Ilustrasi Curiosity sampai dan mendarat di Mars. Image credit: NASA |
Teleskop 70 m di CDSCC Canberra. Image credit: CDSCC |
Teleskop 64 m akan berfungsi sebagai cadangan jika ada masalah dalam penerimaan sinyal. Dua menit sebelum pendaratan, teleskop tersebut akan berhenti menerima sinyal.
Dikutip astronomi.us dari universetoday.com, Jum'at (03/08/2012), Sinyal dari stasiun di Canberra akan dikirimkan langsung ke ilmuwan NASA di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California untuk kemudian dianalisa.
Proses mendaratnya Curiosity tidak akan dikendalikan dari Bumi, sebab akan terjadi keterlambatan penerimaan sinyal (lag) sekitar 13,8 menit. Hal itu membuatnya tidak bisa dilakukan.
Stasiun Canberra mendapatkan data awal dari MSL saat peluncuran Curiosity sehingga fasilitas tersebut menjadi bagian yang terintegrasi dan membimbing Curiosity dalam perjalan menuju Mars.
Kesempatan terakhir untuk memberi perintah pada wahana pembawa Curiosity adalah 2 jam sebelum memasuki atmosfer Mars. MSL Spacecraft sebagai pembawa Curiosity, akan meluncur dengan kecepatan 20 ribu km per jam. Kemudian dalam 7 menit kecepatannya harus mendekati nol. Tahapan pendaratan Curiosity sendiri dimulai dari powered descent, sky crane rover separation, first contact sampai dengan touchdown. Selama hal itu berlangsung, semua ilmuwan hanya bisa menunggu dan mereka menyebut hal itu sebagai "Seven Minutes of Terror".
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pendaratan Curiosity, diantaranya angin Mars, dan tekanan pada pesawat sesaat sebelum mendarat. Sinyal pertama pendaratan bisa diterima oleh ilmuwan di Bumi pada 6 Agustus pukul 05:31 UTC atau 5 Agustus pukul 01:31 a.m EDT. (Adi Saputro/ astronomi.us)
0 comments:
Post a Comment