|
Bintang Betelguese. Image credit:ESA/Herschel/PACS/L |
Bintang Betelgeuse (Alpha Orionis) merupakan sebuah bintang raksasa merah yang berada di konstelasi Orion. Bintang tersebut merupakan bintang raksasa yang jaraknya paling dekat dengan Bumi yakni sekitar 640 tahun cahaya. Bintang ini berukuran 1000 kali lebih besar dan 100.000 kali lebih terang dari Matahari kita. Jika diibaratkan Matahari kita adalah Betelguese, maka permukaannya akan mencapai orbit di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Saking besarnya, kita bisa melihatnya di langit pada malam hari dengan mata telanjang. Bintang ini diklasifikasikan sebagai
red supergiant dengan tipe M2lab yang merupakan klasifikasi bintang terbesar dan tingkat kecerahan cahaya yang tinggi.
Bintang ini sudah dikenal sejak jaman Ptolemy dan konon kabarnya tiga abad sebelum Ptolemy, bintang ini sudah dikenal oleh astronom China dan mereka melihat bintang tersebut berwarna kuning.
Bintang Betelgeuse termasuk bintang tua yang sudah mendekati masa akhir dari hidupnya. Tubuh yang semakin membesar dan suhu yang semakin menurun merupakan sebuah tanda sebuah bintang akan menuju kematian, termasuk Betelgeuse.
|
Tingkat kecerahan dan temperatur bintang. Image credit: ESO |
Dalam foto bintang Betelguese terbaru yang didapat dari teleskop Herschel diperoleh gambar bahwa angin debu dari bintang tersebut bergerak menghantam ruang bintang lain di dekatnya sehingga membuatnya tampak seperti busur gelombang kejut yang bergerak dengan kecepatan 30 km per detik. Angin yang juga terdiri dari debu tersebut merupakan bukti bahwa massa dari bintang Betelguese yang semakin berkurang. Debu tersebut awalnya berasal dari tubuh bintang itu sendiri.
Lapisan dalam dari bintang Betelguese memperlihatkan struktur menonjol yang tidak simetris yang secara teknis mengeluarkan/ memancarkan serpihan debu bintang. Selain itu juga terdapat struktur lain yang linier yang letaknya lebih jauh di luar busur angin debu bintang yang menurut para astronom struktur tersebut merupakan hasil dari materi bintang Betelgeuse yang keluar saat bintang tersebut mengalami evolusi. Namun berdasarkan analisis terbaru menunjukkan bahwa struktur itu berhubungan dengan medan magnet galaksi atau juga tepi dari awan antarbintang yang ada di sekitar bintang Betelguese yang tersinari oleh cahaya bintang tersebut.
Jika ternyata struktur linier yang simetris itu merupakan obyek yang terpisah dari busur angin debu Betelgeuse, maka diperkirakan kedua struktur/ filamen tersebut akan bertabrakan sekitar 5000 tahun mendatang disusul oleh bintang Betelguese itu sendiri pada 12.500 tahun kemudian.
Kelak jika bintang Betelguese harus mengakhiri hidupnya dengan supernova, maka akan menjadi sesuatu yang indah jika dilihat dari Bumi. Bintang tersebut akan dapat dilihat pada siang bolong di langit selama berbulan-bulan. Namun diperkirakan hal itu baru akan terjadi jutaan tahun ke depan.(PS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)