Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, August 26, 2011

Astronom Temukan Planet "Berlian" Raksasa

Ilustrasi planet PSR J1719-1438 oleh tim ilmuwan Universitas Swinburne, Australia. Credit: space.com
Tim astronom di Australia mengaku telah menemuka suatu planet eksotis di galaksi bima sakti. Planet itu bagaikan sebuah berlian.

Planet ini, berjarak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi, jauh lebih padat dari yang lain dan sebagian besar terdiri dari karbon. Saking padatnya, tim astronom memperhitungkan bahwa karbon ini sejernih kristal, bahkan tidak jauh beda dengan berlian.

Planet aneh ini mengorbit di sekitar sebuah bintang yang telah mati akibat supernova dan disebut sebagai millisecond pulsar baru atau bernama PSR J1719-1438. Ketua tim peneliti dari Universitas Swinburne di Melbourne, Matthew Bailes, memperkitakan bahwa planet ini memiliki diameter lima kali lipat dari bumi.

"Kami sangat yakin bahwa planet itu memiliki kepadatan 18 kali lipat dari air," kata Bailes, seperti yang dikutip National Geographic, 25 Agustus 2011. "Ini berarti planet itu tidak dibuat dari gas seperti hidrogen dan helium seperti kebanyakan bintang, namun [terbuat] dari elemen-elemen yang lebih berat seperti karbon dan oksigen sehingga jadi mengkristal, mirip sebuah berlian," kata Bailes.

Bailes dan timnya menemukan planet beserta bintang millisecond pulsar itu saat survei pulsar melalui teleskop radio di Observatorium Parkes, Australia. Pulsar merupakan sejenis bintang mati yang memancarkan sinar gelombang radio yang kuat dari sumbunya. Bila sinar-sinar tersebut melintas pandangan dari Bumi ketika bintang berotasi, teleskop radio di Bumi dapat mendeteksi denyut rutin bintang mati itu.  

Tim dari Swinburne telah membuat sketsa atas bentuk planet yang mirip berlian itu. Namun, kepastian apakah planet tersebut benar-benar berlian raksasa masih harus dibuktikan lebih lanjut. Tim astronom optimistis bakal menemukan planet-planet aneh lainnya.

"Dengan makin canggihnya teknologi komputer, kami yakin akan menemukan lagi planet seperti ini," kata Bailes. (Sumber: vivanews.com)

Bagikan :

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih

0 comments:

Post a Comment


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto