|
Ilustrasi planet kerdil (dwarf planet) Haumea mengorbit Matahari. Image credit: spaceinfo |
Pada Maret 2003, sekelompok tim astronom yang dipimpin oleh astronom Mike Brown menemukan sebuah obyek antariksa yang ukurannya lebih kecil dari Pluto namun lebih besar dari asteroid di sekitar daerah Sabuk Kuiper di belakang orbit Pluto. Awalnya obyek itu diberi nama 2003 EL61 dan dinyatakan bahwa ia termasuk dalam obyek Sabuk Kuiper sampai akhirnya oleh
International Astronomical Union diklasifikasikan kedalam kategori planet kerdil ke lima di tata surya setelah Ceres, Pluto, Eris, dan Makemake.
|
Ilustrasi bentuk Haumea dengan dua satelitnya, Namaka (kiri atas) dan Hi'iaka (kanan bawah). Image credit: SINC |
Dari hasil pengamatan pada tahun 2005, ternyata planet kerdil 2003 EL61 atau yang sering disebut dengan Haumea, mempunyai dua satelit alam (bulan) yang diberi nama Hi'iaka dan Namaka. Untuk sekali mengorbit Matahari, Haumea membutuhkan waktu 285 tahun. Saat ini astronom masih kesulitan untuk mengukur tingkat massa dan kepadatan disebabkan jaraknya yang relatif jauh dari Bumi dan obyeknya yang kecil. Menurut pengematan mereka, Haumea memiliki besar sepertiga ukuran Pluto dengan diameter 1.960 km pada axis terpanjang dan 996 km di axis terpendek. Dalam menyelesaikan sekali periode rotasi, Haumea membutuhkan waktu 4 jam dan ini sekaligus mencatat rekor sebagai obyek dengan rotasi tercepat di tata surya. Periode rotasi yang cepat itu membuat ilmuwan berasumsi bahwa bentuk Haumea yang lonjong disebabkan oleh benturan yang terjadi sebagai akibat dari hantaman obyek antariksa lain yang menyebabkan Haumea berputar cepat dan membentuknya menjadi lonjong / elips. Akibat tabrakan itu juga yang membentuk dua satelit planet kerdil itu. Astronom menyatakan bahwa hampir seluruh struktur dari Haumea terdiri dari batuan.
Satelit terbesar Haumea, Hi'iaka membutuhkan waktu 49 hari untuk sekali mengorbit Haumea sedangkan satelit yang lebih kecil, Namaka memerlukan waktu 18 hari. Diperkirakan kedua satelit memiliki struktur yang didominasi oleh es. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)
0 comments:
Post a Comment