Formulir Kontak
Showing posts with label Pluto. Show all posts
Showing posts with label Pluto. Show all posts
Friday, August 8, 2014
Berapa Jam Satu Hari di Pluto ?
8/08/2014 11:11:00 PM
Unknown
Ilustrasi permukaan Pluto. Image credit: sott |
Berapa jam sih lama satu hari satu malam di Pluto itu ?
Jawaban:
Pluto berotasi lebih lambat dari Bumi sehingga berpengaruh pada jumlah jam dalam satu hari. Satu hari satu malam di Pluto lebih lama 6,4 kali dari Bumi yakni sekitar 153,3 jam.
(Adi Saputro/ www.astronomi.us)
Friday, April 26, 2013
Satelit Pluto P4 dan P5 Diberi Nama Vulcan dan Kerberos
4/26/2013 04:09:00 AM
Unknown
Image credit: NASA, ESA, and M. Showalter (SETI Institute) |
Nama Vulcan sendiri merupakan nama yang dulu sebenarnya pernah diusulkan untuk disematkan pada planet mini yang terletak diantara Matahari dan Merkurius yang kemungkinan asalnya diambil dari nama planet dalam film Star Trek dan kabarnya aktor senior Star Trek, William Shatner setuju dengan penggunaan nama itu. Sedangkan Cerberus sendiri merupakan nama dari sebuah asteroid oleh karena itu agar tidak terjadi penyalah artian, ejaan untuk Bulan Pluto P5 menjadi Kerberos dan P4 tetap bernama Vulcan.
Vulcan ditemukan pada tahun 2011 dan memiliki keliling 8-21 mil (13-34 km) sedangkan Kerberos ditemukan pada tahun 2012 kemarin dan memiliki ukuran sedikit lebih kecil dari Vulcan yaitu 6-15 mil (10-25 km). (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)
Saturday, November 24, 2012
Mengenal Planet Kerdil Pluto dan Karakteristiknya
11/24/2012 09:02:00 AM
Unknown
Foto Pluto yang diambil oleh teleskop Hubble. Image credit: Hubble, NASA |
Pluto memiliki radius sekitar 715 mil (1.151 km) kurang dari 20 persen radius Bumi. Diameter Pluto sekitar 1.430 mil (2.302 km) atau sekitar 2/3 diameter Bulan. Jika kita berjalan mengelilingi ekuator Pluto, maka kita akan menempuh jarak 4.494 mil (7.232 km) dan jarak itu hanya 1.400 km lebih jauh dari panjang pulau Jawa.
Pluto sendiri ditemukan pada 18 Februari 1930 oleh Clyde W. Tombaugh. Permukaan Pluto diperkirakan terdiri dari batuan yang tertutup oleh es. Massanya sekitar 1,31 kg x 1.022 atau sekitar dua per sepuluh persen massa Bumi. Volumenya sekitar 1,5 miliar kg km kubik (6,4 miliar km kubik). Kepadatannya 2,05 gram per sentimeter kubik, sekitar 40 persen dari kepadatan Bumi. Dalam sekali mengelilingi Matahari, Pluto membuthkan sekitar 248,09 tahun (2 abad lebih). Walaupun kecil, Pluto memiliki lima satelit yaitu Charon, Hydra, Nix, P4 dan P5.
Karena jarak yang relatif jauh dari Bumi (7.375.927.931 km), pengamatan sulit untuk dilakukan. Namun hal ini akan berbeda saat wahana New Horizon yang dikirm untuk mempelajari Pluto sampai di sana pada 2015 mendatang. (Adi Saputro/ www.astronomi.us)
Sunday, September 30, 2012
Gemini Observatory Berhasil Ambil Foto Pluto Beresolusi Tinggi
9/30/2012 07:50:00 AM
Unknown
Foto Pluto yang diambil oleh teleskop 8 meter di Gemini Observatory di Hawai. Image credit: Gemini Observatory/NSF/NASA/AURA |
Pada gambar tersebut juga tampak Charon, bulan Pluto yang berukuran sekitar setengah dari ukuran Pluto atau 3/4 ukuran bulan kita. Pluto dan Charon berada sekitar 3 miliar kilometer dari Bumi. Jarak yang sangat-sangat jauh sekali. Wahana luar angkasa NASA, New Horizon akan melintasi Pluto pada Juli 2015 nanti untuk meneliti Pluto dan daerah di sekitar Sabuk Kuiper. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)
Friday, July 13, 2012
Astronom Temukan Bulan Kelima Pluto
7/13/2012 08:46:00 AM
Unknown
Bulan kelima Pluto ditandai dengan P5 pada gambar di atas. Gambar diambil oleh teleskop Hubble. Image credit: NASA; ESA; M. Showalter, SETI Institute |
Tim peneliti Pluto semakin penasaran dengan hal ini. Bagaimana sebuah objek kecil luar angkasa seperti Pluto dapat memiliki satelit yang begitu banyak. Penemuan baru ini memberi petunjuk untuk mengungkap bagaimana sistem Pluto terbentuk dan berevolusi. Teori yang banyak diyakini saat ini yaitu bahwa semua bulan yang mengorbit Pluto merupakan hasil tabrakan antara Pluto dengan objek di Sabuk Kuiper miliaran tahun lalu.
Dikutip astronomi.us dari spacedaily.com, Jum'at (13/07/2012), Penemuan bulan Pluto ini juga akan membantu para ilmuwan mengarahkan wahana luar angkasa NASA's New Horizons untuk pergi ke sistem Pluto pada tahun 2015. NASA's New Horizons yang akan bergerak dengan kecepatan 30 ribu mil perjam tersebut jika tidak diberikan arah navigasi yang tepat maka bisa jadi akan bertabrakan dengan objek antariksa lain. Objek sebesar hp di luar angkasa akan dapat menciptakan bahaya bagi wahana tersebut.
Bulan terbesar Pluto, Charon, ditemukan pada tahun 1978 melalui pengamatan yang dilakukan oleh United States Naval Observatory di Washington. Teleskop Hubble pada tahun 2006 menemukan dua bulan kecil Pluto, Nix dan Hydra, dan pada tahun 2011 Teleskop Hubble kembali menemukan bulan Pluto lainnya, P4.
Untuk pengamatan pada masa depan, astronom akan menggunakan teleskop James Webb Space Telescope (pengganti teleskop Hubble). Teleskop ini mampu mengukur struktur kimia permukaan Pluto, bulannya dan objek lain di Sabuk Kuiper. (Adi Saputro/ astronomi.us)
Friday, March 9, 2012
Suhu Permukaan Pluto Capai Minus 220C
3/09/2012 06:46:00 AM
Unknown
Ilustrasi permukaan planet Pluto. Image credit: erabaru.net |
Pluto berada sekitar 40 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan dengan Bumi.
Dari Planet Pluto, matahari terlihat 1000 kali lebih redup dibandingkan penampakannya dari Bumi. Permukaan planet kurcaci ini dilapisi kulit metana beku dengan atmosfir berkabut gas metana.
Pluto yang memiliki ukuran seperlima Bumi, komposisinya terdiri dari bebatuan dan es.
Suhu di permukaan Pluto sekitar -220C. Namun menurut pengukuran yang dilakukan oleh Observatorium Eropa Selatan, atmosfir planet ini jauh lebih hangat.
“Dengan banyaknya kandunagn metana di atmosfir, menjadi jelas mengapa atmosfir Pluto begitu hangat,” ujar Emmanuel Lellouch, penulis utama laporan hasil riset ini. Atmosfir Pluto sekitar 50 derajat lebih hangat dibandingkan dengan permukaannya.
"Hal ini menarik untuk dipikirkan karena dengan CRIRES kita dapat secara tepat mengukur jejak gas pada objek yang besarnya lima kali lebih kecil dari planet kita ini," ujar rekan penulis Hans-Ulrich Käufl.
"Kombinasi CRIRES dan VLT hampir mirip dengan satelit penelitian atmosfer yang mengorbit Pluto." (erabaru.net, astronomi.us)
Monday, October 3, 2011
Keberadaan Lautan di Planet Pluto Masih Menjadi Misteri
10/03/2011 01:00:00 PM
Unknown
Planet Pluto. Credit: erabaru.net |
Guillaume Robuchon dan Francis Nimmo, keduanya ilmuwan dari University of California, Santa Cruz, mengungkapkan teori bahwa keberadaan lautan bergantung pada dua faktor; jumlah potasium radioaktif dalam inti Pluto dan temperatur es yang menyelubunginya.
Pengukuran kepadatan planet itu menunjukkan, inti planet yang berupa batuan mengisi 40 persen volume Pluto. Apabila inti planet itu juga mengandung konsentrasi potasium sebanyak 75 part per milyar, peluruhannya dapat menghasilkan panas yang dapat mencairkan lapisan es yang menutupi serta menghasilkan campuran nitrogen dan air.
Panas dari inti Pluto akan memicu konveksi es di sekitarnya. Namun apabila es bergolak terlalu cepat, panas tersebut akan terlepas ke ruang angkasa sebelum dapat melelehkan lebih banyak lapisan es. Sedangkan jika lapisan es yang mulai mencair itu bergerak lebih lambat dibandingkan gletser Antartika di bumi, maka lapisan es setebal 165 kilometer di permukaan Pluto dapat melindungi lautan dengan kedalaman yang sama di bawahnya. Demikian kesimpulan yang disampaikan para ilmuwan.
Tingkat viskositas es sangat bergantung pada partikel-partikel es yang ada, dimana partikel yang berukuran kecil akan lebih mudah mengapung di permukaan yang cair. Meskipun begitu, sulit untuk mengukur kondisi ini dari Bumi. Namun bentuk Pluto dapat memberi petunjuk mengenai keberadaan lautan di planet itu.
"Sangat menarik untuk mengungkap adanya potensi astrobiologis di planet muda ini," kata Alan Stern, ilmuwan senior New Horizons. (Sumber: Nationalgeographic.co.id, Daily Galaxy)
Thursday, August 25, 2011
Es Mencair, Warna Pluto Mulai Terang dan Memerah
8/25/2011 08:47:00 AM
Unknown
Pluto. Credit: discovery.com |
Perubahan warna ini terjadi setelah planet terjauh tersebut berotasi mengelilingi matahari selama 248 tahun. Demikian keterangan yang dikutip dari Reuters, Minggu (7/2/2010).
Temuan NASA tersebut nampak pada sebuha citra yang diambil menggunakan teleskop luar angkasa Hubble, dimana terlihat belahan Pluto bagian utara nampak lebih cerah dan keseluruhan planet nampak terlihat berwarna lebih merah dari pemantauan sebelumnya.
"Perubahan warna ini lebih disebabkan karena melelehnya permukaan es di kutub yang terkena matahari, kemudian membeku kembali di kutub lainnya yang lebih gelap," kata juru bicara NASA.
"Planet ini tengah memasuki fase berikutnya, setelah siklus musiman selama 248 tahun," tandasnya. (Sumber: okezone.com)
Wednesday, August 24, 2011
Lima Fakta Aneh Tentang Pluto
8/24/2011 01:58:00 PM
Unknown
Ilustrasi Pluto. Credit: ESO |
Meskipun demikian, pesawat NASA New Horizons diharapkan tiba di planet kerdil tersebut pada 2015. New Horizons diharapkan mengungkap lebih banyak informasi mengenai Pluto. Saat ini, ada lima fakta paling aneh mengenai Pluto. Ini dia.
Mantan Raksasa
Ketika pertama kali ditemukan tahun 1930, Pluto diyakini lebih besar daripada Merkurius, dan bahkan mungkin lebih besar daripada Bumi. Saat ini, Pluto berdiameter 1.352 kilometer, 20 persen lebih kecil dari pada Bumi.
Orbit Tak Biasa
Orbit Pluto tidak seperti delapan planet lain. Orbitnya sangat elips dan berjarak sekitar 5,87 miliar kilometer dari matahari. Ada masanya ketika Pluto berada pada posisi lebih dekat ke Bumi dibandingkan Neptunus, planet kedelapan. Orbit keduanya memang bersinggungan, tapi keduanya tidak akan bertabrakan.
Dingin Ekstrem
Pluto merupakan salah satu tempat terdingin di tata surya. Temperatur permukaannya sekitar minus 225 derajat Celcius. Ilmuwan memperkirakan Pluto terdiri dari 70 persen batu dan 30 persen es--permukaannya didominasi oleh es nitrogen.
Pluto juga diperkirakan memiliki lautan di bawah permukaan. Keberadaan laut itu ditunjukkan dengan ciri geologi atau kimiawi permukaan Pluto.
Bulan-Bulan Pluto
Pluto punya empat bulan: Charon, Nix, Hydra, dan P4. Bulan yang terakhir disebut belum lama ini ditemukan. Nama resminya nanti kemungkinan adalah "Cerberus".
Nix, Hydra, dan P4 berukuran kecil, sementara Charon memiliki ukuran sekitar separuh Pluto. Karena ukurannya yang cukup besar itu, beberapa astronom memasangkan Pluto dan Charon sebagai bintang kerdil ganda.
Atmosfer
Ada atmosfer di pluto, meskipun tipis, 3.000 kilometer tebalnya. Komposisi atmosfer tersebut adalah nitrogen, metana, dan karbon monoksida. (Sumber: Life's Little Mysteries)
Sumber: nationalgeographic.co.id
Tuesday, August 23, 2011
Atmosfer Pluto Mengandung Gas Beracun
8/23/2011 06:43:00 AM
Admin
Ilustrasi Pluto. Credit: ESO |
Bukan hanya mendapati adanya karbon monoksida, studi berdasarkan data dari teleskop James Clerk Maxwell ini juga menunjukkan jumlah karbon monoksida di Pluto naik dua kali lipat sejak tahun 2000. "Hal yang tidak mungkin terjadi secara natural di Bumi," kata Jane Greaves, astronom dari University of St. Andrews di Inggris.
Studi ini juga menemukan kalau atmosfer Pluto semakin berkembang dalam waktu 10 tahun terakhir. Dari ketinggian 100 kilometer menjadi 3.000 kilometer. Para astronom mengira pertambahan itu diakibatkan perubahan musim yang ekstrem di Pluto.
Akibat orbit Pluto terhadap Matahari yang berbentuk seperti telur, musim berubah secara drastis, tergantung jarak Pluto ke Matahari. Pada saat jarak sangat dekat, Greaves menjelaskan, permukaan es di permukaan menyublim, menambah jumlah gas di atmosfer. Saat Pluto menjauh dari Matahari, atmosfer membeku dan jatuh lagi ke tanah seperti salju. Pluto mengorbit Matahari dalam waktu 248 tahun.
Meskipun dapat menjelaskan penyebab pertambahan atmosfer, para peneliti belum dapat menjelaskan perubahan komposisi atmosfer. "Masih jadi teka-teki saat ini," kata Greaves.
Meskipun jumlah karbon monoksida bertambah banyak di atmosfer Pluto, komposisinya masih sangat kecil. Secara umum, takaran nitrogen masih paling banyak, mirip atmosfer Bumi. (Sumber: National Geographic News)
Sumber: nationalgeographic.co.id
Sunday, August 21, 2011
Laut Pluto Tercipta di Bawah Permukaan Es
8/21/2011 04:37:00 AM
Admin
Permukaan Pluto dikenal beku, namun di dalamnya, peluruhan radioaktif kalium kemungkinan telah melelehkannya dan membentuk lautan. |
Dari jauh Pluto nampak seperti tempat yang aneh, namun menurut petunjuk pola komputer terbaru, planet kerdil ini menyimpan kolam raksasa di bawah tempurung esnya yang tebal.
Para ilmuwan memperkirakan Pluto memiliki inti batu karang dengan sejumlah material radioaktif yang hancur secara perlahan-lahan, sehinga melepas panas yang cukup dalam proses pelelehan es dan menjaga agar tetap cair. Suhu permukaan Pluto diperkirakan sekitar -375 derajat Fahrenheit.
Mengingat ukruan dan komposisi Pluto hanya 100 bagian per miliar kalium radioaktif, hal tersebut hanya akan cukup untuk membentuk dan memperthankan samudera antara 60 hingga 105 mil dengan kedalaman 120 mil di bawah permukaan planet, ujar Guillaume Robuchon, ilmuwan planet dari Universitas California di Santa Cruz.
“Beberapa simulasi menunjukkan bahwa kemungkinan Pluto kini telah memiliki sebuah samudera,” tulis Robuchon dalam sebuah sinopsis penelitian yang dipresentasikan 14 Desember lalu pada Konferensi Aliansi Geofisika di San Fransisco.
Dugaan adanya samudera di Pluto tidak hanya berdasarkan teori jangka panjang. New Horizons, NASA, telah melakukan setengah perjalanan dengan waktu lebih dari 10 tahun di Pluto. Setelah melalui perjalanan lebih dari 3 milyar mil, misi ini akan dijadwalkan terbang melintasi Pluto pada Juli 2015.
Para ilmuwan belum mengetahui apa yang akan mereka temukan—belum ada penjelajah antariksa yang pernah mengunjungi Pluto yang berjarak 39 kali lebih jauh dengan matahari dibandingkan Bumi.
“Kami akan melakukan sesuatu yang sangat baru. Seperti misi pertama kali ke Mars. Sangat menarik,” ujar pemimpin New Horizons, ilmuwan Alan Stern, bersama Lembaga Riset Southwest di Bouler, Colo kepada Discovery News.
“Tentu saja, jika kami melihat geyser, seperti Enceladus (bulan Saturnus), hal tersebut tentu akan dengan mudah untuk menentukan bahwa di sana terdapat ventilasi di bawah permukaan air,” ujar Stern. “Ini tentu akan menjadi penemuam besar.”
Selain fitur permukaan, seperti retakan es atau aliran lava halus, para ilmuwan akan mengamati kutub Pluto untuk menandai bentuk interiornya. Selama ada lautan, Pluto kemungkinan akan membutuhkan pelapis-pelapis berbeda dari batu karang dan es.
“Bentuk Pluto semestinya merefleksikan konstruksinya,” ujar ilmuwan Bil Mckinnon, bersama Univeritas Washington di St Louis kepada Discovery News.
Petunjuk-petunjuk lain kemungkinan berasal dari sejumlah indikator bahan kimia yang terlepas dari atmosfir Pluto, akibat letusan geyser.
sumber
Monday, August 15, 2011
Wah, Ilmuwan Temukan Bulan Baru Milik Pluto
8/15/2011 05:05:00 PM
Admin
Pluto yang jauh dan kecil ternyata telah lama menyembunyikan sesuatu dari Bumi. Planet jauh itu ternyata menyembunyikan bulan baru.
Pada Rabu (20/7), NASA mengumumkan, Hubble Space Telescope menemukan bulan keempat yang mengitari planet yang diturunkan ‘pangkatnya’ dari planet menjadi planet kerdil.
Astronom telah lama meneliti Pluto untuk mengetahui apakah planet ini memiliki cincin. Alih-alih menemukan apa yang astronom cari seperti dilaporkan Huffingtonpost, para ahli ini malah menemukan obyek lain yang memutari planet kerdil tersebut.
Bulan tersebut merupakan bulan mini yang hanya memiliki lebar 12-34 kilometer. Bulan terbesar Pluto, Charon (SHARE-on), memiliki ukuran 80 kali lebih besar. Kedua bulan lainnya adalah, Nix dan Hydra.
Namun astronom belum menamai bulan ini. Untuk saat ini, bulan ini disebut P4. Wah, Ilmuwan Temukan Bulan Baru di Tata Surya
Pada Rabu (20/7), NASA mengumumkan, Hubble Space Telescope menemukan bulan keempat yang mengitari planet yang diturunkan ‘pangkatnya’ dari planet menjadi planet kerdil.
Astronom telah lama meneliti Pluto untuk mengetahui apakah planet ini memiliki cincin. Alih-alih menemukan apa yang astronom cari seperti dilaporkan Huffingtonpost, para ahli ini malah menemukan obyek lain yang memutari planet kerdil tersebut.
Bulan tersebut merupakan bulan mini yang hanya memiliki lebar 12-34 kilometer. Bulan terbesar Pluto, Charon (SHARE-on), memiliki ukuran 80 kali lebih besar. Kedua bulan lainnya adalah, Nix dan Hydra.
Namun astronom belum menamai bulan ini. Untuk saat ini, bulan ini disebut P4. Wah, Ilmuwan Temukan Bulan Baru di Tata Surya