Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, July 26, 2012

Nasib Alam Semesta Bergantung Pada Energi Gelap (Dark Energy)

Komposisi alam semesta. Image credit: spacedaily.com
Energi gelap atau dark energy mengisi 70 persen ruang di alam semesta dan dengan demikian ia "memegang" nasib dari alam semesta, begitu yang diungkapkan oleh ilmuwan. Beberapa skenario yang akan terjadi nanti bergantung pada sifat energi gelap tersebut. Salah satu teori adalah bahwa alama semesta ini akan berakhir / kiamat dalam sebuah big rip (kiamat kosmik).

Inilah topik menarik yang dibahas oleh lima peneliti dari University of Science and Technology of China, Institute of Theoretical Physics di Chinese Academy of Sciences, Northeastern University, dan Peking University. Penelitian mereka diberi judul " Dark Energy and fate of the Universe" dan diterbitkan dalam Sci China-Phys Mech Astron 2012, Vol. 55 No. 7.

Selama ribuan tahun manusia telah berfikir dari mana kita berasal? dan kemana kita akan pergi? pertanyaan-pertanyaan seperti itu memunculkan berbagai perdebatan teologis dan filosofis. Namun saat ini ilmuwan telah mendapat petunjuk untuk menjawab semua pertanyaan itu.

Teori Big Bang digunakan untuk meneliti asal usul alam semesta. Untuk menjelaskan kiamat, peneliti gunakan sifat energi gelap sebagai kunci.

Sifat energi gelap akan menentukan nasib akhir dari alam semesta. Dikutip astronomi.us dari spacedaily.com, Kamis (26/07/2012), Secara khusus jika W<-1 pada suatu waktu di masa depan, kepadatan energi gelap akan bertambah dalam jumlah tak terbatas dalam waktu terbatas, maka gaya tolak gravitasi akan mengobrak-abrik semua objek di alam semesta ini. Inilah yang disebut dengan big rip yang berarti kiamat kosmik. Bagaimana dengan objek terikat seperti sistem tata surya kita? jawabannya adalah semua akan hancur karena koyakan gravitasi tadi termasuk objek di sistem tata surya. Namun objek yang lebih erat ikatan gravitasi akan mampu bertahan lebih lama sebelum akhirnya akan hancur juga.

Dengan mempejari sifat-sifat dinamis energi gelap tadi, ilmwan berkesimpulan bahwa big rip atau kiamat kosmik baru akan terjadi dalam waktu yang sangat lama. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Bagikan :

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih

1 comments:

Post a Comment


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto