Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, July 6, 2013

Galaksi PGC 9074 dan PGC 9071, Dua Galaksi Kembar yang Bersiap Menjadi Satu

Galaksi PGC 9074 (kiri) dan galaksi PGC 9071 (kanan). Image credit: ESA, Hubble, NASA
Di konstelasi Triangulum (Segitiga) ada sepasang galaksi yang bisa dikatakan sebagai galaksi kembar karena keduanya sangat mirip yaitu galaksi PGC 9074 dan galaksi PGC 9071. Keduanya secara pelan tapi pasti saling mempengaruhi dalam hal gravitasi meskipun belum ada tanda-tandanya secara signifikan. Namun astronom meyakini bahwa ini merupakan awal dari interaksi garvitasi diantaranya keduanya.

Dua galaksi tersebut merupakan galaksi spiral yang memiliki bentuk berbeda. Di sebalah kiri gambar terlihat galaksi PGC 9074 dengan fitur cerah dan dua lengan spiral di sekitar inti. Di sebelah kanan tampak galaksi PGC 9071 tampak lebih langsing dengan debu yang lebih sedikit.

Debu yang ada pada lengan kedua galaksi menutupi cahaya dari bintang-bintang muda yang baru lahir yang sinarnya tampak berwarna biru. Dan bintang yang telah berumur terlihat berada di dekat pusat galaksi berwarna kekuningan. Ada fitur halo redup di bagian luar galaksi yang berasal dari cahaya bintang tua dari galaksi.

Secara bertahap kedua galaksi akan saling tarik menarik satu sama lain dan akibatnya proses pembentukkan bintang akan meningkat dan akhirnya setelah ratusan juta tahun ke depan, kedua galaksi itu akan bergabung menjadi satu galaksi yang lebih besar. (PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Supernova 1987A, Supernova Dingin Penghasil Debu Antariksa

Foto Supernova 1987A yang diambil oleh teleskop Hubble. Image credit: NASA
Dengan menggunakan teleskop Herschel, astronom megamati sisa-sisa ledakan supernova 1987A dan hasilnya mereka menemukan bahwa di sana banyak terdapat molekul gas dan debu dengan suhu yang sangat dingin. Hal ini akan dapat menjelaskan mengapa luar angkasa penuh dengan debu dan molekul gas. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Mikako Matsuura dalam pertemuan astronomi nasional di St Andrews Jum'at 5 Juli 2013 lalu.

Diketahui bahwa pada tahun 1987, sebuah bintang masif di galaksi Large Magellanic Cloud yang berjarak 170 ribu tahun cahaya dari Bumi meledak dan menimbulkan ledakan Supernova dahsyat. Energi  yang dipancarkan oleh supernova itu diyakini sebesar seribu juta kali lebih besar dari energi yang dikeluarkan oleh Matahari kita selama satu tahun. Setelah 25 tahun berselang, astronom mengamatinya dengan teleskop Herschel dan teleskop ALMA. Mereka menemukan banyak sekali molekul dingin dan debu.
Foto komposit dari Supernova 1987A yang diambil oleh teleskop ALMA. Warna merah menandakan bahwa di sana banyak terdapat molekul gas. Image credit: Kamenetzky et al, Astrophysical Journal Letters
"Ledakan supernova kuat pada 1987 membentuk plasma yang sangat panas. Kemudian gas menjadi dingin hingga mencapai suhu -250 sampai -170 derajat Celcius. Itu sangat dingin seperti es dipermukaan Pluto. Gas itu kemudian berubah menjadi molekul dan beberapa diantaranya bahkan berubah menjadi butiran debu yang padat. Supernova kini telah menjadi dingin seperti freezer," ungkap Dr. Matsuura.

Hasil pengamatan dengan teleskop Herschel menyimpulkan bahwa supernova tersebut menghasilkan debu dan bahan padat yang setara dengan 250.000 kali massa Bumi atau tiga perempat massa Matahari kita. Sebagian besar debu kemudian tersebar dan kembali membentuk bintang dan planet.

Kami sangat terkejut dengan molekul gas dan debu dalam jumlah yang sangat banyak yang dihasilkan oleh Supernova 1987A. Selain itu supernova tersebut juga menghasilkan molekul karbon monoksida yang setara dengan sepersepuluh dari massa Matahari. (PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto