Permukaan Pluto dikenal beku, namun di dalamnya, peluruhan radioaktif kalium kemungkinan telah melelehkannya dan membentuk lautan. |
Dari jauh Pluto nampak seperti tempat yang aneh, namun menurut petunjuk pola komputer terbaru, planet kerdil ini menyimpan kolam raksasa di bawah tempurung esnya yang tebal.
Para ilmuwan memperkirakan Pluto memiliki inti batu karang dengan sejumlah material radioaktif yang hancur secara perlahan-lahan, sehinga melepas panas yang cukup dalam proses pelelehan es dan menjaga agar tetap cair. Suhu permukaan Pluto diperkirakan sekitar -375 derajat Fahrenheit.
Mengingat ukruan dan komposisi Pluto hanya 100 bagian per miliar kalium radioaktif, hal tersebut hanya akan cukup untuk membentuk dan memperthankan samudera antara 60 hingga 105 mil dengan kedalaman 120 mil di bawah permukaan planet, ujar Guillaume Robuchon, ilmuwan planet dari Universitas California di Santa Cruz.
“Beberapa simulasi menunjukkan bahwa kemungkinan Pluto kini telah memiliki sebuah samudera,” tulis Robuchon dalam sebuah sinopsis penelitian yang dipresentasikan 14 Desember lalu pada Konferensi Aliansi Geofisika di San Fransisco.
Dugaan adanya samudera di Pluto tidak hanya berdasarkan teori jangka panjang. New Horizons, NASA, telah melakukan setengah perjalanan dengan waktu lebih dari 10 tahun di Pluto. Setelah melalui perjalanan lebih dari 3 milyar mil, misi ini akan dijadwalkan terbang melintasi Pluto pada Juli 2015.
Para ilmuwan belum mengetahui apa yang akan mereka temukan—belum ada penjelajah antariksa yang pernah mengunjungi Pluto yang berjarak 39 kali lebih jauh dengan matahari dibandingkan Bumi.
“Kami akan melakukan sesuatu yang sangat baru. Seperti misi pertama kali ke Mars. Sangat menarik,” ujar pemimpin New Horizons, ilmuwan Alan Stern, bersama Lembaga Riset Southwest di Bouler, Colo kepada Discovery News.
“Tentu saja, jika kami melihat geyser, seperti Enceladus (bulan Saturnus), hal tersebut tentu akan dengan mudah untuk menentukan bahwa di sana terdapat ventilasi di bawah permukaan air,” ujar Stern. “Ini tentu akan menjadi penemuam besar.”
Selain fitur permukaan, seperti retakan es atau aliran lava halus, para ilmuwan akan mengamati kutub Pluto untuk menandai bentuk interiornya. Selama ada lautan, Pluto kemungkinan akan membutuhkan pelapis-pelapis berbeda dari batu karang dan es.
“Bentuk Pluto semestinya merefleksikan konstruksinya,” ujar ilmuwan Bil Mckinnon, bersama Univeritas Washington di St Louis kepada Discovery News.
Petunjuk-petunjuk lain kemungkinan berasal dari sejumlah indikator bahan kimia yang terlepas dari atmosfir Pluto, akibat letusan geyser.
sumber
0 comments:
Post a Comment