Galaksi NGC 1015 tempat ledakan Supernova SN 2009ig berlangsung. Image credit: Peter Garnavich / University of Notre Dame / Large Binocular Telescope Observatory |
Bisa dianalogikan bila gema suara yang biasa kita dengar di Bumi akan terdengar ke telinga kita beberapa kali saat gelombang suara tersebut memantul dari dinding ataupun obyek di sekitar kita. Suara gema tersebut akan lebih lemah dari suara aslinya sebab membutuhkan jalan yang lebih panjang untuk sampai ke telingan kita. Begitu pula dengan gema cahaya yang memiliki cara kerja yang hampir sama dengan gema suara. Sinar langsung dari ledakan supernova tersebar melalui partikel di galaksi Bima Sakti dan ditangkap oleh Bumi. Seperti pada gema suara, waktu tunda dan aplitudi gema cahaya sangat tergantung pada jarak antara sumber dengan permukaan reflektor yang dalam hal ini adalah materi debu dan gas.
Supernova SN 2009ig ditemukan kurang dari satu hari setelah meledak oleh Lick Observatory Supernova Search pada tahun 2009. Supernova tersebut berada di galaksi NGC 1015 pada jarak 127 juta tahun cahaya di konstelasi Cetus. Pengamatan yang dilakukan tahun 2010 dengan menggunakan teleskop Kitt Peak diketahui bahwa Supernova tersebut telah memudar 10.000 kali dari kecerahan puncaknya.
"Kami dapat mempelajari bagaimana unsur-unsur radioaktif yang dihasilkan meluruh seiring dengan waktu" ungkap Peter Garnavich, profesor Fisika dari University of Notre Dame, selaku peneliti utama dalam studi ini.
Supernova SN 2009ig diolongkan pada supernova 1a dimana ia berasal dari ledakan termonuklir dari inti bintang katai putih. Supernova tipe 1a memiliki tingkat kecerahan yang tinggi dan digunakan oleh astronom untuk mengukur tingkat percepatan ekspansi alam semesta. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)
0 comments:
Post a Comment