Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, May 16, 2014

Roket Proton Rusia Jatuh Sesaat Setelah Diluncurkan

Roket Proton Rusia. Image credit: Roscosmos
Roket Proton Rusia yang membawa sebuah satelit komunikasi canggih dikabarkan mengalami kegagalan sistem dan jatuh tak lama setelah lepas landas. Para pejabat Rusia mengatakan bahwa kontrol mesin roket mengalami masalah 545 detik setelah lepas landas dari Baikonur Space Centre, Kazakhstan. Badan Antariksa Rusia, Roscosmos menyatakan pihaknya telah membentuk sebuah tim untuk menyelidiki penyebab jatuhnya roket Proton tersebut. Roket Proton itu membawa satelit komunikasi Express-AM4P yang dibuat oleh Astrium Corporation salah satu perusahaan dari grup Airbus dan rencananya akan digunakan untuk melayani akses internet di beberapa wilayah Rusia yang masih jauh dengan sarana komunikasi. Diperkirakan kerugian akibat jatuhnya roket dan satelit ini mencapai 29 juta dollar.

Hal yang sama juga pernah terjadi pada tahun 2013 dimana beberapa peluncuran roket juga mengalami kegagalan dan Perdana menteri Rusia saat itu langsung memecat Kepala Roscosmos, Vladimir Popovkin. Kepala Roscosmos yang baru Oleg Ostapenko dituntut untuk dapat mengatasi masalah ini dengan dukungan dana miliaran dollar dana yang digelontorkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dengan roket Proton, Rusia mampu menghasilkan puluhan juta dollar setahunnya melalui layanan peluncuran berbagai satelit dari berbagai negara dan kejadian seperti ini tentunya sangat memalukan dan mencoreng nama baik dari industri antariksa Rusia. (PHS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, May 14, 2014

Rusia Hanya Akan Gunakan ISS Sampai Tahun 2020

International Space Station (ISS). Image credit: ucsd.edu
Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin mengatakan kepada media pada hari Selasa bahwa Rusia hanya akan menggunakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sampai tahun 2020 saja. 'Kami berencana menggunakan ISS hanya sampai tahun 2020. Selanjutnya Rusia akan menggunaan kemampuan yang ada untuk melaksanakan proyek luar angkasa lainnya yang menjanjikan," ungkap Dmitry Rogozin seperti yang diberitakan oleh Interfax. Sebelumnya badan antariksa Amerika, NASA menginvestasikan 100 miliar dollar untuk memperpanjang masa pakai ISS sampai tahun 2024.

Amerika dan Rusia terikat perjanjian kerjasama untuk pengiriman astronot ke ISS setelah NASA mempensiunkan seluruh pesawat ulang aliknya pada tahun 2011 lalu. Hubungan Rusia dan Amerika sendiri saat ini sedang tidak harmonis dikarenakan krisis di Ukraina. Salah satu yang diduga menjadi tokoh dibalik krisis tersebut adalah Dmitry Rogozin dan tampaknya hal itu mempengaruhi kerjasama kedua negara dibidang antariksa. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, May 13, 2014

Astronom Temukan Bintang Saudara Kembar Matahari Kita

Perbandingan Matahari kita dengan saudaranya, bintang HD 162826. Klik gambar unut memperbesar. Image credit: kevharris
Tim astronom yang dipimpin oleh astronom Ivan Ramirez dari University of Texas berhasil menemukan apa yang disebut sebagai saudara kembar Matahari. Dipastikan kembaran Matahari ini berasal dari awan gas dan debu yang sama dengan Matahari kita. Dengan diketahuinya kembaran Matahari ini maka akan semakin memberikan petunjuk yang jelas mengenai dari mana Matahari dan tata surya kita terbentuk. "Kami ingin tahu dimana kita dilahirkan," kata Ramirez. "Jika kita bisa mengetahui di mana di dalam galaksi tempat Matahari kita terbentuk, maka kita bisa mengetahui kondisi awal terbentuknya tata surya kita," tambahnya.

Kembaran Matahari yang disebut sebagai bintang HD 162826 berada 110 tahun cahaya di konstelasi Hercules dan berukuran 15 persen lebih besar dari Matahari kita. Astronom menyimpulkan bahwa bintang HD 162826 adalah kembaran Matahari setelah mempelajari sekitar 30 kandidat bintang dengan 23 bintang diteliti oleh langsung Ivan Ramirez dan tim untuk kemudian dianalisa struktur kimia dan orbitnya dengan menggunakan Harlan J. Smith Telescope di McDonald Observatory dan 7 bintang sisanya diteliti menggunakan Clay Magellan Telescope di Observatorium Las Campanas, Chile. Kedua teleskop tersebut dipilih karena dilengkapi dengan high-resolution spectroscopy yakni sebuah instrumen untuk menganalisa stuktur kimia dari sebuah bintang. Bintang HD 162826 sebenarnya telah diamati oleh tim dari McDonald Observatory Planet Search selama lebih dari 15 tahun.

Menurut Ramirez, Matahari lahir dalam sebuah cluster atau kelompok bintang yang terdiri dari seratus ribu bintang. Cluster bintang ini terbentuk lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu sebelum akhirnya terpisah. Beberapa bintang lari menuju ke berbagai tempat di galaksi Bima Sakti, sementara bintang HD 162826 masih relatif dekat dengan tempat asalnya dan dekat dengan kembarannya yakni Matahari. Saat ini belum diketahui apakah bintang HD 162826 memiliki planet layak huni atau tidak. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Saturday, May 10, 2014

Robot Penjelajah Mars Opportunity Dikabaran Mengalami Kerusakan Memori

Sofi Collis berdiri di dekat wahana Opportunity. Sofi adalah bocah putri yang beruntung memenangkan kontes menulis essay pada tahun 2003 dan mengalahkan lebih dari 10.000 pesaing untuk memberi nama dua wahana robot penjelajah Mars yakni Spirit dan Opportunity. Image credit: NASA
Robot Opportunity yang sudah 10 tahun berada di Mars dikabarkan mengalami kerusakan / error pada memorinya pada 25 April 2014 sehingga tim JPL harus mengentikan dulu aktivitas robot penjelajah Mars tersebut untuk sementara waktu sembari menunggu instruksi lebih lanjut dari Bumi. Opportunity secara otomatis me-reset dirinya sendiri saat terjadi kesalahan "penulisan" pada memorinya. Diketahui hal itu sudah pernah terjadi sebelumnya sebanyak tiga kali dan ilmuwan JPL belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan masalah seperti itu bisa terjadi.

Pada hari ke 3648 waktu Mars atau 29 April 2014, tim JPL sudah mengirimkan serangkaian perintah pada Opportunity untuk melakukan mengatasi kerusakan memori tersebut. Harapannya semuanya bisa berjalan normal kembali.

Aktivitas terakhir Opportunity dilakukan pada 30 April lalu dengan melakukan perjalanan sejauh 70 meter di sebelah barat kawah Endeavour tepatnya untuk mengeksplorasi daerah di sebelah selatan Solander Point.

Karena sudah 10 tahun di Mars, panel surya Opportunity menjadi sedikit tertutup debu, maka daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya menjadi tidak maksimal. Saat ini panel surya hanya menghasilkan listrik sebesar 624 watt-jam dan jika tidak ada debu maka tentunya bisa lebih besar lagi.

Odometer Opportunity mencatat bahwa robot ini sudah melakukan perjalanan di Mars sejauh 39,22 km. (JPL, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, May 9, 2014

Ganymede, Bulan Terbesar di Tata Surya Punya Empat Lapis Laut

Susunan lapisan es dan laut Ganymede. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL-Caltech
Bulan terbesar di tata surya sekaligus satelit dari Jupiter, Ganymede ternyata memiliki lapisan interior yang mengejutkan. Ganymede ternyata memiliki beberapa lapisan es dan laut yang tertumpuk selang-seling. Sehingga mulai dari lapisan terluarnya yakni berupa es, laut, es, dan laut lagi. Lapisan es dan laut yang selang-seling seolah-olah seperti lapisan sandwich itu sangat menarik perhatian dari para ilmuwan sebab awalnya mereka menduga bahwa laut pada Ganymede hanya terdiri dari dari satu lapisan saja yang terjepit di antara dua lapisan es.

Ilmuwan menduga bahwa interaksi yang terjadi antara air, es, dan batuan sangat dimungkinkan menjadi tempat adanya sebuah kehidupan primitif seperti mikroba. "Ini adalah berita bagus dari Ganymede. Samudera yang luas dan tekanan yang tinggi sehingga memungkinkan es padat terbentuk di dasar samuderanya," ungkap Steve Vance dari JPL.

Ilmuwan pertama kali mengetahui adanya laut di Ganymede pada tahun 1970. Hal itu diperkuat dengan misi wahana Galileo NASA pada tahun 1990-an yang mengkonfirmasi adanya laut di Ganymede. Laut di Ganymede sangat dalam hingga mencapai ratusan kilometer. Wahana Galileo juga menemukan fakta bahwa laut di Ganymede mengandung garam magnesium sulfat. Berdasarkan model yang dibuat oleh para ilmuwan, diasumsikan bahwa garam tidak merubah sifat dan susunan dari zat cair dengan tekanan yang tinggi. melalui eksperimen laboratorium. Vance dan tim menemukan bahwa garam dapat meningkatkan kepadatan dari zat cair pada kondisi ekstrem seperti tekanan yang tinggi seperti yang terjadi pada Ganymede. Sepertinya tampak aneh bahwa garam dapat membuat laut menjadi padat tapi kita bisa membuktikannya dengan menambahkan garam pada segelas air. Cairan akan menyusut dan menjadi lebih padat. hal ini disebabkan oleh ion pada garam yang menarik molekul air. Tapi apa yang terjadi pada Ganymede jauh lebih rumit lagi. Katakanlah es yang ada pada minuman es kita itu adalah lapisan es I yang lebih ringan dari air. Pada tekanan yang tinggi sperti di Ganymede, struktur es yang ada menjadi lebih padat sehingga lebih berat dari air dan tenggelam ke dasar laut. Lapisan es paling berat dan padat pada Ganymede disebut oleh para ilmuwan sebagia lapisan Es VI. Tidak diketahui berapa lama struktur sandwich seperti ini dapat bertahan. Tapi jika dilihat nampaknya strukturnya sangat stabil hingga saat ini.

Untuk mengeksplorasi Ganymede dan bulan Jupiter lainnya secara lebih detail, saat ini ESA sedang mempersiapkan sebuah misi yang bernama JUICE (JUpiter ICy moons Explorer) yang rencananya diluncurkan pada tahun 2030-an nanti. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)  

Thursday, May 8, 2014

Kenapa Ukuran Mars Lebih Kecil dari Venus dan Bumi ?

Foto planet Mars yang diabadikan oleh teleskop Hubble. Image credit: NASA
Teori-teori baru yang diungkapkan para ilmuwan untuk mengungkap misteri bagimana tata surya kita terbentuk semakin banyak dan berkembang. Termasuk teori tentang mengapa planet Mars lebih kecil daripada Venus dan Bumi. Seharusnya jika gas dan debu yang ada para piringan protoplanet yang mengorbit Matahari 4,5 miliar tahun yang lalu didistribusikan dengan lancar, maka seharusnya Mars memiliki ukuran yang hampir mirip Venus dan Bumi. Tapi kenyataannya, planet Mars memiliki ukuran lebih kecil dari kedua planet tadi. Apakah yang menyebabkan Mars lebih kecil dari yang lain?

Salah satu teori yang terkanal membahas hal ini adalah teori Grand Tack Model. Teori ini menyatakan bahwa planet Jupiter dan Saturnus bergerak menuju ke arah Matahari tak lama setelah keduanya terbentuk kemudian kembali menjauhi Matahari. Gerakan itu diyakini mampu membuat debu-debu pembentuk planet menyebar. "Terbukti dengan Jupiter merubah arahnya lebih dekat pada jarak 1,5 AU menyebabkan pertumbuhan Mars menjadi terhambat sedangkan Venus dan Bumi mendapatkan cukup material pembentuk planet." ungkap John Chambers dari Carnegie Institution for Science dalam jurnal yang baru-baru ini ditulisnya. Sebagai informasi, 1 AU sama dengan jarak matahari dan Bumi (150 juta km).

Namun sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Andre Izidoro dari Universidade Estadual Paulista di Brazil mengungkapkan sebuah teori baru dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan Februari di Jurnal Astrofisika. Dalam makalahnya, Izidoro mengungkapkan teori Partial/ Natural Gap, bahwa simulasi aliran gas saat tata surya terbentuk menunjukkan adanya daerah dengan kepadatan gas yang rendah yang secara alami ada pada piringan protoplanet pada jarak sekitar 1 sampai 3 AU dari matahari. Jika perbedaan kepadatan gas ini berlangsung lama maka bisa berpengaruh pada distrbusi planetesimal dan embrio planet yang terbentuk.

Perbedaan teori Grand Tack model dan natural Gap. Image credit: P. Huey/Science
Struktur planet Mars dan perbedaannya dengan Bumi. Image credit: space.com
Kedua teori di atas sama-sama mengandaikan bahwa Mars berada pada 1 AU dari Matahari dekat pada orbit Bumi seperti saat ini. kemudian karena interaksi gravitasi diantara keduanya menyebabkan Mars berada pada posisi orbit seperti sekarang ini yang menyebabkan planet Mars kekurangan bahan pembentuk planet yang menyebabkan pertumbuhannya terhambat.

Teori mana yang lebih akurat? tentunya masih terus dikembangkan, namun tidak menutup kemungkinan kedua teori itu bahkan tidak mendekati kenyataan sama sekali akan tetapi bentuk Mars saat ini sebagai "kecelakaan" kosmik aneh yang tidak biasa. Mars sendiri punya gunung tertinggi dan jurang terdalam di tata surya. Gunung Olympus punya tinggi 17 km dan jurang atau ngarai Valles Marineris punya kedalaman hingga 9,6 km dengan panjang sekitar 4023.36 km. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Siap-siap Nonton Hujan Meteor 209P/LINEAR

Kepala NASA's Meteoroid Environment Office Dr. Bill Cooke mengungkapkan bahwa pada tanggal 24 Mei 2014 besok akan ada hujan meteor. Diperkirakan jumlahnya bisa menembus angka 200 meteor per jam. Sejatinya hujan meteor yang akan terjadi nanti sebagai akibat dari serpihan komet 209P/LINEAR yang pertama kali ditemukan pada Februari 2004 oleh misi Lincoln Near-Earth Asteroid Research sebagai misi kerja sama antara NASA dengan Massachusetts Institute of Technology Lincoln Laboratory dan Angkatan Udara Amerika dalam rangka mencari obyek luar angkasa yang berpotensi membahayakan Bumi.

Komet 209P/LINEAR melintasi Bumi setiap 5 tahun sekali. Waktu terbaik untuk melihat hujan meteor ini yakni tanggal 24 Mei 2014 jam 17.30 WIB. Selain hujan meteor, ada juga konjungsi Bulan sabit dengan planet Venus yang bisa disaksikan. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, May 6, 2014

Ada Sampah Plastik di Mars ??

Foto yang diambil Curiosity pada 9 Februari 2014 di Mars. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: JPL, NASA

Sumber foto: http://mars.jpl.nasa.gov/msl/images/PIA17944_Mcam-SOL538-WB-full.jpg

Camera Mastcam yang terpasang pada Curiosity pada tanggal 9 Februari 2014 lalu mengambil foto pemandangan indah dari bukit pasir di sekitar kawah Gale mars tepatnya di dekat suatu lembah yang disebut Dingo Gap. Tampak bahwa Curiosity telah berjalan melalui bukit pasir kecil yang dibuktikan dengan jejak roda yang membekas di pasir.

Sekilas jika kita lihat pada foto di atas sepertinya tidak ada yang aneh. Tapi jika kita lakukan perbesaran pada sebuah bagian foto, akan tampak hal yang mengejutkan. terlihat penampakan sebuah benda yang mirip plastik atau bahkan logam yang seolah-olah terlipat. Dilihat dari bentuknya, sepertinya tidak mungkin kalau itu adalah batuan Mars. Apakah mungkin batuan bisa berbentuk seolah-olah terlipat seperti itu? silahkan dilihat pada foto di bawah ini setelah saya lakukan perbesaran.

Benda aneh di tengah foto menyerupai plastik hitam atau bahkan metal yang terlipat. Berbeda sekali dengan batu di sekitarnya. Silahkan klik gambar kemudian di zoom untuk melihat lebih jelas.

Sebelumnya pernah juga digegerkan kabar adanya plastik di Mars melalui foto yang diambil Curiosity, tapi akhirnya di ungkapkan NASA bahwa plastik itu ada bagian dari Curiosity itu sendiri. Tapi yang satu ini terlihat berbeda kan, mungkinkah itu sisa peradaban Mars yang hilang ??, silahkan Anda simpulkan sendiri. (Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto