Galaksi jauh. Image credit: NASA |
Dikutip dari spacedaily.com, Senin (21/05/2012), Beberapa ratus ribu tahun setelah Big Bang, alam semesta begitu panas, penuh dengan gas dan partikel. Namun kemudian alam semesta mengembang secara cepat dan kepadatannya menjadi berkurang dan suhunya menurun. Namun dibeberapa tempat kepadatannya tidak merata. Kepadatan di daerah tersebut menjadi meningkat karena gravitasi, dan dari situlah terbentuknya bintang-bintang pertama kemudian menjadi galaksi. Galaksi-galaksi tua ini terdiri dari bintang-bintang yang hanya tersusun dari hidrogen dan helium, tidak memiliki unsur-unsur yang lebih berat.
Bintang sendiri dihasilkan dari energi fuse hidrogen dan helium yang kemudian menjadi berbagai elemen-elemen yang lebih berat. Saat tidak ada lagi energi yang dapat diekstraksi, bintang mati dan debu antariksa beserta gas, keluar dari bintang tersebut.
Awan besar ini dikondensasi dan didaur ulang menjadi bintang baru dalam rangkaian cosmic cycle. Bintang baru yang terbentuk akan mempunyai komposisi elemen yang lebih berat daripada hanya hidrogen dan helium. Seperti yang diketahui, elemen yang lebih berat seperti karbon dan oksigen, dibutuhnkan untuk terbentuknya planet dan kehidupan. (Adi Saputro/ astronomi.us)
0 comments:
Post a Comment