Kawah Kalocsa (kiri) dan kawah Danielson (kanan) di Mars. Image credit: ESA |
Pada 19 Juni 2011, Mars Express meneliti daerah yang disebut dengan Arabia Terra. Di sana terdaat dua kawah yang menjadi fokus penelitian yaitu kawah Danielson dan kawah Kalocsa. Nama kawah Danielson diambil dari nama Goerge E Danielson, orang yang mengembangkan kamera pada beberapa wahana luar angkasa yang menjalankan misi ke Mars. Diameter kawah Danielson mencapai 60 km. Sedangkan kawah Kalocsa memeiliki diameter 33 km. Nama kawah tersebut diambil dari nama kota di Hungaria yang memiliki observatorium astronomi terbaik di negara tersebut.
Pada kawah danielson ditemukan adanya sedimen yang dibentuk oleh air, kemungkinan dari penampungan air bawah tanah saat planet Mars dahulu masih memiliki air dalam wujud cair. Namun nampaknya sebelum sedimen tersebut terhapus oleh angin Mars.
Dari situ peneliti menukan apa yang disebut dengan Yardang, yaitu bukit pasir yang terbentuk dari batuan dasar atau gabungan materi oleh partikel debu dan pasir yang dibawa oleh angin. Arah motif dari Yardang membuat peneliti berteori bahwa angin dari timur laut mengendapkan sedimen asli dan kemudian menyebabkan erosi pada kedua Yardang. Bukit sepanjang 30 km terlihat membagi dua Yardang.
Di dasar kawah Danielson ditemukan petunjuk bahwa adanya beberaa lapisan sedimen yang memiliki ketebalan yan hampir sama dan terpisah. beberapa peneliti ercaya bahwa ini menunjukkan fluktuasi periodik pada iklim Mars yang dipicu oleh perubahan reguler di sumbu rotasi planet.
Hal yang berbeda ditemukan di kawah Kalocsa. Tidak terlihat adanya lapisan sedimen. Kemungkinan hal ini disebabkan letaknya yang lebih tinggi dan kawah tidak menekan penampungan air di bawah tanah. Selain itu ada juga hipotesis bahwa kawah ini terbentuk setelah air di Mars menghilang. (marsdaily.com, Adi Saputro/ astronomi.us)
0 comments:
Post a Comment