Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, May 31, 2013

Teori Bumi Datar (Flat Earth)

Bumi datar. Image credit: wikipedia
Teori yang mengatakan bahwa Bumi itu datar banyak diyakini oleh berbagai macam budaya seperti Babilonia kuno, India, Cina, dan Jepang kuno. Teori Bumi datar menyatakan bahwa Bumi berbentuk datar (flat). Pada periode awal Mesir dan Mesopotamia menganggap Bumi digambarkan sebagai piringan datar yang mengambang di laut. Gambaran tentang hal itu  ditemukan dalam catatan Homer dari abad ke 8 SM di mana "Okeanos, dipersonifikasikan dari air yang mengelilingi permukaan lingkaran bumi. Bumi adalah piringan pipih yang mengambang di atas air. Tulisan pada Piramida dan Coffin mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno percaya Nun (Samudera) adalah sebuah bentuk melingkar mengelilingi nbwt (arti istilah "lahan kering" atau "Kepulauan")
 

Beberapa filsuf pra-Socrates percaya bahwa Bumi itu datar. Thales (sekitar 550 SM) berpendapat bahwa bumi datar mengambang di air seperti log. Anaximander (sekitar 550 SM) meyakini bentuk Bumi adalah silinder pendek dengan datar, melingkar atas yang tetap stabil karena itu jarak yang sama dari segala sesuatu. Anaximenes dari Miletus percaya bahwa "bumi itu datar dan naik di udara, sama dengan matahari dan bulan dan benda-benda langit lainnya. Xenophanes dari (c. 500 SM) menganggap bahwa bumi itu datar, dengan sisi atas yang menyentuh udara, dan sisi bawah tanpa batas. Keyakinan dalam bumi datar berlanjut sampai abad ke-5 SM. Anaxagoras (c. 450 SM) sepakat bahwa bumi itu datar, dan Arkhelaus muridnya percaya bahwa Bumi datar tertekan di tengah seperti cawanSejarawan Hecataeus dari Miletus percaya bumi itu datar dan dikelilingi oleh air.

Pandangan kosmologis berlaku di India yang mengatakan bahwa Bumi adalah piringan yang terdiri dari empat benua dikelompokkan seperti pada kelopak bunga. Lautan luar mengelilingi benua ini. Pandangan ini dijabarkan dalam Jain kosmologi tradisional dan kosmologi Buddhis, yang menggambarkan kosmos dan samudera begitu luas, dibatasi oleh pegunungan, di mana benua ditetapkan sebagai pulau-pulau kecil.  


Dalam pandangan Jepang kuno, bab pertama dari Nihongi ("Chronicles of Japan") menggambarkan kepercayaan Jepang kuno bahwa dunia itu datar dan lahan kering melayang "seperti minyak" di atas air: Di Cina kuno, kepercayaan yang berlaku adalah bahwa bentuk bumi itu datar dan persegi, sedangkan langit itu bulat, asumsi tersebut hampir dipertanyakan sampai diperkenalkannya astronomi Eropa di abad ke-17 . Ahli kebudayaan Cina asal Inggris, Cullen menekankan titik bahwa tidak ada konsep Bumi yang bulat dalam astronomi Cina kuno. Pemikiran Cina pada bentuk bumi tetap hampir tidak berubah dari awal kali sampai kontak pertama dengan ilmu pengetahuan modern melalui media misionaris Jesuit pada abad ketujuh belas. Sementara langit digambarkan sebagai seperti payung yang menutupi bumi (Tian teori Kai), atau seperti sebuah bola yang mengelilinginya (Tian teori Hun), atau sebagai tanpa substansi sedangkan benda-benda langit mengambang bebas (yang Hsuan yeh teori ), bumi itu datar sepanjang waktu, meskipun mungkin naik sedikit. Model telur sering digunakan oleh para astronom China seperti Zhang Heng (78-139 M) untuk menggambarkan langit sebagai bola. Langit seperti telur ayam dan sebagai bulat seperti peluru panah, bumi adalah seperti kuning telur, dan terletak di pusat.

Perdebatan bentuk Bumi ini telah berlangsung dalam berbagai kebudayaan selama berabad-abad. bahkan dalam salah satu buku terkenal karangan Washington Irving menyatakan bahwa Columbus meyakini bahwa Bumi itu datar. Berdasarkan penelitian terakhir dari Historical Association di Inggris diketahui bahwa cerita dalam buku tersebut tidaklah benar.

Beberapa penganut teori Bumi Datar mengacu pada kepercayaan yang terdapat pada kitab suci. Samuel Shenton merupakan salah satu diantara orang modern yang meganut paham bahwa Bumi itu datar. ia membentuk International Flat Earth Research Society (IFERS) pada tahun 1956 untuk mendukung kepercayaannya itu. Setelah kematian Samuel Shenton pada 1971, Presiden organisasi itu dijabat oleh Charles K Johnson. Ia mengatakan bahwa jika Bumi Bundar, maka seharusnya permukaan air juga melengkung, dan setelah melakukan penelitian, ia tidak menemukan lengkungan tersebut di air danau Tahoe dan laut Salton. Setelah kematian Charles K Johnson pada tahun 2001, organisasi tersebut mulai memudar. Salah satu Presiden dari Flat Earth Society pernah mengatakan bahwa pendaratan manusia di Bulan adalah tipuan yang dilakukan di studio Hollywood, Gaya gravitasi merupakan suatu kekuatan mistis dan sebagainya. Mohammed Yusuf, pendiri sekte Islam Boko Haram di Nigeria, menyatakan keyakinannya bahwa Bumi itu datar dan banyak lagi tokoh yang menyatakan bahwa bentuk Bumi iu datar.

Namun seiring dengan perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih dan kemampuan manusia untuk pergi ke luar angkasa untuk mengambil foto Bumi dari atas atmosfer memberikan bukti jelas bahwa bentuk Bumi adalah bundar seperti bola. (WKP, UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Sejarah Teleskop Hubble Milik NASA

Teleskop Hubble dilihat dari pesawat ulang alik Atlantis. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Teleskop Hubble dilihat dari pesawat ulang alik Discovery. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Teleskop Hubble merupakan teleskop andalan NASA yang dikirim ke orbit pada tahun 1990 dengan menggunakan pesawat ulang alik Atlantis. Teleskop ini diberi nama Hubble sebagai bentuk penghargaan pada astronom Amerika Edwin Hubble (Edwin Powell Hubble). Teleskop ini berukuran sangat besar yakni panjang 13 meter, diameter 4,27 meter dan memiliki berat 11 ton, hampir seukuran bus sekolah. Teleskop Hubble memiliki cermin dan lensa dengan diameter 2,8 meter dan beratnya mencapai 826 kg. Cermin ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh aluminium murni untuk merefleksikan cahaya. Selain itu cermin ini juga dilapisi dengan  magnesium fluorida yang berfungsi untuk mencegah oksidasi dan bahaya sinar ultraviolet yang bisa merusak lensa.

Cermin teleskop Hubble. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Teleskop Hubble terletak diatas atmosfer Bumi sehingga terbebas dari distorsi yang bisa menggangu proses pengamatan. Teleskop Hubble terkenal sebagai teleskop yang handal dan mampu menghasilkan gambar yang luar biasa tajam. Cara kerja teleskop ini adalah dengan mengambil citra obyek dengan kamera kemudian gambar tersebut akan dirubah menjadi kode digital dan dikirim ke stasiun penerima di Bumi dengan kecepatan transfer mencapai 1 juta bit per detik dan kemudian kode tersebut diterima dan dikonversi menjadi gambar foto dan spektograf. Telekop ini dalam satu detik dapat menempuh jarak 5 mil dan dalam setahun bisa mencapai 241 juta km. Teleskop Hubble dikontrol dan dikendalikan oleh Goddard Space Flight Center.

Ruang kontrol teleskop Hubble di Goddard Space Center. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Sebenarnya ide teleskop di luar angkasa sudah diusulkan pada tahun 1923. Untuk kemudian program teleskop Hubble ini mulai didanai pada 1970 dengan asumsi peluncuran pada 1983. Namun dikarenakan adanya bencana pesawat ulang alik Challanger, teleskop ini akhirnya diluncurkan pada 1990. Tidak lama setelah itu, gambar yang dikirm oleh teleskop Hubble tampak buram, dan insinyur NASA mendapati bahwa cermin di teleskop Hubble telah bergeser 1/50 ketebalan rambut manusia dan pesawat ulang alik Endeavour diterbangkan untuk memperbaiki dan menambahkan kamera baru pada teleskop tersebut. Tercatat sudah 4 kali teleskop Hubble menjalani servis di luar angkasa. Berikut kronologinya:

1. Service Pertama (Tahun 1993)

Astronot melakukan perbaikan pada saat SM1 (Service Mission 1). Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Tujuh astronot dengan menggunakan pesawat ulang alik Endeavour dikirm untuk memasang perangkat optik korektif pada teleskop Hubble. Speed Photometer diganti dengan paket korektif COSTAR dan WFPC diganti dengan WFPC 2 (Wide Field Planetary Camera 2). Selain itu panel surya dan sistem elektronik juga diganti. Empat giroskop, dua unit kontrol listrik, dan magnetometer juga diganti. Tak lupa astronot juga melakukan penggantian pada komputer onboardnya. Posisi orbit teleskop juga dirubah. Untuk melakukan semua itu, astronot dilatih secara khusus dan diperlukan lebih dari ratusan alat agar kesemuanya dapat berjalan dengan baik.

2. Servis kedua (tahun 1997)

Teleskop Hubble. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Pesawat ulang alik Discovery diterbangkan untuk mengganti komponen pada teleskop Hubble. GHRS dan FOS diganti dengan Space Telescope Imaging Spectograph (STIS) dan Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer (NICMOS). Namun sayangnya saat NICMOS dipasang sekitar dua tahun kemudian mengalami kerusakan.

3. Service ketiga, A (Tahun 1999)

Pesawat ulang alik kembali dikirm untuk melakukan penggantian enam giroskop pada teleskop. Tiga giroskop diantaranya sudah rusak. Kesemuanya lalu diganti dengan Fine Guidance Sensor dan komputer. Pemasangan VIK (Voltage/temperature Improvement Kit) untuk mencegah pengisian baterai yang berlebihan. Memori komputer juga diganti dengan memori yang memiliki kecepatan enam kali dari memori sebelumnya. Hal ini bertujuan agar tugas komputasi bisa berjalan lebih cepat serta memungkinkan penggunaan bahasa pemrograman modern.

Servis ketiga B (Tahun 2002)

Pesawat ulang alik Columbia dikirim untuk mengganti instrumen FOC dengan Advanced Camera for Surveys (ACS) yang juga berarti bahwa instrumen COSTAR yang dipasang pada misi service yang pertama tahun 1993 tidak diperlukan lagi. Sebab instrumen baru ini mampu bekerja secara mandiri untuk mengoreksi penyimpangan cermin utama. Panel surya juga diganti dan memeberikan sumber daya 30 persen lebih banyak.

4. Servis keempat (Tahun 2009)

Sebenarnya servis akan dilaksanakan tahun 2005, namun setelah bencana yang menimpa pesawat ualng alik Columbia pada tahun 2003, service teleskop Hubble sempat mengalami penundaan dan pasang surut keadaan disebabkan oleh keamanan dan keuangan AS. Setelah permasalahan tersebut berhasil diselesaikan, maka pada tahun 2009, pesawat ulang alik Atlantis dikirm. Instrumen SM4 dipasang untk menggantikan Data Handling Unit. melakukan perbaikan pada sistem ACS dan STIS, memasang baterai nikel hidrogen baru, pemasangan Wide Field Camera 3 (WFC3) yang dapat membuat sudut pandang menjadi lebih lebar , dan pemasangan Cosmic Origins Spectograph (COS), serta Soft Caputure and Rendezvous system. Hal ini mampu membuat teleskop Hubble berkerja hingga tahun 2014 atau bahkan lebih lama lagi sambil menunggu teleskop penerusnya (teleskop James Webb) diluncurkan tahun 2018 nanti.

Foto dan penemuan

Teleskop Hubble benar-benar menjadi teleksop andalan NASA dan memberikan begitu banyak kontribusi bagi perkemangan dunia astronomi. Teleskop Hubble berhasil menemukan Xena, salah satu planet kecil beserta dengan Gabrielle satelitnya. Selain itu teleskop Hubble berhasil menemukan bulan kelima Pluto dan memotret foto aurora di planet Saturnus. Selain itu teleskop Hubble juga sukses mengabadikan foto galaksi, supernova, kelahiran bintang, nebula dan sebagainya. Salah satu foto nebula yang terkenal yaitu foto Pillars of Creation di Eagle Nebula.

Foto Pillars of Creation di Eagle Nebula.Image credit: NASA

Thursday, May 30, 2013

Teleskop Hubble Abadikan Foto Galaksi Starburst

Galaksi J125013.50 073441.5. Image credit: ESA/Hubble & NASA, M. Hayes
Teleskop Hubble berhasil mengabadikan foto galaksi J125013.50 073441.5 yang disebut juga galaksi Glittering Swirl yang berarti pusaran yang berkilauan. Galaksi indah ini termasuk dalam galaksi starburst (Starburst Galaxy) yaitu galaksi dengan rata-rata tingkat pembentukkan bintang yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan galaksi lain. Tampak daerah terang berwarna biru menunjukkan bahwa di sana banyak bintang yang baru lahir.

Dengan mengetahui dan mempelajari galaksi seperti ini, kita bisa mengetahui tentang evolusi galaksi dan proses pembentukan bintang. Gas dalam galaksi akan sangat berpengaruh dalam proses pembentukan bintang. Beberapa galaksi yang termasuk dalam galaksi starburst antara lain galaksi Antennae dan galaksi Messier 82 yang membentuk bintang baru 10 kali lebih cepat dari galaksi Bima Sakti kita. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto