Artikel Terbaru:
Voyager 1
Jarak dari Bumi
18,881,526,574 KM
126.21520939 AU
Jarak dari Matahari
18,809,049,197 KM
125.73072805 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
34:59:23
hh:mm:ss
Voyager 2
Jarak dari Bumi
15,412,039,899 KM
103.02312344 AU
Jarak dari Matahari
15,407,770,377 KM
102.99458345 AU
Total waktu tempuh dalam kecepatan cahaya dari Matahari
28:33:38
hh:mm:ss

Posisi International Space Station (ISS)
Posisi ISS di atas adalah posisi ISS secara realtime (langsung).

web survey

Diskusi Terkini

Powered by Disqus

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, July 19, 2012

Astronom Temukan Galaksi Spiral Pertama di Alam Semesta

Galaksi BX442 yang diklaim para astronom sebagai galaksi spiral pertama di alam semesta. Image credit: Dunlap Institute for Astronomy & Astrophysics/Joe Bergeron
Baru-baru ini astronom menemukan galaksi spiral tertua di alam semesta. Galaksi yang diklaim menjadi galaksi spiral pertama di alam semesta ini berusia sekitar 10,7 miliar tahun.

Galaksi spiral paling tua di jagat raya itu ditemukan astronom dengan menggunakan teleskop Hubble milik NASA. "Fakta bahwa galaksi ini ada merupakan hal yang sangat menakjubkan," ungkap David Law selaku pemimpin studi ini dari University of Toronto.

Melacak Galaksi Jauh

Dikutip astronomi.us dari space.com, Kamis (19/07/2012), David dan rekan-rekan menggunakan foto yang diambil teleskop Hubble untuk mempelajari sifat dari sekitar 300 galaksi jauh. Kemudian sebuah galaksi bernama BX442 ditemukan dan diketahui bahwa galaksi tersebut berbentuk spiral.

BX442 berada sekitar 10,7 miliar tahun cahaya dari Bumi yang berarti galaksi tersebut terbentuk sekitar 3 miliar tahun setelah ledakan Big Bang terjadi. "Hari ini galaksi spiral seperti Bima Sakti menjadi sebuah bentuk yang umum di alam semesta. Sebagian besar galaksi tua berbentuk seperti rongsokan kereta," ucap penulis Alice Shapley dari UCLA. "Pikiran kami berubah setelah melihat galaksi yang satu ini, begitu berbeda dan begitu indah," tambahnya.

Mempelajari Galaksi BX442

Untuk mempelajari galaksi BX442 secara lebih mendalam, tim astronom menggunakan teleskop yang berbeda. Astronom menggunakan teleskop di Observatorium Keck di Mauna Kea, Hawai. Mereka menggunakan spektograf teleskop tersebut untuk mempelajari cahaya yang terpancar dari 3,600 target di galaksi Bima Sakti.

Dari situ didapat data bahwa galaksi BX442 memang merupakan galaksi spiral yang berputar, dan bukan dua galaksi yang berbentuk cakram. "Awalnya kami pikir ini hanya ilusi gambar," kata Alice. "Apa yang kami temukan ketika kami mengambil gambar spektral galaksi ini yaitu sebuah lengan spiral yang menjadi bagian dari galaksi ini, dan itu bukan ilusi. Ia berputar bersamaan dengan lengan spiralnya, dan tidak hanya seperti rotasi galaksi cakram. Kami benar-benar terpesona," tambahnya.

Pengamatan yang dilakukan dengan teleskop Hubble dan teleskop di Observatorium Keck juga menemukan bahwa di dekat galaksi BX442, terdapat sebuah galaksi kerdil sebagai pendampingnya. Menurut astronom, kemungkinan interaksi galaksi kerdil itu dengan galaksi BX442 menyebabkan galaksi BX442 berbentuk spiral. Dulu galaksi Bima Sakti juga mempunyai galaksi kerdil (galaksi pendamping) di dekatnya yaitu galaksi Sagitarius yang kemudian membentuk lengan spiralnya.

Astronom memprediksi bahwa kemungkinan galaksi kerdil yang ditemukan tadi, akan bergabung dengan galaksi BX442. Galaksi BX442 sendiri diprediksi akan menghilang dalam waktu 100 juta tahun ke depan. Astronom akan terus mempelajari galaksi ini untuk dapat menjelaskan bagaimana galaksi kita Bima Sakti ini dapat terbentuk. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Bagikan :

Maaf, komentar yang mengandung unsur SARA tidak akan ditampilkan..Terima Kasih

0 comments:

Post a Comment


 Informasi Selengkapnya >>
Waktu saat ini di kawah Gale, Planet Mars:

Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto