Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, May 24, 2013

Mengenal Teleskop Herschel Milik ESA

Teleskop Herschel. Image credit bbc.co.uk
Teleskop Herschel yang juga dikenal dengan sebutan Herschel Space Observatory adalah sebuah teleskop besar yang dibuat dan dioperasikan oleh European Space Agency (ESA) yang ditujukan untuk mengamati proses pembentukan galaksi di alam semesta, evolusi galaksi, pembentukan bintang dan interaksi antar bintang, komposisi kimia atmosfer dan tata surya termasuk planet, komet, dan bulan, serta mengetahui komposisi molekul kimia di alam semesta. Teleskop Herschel diluncurkan ke luar angkasa pada 14 Mei 2009 dari Guiana Space Centre, Perancis dengan menggunakan roket Ariane 5 ECA.

Teleskop Herschel memiliki berat 3.300 kg (3,3 ton) dan dilengkapi dengan cermin raksasa sebesar 3,5 meter yang sensitif terhadap sinar inframerah dan gelombang submilimeter (55-672 m). Teleskop ini ditempatkan pada jarak 1,5 juta km dari Bumi.
Prinsip kerja cermin raksasa dan detektor pada teleskop Herschel. Image credit: caltech.edu
Teleskop ini dinamai dengan nama Herschel sebagai penghargaan terhadap Sir William Herschel penemu spektrum inframerah dan planet Uranus. Teleskop Herschel mampu melihat obyek antariksa dengan suhu terdingin pada daerah yang tertutup oleh debu kosmik sekalipun. Teleskop ini mampu mengumpulkan cahaya dari obyek-obyek di tata surya bahkan galaksi yang berada miliaran tahun cahaya dari Bumi. Cahaya yang dikumpulkan oleh cermin raksasa tadi kemudian difokuskan pada tiga detektor yang disimpan pada suhu -271 derajat Celcius. detektor itu didinginkan dengan helium sebanyak 2.300 liter. Jadi helium itu yang menentukan usia operasional dari teleskop Herschel. Jika helium tersebut habis maka misi teleskop Herschel berakhir

Tepat pada 29 April 2013, Helium sebagai pendingin detektor di teleskop Herschel habis dan teleskop tersebut berhenti beroperasi. Para insinyur ESA memutuskan untuk menempatkannya pada orbit Matahari.

Selama operasionalnya, telekop Herschel telah melakukan stidaknya 35 ribu pengamatan ilmiah dan mengumpulkan lebih dari 25 ribu jam data ilmiah. Keberhasilan misinya diantaranya dnegan berhasil mengetahui penyebab munculnya air di planet Jupiter yang ternyata disebabkan oleh komet Shoemaker-Levy 9 pada tahun 1994, berhasil menemukan galaksi HFLS3 dan serangkaian pengamatan sukses lainnya.

Saat ini ESA sedang mempersiapkan generasi penerus dari teleskop Herschel yaitu SPICA. (WKP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Misi Mars One Mengirim Manusia ke Mars Adalah Penipuan ??

Ilustrasi koloni manusia di Planet Mars. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: Mars One
Beberapa pihak merasa ragu bahwa misi Mars One untuk mengirimkan manusia ke Mars akan berhasil dilakukan pada tahun 2023 mendatang. Pasalnya beberapa media China menyebutkan bahwa hal tersebut tidak lebih dari sekedar penipuan (scam) dari Mars One untuk mengeruk keuntungan. Benarkah demikian ??

Keraguan tersebut muncul disebabkan oleh legitimasi organisasi nirlaba Mars One yang meluncurkan ide berani tersebut. Sementara itu pendaftar yang berasalk dari negara tirai bambu itu telah mencapai lebih dari 10 ribu orang. wartawan dari surat kabar China People's Daily melaporkan bahwa alamat yang ada di website resmi Mars One adalah alamat dari rumah CEO Mars One sendiri, Bas Lansdorp di Amersfoort, Belanda. Sedangkan kantor pusat Mars One ternyata bukan milik pribadi melainkan kantor sewaan. "ketika wartawan pergi ke kantor perusahaan, mereka tidak melihat tanda-tanda atau logo Mars One, Hanya ada beberapa meja di ruangan yang besar," seperti yang dikutip dari surat kabar People's Daily. Hal itulah yang menyebabkan beberapa orang menganggap bahwa Mars One dan misinya menempatkan manusia di Mars tidak lebih dari sebuah penipuan.

Salah satu perwakilan dari Mars One langsung memberikan tanggapan terhadap pemberitaan negatif tersebut. Ia mengatakan bahwa misi mengirimkan manusia ke Mars untuk membangun koloni di sana adalah sebuah misi nyata yang akan direalisasikan. "Mars One membuat kemajuan setiap waktunya. kami telah mengontrak perusahaan Amerika untuk mulai membangun sistem kontrol lingkungan, Sistem penunjang kehidupan serta sistem lain untuk mengeksplorasi permukaan Mars," ungkap Aashima Dogra kepada Global Time (Afiliasi dari People's Daily).

Perusahaan Amerika yang berbasis di Arizona, Paragon Space Development Corp, telah menjalin kesepakatan kerja sama dengan Mars One pada bulan Maret 2013 lalu. Perusahaan tersebut juga telah bekerja sama dengan lembaga non profit untuk misi ke Mars dengan mengadakan mengirimkan astronot menuju ke orbit Mars pada 2018.

Lansdorp sendiri tampaknya tidak tinggal diam. Ia menanggapi bahwa rencana koloni di Mars memang sangat rumit, tetapi mereka tetap akan mewujudkannya. Lanjutnya ia mengatakan bahwa misi tersebut tidak membutuhkan sebuah teknologi yang benar-benar mutakhir dan canggih,  semua di dasarkan pada teknologi yang sudah ada dan itu semua sudah melalui proses uji coba dan penyempurnaan. Kabarnya juga Mars One sudah menjalin kerja sama dengan SpaceX untuk membuat kapsul kru. Untuk menjalankan rencananya itu, mars One menganggarkan dana sekitar $ 6 miliar. Pengiriman misi kru ke dua akan dilakukan dalam 2 tahun berikutnya dengan biaya $ 4 miliar dan perjalanan itu adalah perjalanan satu arah dan sampai saat ini sudah lebih darti 80 ribu orang telah mendaftarkan diri dengan biaya pendaftaran mulai $ 11 sampai $ 38. Bagaimana dengan Anda, berminat ?? (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Satelit Bion-M1 Pembawa Hewan dan Tumbuhan Berhasil Selesaikan Misi

Satelit Bion-M1. Image credit: Photo Progress State Research and Production Rocket Space Center

Satelit Bion-M1 yang merupakan satelit penelitian Biologi Rusia berhasil melaksanakan misinya untuk membawa beberapa hewan, tumbuhan serta mikroorganisme lainnya ke luar angkasa. Namun cukup disayangkan keberhasilan tersebut tidak begitu memuaskan sebab ditemukan beberapa hewan di dalamnya telah mati.

"Satelit kami tidak sepenuhnya berhasil dan juga tidak sepenuhnya gagal dalam melaksanakan program ini," ungkap Vladimir Sychev wakil direktur Russia's Institute of Medical and Biological Studies.

Satelit Bion-M1 telah dikembangkan oleh Rusia sejak tahun 2007. Pada tanggal 19 April 2013 lalu satelit ini diluncurkan dengan membawa 8 ekor Gerbil Mongolia, 45 tikus, beberapa siput, tanaman, dan mikroorganisme lainnya. Tujuan dari misi tersebut adalah untuk melakukan penelitian biologi, fisiologi, dan bioteknologi di orbit Bumi. Harapannya penelitian ini dapat membantu membuka jalan bagi penerbangan antarplanet di masa depan termasuk pada misi ke planet Mars seperti yang diungkapkan oleh lembaga antariksa Rusia, Roscosmos.
Kondisi hewan di dalam satelit Bion-M1. Image credit: Oleg Voloshin / Institute of Biomedical Problems
Setelah menjalankan misi 30 harinya pada 19 Mei lalu, kapsul satelit yang membawa hewan-hewan tersebut akhirnya kembali ke Bumi dan mendarat di Orenburg daerah perbatasan Rusia dengan Kazakhstan. Sebagian hewan tidak dapat bertahan hidup disebabkan oleh adanya kesalahan teknis berupa matinya lampu di kapsul yang membawa mereka. Selain itu penyebab kematian lainnya yaitu tingkat stres yang tinggi sebagai akibat dari transisi gravitasi ke titik nol. Hal itu menyebabkan hewan-hewan tersebut shock dan mati. Beberapa hewan yang selamat dibawa ke laboratorium Biomedis di Moskow, Rusia.

Saat ini satelit Bion-M1 diterbangkan pada ketinggian 575 km dan ilmuwan mengharapkan pada penerbangan selanjutnya satelit itu dapat ditempatkan pada ketinggian 1000 km sebab kondisi yang ada akan sangat jauh berbeda. Proyek Bion sendiri merupakan proyek kerjasama antara Rusia dengan Amerika Serikat. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, May 21, 2013

Mars Dihantam Asteroid 200 Kali dalam Setahun

Foto kawah baru sebagai hasil dari tabrakan meteor di Mars yang diambil oleh wahana HiRISE NASA. Image credit: NASA/JPL-Caltech/MSSS/UA
Baru-baru ini NASA mengungkapkan bahwa planet Mars ternyata lebih sering dihantam oleh asteroid dan komet dari yang diperkirakan sebelumnya. Planet Mars dihantam oleh asteroid sebanyak 200 kali setiap tahunnya. Rata-rata asteroid yang menghantam planet tersebut berukuran 1-2 meter.

Akibat tumbukan asteroid tersebut banyak bermunculan kawah-kawah baru di Mars. Rata-rata kawah baru tersebut berukuran 3.9 meter. Wahana NASA Mars Reconnaissance Orbiter's High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) telah menemukan 245 kawah besar baru dalam beberapa tahun terakhir. "Ini sangat menarik sebab kita bisa segera tahu segera setelah kawah terbentuk," ucap Ingrid Daubar peneliti dari Universitas Arizona. "Ini mengingatkan kita bahwa Mars adalah planet yang aktif dan kita bisa melihat proses yang terjadi hari ini," tambahnya.

Mars lebih sering dihantam asteroid dikarenakan atmosfer Mars yang lebih tipis dari Bumi. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, May 20, 2013

Mengenal Bintang Deneb di Konstelasi Cygnus

Bintang Deneb tampak berwarna biru sangat terang. Image credit: newforestobservatory
Deneb atau Alpha Cygni dikenal juga dengan sebuat Arided / Aridid adalah sebuah bintang paling terang yang berada di konstelasi Cygnus Bintang ini termasuk dalam salah satu bagian Summer Triangle. Nama Deneb diambil dari bahasa arab "Dhaneb" yang berarti ekor. Deneb merupakan bintang paling terang ke-19 di langit malam. Bintang ini berwarna Biru Putih dan lebih panas dari Matahari. Tingkat kecerahan cahayanya sekitar 54.000 sampai 196.000 kali lebih terang dari Mahatahari hal itu disebabkan oleh posisinya yang berubah-ubah terhadap Bumi. Pada tahun 2008 jaraknya 1.550 tahun cahaya dari Bumi, kemudian pernah juga mendekat dengan jarak 1.340 tahun cahaya kemudian menjauh lagi hingga jarak 1.840 tahun cahaya. Bahkan pernah dicatat bintang ini memiliki jarak 2.600 tahun cahaya. Hal itulah yang menyebabkan para astronom kesulitan mengukur lumonitas Bintang Deneb ini dengan tepat. Bintang ini memiliki magnitude 1.25.
Perbandingan Bintang Deneb dengan Matahari kita. Image credit: wikipedia
Posisi Bintang Deneb. Image credit: execpc
Deneb atau Alpha Cygni ini diperkirakan memiliki ukuran 200 kali matahari dan massanya 20 kali matahari kita. Jika diletakkan ditengah tata surya kita maka besarnya akan mencapai orbit Bumi. Bintang ini termasuk dalam golongan bintang A2Ia dengan suhu sekitar 8.126 derajat Celcius. Deneb kehilangan massa 0.8 juta massa solar pertahun sebagai akibat dari angin surya yang ditimbulkannya. Diperkirakan dalam beberapa juta tahun ke depan bintang ini akan meledak dalam ledakan supernova super dahsyat. (WKP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

NASA Kembangkan Robot Pemecah Es untuk Misi di Mars

Robot pemecah es (ice breaker) untuk misi ke Mars. Image credit: NASA
Untuk mengetahui lebih dalam tentang planet Mars, diperlukan sebuah robot yang mampu menggali lebih dalam permukaan planet tersebut. Para ilmuwan saat ini sedang mengajukan usul pembuatan robot yang mampu mengebor permukaan planet Mars untuk mencari tanda-tanda kehidupan.

Tujuan menjelajahi Mars adalah untuk mencari dan menemukan tanda-tanda kehidupan," ungkap ilmuwan peneliti planet, Christopher McKay dari NASA Ames Research Center. Adanya bukti bahwa mars dulunya merupakan tempat yang basah menguatkan betapa pentingnya hal tersebut.

Beberapa peneliti bahkan mengungkapkan bahwa kehidupan di Bumi kemungkinan berasal dari Mars yakni melalui mikroba dari bebatuan Mars yang meluncur dari Mars sebagai akibat dari dampak kosmik dan proses vulkanik. Beberapa asteroid yang ditemukan oleh ilmuwan ternyata berasal dari planet tersebut.

Meskipun atmosfer Mars tipis dan dingin, air berwujud cair tidak mampu bertahan di permukaan planet merah dalam waktu yang lama. Berdasarkan gambar yang diperoleh dari Mariner 9 ditemukan fitur tanah yang mengungkapkan Mars dulu merupakan planet yang memiliki sungai dan laut.

Planet Mars juga memiliki unsur-unsur penting pembentuk kehidupan seperti karbon dan nitrogen. Wahana viking yang pernah dikirim NASA ke Mars pada tahun 1970 belum berhasil enemukan senyawa organik maupun mikroba aktif di planet itu. Namun wahana Phoenix menemukan perchlorates ada di tanah Mars.

Perchlorates merupakan senyawa reaktif yang akan menghancurkan senyawa organik bila dipanaskan. itulah yang dilakukan oleh wahana Viking ketika menganalisa material di sana. Jadi akibat hal itu, gagalnya Viking menemukan bukti senyawa organik di Mars bukan berarti senyawa tersebut tidak ada di sana.

Salah satu tempat terbaik yang berpotensi terdapat tanda-tanda kehidupan atau biomarker di Mars yaitu es yang ada di bawah permukaan planet itu. Di Bumi tepatnya di daerah kutub, es merupakan sarana yang baik untuk mengawetkan senyawa organik dan bahan biologis. Hal itu dibuktikan dengan serangkaian penelitian yang mengungkapkan bahwa es bisa mengawetkan senyawa organik dan bahan biologis selama jutaan tahun.

Es juga bisa melindungi meterial-material tersebut dari radiasi luar angkasa dan pancaran radiasi kimia di Mars. Oleh sebab itu McKay dan tim selama 10 tahun ini mengembangkan robot pemecah es untuk misi ke Mars. Robot ini mampu mengebor hingga kedalaman satu meter untuk memindai keberadaan es dan molekul yang ada di dalamnya. Menemuan biomarker seperti enzim akan menjadi bukti kuat adanya kehidupan tetapi menjadi petunjuk genetika dan proses metabilisme organisme yang pernah hidup di sana.

Daerah di Mars yang akan menjadi pusat misi robot ice breaker ini yaitu tempat dimana wahana Phoenix pernah mendarattahun 2008. Dataran di utara planet Mars merupakan tempat dengan tekanan atmosfer yang cukup tinggi dan tiu mampu menjaga air dari proses penguapan. Robot ice breaker dibekali dengan bor rotary yang dapat memukul dan berputar. Bor tersebut juga memiliki sensor panas untuk mendeteksi jika didekatnya ada es yang mencair. Bor akan secara otomatis memperlambat atau bahkan menghentikan putarannya untuk mencegah proses pencairan sebab air bisa membeku dan mengunci mata bor. dengan menggunakan lengan robot yang terpisah, sampel hasil pengeboran akan dapat disimpan dalam kapsul dan bisa dibawa ke Bumi.

Selain itu robot ini diklaim mampu mendeteksi tingkat keasaman, alkanitas, garam, komposisi unsur dan sebagainya. Selama pengembangan robot ice breaker ini telah diuji coba di kutub utara dan benua Antartika. Berdasarkan jadwal, robot ini akan diluncurkan ke Mars pada Desember 2018 dan mendarat di Mars Agustus 2019, kita tunggu saja aksi dari robot ice breaker ini di Mars. (MD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, May 17, 2013

Wahana Pemburu Planet Milik NASA, Kepler Mengalami Kerusakan

Satelit teleskop Kepler NASA. Image credit: usyd.edu.au
Wahana satelit dan teleskop Kepler milik NASA yang bertugas mencari dan menemukan planet mirip Bumi dikabarkan mengalami kerusakan sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal itu diungkapkan oleh NASA setelah melihat ada ketidakberesan pada satelit tersebut. Pesawat tanpa awak dengan instrumen super canggih itu mengalami kerusakan internal yang menyebabkan satelit tidak dapat mengunci diri pada orbit sehingga tidak mampu menangkap target dengan benar. Namun tampaknya insinyur NASA tidak mau langsung mengatakan bahwa satelit Kepler tidak dapat dipergunakan lagi, mereka akan mencoba segala cara agar satelit teleskop tersebut dapat bekerja kembali. "Saya tidak akan menyebut Kepler telah gagal," ungkap ilmuwan NASA, John Grunsfeld.
Struktur dan instrumen Kepler. Image credit: wikipedia
Roda reaksi kepler yang mengalami kerusakan. Image credit: wikipedia
Sebagaimana yang diketahui bahwa Kepler meiliki tiga roda reaksi yang diperlukan untuk membidik target dengan presisi tinggi. Roda nomor dua sebelumnya telah rusak pada Juli 2012 lalu, dan saat itu Kepler masih memiliki satu roda cadangan sehingga hal itu tidak menjadi masalah. Kali ini roda nomor empat Kepler juga mengalami kerusakan dan tidak ada lagi roda cadangan sehingga mau tidak mau satelit tersebut harus diperbaiki. "Seperti pada roda mobil yang terperosok di tanah, dengan menggoyang-goyangkannya roda itu akan dapat berjalan kembali," ucap manajer proyek Kepler Charlie Sobeck. Mengirim astronot untuk memperbaiki Kepler tampaknya akan sangat sulit bahkan mustahil untuk dilakukan sebab saat ini wahana Kepler berada pada jarak 40 juta mil (64 juta km) dari Bumi. Wahana Kepler sendiri diluncurkan pada 7 Maret 2009 dan sejauh ini sudah menemukan lebih dari 2.740 kandidat planet mirip Bumi. (SP, SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

31 Mei Nanti Asteroid 1998 QE2 Akan Melintasi Bumi

Jalur orbit asteroid 1998 QE2 saat melintasi Bumi. Image credit: NASA/JPL-Caltech
Pada 31 Mei 2013 nanti, asteroid besar 1998 QE2 akan melintasi Bumi. Asteroid tersebut akan melintasi Bumi pada jarak yang sangat aman yakni sekitar 3,6 juta mil atau sekitar 5,8 juta km dan itu setara dengan 15 kali jarak Bumi ke Bulan. Asteroid 1998 QE2 sendiri memiliki ukuran panjang sekitar 1,7 mil (2,7 km) yang berarti 9 kali panjang kapal pesiar Elizabeth 2 yang sangat terkenal. Asteroid ini ditemukan pada 19 Agustus 1998 oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) saat melaksanakan program LINIER (Lincoln Near Earth Asteroid Research) yakni sebuah misi untuk mencari asteroid yang memiliki potensi membahayakan Bumi. Nama asteroid ini diberikan oleh NASA-supported Minor Planet Center yang pemberiannya didasarkan pada tahun dan bulan penemuannya.

Astronom akan mengamati pergerakan asteroid 1998 QE2 melalui teleskop yang berada di observatorium  Arecibo di Puerto Rico dan menggunakan radar NASA di Goldstone, California, Amerika Serikat. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto