Ilustrasi wahana LADEE NASA sedang mengorbit Bulan. Image credit: NASA Ames / Dana Berry |
Wahana seukuran mobil kecil itu akan digunakan untuk meneliti struktur dan komposisi atmosfer Bulan yang tipis dan apakah ada debu di langit Bulan. "Pemahaman lebih lanjut tentang atmosfer Bulan ini dapat membantu kita untuk lebih memahami sistem tata surya kita yang beragam berikut dengan evolusinya," ungkap John Grunsfeld, administrator NASA di Washington.
LADEE dibuat oleh NASA Ames Research Center di Moffett Field, California. Wahana pengorbit ini akan diluncurkan dengan menggunakan roket Minotaur V yang aslinya merupakan roket pembawa misil hulu ledak namun sudah dimodifikasi untuk dapat membawa satelit dan wahana luar angkasa.
Sekitar satu bulan setelah peluncuran, LADEE akan memulai tahap persiapan misi selama 40 hari yang meliputi pengujian sistem komunikasi high data rate laser yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi dengan kecepatan tinggi hampir sama dengan cepatan jaringan serat optik di Bumi. Setelah itu fase 100 hari LADEE akan digunakan untuk pengumpulan data menggunakan tiga instrumen yang ada untuk menentukan komposisi atmosfer dan debu yang ada di langit Bulan, variasi ukuran dan komposisi kimia atmosfer, serta menganalisa sampel dari partikel debu di atmosfer Bulan. Hal itu akan menjawab misteri yang selama ini masih menyelimuti yaitu apakah debu bulan memiliki muatan listrik akibat paparan sinar Matahari adalah penyebab dari munculnya sinar sesaat sebelum matahari terbit di cakrawala yang sempat terdeteksi pada saat misi Apollo berlangsung. Misi LADEE dikendalika sepenuhnya oleh NASA's Goddard Space Flight Center. (NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)
0 comments:
Post a Comment