Pemandangan sudut gundukan tanah di Kawah Gale yang menunjukkan lapisan bebatuan berbeda. (NASA/JPL-Caltech/University of Arizona) |
Kawah bebatuan yang telah bertahan ini mencatat bagaimana lingkungan sejarah awal planet merah tersebut.
Sejumlah instrumen pada beberapa orbiter telah mendeteksi adanya kandungan mineral pekat dan garam sulfat dalam lubang kawah. Jumlah mineral pekat lebih besar pada latar depan, dan perbedaan-perbedaan ini menunjukkan kemungkinan telah terjadinya perubahan pada lingkungan kuno di Mars.
Adanya bukit-bukit kecil dalam gambar dapat memberikan petunjuk kearah siklus air yang pernah mengalir di Mars. Berbagai variasi sinar matahari telah mempengaruhi suhu tanah dan tingkat penguapan.
Para astronom yakin bahwa karena meningkatnya temperatur, air dalam garam sulfat pada lereng bukit menguap, sementara garam-garam menyerap air ketika suhu turun.
Mars Reconnaisance Orbiter juga telah mendeteksi fitur permukaan yang berubah-ubah seiring dengan perubahan musim di beberapa perbukitan, seperti di Kawah Newton.
Kemungkinan air yang mengalir ini adalah asin, menurut penelitian baru yang diumumkan oleh NASA.
0 comments:
Post a Comment