Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Showing posts with label Foto dan Wallpaper. Show all posts
Showing posts with label Foto dan Wallpaper. Show all posts

Monday, September 15, 2014

Foto Selfie Wahana Rosetta dengan Komet 67P/C-G

Foto selfie wahana Rosetta dengan komet 67P/C-G. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: esa
Ternyata bukan hanya manusia saja yang bisa berfoto selfie, wahana antariksa juga bisa. Itu dibuktikan dengan foto selfie yang dilakukan oleh wahana Rosetta milik ESA yang berfoto selfie dengan komet 67P/C-G. Foto selfie ini diambil pada tanggal 7 September 2014 dengan menggunakan kamera CIVA (Comet Infrared and Visible Analyser) yang terdapat pada tubuh Rosetta. Kamera CIVA terdiri dari tujuh kamera mikro yang bisa mengambil foto panorama 360 derajat.

Pada foto selfie ini tampak badan dari wahana Rosetta beserta panel suryanya dengan komet 67P/C-G tepat berada sekira 50 km di belakangnya. Hanya satu kata untuk foto ini...AMAZING :-)

(esa, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, August 6, 2014

Update Foto Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko Pada Jarak 120 KM

ESA kembali merilis foto-foto dari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko yang dipotret oleh wahana Rosetta dengan menggunakan kamera OSIRIS yang terpasang di wahana tersebut. Foto ini lebih jelas dari foto sebelumnya karena diambil pada jarak yang lebih dekat yakni sekira 120-130 km dari komet. Berikut ini foto-fotonya:
Foto salah satu bagian besar dari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Foto diambil pada jarak 120 km dengan resolusi 2,2 meter per piksel. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: ESA/Rosetta/MPS for OSIRIS Team MPS/UPD/LAM/IAA/SSO/INTA/UPM/DASP/IDA

Foto area datar / halus dari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko yang diperkirakan dilapisi oleh es. Tampak juga batuan, kawah, dan tebing curam pada komet. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: ESA/Rosetta/MPS for OSIRIS Team MPS/UPD/LAM/IAA/SSO/INTA/UPM/DASP/IDA
Rencananya wahana Rosetta akan menurunkan wahana pendarat pada 6 Agustus ini. Kita tunggu saja updatenya. (ESA, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wahana Rosetta Berhasil Ambil Foto Komet 67P/C-G dari Jarak Dekat

Foto komet 67P/Churyumov-Gerasimenko yang diambil oleh wahana Rosetta pada jarak 234 km dengan menggunakan kamera NAVCAM. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: ESA
Kamera navigasi (NAVCAM) yang terpasang pada wahana Rosetta milik ESA yang sedang membuntuti komet 67P/C-G sebelum akhirnya mendarat di permukaannya berhasil mengambil foto komet tersebut pada jarak yang cukup dekat yakni 234 km dari komet itu.
Foto komet 67P/Churyumov-Gerasimenko setelah dilakukan perbesaran. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: ESA
Dalam foto terbaru yang diambil pada 4 Agustus 2014 ini, tampak detail yang cukup jelas dari permukaan komet. Walaupun bentuk komet secara keseluruhan tidak begitu nampak karena arah datangnya sinar Matahari, namun fitur permukaan nampak jelas yakni adanya daerah yang kasar berupa bukit dan ada pula yang rata / halus yang diduga adalah lapisan es. Komet yang bernama lengkap 67P/Churyumov-Gerasimenko ini rencananya akan didarati oleh wahana Rosetta pada 6 Agustus 2014 ini. Kita tunggu update dari wahana Rosetta ini. (ESA, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, June 20, 2014

Foto Keindahan Planet Mars oleh Wahana Rosetta

Foto planet Mars beresolusi 5 km / piksel yang diambil oleh wahana Rosetta. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: esa
Foto di atas adalah foto planet Mars yang diambil oleh wahana Rosetta pada 24 Februari 2007 pada jarak 240.000 km dalam perjalanannya menuju komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Foto di atas merupakan foto dalam warna yang sebenarnya, sama seperti jika kita melihatnya langsung dengan mata kita sendiri. (esa, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Saturday, January 25, 2014

Foto-foto Robot Penjelajah Bulan Milik China, Yutu dan Lunar Lander Chang'e-3 di Bulan

Setelah pendaratan sukses robot penjelalah China, Yutu di Bulan pada 14 Desember 2013 lalu, Chinese Academy of Science merilis foto-foto Yutu dan wahana lunar lander Chang'e-3 di Bulan. Foto-foto tersebut sangat bersih dan jelas sehingga sangat menakjubkan.

Foto-foto ini diambil dari kamera Yutu dan Chang'e-3 diantaranya adalah foto menjelang dan saat pendaratan Chang'e-3 dan berjalannya Yutu di lokasi yang disebut dengan Mare Imbrium. Tampak hamparan tanah dan batu Bulan yang berwarna abu-abu dan coklat dengan langit gelap gulita.

Kesuksesan China mendaratkan wahana penjelajahnya ke Bulan menjadikan negara tersebut sebagai negara ke-3 yang berhasil mendaratkan wahana di obyek dekat Bumi setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Berikut ini foto-fotonya (klik gambar untuk memperbesar):

Foto panorama di Mare Imbrium yang memperlihatkan wahana Chang'e-3 dan Yutu serta panorama pemandangan Bulan.
Foto panorama Bulan yang diambil oleh kamera yang terpasang pada Chang'e-3 memperlihatkan Lunar Rover Yutu.
Foto Yutu diambil dari kamera Chang'e-3.
Sekilas Yutu mirip dengan wahana Opportunity NASA yang bertugas di Mars.
Menjelang pendaratan Chang'e-3 di Mare Imbrium.
Ini dia Chang'e-3, wahana pendarat Yutu. Foto diambil oleh kamera Yutu.
Sisi lain dari Chang'e-3 Lunar Lander.
Adanya bendera China di Chang'e-3 membuktikan bahwa teknologi mereka juga sanggup seperti Amerika.
Kendaraan kecil penjelajah Bulan ini melakukan manuver pertamanya di Bulan.
Foto Bumi dari Bulan yang diambil oleh kamera panorama pada Chang'e- Moon Lander. Foto pertama Bumi dari Bulan setelah 40 tahun lebih berlalu sejak pendaratan astronot NASA terakhir pada tahun 1972.

Note: All image credit: Chinese Academy of Sciences

(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, October 28, 2013

Dahsyatnya Sungai Api di Matahari, Suhunya 1 Juta Derajat Celcius

Sungai api di Matahari. Suhunya mencapai 1.000.000 derajat Celcius. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA SDO
Pada bulan September lalu, wahana SDO (Solar Dynamics Observatory) NASA berhasil mengabadikan foto dahsyatnya lidah Matahari atau korona yang ke luar dari permukaan bintang tata surya kita itu. Saking dahsyatnya sampai-sampai di tepi korona itu tercipta sesuatu yang bisa disebut sebagai jurang atau sungai api walaupun sebenarnya Matahari bukan terbuat dari api tapi lebih seperti plasma yakni partikel elektron yang terpanaskan dengan suhu ekstrem yang menghasilkan gas yang berinteraksi dengan medan magnet. Bagian yang tampak seperti sungai api itu, panasnya sekitar 1 juta derajat Celcius. (NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Thursday, October 24, 2013

Foto Pilihan, Insinyur NASA Melipat Panel Surya Wahana MAVEN

Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/Jim Grossmann
Di dalam ruang Payload Hazardous Servicing Facility di Kennedy Space Center tempat dimana wahana MAVEN di rakit, insinyur NASA bersiap untuk melipat panel surya yang ada di kanan dan kiri MAVEN untuk bersiap menjalani spin test.(Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, October 14, 2013

Foto Matahari Terbenam di Planet Mars

Foto Matahari terbenam di planet Mars yang diabadikan oleh wahana Spirit pada 19 mei 2005 di dekat kawah Gusev Mars. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/Caltech
Melihat sunset (matahari terbenam) di Bumi itu sudah biasa. Nah, bagaimana jika kita melihat Matahari terbenam di planet Mars???...itu baru luar biasa. Itulah yang dilakukan oleh robot penjelajah Mars NASA, Spirit. Robot kecil itu berhasil mengamati dan mengabadikan momen sunset di planet Mars. Uniknya walaupun langit planet Mars berwarna merah, tapi mengapa ketika Matahari akan terbenam, langit berubah menjadi berwarna biru dan itu justru kebalikan dari Bumi ??
Saat Matahari terbenam di Mars, Matahari dan langit di sekitarnya tampak berwarna biru. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/Caltech
Saat Matahari terbenam, langit Mars juga berwarna sedikit pink. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/Caltech
Matahari terbenam di Mars tidak sama dengan di Bumi. Di Bumi saat Matahari terbenam langit akan berwarna oranye atau kuning. Sedangkan di Mars saat Matahari terbenam langit akan berwarna biru. Mengapa bisa terjadi demikian??. Seperti yang pernah kita pelajari di bangku sekolah, cahaya Matahari memiliki beberapa panjang gelombang cahaya yang berbeda. Jika kita menggunakan sebuah prisma, maka cahaya Matahari yang melalui prisma itu akan berwarna seperti warna pelangi. Saat siang hari di Mars, partikel debu yang ada di udara dan atmosfer Mars akan menyerap gelombang cahaya biru dan menyebarkan gelombang cahaya merah di seluruh langit Mars.

Sunset di Bumi. Image credit: Neilsphotography
Saat Matahari terbenam, cahaya Matahari yang datang melintasi cakrawala akan berwarna biru sebab gelombang cahaya merahnya telah disebar oleh partikel debu yang ada di udara dan atmosfer Mars sehingga yang tersisa hanyalah gelombang cahaya biru. Jadi ketika kita melihat ke arah matahari saat sunset di Mars, maka Matahari dan langit di sekitarnya akan tampak berwarna biru, sedangkan langit yang letaknya agak jauh dari sunset tetap berwarna merah dan cenderung pink. Kondisi yang terbalik terjadi di planet kita di mana partikel yang lebih besar di atas atmosfer Bumi menyerap gelombang cahaya biru sehingga gelombang cahaya yang bisa lewat adalah gelombang cahaya merah. (NP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, September 23, 2013

Foto Resolusi Tinggi Galaksi Andromeda

Foto galaksi Andromeda (M31) yang diambil dengan instrumen HSC pada teleskop Subaru. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: HSC Project/NAOJ
Astronom Jepang Masahiro Takada berhasil mengambil foto dari galaksi Andromeda dengan resolusi tinggi menggunakan teleskop Subaru di puncak gunung Mauna Kea, Hawai. Sebelumnya instrumen baru bernama Hyper-Suprime Cam (HSC) dipasang pada teleskop tersebut sehingga bisa memberikan foto yang sangat tajam. "gambar pertama dari HSC sangat bagus," ucap Masahiro Takada.

Galaksi Andromeda atau M31 berjarak hanya 2.5 juta tahun cahaya dari Bima Sakti sekaligus menjadi galaksi spiral yang paling dekat dengannya. Galaksi ini bisa dilihat dengan mata telanjang di langit malam yang cerah. Galaksi ini pertama kali diamati oleh astronom Al-Sufi dari Persia pada tahun 964 masehi. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, September 17, 2013

Foto Menakjubkan Galaksi Bima Sakti dari Gunung Bromo Jawa Timur

Foto pemandangan indah galaksi Bima Sakti yang diabadikan oleh Justin Ng dari gunung Bromo, Jawa Timur. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: Justin Ng
Astrofotografer senior asal Singapura Justin Ng berhasil mengambil foto menakjubkan pemandangan galaksi Bima Sakti dari Gunung Bromo, Jawa Timur. Terlihat dalam foto adalah pemandangan galaksi Bima Sakti, awan Magellan kecil, awan Magellan besar, Bintang terang Canopus, dan galaksi Andromeda yang tampak samar-samar.

Pemandangan di sekitar gunung Bromo dengan kabut yang menyelimuti tubuh gunung menambah suasana syahdu. (Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Thursday, September 5, 2013

Foto Cantik Galaksi Bima Sakti dan Airglow yang Bersinar

Image credit: Miguel Claro
Fotografer asal Portugal Miguel Claro berhasil mengambil foto pemandangan yang menakjubkan dari danau Alqueva pada malam hari. Tampak begitu jelas galaksi Bima Sakti yang bercahaya. Dari foto itu kita bisa melihat daerah paling tengah di galaksi Bima Sakti yang terletak di konstelasi Scorpio dan Sagitarius di mana di sana terdapat Nebula Lagoon (M8) dan Nebula Trifid (M20).
Image credit: Miguel Claro
Di bagian langit bawah pada foto tampak ada cahaya kuning dan hijau. Itu bukan aurora Borealis melainkan airglow. Apa itu airglow?? Secara ilmiah Airglow atau nightglow adalah emisi cahaya yang sangat lemah pada atmosfer sebuah planet sehingga langit malam tidak benar-benar gelap. Pada atmosfer Bumi, airglow merupakan sebuah fenomena optik dimana cahaya Matahari di bagian Bumi yang terang, menyebar di atmosfer ke sisi langit gelap Bumi.

Fenomena airglow ini pertama kali ditemukan dan diselidiki oleh ilmuwan Swedia, Anders Angstrom pada tahun 1868. Angstrom menemukan berbagai macam reaksi kimia yang menghasilkan energi elektromagnetik sebagai bagian dari proses terbentuknya airglow.

Warna kuning yang tampak berasal dari emisi cahaya dari atom natrium pada ketinggian hingga 92 km dan cahaya hijau di atasnya merupakan emisi cahaya dari atom oksigen dengan ketinggian 90-100 km. Fenomena ini juga bisa dilihat dari ISS. Sangat cantik ya :-D (Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, July 23, 2013

Wahana Cassini Berhasil Ambil Foto Bumi dari Orbit Saturnus

Foto Bumi yang diambil oleh Cassini dari sekitar orbit planet Saturnus. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute
Pingin tahu seperti apa planet kita kalau dilihat dari planet Saturnus??. Nah baru-baru ini tepatnya tanggal 19 Juli 2013 lalu wahana Cassini milik NASA yang mengorbit di sekitar planet Saturnus berhasil mengambil foto Bumi. Cassini mengambil foto Bumi dari jarak 898 juta mil (1,44 miliar kilometer) dari planet Bumi tempat kita tinggal ini.

Dalam foto yang diambil Cassini tersebut, tampak sebagian dari planet Saturnus dan cincinnya. Dari kejauhan tampak planet Bumi yang hanya seperti sebuah titik bercahaya dalam kegelapan. Bumi tampak berwarna Biru pucat. Dan ternyata tidak hanya Bumi, Bulan sebagai satelit alami Bumi pun tampak pada foto itu. Bulan terlihat berwarna putih. Foto ini sendiri adalah hasil penggabungan dari 323 foto.

"Foto yang diambil Cassini itu mengingatkan kepada kita betapa kecilnya planet rumah kita ini dalam luasnya alam semesta," ungkap ilmuwan NASA, Linda Spilker.

Cassini mengambil foto Bumi saat Matahari sedang berada di belakang dari planet Saturnus. Sebab jika saatnya tidak tepat, cahaya matahari bisa merusak detektor sensitif yang terdapat pada kamera Cassini dan itu hampir sama dengan cahaya matahari dapat merusak retina mata manusia jika memandangnya secara langsung.

Sebelum foto ini, foto Bumi yang lain juga berhasil diambil oleh wahana MESSENGER pada jarak 61 juta mil (98 juta kilometer) dari Bumi. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, April 26, 2013

Foto Gerhana Bulan Sebagian 26 April 2013 dari Berbagai Negara

Gerhana Bulan sebagian yang terjadi pada 26 April 2013 berhasil diabadikan beberapa astrofotografer dari berbagai negara. Gerhana Bulan yang terjadi kali ini hanya sedikit saja bayangan yang terjadi (sekitar 1,47 % dari bayangan Bumi). Namun gerhana Bulan tersebut tetap dapat disaksikan di daerah Eropa Timur, Afrika, Timur Tengah, Timur Asia Tenggara, dan Australia bagian barat. Berikut ini foto-foto gerhana Bulan sebagian tersebut:

Gerhana Bulan sebagian terlihat di Inggris. Image credit: Sculptor Lil
Gerhana Bulan sebagian terlihat di Israel. Image credit: Gadi Eidelheit
Foto gerhana Bulan terlihat di Inggris: Image credit: Andrei Juravle
Foto gerhana Bulan sebagian yang terlihat di Jerman. Dalam Foto tersebut terlihat juga planet Saturnus berupa titik kecil pada bagian kiri atas foto. Image credit: Daniel Fischer

Monday, January 28, 2013

Curiosity Ambil Foto Batuan Mars Pada Malam Hari

Ilmuwan NASA untuk pertama kalinya menggunakan kamera MAHLI (Mars Hand Lens Imager) Curiosity untuk memotret batuan Mars pada malam hari. Untuk membantu pencahayaan, tim menggunakan lampu LED (light-emitting diode)  yang tersemat di samping kamera tersebut.  Ada dua buah LED yang digunakan yaitu LED putih dan LED ultraviolet.

Target yang menjadi sasaran fotografi adalah sebuah batu yang disebut Sayunei. Tujuan dari penggunaannya yaitu untuk mencari dan menemukan mineral neon. Jika sesuatu tampak berwarna hijau, kuning, oranye atau merah, itu berarti merupakan indikator yang jelas dari fluoresensi (fluorescence) yaitu sebuah mineral yang dapat berpendar.

Berikut adalah hasil jepretan kamera MAHLI dengan menggunakan dua lampu LED yang berbeda di malam hari

Foto batuan Mars yang disebut Sayunei yang difoto pada malam hari oleh Curiosity. Tampak bagian putih yang terbuka sebagai akibat dari roda depan Curiosity yang menabrak batu tersebut. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL-Caltech/MSSS

Foto batu yang sama yang difoto Curiosity dengan dibantu LED ultraviolet untuk menemukan kandungan mineral neon. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL-Caltech/MSSS

(SD, NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, January 25, 2013

Foto Planet Uranus yang Diambil Voyager 2 Pada 27 Tahun Lalu

Foto planet Uranus yang diambil oleh Voyager 2 pada 24 Januari 1986. Image credit: NASA/JPL
Pada 27 tahun lalu tepatnya 24 Januari 1986, wahana satelit Voyager 2 NASA berhasil melintasi planet Uranus dan sekaligus mengambil foto planet tersebut dari jarak yang relatif dekat sekitar 965.000 km (600.000 mil) dan hasilnya adalah foto planet Uranus di atas.

Meskipun Uranus terdiri dari sebagian besar Hidrogen dan Helium, namun metana di atmosfer paling atas planet tersebut menyerap sebagian besar gelombang cahaya merah Matahari sehingga menyebabkan planet Uranus nampak berwarna biru pucat.

Foto 3 bulan baru Uranus yang ditemukan oleh Voyager 2. Image credit: NASA/JPL

Foto Oberon, salah satu bulan/ satelit terbesar planet Uranus yang diambil Voyager 2 pada 24 Januari 1986. Image credit: NASA/JPL
Voyager 2 juga berhasil menemukan adanya medan magnet di sekitar Uranus dan 10 bulan (satelit) baru yang dimilikinya. Jadi total satelit Uranus mencapai 27 satelit dengan 5 satelit terbesarnya antara lain Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.

Data yang dikumpulkan dari Voyager 2 didapat keterangan bahwa planet Uranus menyelesaikan satu kali rotasi dalam waktu 17 jam 14 menit dan saat tulisan ini dbuat, Voyager 2 telah menempuh jarak sekitar 15 milyar km dari Bumi dan terus menjauh dengan kecepatan 3.3 AU per tahun (1 AU = jarak Matahari dan Bumi = 149.597.871 km) dan sinyal yang dikirim Voyager 2 baru akan sampai ke Bumi sekitar 14 jam 4 menit. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Thursday, January 10, 2013

Gemini Observatory Gunakan Teknik Baru untuk Foto Peluru Orion

Foto baru Peluru Orion yang diambil oleh Gemini Observatory dengan menggunakan GeMS pada 28 Desember 2012. Image credit: Gemini Observatory/AURA
Tim dari Gemini Observatory berhasil mengembangkan teknik pengambilan gambar obyek luar angkasa. Kali ini yang menjadi obyek pengambilan gambar mereka adalah bagian dari nebula Orion yang disebut "Peluru Orion" (Orion Bullets).

Nebula Orion sendiri merupakan nebula yang dapat dilihat walau dengan menggunakan mata telanjang. Hal itu disebabkan karena jaraknya yang relatif dekat dengan Bumi yaitu sekitar 24 tahun cahaya di konstelasi Orion. Foto terbaru yang dikembangkan oleh peneliti di Gemini Observatory merupakan hasil pengembangan dari metode pengambilan gambar sebelumnya yang disebut Altair. Altair merupakan salah satu instrumen di Gemini Observatory yang pada tahun 2007 lalu digunakan untuk mengambil foto dari "Peluru Orion".

Benoit Neichel selaku ilmuwan yang memimpin proyek pengembangan metode dan sistem dari Gemini Observatory mengatakan bahwa pihaknya selama beberapa tahun ini disibukkan dengan pengembangan sistem yang baru yang dimungkinkan untuk dapat mengambil gambar obyek langit secara lebih jelas. Sistem baru tersebut disebut dengan GeMS.

Hasilnya pada 28 Desember lalu, 3 hari sebelum tahun baru Gemini Observatory berhasil memotret Peluru Nebula dengan hasil yang menakjubkan. Fotonya 2,5 kali lebih halus dan 16 kali lebih detail.

Untuk melihat perbedaan foto Peluru Orion yang diambil pada tahun 2007 dengan 2012, bisa Anda lihat di bawah ini:
Perbedaan foto yang diambil dengan Altair (2007 sebelah kiri) dengan yang diambil GeMS (2012 sebelah kanan) terlihat hasil jepretan GeMS lebih baik dan lebih jelas. Image credit: Gemini Observatory/AURA
(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, January 2, 2013

Indahnya Cincin Raksasa di Sekitar Pusat Galaksi NGC 1097

Foto galaksi NGC 1097 yang diambil oleh teleskop Hubble. Tampak cincin cahaya di sekitar pusat galaksi tersebut. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Teleskop Hubble milik NASA berhasil mengambil foto menakjubkan dari galaksi spiral NGC 1097. Uniknya galaksi tersebut memiliki "cincin" yang terbentuk dari bintang-bintang yang sangat terang di dekat pusatnya. Karena saking terangnya cahaya bintang-bintang tersebut, sampai menyebabkan lengan dan struktur galaksi NGC 1097 menjadi tidak begitu terlihat.

Galaksi NGC 1097 terletak sekitar 45 juta tahun cahaya dari Bumi dan memiliki lubang hitam (black hole) supermasif di tengahnya dengan massa 100 juta kali massa Matahari kita dan aktif menghisap apapun yang ada di sekitarnya.

Daerah di sekitar lubang hitam yang bersinar terang merupakan daerah tempat pembentukan bintang-bintang baru. Daerah tersebut menjadi sangat terang karena adanya emisi dari awan hidrogen yang terionisasi. Keliling dari cincin tersebut diperkirakan sekitar 5000 tahun cahaya sedangkan lengan spiral galaksi NGC 1097 mencapai panjang puluhan ribu tahun cahaya.

Galaksi ini merupakan galaksi unik karena memiliki galaksi pendamping di sekitarnya atau biasa dikenal dengan galaksi satelit. Galaksi tersebut adalah NGC 1097A dan NGC 1097B. Galaksi NGC 1097A merupakan galaksi elips yang mengorbit sekitar 42.000 tahun cahaya dari pusat galaksi NGC 1097. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, December 17, 2012

Foto dan Video Hujan Meteor Geminid 2012

Hujan meteor Geminid yang puncaknya terjadi pada tanggal 12-13 Desember 2012 kemarin sangat menarik dan dapat dilihat hampir di seluruh bagian Bumi. Ada sekitar 50 meteor yang jatuh setiap jamnya. Bagi Anda yang tidak sempat melihatnya berikut adalah beberapa foto dan video hujan meteor Geminid yang terjadi tanggal 12-13 Desember 2012 yang diambil dari beberapa tempat di dunia

Image credit: Patrick Cullis

Image credit: Peter Greig

Hujan meteor Geminid di  Death Valley. Image credit: Gavin Heffernan/SunChaser Pictures

Image credit: Sean Parker

Image credit: Patrick Cullis
Video hujan meteor Geminid 2012:



(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, December 14, 2012

Cassini Abadikan Foto Kembaran Sungai Nil di Titan

Citra foto sungai hidrokarbon di Titan
yang diambil oleh wahana Cassini.
Klik gambar untuk memperbesar.
Image credit: NASA/JPL–Caltech/ASI
Wahana luar angkasa NASA yang mengorbit planet Saturnus berhasil mengambil citra foto sungai hidrokarbon di Bulan terbesar planet Saturnus, Titan. Sungai hidrokarbon tersebut memiliki panjang 250 mil (400 km) dan berhulu pada laut besar di dekat kutub utara Titan. Foto tersebut merupakan foto resolusi tinggi pertama yang berhasil diambil dari sebuah sungai besar yang berada di luar Bumi. Ilmuwan sendiri membandingkan sungai hidrokarbon tersebut dengan sungai Nil di Bumi sebab bentuknya berliku-liku dan lembah sungai yang mengikuti arah dari patahan batuan di dalam lapisan tanah.

Patahan tersebut bukan diartikan sebagai patahan lempeng tektonik seperti di Bumi tapi masih memiliki hubungan dengan dengan proses pembentukan laut itu sendiri. Para ilmuwan yakin bahwa sungai tersebut penuh dengan cairan sebab pada foto tampak sangat gelap di dalamnya dan cairan ini bukan berupa air melainkan hidrokarbon dengan kandungan etana dan metana. Sungai hidrokarbon tersebut mengarah ke Kraken Mare yaitu laut tersbesar di titan yang memiliki luas 154.000 mil persegi (400.000 km persegi). Wahana Cassini sendiri merupakan wahana tak berawak sekaligus pengorbit milik NASA yang diluncurkan pada tahun 1997 dan sampai di Orbit Saturnus tahun 2004. Cassini masih akan terus beroperasi setidaknya sampai 2017. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Gabungkan Data Berbagai Teleskop, Astronom Rilis Foto Galaksi NGC 3627

Foto galaksi NGC 3627 hasil penggabungan foto dari beberapa teleskop berbasis Bumi dan antariksa dan menghasilkan foto dengan kualitas dan resolusi tinggi. Image credit: http://chandra.harvard.edu/photo/2012/ngc3627/
Astronom berhasil menggabungkan beberapa foto dan cahaya melalui teleskop berbasis Bumi atau Ground-based Telescope dan teleskop antariksa atau Space-Based Telescope dan berhasil menemukan 37 lubang hitam (black hole) supermasif yang berada pada galaksi yang dekat dengan Bima Sakti.

Diantara yang ditemukan yaitu lubang hitam di galaksi NGC 3627. Seperti terlihat pada gambar di atas. Astronom menggabungkan data sinar X dari Chandra X-ray Observatory, data sinar inframerah dari teleskop Spitzer, dan data optik dari Teleskop Hubble dan VLT (Very Large Telescope) dan dari penggabungan tersebut didapatkan sebuah foto yang sangat cantik dari galaksi NGC 3627.

Terlihat pada foto galaksi di atas, gas dan debu berputar perlahan di sekitar lubang hitam yang berada di pusatnya dan membentuk sebuah cakram / piringan pipih. Sebagian materi jatuh ke dalamnya , memanas dan melepaskan sejumlah besar energi yang terlihat berupa sinar terang yang memancar.
Galaksi NGC 3627 terletak sekitar 30 juta tahun cahaya dari Bumi dan galaksi tersebut memiliki lubang hitam supermasif yang aktif di pusatnya.


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto