Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, June 7, 2014

Astronom Temukan Planet Kapteyn b yang Mungkin Bisa Ditinggali Manusia

Ilustrasi perbandingan planet Kapteyn b dengan Bumi. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: upr
Astronom London telah mengkonfirmasi bahwa mereka berhasil menemukan sebuah planet yang sangat dimungkinkan untuk memiliki / mendukung adanya kehidupan. Uniknya jarak planet itu jika dibandingkan dengan eksoplanet lainnya relatif dekat dari Bumi yakni sekira 13 tahun cahaya. Planet yang diberi nama Kapteyn b itu mengorbit sebuah bintang yang kerdil yang disebut sebagai bintang Kapteyn (Kapteyn Star). Planet Kapteyn b ini sangat aneh, sebab usianya sangat tua yakni 11,5 miliar tahun yang artinya 2,5 kali lebih tua dari usia Bumi dan hanya selisih 2 miliar tahun dari usia alam semesta. Dari usia planet yang sudah begitu tua, maka sangat dimungkinkan sekali di sana sudah ada kehidupan. "Itu membuat Anda bertanya-tanya, kehidupan seperti apakah yang bisa berevolusi pada sebuah planet dalam waktu yang lama," kata penulis penelitian ini, Guillem Anglada-Escude dari Queen Mary University di London. Selain karena usia planet Kapteyn b yang sudah sangat tua, planet tersebut juga dijuluki sebagai Super Earth (Bumi Super) sebab massanya yang lebih besar sekira 5 kali dari massa Bumi.

Anglada-Escude juga menyatakan bahwa selain planet Kepteyn b, ditemukan juga planet Kepteyn c. Planet Kepteyn c ini agak berbeda karena sepertinya tidak mendukung adanya kehidupan dikarenakan suhunya yang terlalu dingin. Untuk sekali mengelilingi bintangnya, planet Kepteyn b memerlukan waktu 48 hari, sedangkan Kapteyn c 121 hari.

Kedua planet ini terdeteksi keberadaannya oleh spektrometer HARPS di Observatorium La Silla di Chile. Kemudian pengamatan dilanjutkan menggunakan dua spektrometer lain yakni spektrometer HIRES di Keck Observatory, Hawai dan PFS di teleskop Magellan II, Chile. Awalnya astronom mencatat getaran kecil dari hentakan gravitasi yang diinduksi oleh pergerakan bintang Kepteyn. Hentakan ini menyebabkan adanya pergeseran cahaya Bintang kepteyn. Dari situ astronom mengetahui bahwa ada planet yang mengorbit bintang tersebut. Bintang Kepteyn sendiri adalah sebuah bintang katai / kerdil yang berukuran sepertiga dari Matahari kita dan terletak di selatan konstelasi Pictor.
Stellarium bintang Kapteyn. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: UT
Bintang Kapteyn sendiri pertama kakali ditemukan oleh astronom Belanda, Jacobus Kapteyn pada abad ke-19. Bintang Kapteyn ini lahir dari sebuah galaksi kerdil yang kemudian ditelan oleh galaksi Bima Sakti. (PHS, UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, June 6, 2014

NASA, Permukaan Bulan Menonjol Akibat Tertarik Gravitasi Bumi

Bulan. Image credit: weirdwarp
Kebanyakan diantara kita hanya mengetahui efek gravitasi bulan terhadap Bumi yakni terjadinya efek pasang surut air laut, tapi belum mengetahui efek dari gravitasi Bumi terhadap Bulan. Nah baru-baru ini ilmuwan NASA menunjukkan fakta yang mengejutkan tentang efek / dampak gravitasi Bumi terhadap Bulan.

Seperti yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters dikemukakan bahwa akibat dari gravitasi Bumi adalah terjadinya perubahan / deformasi permukaan Bulan. Deformasi sendiri adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda / objek. Erwan Mazarico seorang peneliti dari MIT yang bekerja pada NASA Goddard Space Flight Center dengan menggunakan wahana LRO (Lunar Reconnaissance Orbiter) dan GRAIL (NASA's Gravity Recovery and Interior Laboratory), menemukan fakta bahwa permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi mengalami penonjolan / meninggi sekitar 20 kaki (6 meter) daripada daerah di sisi gelap Bulan. Perubahan ini tentunya tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang terlebih jika kita melihatnya dari Bumi, karena begitu kecilnya perubahan ini dan terjadi sangat perlahan. Proses deformasi ini terus terjadi pada permukaan Bulan tergantung dari perubahan sudut orbitnya terhadap Bumi. (UPI, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto