Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Monday, September 30, 2013

Mengenal Apa Itu Bintang Sirkumpolar ??

Bintang Sirkumpolar. Image credit: elfindingpolaris
Bintang-bintang hampir selalu menghiasi langit malam, asalkan langitnya tidak mendung dan tidak berpolusi. Nah, temen-temen tau nggak kalau bintang itu terbit dan terbenam seperti Matahari? Tapi ada juga lho bintang yang tidak pernah terbit maupun tenggelam, bintang ini disebut bintang Sirkumpolar. Lah, kok bisa?

Orang Indonesia yang hidup di daerah sekitar khatulistiwa (Kisaran 1 LU - 1 LS) biasanya tidak bisa melihat bintang sirkumpolar, tetapi bagi kawan-kawan kita yang hidup di lintang utara maupun selatan, mereka bisa melihat bahwa ada bintang-bintang tertentu yang tidak pernah tenggelam maupun tidak pernah terbit.

Polaris (Bintang Utara) adalah salah satu bintang sirkumpolar karena posisinya hampir segaris dengan sumbu rotasi Bumi (Deklinasi +89° 15′ 51″), sehingga apabila dilihat di negara-negara lintang utara, bintang itu tidak pernah tenggelam. Sebaliknya, apabila dilihat di negara-negara lintang selatan, bintang itu tidak pernah terbit.

Bagaimana cara mengetahui apakah suatu bintang itu bintang sirkumpolar atau bukan? ternyata ada rumusnya.

Awalnya, kita harus mengetahui sistem tata koordinat ekuatorial yang berdasarkan lintang pengamat. Dalam takor (Tata Koordinat) ekuatorial ada 4 komponen yang berpengaruh:
- Lintang pengamat (Utara plus, Selatan minus)
- Ekuator langit (Tegak lurus dengan lintang pengamat)
- Deklinasi (Jarak bintang dari ekuator langit)
- HA/RA (Sudut jam bintang atau asensiorekta bintang)

Dalam penentuan bintang sirkumpolar atau bukan, kita hanya butuh 3 komponennya, yaitu Lintang, Ekuator langit, dan Deklinasi.

Cara menentukannya? Gampang, begini saja:
90 - deklinasi <= lintang
90 derajat dikurangi deklinasi bintang harus kurang dari atau sama dengan lintang pengamat

Misalkan:
Saya tinggal di Jakarta dengan lintang -6 derajat atau 6 derajat LS, bintang Betelgeuse (Deklinasi +07 derajat), apakah bintang Betelgeuse itu bintang sirkumpolar di Jakarta?

Perhitungannya:
90 - 7 <= -6
83 <= -6 (Tidak valid)
Berarti, Betelgeuse bukan bintang sirkumpolar di Jakarta

Kesimpulannya, bukan hanya Bintang Utara (Polaris) yang tidak pernah tenggelam, tapi sebenarnya ada banyak bintang yang tidak pernah tenggelam/tidak pernah terbit tergantung lintang pengamatnya. (FAAI, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Bagikan :

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih

0 comments:

Post a Comment


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto