Image credit: NIH |
Dikutip dari universetoday.com, Jum'at (16/03/2012) Tim ahli radiologi yang dipimpin oleh Dr Larry A.Kramer dari The University of Texas Medical School di Houston melakukan MRI pada 27 astronot, mengukur bentuk dan ketebalan bagian belakang mata termasuk saraf dan selubung saraf optik, dan kelenjar hipofisis. Dari situ ditemukan bahwa 26 orang dari mereka terdeteksi pembesaran saraf optik di belakang mata.
Perubahan pada mata dan saraf optik mirip dengan apa yang biasanya terlihat pada mereka yang menderita idiopathic intracranial hypertension (IIH), gangguan yang ditandai oleh peningkatan tekanan di dalam tengkorak. Gejala biasanya meliputi sakit kepala, pusing dan mual, dan jika tidak ditangani dapat menghasilkan kehilangan penglihatan permanen melalui kerusakan saraf optik.
"Temuan MRI mengungkapkan berbagai kombinasi kelainan yang mengikuti baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Efek kumulatif terhadap gaya berat mikro juga terlihat dengan hipertensi intrakranial idiopatik," kata Dr Kramer. "Microgravity-induced intracranial hypertension merupakan faktor risiko hipotetis dan pembatasan untuk panjang durasi perjalanan ruang angkasa."
Kepala medis penerbangan di NASA’s Johnson Space Center, Dr William J. Tarver, mencatat bahwa meskipun tidak ada astronot telah keluarkan dari tugas penerbangan sebagai akibat dari risiko tersebut, NASA akan terus "memantau situasi" dan telah menempatkan potensi bahaya "yang tinggi pada daftar risiko manusia."
Makalah tim ini diterima di jurnal Radiologi pada 1 Februari. (Adi Saputro/astronomi.us)
0 comments:
Post a Comment