.

Tes yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat (AS) yang sebagian besar adalah peneliti NASA menunjukkan bahwa kehadiran bahan kimia ini tidak terkontaminasi dengan Bumi. Artinya bahan kimia tersebut menunjukkan asal-usul DNA yang mungkin terletak di luar angkasa dan mungkin saja Alien. Demikan seperti dikutip Daily Mail, Selasa (9/8/2011).

Temuan tersebut berasal dari analisis kimia yang diuji terhadap 12 batu meteor dan temuan ini sudah dipublikasikan di jurnal Proceeding of National Academy of Sciences. Peneliti juga mengatakan mereka telah menemukan 'dampak dengan jangkauan yang jauh'.

"Batu meteor dan komet yang memiliki dampak dalam pembentukan awal Bumi, keduanya tampak memberikan beberapa bahan yang sangat penting dalam pembentukan kehidupan," ungkap Dr Michael Callahan, Penulis utama penelitian dari NASA Goddard Space Flight Center di Maryland.

Penelitian sebelumnya menemukan dua dari tiga batu meteor yang tersembunyi sebagai bahan dasar kehidupan.

Ini adalah asam amino, seperti 'manik-manik' yang membentuk protein saat dirangkai dan bahan kimia yang diperlukan untuk memungkinkan sel guna menciptakan sebuah penghalang membran. Bahan kimia ketiga yang berhubungan dengan DNA.

Alien Serang Bumi Karena Merasa Terancam

Semua yang kita lakukan di bumi sepertinya bisa mengancam diri kita sendiri. Ada sebuah pertanyaan mengapa kita harus menyelamatkan Bumi?

NASA membuat laporan baru, yang ditulis oleh para ilmuwan NASA di Penn State. Mereka menjelaskan bahwa laporan tersebut menunjukkan ada hubungan di mana makhluk alien yang berwarna hijau, biru dan oranye di luar sana mungkin melihat emisi sebagai sesuatu yang berbahaya buatan manusia, dianggap sebagai ancaman untuk mereka.

Mungkin alien mempertimbangkan bahwa Bumi memberikan lebih banyak ancaman daripada yang mereka perkirakan sebelumnya. Laporan itu mempertanyakan, mungkin sinyal bagi alien di atas sana menyatakan bahwa kita adalah kesatuan yang berkembang pesat dan harus dihancurkan sebelum tumbuh lebih jauh.

Dalam rangka untuk melakukan serangan, alien mungkin akan menyambar manusia dan menghancurkan tubuh kecil manusia seperti membunuh semut. Tapi mungkinkah alien hidup bersama kita?

Laporan NASA yang secara filosofis berjudul 'Apakah kontak dengan makhluk luar angkasa itu bermanfaat?' menawarkan tiga kategori kemungkinan.

Seperti yang dikutip dari Cnet, Jumat (19/8/2011), alien mungkin berubah menjadi kawan yang sangat misterius, mereka mungkin hanya ingin belajar bagaimana untuk bermain kriket, membuat Alaska terpanggang dan mengajarkan kita bagaimana untuk menyerang lawan politik atau sosial hanya dengan laser yang muncul dari kuku mereka.

Kemungkinan kedua adalah bahwa alien telah menganggap manusia sebagai gangguan, serta merasa bahwa manusia bisa membalas. Laporan ini berpendapat bahwa mereka mungkin juga akan lebih birokratis, yang akan mendorong kita untuk melakukan serangan hebat.

Atau mereka mungkin hanya ingin memanggang Alaska dan menyerang manusia. Hal ini mungkin terjadi karena alien kejam atau hanya karena mereka sedikit canggung untuk melakukannya.

Jika saja hal tersebut benar, maka Stephen Hawking sudah terlebih dahulu memperingatkan bahwa alien benar-benar bisa membenci manusia. Namun laporan ini mencoba untuk menyusun banyak alur cerita dan beragam, yang berhubungan dengan masa depan manusia dengan makhluk lainnya.

Wah, 'Pita' Muncul di Pusat Bima Sakti

London – Simpul cincin gas melebar lebih dari 600 tahun cahaya muncul di jantung galaksi Bima Sakti. Akhirnya, ‘pita’ ini berhasil diteliti untuk pertama kalinya.

Cincin gas ini yang melahirkan bintang baru ini memiliki belitan di tengahnya yang tampak seperti simbol tak terbatas kosmik. Bagian cincin memang pernah dilihat sebelumnya, namun Herschel Space Telescope milik European Space Agency baru saja melakukan penelitian pada struktur keseluruhannya.

Pesawat Herschel secara khusus dibuat untuk ‘mengintip’ pusat Bima Sakti karena mampu mendeteksi inframerah dan cahaya sub-milimeter yang mampu penetrasi melewati debu.

Menurut pernyataan Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, astronom terkejut melihat apa yang mereka temukan.

Saat mengarahkan teleskop ke cincin dalam galaksi, "Cincin yang ada tampak seperti simbol tak terbatas," ujar laboratorium itu.

Ilmuwan mengaku belum memahami mengapa simbol tak terbatas itu tersimpul dan terbelit.

Selain itu, masih sedikit informasi diketahui mengenai cara cincin gas terbentuk dalam galaksi spiral. Selain itu, muncul misteri baru, cincin baru ini nampaknya sedikit maju dari pusat galaksi tempat lubang hitam besar berada.

Menurut penulis utama Sergio Molinari dari Institute of Space Physics, hal menariknya adalah mengenai peluncuran teleskop luar angkasa baru seperti Herschel.

"Kita punya misteri baru tepat di pusat galaksi kita sendiri,” ujar penulis makalah yang diterbitkan di jurnal Astrophysical Journal Letters seperti ditulis Dailymail.

sumber

VIDEO: Badai Matahari Terjang Bumi

Untuk kali pertamanya, pesawat ruang angkasa yang jauh dari Bumi, STEREO-A, menjadi saksi saat terjadinya badai Matahari melanda planet Bumi. Sebuah video yang dirilis NASA telah membuat para fisikawan tercengang.

Posisi pesawat STEREO-A saat mengamati badai matahari (Credit: NASA/Goddard Space Flight Center/Scientific Visualization Studio )
"Video ini membuat saya merinding," kata Craig DeForest, ilmuwan dari Southwest Researcher Institute di Boulder, Colorado. "Ini menunjukkan pembengkakan CME (coronal mass ejection) menjadi dinding plasma besar kemudian menerjang sebuah titik biru. Titik tersebut adalah Bumi, tempat tinggal kita. Saya merasa kecil, tak berarti," tambah dia.

CME adalah ledakan besar yang melontarkan miliaran ton awan plasma korona. Ketika menyapu Bumi, ia dapat menyebabkan aurora, badai radiasi, dan dalam kasus yang ekstrem adalah terputusnya jaringan listrik dan mematikan sistem satelit. Melacak awan ini dan prediksi kedatangannya adalah bagian penting terkait cuaca luar angkasa.

"Kami pernah melihat CME sebelumnya, namun tak pernah seperti ini," kata Lika Guhathakurta, ilmuwan misi STEREO di kantor pusat NASA. "STEREO-A telah memberi kita pandangan baru tentang badai matahari."

STEREO-A adalah satu dari dua pesawat luar angkasa yang diluncurkan pada 2006 untuk mengobservasi aktivitas Matahari. Saat badai itu terjadi, STEREO-A berjarak lebih dari 65 juta mil dari Bumi.

CME pertama yang meninggalkan Matahari terlihat terang dan mudah dilihat. Namun, visibilitasnya secara cepat menurun saat awan plasma berekspansi ke ruang hampa udara. Saat melintasi orbit Venus, cahayanya jutaan kali lebih pucat dari bulan purnama, dan ribuan kali lebih pucar dari Bima Sakti. CME yang mencapai Bumi hampir sama tipis dengan ruang hampa, nyaris transparan.

"Membedakan CME dengan cahaya bintang atau debu angkasa selama ini menjadi tantangan besar," kata Craig DeForest.

Butuh tiga tahun, sejak 2008, bagi tim ilmuwan untuk belajar mengenali CME. Kabar baiknya, kini teknik tersebut telah disempurnakan. Ini sangat penting artinya dalam prediksi cuaca ruang angkasa. Dengan mengkalkulasi kecepatan CME, kita bisa mengestimasi kapan ia akan mencapai Bumi.

"Di masa lalu, prediksi terbaik kami soal kedatangan CME, penuh ketidakpastian, plus atau minus 4 jam," kata Alysha Reinard dari Space Weather Prediction Center NOAA. "Video ini secara signifikan akan mengurangi tingkat kesalahan. (sumber: NASA)

Matahari Punya Saudara Kembar?

Kelahiran Matahari sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu di dalam sebuah nebula, tampaknya juga melahirkan ribuan bintang lain. Lalu, apa yang terjadi dengan saudara-saudara Matahari? Pencarian terus dilakukan, akan tetapi saudara-saudara Matahari itu bisa berada di mana saja di galaksi Bima Sakti.

Jika jumlahnya hanya dalam bilangan ribuan, mungkin tidak terlalu sukar untuk menemukannya. Sayangnya, galaksi Bima Sakti merupakan tempat tinggal dari sekitar 100 sampai 400 miliar bintang. Jika saudara-saudara Matahari itu berkumpul di salah satu sudut galaksi, mereka sulit ditemukan. Apalagi faktanya, mereka tersebar di seluruh penjuru galaksi.

Tahun lalu, Simon Portegies Zwart, astronom Belanda menyebutkan bagaimana cara mencari saudara dekat Matahari. Ia membuat model bagaimana bintang-bintang berpencar saat mengorbit di titik tengah galaksi dan yakin bahwa antara 10 sampai 60 bintang saudara Matahari berada di jarak yang dekat dengan Bumi. Tidak sampai 330 tahun cahaya jauhnya.

Zwart menyebutkan, bintang-bintang ini memiliki usia, komposisi kimia, dan pergerakan yang sama dengan Matahari. Artinya, bintang-bintang itu juga dapat menggambarkan pada kita bagaimana sistem tata surya lahir.

Jika ada beberapa lusin saudara kembar Matahari di sekitar tata surya, menemukannya tentu tidak sulit. Akan tetapi, Yury Mishurov, astronom Russia tidak sependapat.

Menurut Mishurov, model yang dikembangkan Zwart tidak cukup cerdas untuk menelurkan hasil yang akurat karena tidak menghitung efek lengan-lengan spiral milik galaksi. Alasannya, tonjolan dari badan utama Bima Sakti ini sangat mempengaruhi pergerakan bintang-bintang akibat efek gravitasi yang luar biasa.

Menurut kalkulasi terbaru Mishurov, saudara-saudara Matahari jauh lebih tersebar di penjuru galaksi dibanding perkiraan Zwart. Diperkirakan, hanya ada 3 sampai 4 bintang yang tersisa di sekitar Matahari.

“Meski masih banyak yang harus dilakukan, akan tetapi saya cukup gembira dengan penemuan ini,” kata Mishurov, seperti dikutip dari Sciencemag, 24 November 2010.
“Ini merupakan langkah logis berikutnya, dan pada akhirnya, yang terpenting adalah apakah kita akan dapat menemukan saudara kandung Matahari kita. Adalah kesalahan besar jika kita menyerah untuk mencarinya,” ucap Mishurov.

Sayangnya, tidak seluruh astronom sepakat dengan Mishurov. Gerard Gilmore, astronom dari Cambridge, menyebutkan bahwa mencari bintang yang memiliki rupa seperti Matahari tidaklah sulit. Akan tetapi, melacak sampai ke tempat kelahirannya merupakan hal mustahil.
Walaupun penemuan saudara kandung Matahari akan memberikan dampak positif bagi ilmu pengetahuan, Gerard meragukan apakah Matahari tersebut dapat dicari. "Tentunya sangat menarik jika Matahari punya saudara kembar yang identik lengkap dengan sistem planet-planet yang serupa dengan tata surya kita, di mana ada planet yang serupa Bumi berotasi di Matahari tersebut."

Friday, August 19, 2011

Foto Terbaru Galaksi 'Bulu Domba'

Galaksi NGC 3521
Seperti inilah wujud galaksi NGC 3521. Galaksi yang letaknya dekat dengan bumi ini punya spiral mirip bulu-bulu domba.

European Southern Observatory (ESO) merilis foto terbaru dari galaksi NGC 3521. Galaksi yang ditemukan oleh astronom William Herschel pada 1784 ini, spiralnya tampak bergumpal-gumpal seperti bulu domba.

Diberitakan Space, galaksi NGC 3521, jaraknya 35 juta tahun cahaya dari bumi dan membentuk konstelasi Leo. Galaksi ini adalah salah satu yang berukuran besar. Ukuran diameternya 50.000 tahun cahaya.

Di dalamnya terdapat bintang-bintang terang yang jaraknya berdekatan serta debu-debu angkasa yang berserakan di antaranya. Bintang-bintang dan debu itulah yang membentuk spiralnya jadi mirip bulu-bulu domba. Bagian yang kemerahan di tengah galaksi menandakan bintang tua, sedangkan bagian biru yang terdapat di sekitarnya adalah bintang muda.

Galaksi ini terletak dekat dengan bumi, dan dapat dengan mudah diamati menggunakan teleskop kecil. Foto yang dirilis 10 Agustus 2011 ini diambil dengan menggunakan perangkat teleskop FORS1 milik ESO yang dipasang di Paranal Observatory ESO di Chili.

AS Sediakan $500.000 Untuk ke Bintang

Lembaga riset militer Amerika Serikat akan mendanai siapapun yang mau pergi ke bintang.

Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), lembaga penelitian dan pengembangan militer Amerika Serikat, siap mengeluarkan dana $500.000 atau setara dengan Rp4,2 miliar untuk diberikan kepada individu atau organisasi yang mau melakukan penelitian untuk misi pengiriman manusia ke bintang.

Proyek bernama 100-Year Starship ini sudah dimulai sejak tahun lalu. Dana sebesar itu akan diberikan kepada pelaku riset pada November 11, tapi DARPA tidak akan melakukan pendampingan pada proses risetnya.

Seperti dilansir IBtimes,David Neyland, direktur Tactical Technology Office, DARPA, mengatakan bahwa lembaganya tidak akan mengiringi atau memberi bantuan kepada individu atau organisasi yang tertarik pada program ini. Mereka hanya akan merekrut dan membayar.

Sebuah Meteorit Akan Jatuh ke Bumi

Kamera di Southern Ontario Meteor Network mendeteksi adanya bola api atau meteor pada Senin (8/8/2011) pukul 01.22 EDT atau sekitar pukul 12.00 WIB pada tanggal yang sama.

"Meteor ini tertangkap di sekitar wilayah Danau Erie dan mengarah ke selatan-tenggara Ohio, AS," kata Kepala Meteoroid Environment Office NASA, Marshall Space Center, Huntsville. Meteor ini berpotensi lolos melewati atmosfer dan menumbuk permukaan Bumi. Jadi, bersiaplah untuk menyambutnya.

Seperti diketahui, meteor yang sampai ke permukaan Bumi disebut meteorit. Saat teramati, meteor tengah bergerak lambat di ketinggian 38 km di atas permukaan Bumi. Ketinggian ini tergolong rendah sebab umumnya bergerak di ketinggian 65-80 km di atas permukaan Bumi. Menurut Cooke, semakin dalam penetrasi meteor dan semakin lambat kecepatannya, maka makin berpotensi meteor sampai ke Bumi menjadi meteorit.

Meteor ini diketahui bergerak dengan kecepatan 40.555 km per jam. Massa meteor hanya 10 kg. Jadi, jika memang nanti menjadi meteorit, ukurannya kecil dan tak akan menimbulkan dampak serius. "Besarnya hanya sebesar kuku ibu jari, mungkin lebih besar sedikit," cetus Cooke. Massa meteoritnya nanti mungkin hanya 100 gram, dan diperkirakan hanya berdiamater 2,5-5 cm.

Cooke mengatakan, jika ada yang menemukan meteorit itu, diharapkan melapor ke NASA. Namun, Cooke mengingatkan bahwa meteorit yang jatuh menjadi hak milik si empunya lahan tempat meteorit itu jatuh, jadi yang mengambil mesti meminta izin. Jangan terlalu berharap akan jatuh di Indonesia sebab, menurut Cooke, meteorit nantinya akan tetap jatuh di wilayah Amerika Serikat, tepatnya di timur Cleveland.

Dua Bintang Ini Saling Mengelilingi Satu Sama Lain dan Akhirnya Menyatu

Para astronom yang tergabung dalam program survei Ariz di Observatorium MMT di Gunung Hopkins di Tucson, Arizona, Amerika Serikat, berhasil menemukan sistem bintang katai putih kembar yang jarak antarbintangnya hanya 225.000 kilometer. Jarak ini lebih dekat dibanding jarak rata-rata Bumi dan Bulan sejauh 380.000 kilometer.

Kedua bintang saling mengitari dengan kecepatan 435 kilometer per detik dan menyelesaikan satu putaran dalam waktu 39 menit. Bintang katai putih yang pertama berukuran 17 persen dari massa Matahari. Adapun bintang kedua berukuran 43 persen massa Matahari.

Ilustrasi dua bintang katai putih yang hampir mati saling mengelilingi satu sama lain dengan periode 39 hari.

Jarak yang sangat dekat membuat tarikan gravitasi antarkeduanya akan semakin besar. Akibatnya, kedua bintang itu diperkirakan akan saling bertabrakan dan menjadi satu pada 37 juta tahun lagi.

"Bintang-bintang ini telah menikmati kehidupan pertamanya. Setelah bertabrakan dan bergabung menjadi satu bintang baru, ia akan menjalani kehidupan keduanya," kata Mukremin Kilic, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian kepada Sciencedaily, Rabu (6/4/2011)

Source: http://sains.kompas.com/read/2011/04/11/21495624/Dua.Bintang.Berdansa.Menuju.Kematian

Menakjubkan, Inilah Cahaya Gas Bintik Matahari

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1410392.jpg

Inilah gambar menakjubkan dari bintik Matahari yang memancarkan gas bercahaya. Percaya atau tidak, fenomena itu terjadi saat Matahari berada dalam kondisi tenang. Seperti apa?
Inilah gambar menakjubkan dari bintik Matahari yang memancarkan gas bercahaya. Percaya atau tidak, fenomena itu terjadi saat Matahari berada dalam kondisi tenang.

Gambar menakjubkan itu menampilkan sekelompok bintik Matahari yang bergerak di seluruh permukaan Matahari. Terlihat area yang bersinar di dekat horizon AR 9169, sebuah kelompok bintik Matahari yang terbentuk di siklus Matahari terakhir.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1410392.jpg

Yang menarik, daerah yang relatif dingin dan gelap masih memiliki suhu mencapai ribuan derajat Celcius.
Gas yang bersinar terang itu berada di sekitar bintik Matahari yang memiliki suhu lebih dari satu juta derajat Celcius.

Alasan soal suhu yang tinggi ini belum diketahui, tapi diduga berkaitan dengan medan magnet plasma saluran curya. AR 9169 melintasi Matahari, sebelumnya, pada September 2000 dan bertahan selama beberapa minggu.

Gambar itu diambil pertama kali oleh satelit Transition Region and Coronal Explorer (TRACE). Wajar, TRACE memantau meningkatnya gangguan di ruang angkasa karena Matahari mulai memasuki masa paling aktif dalam siklus 12 tahun. Siklus maksimum Matahari terakhir terjadi pada 2001, sering dikenal dengan fenomena badai Matahari.

Badai Matahari sebenarnya bukanlah hal baru. Gelombang elektromagnetik Matahari pertama kali diketahui astronom Inggris Richard Carrington pada 1859.

"Ini bisa membahayakan jaringan komunikasi telepon jarak jauh di beberapa negara," ujar pihak NASA. Bahkan pada 1989, badai Matahari menciptakan pemadaman listrik di seluruh Provinsi Quebec, Kanada.

Sumber :
teknologi.inilah.com

PBB Tetapkan 12 April Sebagai Hari Penerbangan Antariksa Internasional

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 12 April menjadi Hari Penerbangan Antariksa Internasional. Penetapan hari tersebut dilakukan dalam sesi pertemuan khusus PBB, Kamis 7 April 2011.

Inisiatif penetapan hari internasional itu berasal dari Rusia. Penetapan ini sekaligus merupakan penghargaan bagi kosmonot Rusia, Yuri Gagarin, yang berhasil menjadi manusia pertama yang terbang ke antariksa.

"Lima puluh tahun telah lewat sejak momen kemenangan itu. Namun, keberanian Gagarin dan perjalanannya ke luar angkasa terus menjadi inspirasi eksplorasi luar angkasa bagi masyarakat dan negara di dunia," kata Kiyo Akasaka, Komunikasi dan Informasi Publik PBB.

Selain penetapan hari internasional itu, PBB juga menggelar pameran untuk memperingati kesuksesan Gagarin dalam menjalankan misi antariksa 50 tahun yang lalu. Gagarin meluncur ke angkasa pada 12 April 1961 pada pukul 09.07 dari tempat yang kini disebut kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. Misi berlangsung selama 108 menit hingga akhirnya Gagarin mendarat di Desa Smelovka Distrik Ternovsky.

Video Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Vostok 1 Pembawa Yuri Gagarin

Hari Rabu 12 April 1961 atau tepat 50 tahun yang lalu, pesawat antariksa berawak Rusia Vostok 1 meluncur ke antariksa. Pesawat tersebut membawa kosmonot Yuri Gagarin yang kemudian menjadi manusia pertama yang terbang ke antariksa.

Peluncuran Vostok dilakukan pada pukul 9.07 pagi waktu Rusia saat itu. Gagarin sendiri berada di antariksa selama 108 menit. Setelah menyelesaikan satu putaran orbit tunggal, Gagarin kembali mendarat dengan parasit.

Gagarin terbang dengan kecepatan 27.400 km/jam hingga ketinggian 327 km di atas permukaan Bumi. Gagarin keluar dari pesawat antariksa dan mulai menggunakan parasit saat kembali pada ketinggian 7000 meter dpl.

Angkasawan Uni Sovet Kapten Yuri Gagarin sebelum penerbangannya ke angkasa luar yang menjadi pertama kali dalam sejarah manusia (Baikonur, 12 April 1961)

Setelah penerbangan Vostok 1 tahun 1961, beberapa penerbangan berikutnya termasuk oleh Amerika Serikat menyusul. Salah satu puncaknya adalah pada tahun 1969 dimana manusia berhasil mendarat di Bulan.

Berikut ini adalah video peluncuran Vostok 1 tahun 1961.



Video Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Vostok 1, Inilah Video Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Vostok 1

Aquarius, Satelit NASA Khusus untuk Pantau Lautan

Sesuai nama Dewa Laut dalam mitologi Yunani, wahana satelit terbaru NASA yang diberi nama Aquarius akan segera diluncurkan dan digunakan untuk memantau kondisi lautan. Pada 9 Juni mendatang, NASA berencana meluncurkan wahana ruang angkasa terbarunya itu.

Satelit baru ini akan sangat bermanfaat bagi para ilmuwan yang mempelajari siklus air di bumi serta hubungannya dengan arus laut dan iklim. Aquarius memetakan konsentrasi larutan garam di permukaan laut yang akan melengkapi data hasil pengamatan temperatur permukaan laut yang telah lebih dulu dimonitor melalui satelit.

Satelit Aquarius

Aquarius juga akan menyediakan data terkini tentang kadar garam di lautan sehingga para ilmuwan dapat memahami kaitan kadar garam dengan curah hujan dan penguapan, atau pencairan dan pembekuan es, serta pengaruhnya terhadap perbedaan iklim.

Aquarius dilengkapi dengan instrumen radiometer gelombang mikro, sebuah komponen yang dikembangkan untuk mengukur kadar garam dari luar angkasa. "Radiometer ini adalah radiometer paling stabil dan akurat yang dikembangkan untuk melakukan pemantauan dari luar angkasa," kata Shannon Rodriguez-Sanabria, seorang spesialis komunikasi gelombang mikro di Goddard Space Flight Center, NASA, Greenbelt, Md.

Selama melakukan misinya, Aquarius akan mengumpulkan data secara terus-menerus ketika terbang pada orbit dekat-kutub dan mengelilingi bumi 14-15 kali sehari. Sudut pandang instrumennya yang mencapai bentangan selebar 390 kilometer akan memasok peta global setiap tujuh hari. Data-data ini kemudian digabungkan untuk menghasilkan data bulanan yang lebih akurat selama misi berlangsung serta dirancang agar bisa jadi acuan minimal dalam jangka waktu tiga tahun.

Source: http://sains.kompas.com/read/2011/04/14/17402981/Aquarius.Akan.Pantau.Lautan.dari.Langit

Beberapa Konspirasi Mencengangkan Mengenai Bulan

Satelit Bumi yang satu ini memang terkenal memiliki banyak misteri. Selain misteri, banyak konspirasi muncul terkait bulan. Apa saja?

Tak pernah mendarat di Bulan

Sejak Apollo 11 mendarat di Bulan pada 20 Juli 1969, ahli teori konspirasi dengan lantang menyatakan manusia tak pernah benar-benar sampai ke bulan. Mitos seputar pendaratan itu menyebar luas dan jauh namun cerita itu bukanlah satu-satunya cerita mengenai permukaan bulan.

Hoax Bulan Besar New York Sun

Dimulai pada Agustus 1835, serangkaian artikel di New York Sun merinci kehidupan di bulan seperti ditemukan teleskop astronom Sir John Herschel. Artikel-artikel tersebut menggambarkan makhluk fantastis seperti unicorn dan manusia seperti kelelawar berada di planet tetangga itu.

Meski kemudian terbukti hoax, Herschel mengaku tak pernah mengklaim melihat apa pun di bulan dan mengutuk artikel tersebut. Surat kabar itu sendiri tak pernah mengeluarkan isu pencabutan yang membuat beberapa pihak mempercayai kata-katanya.

Bernah Nostradamus Memprediksi pendaratan di Bulan?

Nostradamus meramalkan banyak hal namun apakah peramal Prancis ini meramal pendaratan di bulan? Syair ini diyakini menceritakan pendaratan di bulan atau pendaratan di bulan hanyalah hoax.

“Ia akan datang masuk ke sudut Luna tempat ia akan ditangkap dan dimasukkan di negeri asing. Buah mentah akan menjadi subyek skandal besar atau kesalahan besar atas satu pujian besar”.

Adakah Reruntuhan Kaca di Bulan?

Dalam buku ‘Dark Mission: The Secret History of NASA,’ penulis Richard Hogland dan Mike mengklaim reruntuhan kaca atau kristal bisa dilihat di permukaan bulan. Struktur menjulang itu panjangnya dikatakan lebih dari satu kilometer. Foto reruntuhan itu difoto astronot Apollo dan disembunyikan dari publik oleh karyawan NASA selama lebih dari 30 tahun.

Apakah Bulan adalah pesawat berongga?

Alex Collier yang mengaku berhubungan dengan ras alien, mengatakan, Bulan bukanlah badan angkasa melainkan pesawat ruang angkasa berongga yang digunakan ribuan tahun lalu untuk mengangkut ras makhluk reptil ke Bumi. Bulan hanya sebuah van bergerak berteknologi tinggi yang diparkir di orbit kita.

Adakah Markas Nazi di Bulan?

Di akhir perang, Nazi mengembangkan persenjataan teknologi tinggi dan beberapa orang yakin, salah satunya teknologi pesawat ulang alik. Teori mengatakan, Nazi bisa menjadi pemenang sebenarnya dalam perlombaan ruang angkasa pada 1942.

Sementara di bulan, Nazi mendirikan markas yang kemudian sering dikunjungi astronot negara lain. Rumor lain menyatakan, Hitler selamat dari Perang Dunia II dan mengungsi ke planet ini menggunakan teknologi roket dan menjalani hidup panjang di markas bulan Nazi.

Benarkah Ada Makhluk Lewati di Video Apollo 14?

Mungkin, salah satu alasan kita tak pernah kembali ke bulan adalah satwa liar yang ditemukan di sana. Seorang pembicara di Conspiracy Con 2011 menunjukkan video Apollo 14 berisi makhluk seperti monyet atau anjing bergerak cepat di permukaan bulan sementara astronot sudah kembali ke dalam pesawat ruang angkasa.

Apakah ada WMD di Bulan?

Data diambil dari pesawat ruang angkasa Jepang menunjukkan adanya uranium di bulan. Para peneliti mengatakan, ini menjadi bukti pertama unsur radioaktif di tanah bulan, sementara lainnya kini yakin, ada senjata pemusnah massal terkunci dan siap dilepas landaskan dari bulan. Namun, apakah mereka menarget Bumi atau ruang angkasa?

Apollo 18: Fakta atau Fiksi?

Film 2011, ‘Apollo 18’ merupakan mockumentary bergaya film horor dengan konsep dasar kita tak kembali ke bulan karena kehadiran alien yang ditemukan astronot. Atau ini hanya sekadar film dokumenter?

Dalam wawancara dengan Entertainment Weekly, kepala Dimenstion Films Bob Weinstein membantah film itu fiksi. “Kami tak melakukan syuting. Kami menemukannya,” tegasnya.

Markas Bulan Alien

Menurut situs UFO Casebook, NASA berhasl memfoto apa yang diyakini sebagai markas alien di sisi jauh bulan. Pada 1994, Angkatan Laut AS mengirim satelit yang disebut Clementine untuk mengambil gambar bulan namun tak menemukan apa pun.

Meski 1,8 juta gambar telah diambil, hanya 170 ribu gambar dipublikasikan. Sisanya diklasifikasikan. Hal ini membuat banyak orang yakin, bukti kehidupan alien disembunyikan dari publik.

Pernahkan Astronot Melihat Aliens?

Selama wawancara Nick Margerrison dari Kerrang Radio pada 2008, Pilot Lunar Module Apollo 14 Dr Edgar Mitchell mengklaim, alien berkali-kali mengontak manusia namun pemerintah menyembunyikan kebenaran itu.

Ia menggambarkan alien seperti ‘orang kecil yang terlihat aneh’ dan memperingatkan, teknologi kita tak semaju milik mereka. “Apakah mereka telah pergi sekarang”. Rumor lainnya, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin melihat dan memfilmkan markas bulan alien selama perjalanan bulan mereka. James Lovell dari misi Apollo 8 kabarnya juga melihat bukti kehidupan alien itu.

Bulan Ternyata 200 Juta Tahun Lebih Muda

Dipercaya, Bulan tercipta dari tabrakan antara benda langit besar serupa planet dengan proto-Bumi. Energi akibat tabrakan ini sedemikian besar sehingga material yang meleleh terlempar ke angkasa dan membentuk Bulan. Saat Bulan mendingin, material memadat dan membentuk beragam mineral.

Lars E Borg dari Lawrence Livermore National Laboratory dan Richard Carlson dari Universite Blaise Pascal berusaha mengetahui kapan kejadian tersebut terjadi, alias memperkirakan umur Bulan. Mereka menganalisis ferroan anthrosite (FAN), batuan lempeng tertua di Bulan.

Hasil analisis dengan bantuan isotop timah dan neobydium itu menunjukkan bahwa usia Bulan ternyata 200 juta tahun lebih muda dari perkiraan. Sebelumnya diperkirakan bahwa usia Bulan 4,568 miliar tahun atau hampir setara dengan usia tata surya. Tetapi, hasil analisis Borg dan Carlson menunjukkan bahwa usia Bulan 4,36 miliar tahun.

"Usia sampel batuan Bulan yang muda ini berarti bahwa Bulan memadat jauh setelah waktu yang diperkirakan dan kita harus mengubah seluruh pemahaman kita tentang sejarah geokimia Bulan," kata Carlson seperti dikutip Physorg, Rabu (17/8/2011).

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa usia batuan lempeng tertua di Bulan itu sama dengan usia mineral tertua, zircons, yang ditemukan di wilayah barat Australia. Ini menegaskan, batuan tertua di Bumi dan Bulan terbentuk pada saat yang hampir bersamaan, setelah tabrakan.

Hasil penelitian Borg dan Johnson dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu kemarin. Sampel FAN yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari koleksi Johnson Space Center, NASA.

Thursday, August 18, 2011

Misi MAVEN NASA akan Pelajari Iklim Planet Mars

Misi pesawat antariksa MAVEN
adalah mengungkap beberapa misteri
mengenai evolusi iklim planet Mars.
Badan antariksa Amerika, NASA telah menyetujui rancangan satelit Mars-nya yang baru MAVEN yang akan menjadi pesawat antariksa pertama untuk menyelidiki lapisan atmosfir paling atas dan iklim pada planet merah itu.

NASA mengatakan proyek itu mencapai kemajuan besar akhir minggu lalu ketika lolos dalam Uji Kritis Rancangan sehingga pembuatan satelit itu kini bisa dimulai.

Para insinyur dari Universitas Colorado di Boulder merancang pesawat antariksa MAVEN yang dijadwalkan akan diluncurkan akhir 2013. Setelah penerbangan 10 bulan, pesawat itu akan memulai misinya selama setahun mengitari Mars.

NASA mengatakan tujuan misi MAVEN adalah mengungkap beberapa misteri mengenai evolusi iklim mars.

Salah satu manajer MAVEN (Bruce Jakosky dari Universitas Colorado di Boulder) mengatakan memahami bagaimana dan mengapa atmosfir Mars berubah adalah tujuan ilmiah penting bagi misi itu. Pengetahuan mengenai iklim Mars penting bagi misi-misi berawak di masa depan disana dan juga bisa menjadi petunjuk mengapa iklim bumi berubah.

sumber

Para Ilmuwan NASA Pelajari Gambar-Gambar Baru Asteroid Vesta

Gambar jarak dekat pertama permukaan asteroid Vesta yang dikirimkan oleh pesawat antariksa Dawn. Credit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA
Para ilmuwan Amerika mengatakan gambar-gambar pertama jarak dekat asteroid yang sangat besar yang dinamakan Vesta mengungkapkan permukaan dengan keanekaragaman yang misterius yang mereka katakan akan membuat mereka sibuk mempelajarinya selama bertahun-tahun.

Pesawat penyelidik antariksa NASA, Dawn, sedang dalam misi satu tahun mengorbit asteroid Vesta – benda kedua terbesar dalam jalur asteroid tata surya.

Sebelumnya, para ilmuwan hanya dapat mengambil gambar Vesta dari jauh. Gambar-gambar jarak dekat yang pertama itu mengungkapkan permukaan yang ditutupi banyak kawah dan goresan-goresan hitam yang panjang, yang kata para pakar mereka heran melihatnya.

Jalur asteroid adalah kawasan antara planet Mars dan Jupiter. Asteroid sangat menarik bagi para ilmuwan. Asteroid adalah batu yang mengorbit matahari, tetapi karena suatu sebab, gagal berkembang menjadi planet.

Para pakar yakin jalur asteroid terbentuk kira-kira 5 milyar tahun yang lalu.

Astronom Dr. Nancy Grace Roman, Ibu Teleskop Antariksa Hubble

Dr. Nancy Grace Roman pada saat masih bekerja untuk badan antariksa AS (NASA) - (foto dok. tahun 1962).
Nancy Grace Roman lahir pada tanggal 16 Mei 1925 di Nashville, Tennessee, dan besar pada masa terjadinya Depresi Besar Amerika (The Great Depression). Salah satu astronom yang paling disegani di AS ini adalah anak tunggal pasangan suami-isteri, ahli geofisika Irwin Roman dan guru musik Georgia Smith Roman. Pada usianya 86 tahun, Dr. Roman tetap berada dalam keadaan sehat dan terus aktif berkiprah di kediamannya di Chevy Chase, Maryland.

Jika astronomi menarik perhatian anda, pelajarilah. Bahkan jika anda tidak tertarik mendalaminya sebagai suatu profesi, anda dapat menekuninya sebagai hobi.

Mengenai asal-usulnya tertarik pada ilmu astronomi, Nancy mengungkapkan “Minat saya itu didorong sewaktu berumur 9 atau 10 tahun, saya hidup di tempat yang sangat gelap, dan terbiasa menatap bintang-bintang di langit. Saya tidak pernah merasa bosan. Setelah belajar di sekolah menengah pertama, saya mengambil keputusan untuk menjadi ahli ilmu falaq, dan saya tidak pernah berubah pikiran.”

Banyak tantangan yang dihadapi Nancy Roman dalam mewujudkan cita-citanya ini. Banyak orang berusaha mengubah pikirannya, dengan mengatakan bahwa astronomi bukanlah bidang yang cocok bagi kaum perempuan. Tetapi dia keras kepala, dan tak pernah menyesal dengan pilihannya itu.

Gambar favorit Nancy Grace Roman, hasil dari bidikan Teleskop Antariksa Hubble dari Nebula 27 Juli 2009

Sewaktu Nancy kuliah di perguruan tinggi Swarthmore College di Pennsylvania, pada tahun-tahun 1940-an, bidang astronomi hanya memiliki 2 mahasiswa saja, keduanya wanita. "Sama sekali tidak ada mahasiswa pria. Hampir semua pria Amerika masa itu, berangkat ke medang Perang Dunia II", kenang Nancy. Nancy menerima gelar sarjana di bidang astronomi pada tahun 1946.

Saat kuliah di Universitas Chicago untuk program doktornya, Nancy mengatakan, jurusan astronomi memiliki 10 mahasiswa, termasuk diantaranya 2 mahasiswi. “Saya tidak menemukan masalah dengan teman sekelas pria. Saya pikir, kami bergaul dengan baik, tidak mengalami diskriminasi yang mencolok. Memang ada dosen yang mengatakan, tidak suka dengan gagasan mendidik mahasiswi, karena mereka acapkali putus kuliah untuk berumahtangga”, kenang Nancy.

Roman akhirnya menggondol gelar Doktor di bidang astronomi 3 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1949. Dr.Nancy Grace Roman segera bergabung di Laboratorium Riset Angkatan Laut AS. Sebagai seorang kutu buku, Roman merasa sangat senang dengan tugas melakukan penelitian.

Gambar planet Neptunus yang diambil dari Teleskop Antariksa Hubble (26/7)

Pada tahun 1959, dia pindah bekerja di Badan Antariksa Nasional AS (NASA) dan berkarir di sana selama 20 tahun. Salah satu tugasnya adalah menjadi konsultan dan memimpin program perancangan teleskop antariksa Hubble, yang kemudian memberinya julukan “The Mother of the Hubble Space Telescope” atau “Ibu Teleskop Hubble.”

Apakah astronomi itu sulit, sehingga hanya sedikit menarik kaum wanita yang mau menelaah bidang ini? Dr. Roman menjawab: “Saya pikir astronomi tidaklah lebih sulit daripada bidang-bidang lain. Memang memerlukan ketertarikan pada sains dan kemampuan tertentu di bidang matematika dan fisika. Selain itu, saya rasa, gadis-gadis, terutama pada tingkat sekolah menengah atas, agak khawatir mendalami bidang ini, sebagian alasan adalah karena pergaulan; mereka tidak ingin kelihatan pintar.”

Apa komentarnya secara umum tentang ilmu astronomi dan dorongannya kepada banyak orang? “Salah satu yang saya sukai tentang astronomi adalah ia merupakan bidang ilmu yang sangat kecil. Para astronom di seluruh dunia saling mengenal. Jika astronomi menarik perhatian anda, pelajarilah. Bahkan jika anda tidak tertarik mendalaminya sebagai suatu profesi, anda dapat menekuninya sebagai hobi,” demikian anjuran Roman kepada para pemerhati astronomi.

Nancy Grace Roman, 86 tahun, berpose dengan model teleskop Hubble yang dirancangnya (foto: dok.).


Apa kegiatannya kini? Penyandang gelar Doctor Honoris Causa dari empat perguruan tinggi ini menceritakan: “Berbicara dengan anak-anak di dalam kelas dan memberi ceramah dalam forum orang dewasa, serta merekam pelajaran untuk orang-orang buta dan anak-anak, yang mengalami gangguan belajar. Itulah sumbangan yang saya harap akan dapat terus saya lakukan. Tetapi saya tidak mau melewati tahap hidup di mana saya harus menyusahkan dan membebani orang lain.”

Dr. Nancy Grace Roman, dalam usia emasnya, terus menekuni hobinya antara lain membaca dan berkunjung ke museum. Nancy pun tetap aktif berkiprah dalam beberapa organisasi, antara lain American Association of University Women, American Astronomical Society, Association of Women in Science, and International Astronomical Union.

sumber

Peneliti: Perjalanan Luar Angkasa Bisa Melemahkan Otot

Tak sedikit orang yang ingin melakukan perjalanan ke luar angkasa terutama ke planet Mars. Tapi sebaiknya hal tersebut dipikir kembali, karena perjalanan ke Mars bisa melemahkan otot-otot tubuh.

Para ilmuwan mengungkapkan penerbangan angkasa jangka panjang bisa menghilangkan setengah dari kemampuan otot astronotnya.
Kelemahan otot ini diilustrasikan jika saat pergi seseorang berusia 30 tahun, maka saat kembali ke bumi ia memiliki otot yang lemah seperti orang berusia 80 tahun. Selain itu perjalanan luar angkasa ini juga sarat dengan bahaya.

Para peneliti yang dipimpin oleh Robert Fitts, seorang profesor biologi dari Marquette University di Milwaukee, Wisconsin mengambil sampel kecil jaringan dari otot-otot betis sembilan astronot Amerika dan Rusia yang menghabiskan waktu sekitar enam bulan di International Space Station (ISS).

Pengambilan sampel ini dilakukan 45 hari sebelum para astronot tersebut meluncur ke luar angkasa dan pada saat astronot ini kembali ke bumi. Fitts melaporkan bahwa terjadi pengurangan massa serat otot dan penurunan kekuatan otot sekitar 40 persen pada tubuh astronot tersebut.

Ironisnya penggemukan badan yang dilakukan sebelum melakukan perjalanan tidak memberikan dampak terhadap pencegahan hilangnya massa otot. Bahkan anggota kru yang memiliki otot besar justru mengalami penurunan terbesar dalam hal kekuatan otot.

"Otot yang mengalami dampak paling besar dalam hal penurunan massanya adalah otot betis yang hampir mendekati 50 persen," ujar Fitts, seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (19/8/2010).

Hasil penelitian ini telah diterbitkan secara online oleh Journal of Physiology.

Berdasarkan hasil temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan aturan kebugaran di dalam ruang astronot, sehingga para kru tidak harus melakukan latihan resistensi tinggi dan bisa melakukan gerakan-gerakan alami seperti di bumi.

Melemahnya otot para kru setelah melakukan perjalanan ke luar angkasa menambah daftar dampak perjalanan luar angkasa bagi kesehatan. Sebelumnya telah diketahui bahwa perjalanan luar angkasa meningkatkan risiko kanker akibat kerusakan DNA dari radiasi kosmik, hilangnya kepadatan tulang dan mengalami tekanan mental karena memerlukan perjalanan yang panjang.

Source: http://health.detik.com/read/2010/08/20/075859/1423993/763/perjalanan-luar-angkasa-bisa-melemahkan-otot?ld991107763

Perjalanan Luar Angkasa Bisa Melemahkan Otot, Ternyata Perjalanan Luar Angkasa Bisa Melemahkan Otot

Ledakan Misterius Maha Dahsyat Dalam Kosmik Galaksi Jauh

Kalau kita ingat kembali penyerang luar angkasa pada game komputer era 80-an, ini sebenarnya sebuah ledakan kosmik dalam galaksi jauh. Ledakan sinar Gamma maha dahsyat ini, telah diamati pada 28 Maret oleh satelit Swift NASA.

Seperti diberitakan Daily Mail (8/4), peristiwa ini membuat para astronom menggelengkan kepala—sangat luar biasa, karena berlangsung hingga 11 hari.

Video: Asteroid Berkekuatan 15 Bom Atom Dekati Bumi

Sejumlah astronom amatir dari seluruh dunia telah menemukan sebuah asteroid (asteroid 2011 GP59) yang diperkirakan akan melintas di dekat Bumi pada Senin malam, 18 April 2011. Sumber: www.jpl.nasa.gov/ Nick James

NASA Rilis Penampakan Andromeda Terbaru

http://www.nasa.gov/images/content/427006main_pia12832-c516.jpg

Ilmuan NASA belum lama ini merilis penampakan galaksi terdekat dengan galaksi tempat manusia tinggal, Bima Sakti. Andromeda atau Messier 31, nama galaksi itu.
Ilmuan NASA belum lama ini merilis penampakan galaksi terdekat dengan galaksi tempat manusia tinggal, Bima Sakti. Andromeda atau Messier 31, nama galaksi itu.

Foto itu merekam bintang-gemintang serupa labirin, termasuk miliaran bintang dan planet di dalamnya. Dominasi warna biru dan keemasan menghiasi Andromeda.

http://www.nasa.gov/images/content/427006main_pia12832-c516.jpg

Laman Daily Mail melaporkan foto Andromeda ini merupakan satu di antara ribuan foto bidikan teleskop super cangih NASA. Sedikitnya ada 2,5 juta foto ruang angkasa termasuk 33 ribu asteroid di antara Mars dan Jupiter yang berhasil dijepret NASA.

"Data ini membuktikan kita banyak memiliki tetangga," kata Pete Schultz, ahli alam semesta dari Brown University, Selasa, 18 April.

Sejak 2009, NASA meluncurkan WISE (Wide-field Infrared Survey Explorer). Teleskop radiasi inframerah ini dibuat seharga 200 juta Euro atau setara Rp 2,5 triliun. WISE mampu menangkap benda ruang angkasa sejauh 2,5 juta tahun cahaya.

Wikipedia mencatat Andromeda memiliki struktur mirip dengan galaksi Bima Sakti, yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya.

Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.

Anda bisa melihat galaksi ini secara kasat mata pada bulan September, Oktober, November. Letaknya ada di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa.

Foto-foto lainnya :

http://www.nasa.gov/images/content/427008main_pia12833-c1-516.jpg
Warped Andromeda


http://www.nasa.gov/images/content/426997main_pia12831-b-516.jpg
At the Heart of Stellar Chaos


http://www.nasa.gov/images/content/427011main_pia12834-c2-516.jpg
The Dirt on Andromeda


http://www.nasa.gov/images/content/427015main_pia12835-d516.jpg
Fornax Galaxy Cluster


http://www.nasa.gov/images/content/426996main_pia12830-a516.jpg
Visitor from Deep Space


http://www.nasa.gov/images/content/427017main_pia12836-v-516.jpg
Ablaze with Infrared Light

Sumber :
tempointeraktif.com / nasa.gov

NASA Rilis Peta Jagat Raya Terlengkap

NASA telah merilis kumpulan peta jagat raya yang memungkinkan para ilmuwan dan masyarakat awam untuk melihat jutaan galaksi, bintang, asteroid dan benda-benda lain.

Katalog jagat raya itu dirilis secara online pekan lalu dan sebagian besar telah dipublikasi oleh NASA. Masyarakat yang memiliki akses internet bisa mengunduh peta jagat raya tersebut.

Gempa di Matahari

Ledakan bintang ternyata bisa membuat Matahari berdentang laksana lonceng. Ini adalah hasil penemuan Christoffer Karoff and Hans Kjeldsen dari University of Aarhus, Denmark. Ledakan bintang atau yang dikenal sebagai Solar flare atau flare Matahari adalah ledakan yang umum terjadi di sekitar Matahari dan mencerminkan aktvitas siklus bintik.

FOTO: Planet-planet Aneh di Alam Semesta / Jagat Raya

Alam semesta kita begitu luasnya dan diisi benda-benda angkasa, termasuk planet dan bintang dengan jumlah tidak terhingga. Dari sejumlah planet yang sudah diketahui manusia, ada beberapa diantaranya yang aneh dan unik.

Misalnya, Planet WASP-12b. Planet ini diketahui sebagai planet paling panas yang pernah ditemukan. Suhunya, mencapai 3.200 derajat Celcius! Ini baru di permukaan saja.

Paracetamol Ternyata Tak Manjur di Luar Angkasa

Ilmu pengetahuan menyingkap makin banyak tantangan yang dihadapi oleh seorang astronot di luar angkasa.

Tak hanya harus berhadapan dengan kondisi tanpa gravitasi, seorang astronot di luar angkasa juga tidak boleh sakit, karena obat-obatan, termasuk paracetamol, tidak akan bekerja secara efektif di sana.

Planet-Planet Unik dan Aneh di Jagat Raya

http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109372_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg

Alam semesta kita begitu luasnya dan diisi benda-benda angkasa, termasuk planet dan bintang dengan jumlah tidak terhingga. Dari sejumlah planet yang sudah diketahui manusia, ada beberapa diantaranya yang aneh dan unik.
Alam semesta kita begitu luasnya dan diisi benda-benda angkasa, termasuk planet dan bintang dengan jumlah tidak terhingga. Dari sejumlah planet yang sudah diketahui manusia, ada beberapa diantaranya yang aneh dan unik.

Misalnya, Planet WASP-12b. Planet ini diketahui sebagai planet paling panas yang pernah ditemukan. Suhunya, mencapai 3.200 derajat Celcius! Ini baru di permukaan saja.

Ada lagi planet lain bernama Planet Dubbed TrES-4. Ini merupakan planet terbesar yang diketahui hingga saat ini. Ukurannya 1,7 kali planet Jupiter. Sebagai perbandingan, ukuran Jupiter sendiri, 120 kali ukuran Bumi yang kita tinggali.

Selain itu, ada lagi planet yang seluruh permukaannya diisi oleh air. Berikut ini foto-foto cantik dari planet-planet unik tersebut.

http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109375_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg
Planet WASP-12b adalah planet paling panas yang pernah ditemukan.
Suhu permukaannya mencapai 3.200 derajat Celcius. Letaknya 870 tahun cahaya dari bumi.
Foto: ESA/NASA



http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109372_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg
Planet Paltry memiliki 3 matahari. Jaraknya dari bumi sekitar 149 tahun cahaya.
Foto: NASA/JPL's Planetquest/Caltech



http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109377_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg
Planet SWEEPS-10 memiliki kecepatan orbit tercepat.
Waktu yang dibutuhkan planet ini untuk sekali mengelilingi bintangnya hanya sekitar 10 jam.
Foto: NASA, ESA, A. Schaller (for STScI)



http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109378_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg
Astronom memperkirakan seluruh permukaan Planet GJ 1214b tertutup oleh air.
Planet yang besarnya 3 kali ukuran bumi ini terletak sekitar 40 tahun cahaya dari bumi.
Foto: David A. Aguilar, CFA



http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109370_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg
Planet Dubbed TrES-4 merupakan planet terbesar yang diketahui hingga saat ini.
Ukurannya 1,7 kali planet Jupiter. Jaraknya dari bumi sekitar 1400 tahun cahaya.
Foto: Jeffrey Hall, Lowell Observatory



http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109369_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg
Planet Kepler-10b, hingga saat ini diketahui sebagai planet terkecil di luar sistem tata surya.
Planet kerdil ini ditemukan pada Januari 2011.
Foto: NASA



http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109371_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg
Planet Epsilon Eridani b jaraknya sangat dekat dengan bumi, hanya sekitar 10.5 tahun cahaya.
Sedemikian dekatnya hingga kita bisa mengamatinya dengan teleskop.
Foto: NASA, ESA, G.F. Benedict



http://media.vivanews.com/images/2011/04/20/109374_planet-paling-aneh-di-jagat-raya-.jpg
Planet OGLE-2005-BLG-390L b adalah planet yang terdingin
dan terjauh jaraknya dari bumi, sekitar 28 ribu tahun cahaya.
Foto: ESO

Sumber :
vivanews.com

Berapa Umur / Usia Alam Semesta ?

Oleh: P. Silaban (Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung) 
Ikhtisar. Eksposisi ini menggunakan bahasa nonteknis untuk menjelaskan secara singkat landasan pemikiran yang mengawali pengembangan teori kuantum, teori relativitas khusus, dan teori relativitas umum yang pada akhirnya dikaitkan kepada penentuan umur alam semesta.

Teori kuantum yang dikembangkan oleh Erwin Schrodinger dan Werner Heisenberg, dan teori relativitas khusus yang dibangun oleh Albert Einstein pada permulaan abad ke-20 dapat dipandang sebagai dua teori fisika yang sangat revolusioner.

Peran Teleskop untuk Menguak Misteri Alam Semesta

Bagi Galileo Galilei, teleskop lensa berdiameter 3,7 centimeter dan panjang 18,5 centimeter sudah cukup sakti untuk mengguncang dunia. Teleskop mini tersebut membantu Galileo menemukan bintik hitam di permukaan Matahari, kawah di permukaan Bulan, hingga cincin Saturnus.

Empat abad kemudian, dunia penelitian langit berkembang pesat. Astronom semakin haus akan teknologi yang semakin canggih. Perhitungan astronomi tidak lagi dilakukan dengan menggurat persamaan matematika di kertas, namun menggunakan komputer super.

Pun kebutuhan akan teleskop kualitas wahid semakin tinggi, termasuk dari sisi ukuran. Semakin besar teleskop semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Akibatnya peneliti langit dapat memperoleh infomasi yang semakin melimpah. Astronom tak lagi berharap pada teleskop Galileo melainkan pada teleskop canggih berukuran belasan meter hingga puluhan meter.

http://video.ecb.org/badger/download/vlc/images/VLC166_View_of_Milky_Way_galaxy.jpg
Galaksi Bima Sakti

Untuk membangun teleskop besar, astronom harus mengubah material optik teleskop. Jika dahulu Galileo menggunakan lensa, astronom zaman sekarang harus menggunakan cermin.

Teleskop terbesar saat ini adalah Gran Telescopio Canarias milik bersama Spanyol, Meksiko, dan Amerika Serikat, terletak di Kepulauan Canary, barat laut benua Afrika. Teleskop ini berdiameter 10,8 meter atau 23 ribu kali lebih luas dari teleskop Galileo.

Namun Gran Telescopio Canarias dirasa belum cukup untuk menguak rahasia alam semesta. Kini, para ahli di beberapa negara sepakat membangun tiga teleskop besar yang bakal dinikmati dekade mendatang.

Pertama, teleskop Raksasa Magellan (Giant Magellan Telescope) merupakan teleskop pertama yang menembus ukuran puluhan meter. Teleskop ini disusun oleh tujuh cermin berbentuk lingkaran 8,4 meter membentuk sistem optik tunggal berukuran 24,5 meter.

Dengan optik berukuran besar, teleskop mampu menangkap detail 10 kali lebih baik dibandingkan teleskop luar angkasa Hubble. Tak heran jika teleskop ini akan dipakai untuk memotret planet ekstrasolar yang tersembunyi di dekat bintang induk yang terang. Teleskop ini juga bisa dimanfaatkan untuk mempelajari misteri materi gelap dan energi gelap yang muncul pada alam semesta muda.

Memang ukuran raksasa menjadi kerugian tersendiri. Cahaya yang sampai ke permukaan cermin Teleskop Magellan akan terganggu oleh turbulensi udara di sekitar teleskop.

Untuk mengatasi permasalahan ini, insinyur memasang instrumen optik adaptif yang mampu membentuk permukaan cermin mengikuti turbulensi udara di sekitarnya. Rumah penyimpanan teleskop berbentuk silinder setinggi 50 meter juga dirancang untuk mengurangi turbulensi udara.

Rencananya, Teleskop Magellan didirikan di Observatorium Las Campanas, Cile, dan diharapkan selesai dibangun pada tahun 2016. Dana pembangunan diperkirakan sebesar US$ 625 juta.

Kedua, teleskop Tiga Puluh Meter (Thirty Meter Telescope) akan dibangun dengan pendanaan dari konsorsium berbagai yayasan dan universitas. Sesuai namanya, teleskop ini direncanakan berukuran 30 meter.

Dalam rancangan awal, teleskop ini terdiri dari 492 cermin kecil. Guna membangun teleskop ini dibutuhkan dana US$ 1 miliar dan diperkirakan selesai sebelum akhir dekade.

Pada akhir Februari lalu, Teleskop Tiga Puluh Meter mendapat izin mendirikan bangunan di Mauna Kea, Hawaii. Sebelumnya, situs pengamatan Mauna Kea menjadi tempat berkumpulnya teleskop-teleskop besar dunia. Puncak gunung aktif di tengah Samudera Pasifik ini memang memiliki langit yang cerah sepanjang tahun karena terletak di ketinggian yang bebas gangguan awan.

Rumah teleskop dibuat berupa kubah. Bentuk telah jadi pilihan astronom untuk melindungi teleskop karena mudah mengendalikan gerakannya. Selain itu bentuk kubah membuat sirkulasi udara di dalam teleskop jadi lebih baik.

Dengan kemampuan teleskop menangkap detail 10 kali lebih baik dibandingkan teleskop luar angkasa Hubble, Teleskop Tiga Puluh Meter akan mempelajari proses pembentukan bintang di Galaksi Bima Sakti.

Ketiga, teleskop Ekstrem Besar Eropa (European Extremely Large Telescope). Teleskop cermin seharga US$ 1,2 miliar ini dibangun dengan diameter 42 meter dan bakal menjadi yang terbesar. Artinya, teleskop ini memiliki kemampuan mengumpulkan cahaya hampir 5000 kali lebih banyak dibandingkan teleskop terbesar di Indonesia, Zeiss, yang berada di Lembang, Jawa Barat.

Diperlukan 906 cermin segi enam berukuran 1,45 meter tebal 5 centimeter untuk menyusun teropong optik utama teleskop. Dengan memecah cermin menjadi segmen-segmen kecil, biaya pembangunan bisa dikurangi secara signifikan.

Namun keputusan membagi teleskop ke banyak segmen ini juga mengakibatkan insinyur harus membuat sistem optik kompleks yang bisa beradaptasi dengan turbulensi udara dan dapat dikendalikan oleh komputer berkecepatan tinggi.

Lokasi pembangunan Teleskop Ekstrem belum ditentukan. Namun beberapa negara kandidat sudah disebutkan yaitu Argentina, Cile, Maroko, dan Spanyol.

Negara-negara ini memiliki situs yang mendukung kebutuhan observasi astronomi yaitu hawa yang kering, malam cerah yang panjang, dan gangguan atmosfer yang rendah. Sebagai pelindung, dibuat rumah menyerupai kubah yang bisa dibelah ke samping kanan dan kiri teleskop.

Tujuan ilmiah yang hendak dicapai teleskop ini antara lain menemukan planet ekstrasolar batuan yang berada pada zona layak huni sehingga memungkinkan keberadaan kehidupan.

Teleskop Ekstrem juga mempelajari benda langit yang muncul saat alam semesta masih berusia muda karena mampu melihat cahaya yang sangat redup. Materi gelap dan energi gelap juga akan ditelisik teleskop ini berikut benda langit misterius seperti lubang hitam.

Empat abad setelah Bapak Astronomi Modern, julukan bagi Galilie, tiada, astronom terus membangun teleskop yang semakin besar. Mereka ingin lebih dalam menguak rahasia alam semesta yang tak terhingga.

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto