Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, May 26, 2012

Cluster Galaksi Abell 2256 Gabungan dari Cluster Galaksi Kecil

Cluster galaksi Abell 2256. Image credit: spacedaily.com
Tim astronomi internasional menggunakan teleskop dari ASTRON dari Netherlands Institute for Radio Astronomy, mempelajari formasi cluster galaksi Abell 2256. Abell 2256 merupakan cluster galaksi yang berisi ratusan galaksi  yang berjarak 800 tahun cahaya dari Bumi.

Struktur yang kami lihat dengan radio images memberikan informasi kepada kita tentang keaslian cluster ini, ungkap dr. Reinout van Weeren (Leiden University dan ASTRON). Penelitian ini akan dipublikasikan dalam jurnal Astronomi dan Astrofisika. Para peneliti yang ikut bergabung merupakan ilmuwan dari 26 universitas dan berbagai lembaga penelitian.

Dikutip dari spacedaily.com, Sabtu (26/05/2012), LOFAR pertama kali mengambil gambar cluster galaksi Abell 2256 dengan frekuensi antara 20-60 Mhz. Hal ini mengejutkan para peneliti sebab cluster galaksi tersebut sangat bercahaya dan lebih kompleks dari yang diperkirakan. Dr. van Weeren mengatakan "Kami berpikir cluster galaksi ini berasal dari penggabungan dari cluster galaksi yang lebih kecil.

Abell 2256 adalah contoh dari sebuah cluster galaksi yang saat ini mengalami tabrakan. Pancaran gelombang radio yang dihasilkan oleh partikel dasar kecil yang bergerak hampir dengan kecepatan cahaya. Dengan menggunakan LOFAR dimungkinkan untuk mempelajari bagaimana partikel tersebut dipercepat untuk mendapatkan kecepatan tersebut.

"Secara khusus, kita akan belajar bagaimana percepatan ini terjadi di daerah berukuran lebih dari 10 juta tahun cahaya ', kata Dr Gianfranco Brunetti dari IRA-INAF di Bologna, Italia, yang bersama-sama dengan Prof Marcus Bruggen dari Universitas Jacobs di Bremen, berkoordinasi dalam penelitian ini.

LOFAR dibuat oleh konsorsium internasional yang dipimpin oleh Belanda, Jerman, Perancis, Inggris dan Swedia. Salah satu tujuan utama dari dibuatnya LOFAR adalah untuk mensurvei seluruh langit utara pada frekuensi radio rendah, dengan sensitivitas dan resolusi sekitar 100 kali lebih baik dari apa yang telah dilakukan sebelumnya.

Para ilmuwan percaya bahwa survei ini akan menemukan lebih dari 100 juta obyek di alam semesta jauh. "Segera kami akan mulai survei sistematis kami dari langit yang akan mengarah pada penemuan besar ', kata Prof Huub Rottgering dari Leiden University dan Principal Investigator dari" LOFAR Survey Key Project".

Friday, May 25, 2012

Neil Armstrong Tunjukkan Rekaman Percakapan Pendaratannya di Bulan

Neil Armstrong muda. Image credit: nettavisen.no
Tahun ini memperingati 43 tahun Apollo 11 membawa Neil Armstrong, Michael Collins, dan Edwin "Buzz" Aldrin dari Cape Kennedy. Rombongan ini berangkat ke bulan pada 16 Juli 1969.

Empat hari kemudian, dunia menyaksikan Armstrong melangkah di bulan. Menandai "loncatan terbesar untuk manusia". Pada 20 Juli 1969, Neil mengukir sejarah bagi Amerika Serikat. Sejak itu, dia menjadi sosok paling pendiam yang sangat selektif menerima permintaan wawancara.

Armstrong mengudurkan diri dari NASA pada 1971. Dia menerima tawaran menjadi dosen di Fakultas Teknik Penerbangan, Universitas Cincinnati hingga 1979.

Dia melangkah kembali ke sorotan publik dalam peluncuran buku biografinya, First Man oleh James Hansen pada 2005. Buku itu memuja sosok Armstrong seperti pahlawan.

"Teman dan kolega tiba-tiba melihat kami berbeda. Memperlakukan kami berbeda dibanding perlakuan selama beberapa bulan atau tahun sebelum kami bekerja bersama. Saya tidak pernah mengerti itu," ujar Armstrong seperti dilansir dari ABCnews.go.com.

Neil menceritakan kejengahannya menjadi sosok selebritas pada wawancara dengan CBS News.

"Saya rasa kami semua ingin dikenal bukan hanya karena sekali peluncuran saja. Tapi, semua hasil kerja keras kami setiap hari. Saya tidak memilih untuk menjadi yang pertama. Saya hanya dipilih untuk menjadi komando penerbangan itu," ujar peraih penghargaan dari 17 negara ini.

Pria kelahiran Wapakoneta, Ohio, AS ini memulai karirnya di NASA Ohio. Status Neil berubah menjadi astronot pada 1962.

Pria kelahiran 5 Agustus 1930 yang selama ini tidak membagi kisahnya, kini menjelaskan statusnya di bulan.

"Orang-orang suka teori konspirasi. Saya tidak mempermasalahkan itu. Suatu hari orang akan pergi ke bulan dan mengambil kamera yang saya tinggalkan di sana," ujar manusia yang kali pertama menginjak bulan ini sambil tertawa.

Dalam wawancara dengan CPA Australia, Armstrong menjelaskan pemetaan bulan yang menggunakan Google Moon. Dia membandingkan hasil rekaman yang diambilnya dengan hasil pemetaan Google. Keduanya serupa sehingga Armstrong bisa menjadikannya bukti pendaratannya.

Dia mengutarakan keinginannya kembali menjajaki kawah bulan dengan kakinya. Dalam wawancara yang terbagi dalam 4 bagian ini, Armstrong menunjukkan video detik-detik pesawat menginjak bulan.

Suara dalam rekaman pendaratan itu akhirnya menyatakan, "Burung elang telah mendarat."

Setelah langkah kecil di bulan itu, Armstrong meraih popularitas besar. Profesor Teknik Penerbangan Universitas Cincinnati, AS ini mengisahkan transformasi kehidupannya setelah Apollo 11.

"Saya selalu tertarik dengan teknik. Tapi, saya merindukan momen berada di dalam kokpit pesawat. Saya telah menerima perubahan itu dan menemukan kesenangan mencari solusi di luar masalah penerbangan," ujar Armstrong.

Menurut dia, pihak eksekutif dan legislatif di Amerika Serikat membingungkan NASA. Agensi luar angkasa itu digambarkan Neil sedang terombang-ambing di antara dua pengambil keputusan pemerintah ini. Neil bersama rekan-rekannya mencoba mencari solusi masalah ini dengan mengungkapkan pendapatnya ke kongres.

Pada 1982 hingga 1992, Armstrong memimpin Computing Technologies for Aviation, Inc., Charlottesville, AS. Dia telah menerima banyak penghargaan, seperti Medali Presiden untuk Kebebasan, Medali Emas Penghargaan Federasi Penerbangan Internasional, dan Penghargaan Perkumpulan Astronot Amerika. (vivanews.com, astronomi.us)

NASA Ingatkan Jangan Sentuh Bekas Pendaratan Apollo 11 di Bulan

Jejak pendaratan Apollo 11 di Bulan. Lingkaran merah adalah garis pembatas yang dilarang untuk dilewati. Image credit: NASA
Banyaknya negara yang berencana akan mengirimkan modul, wahana, bahkan manusia di Bulan, membuat Amerika mengeluarkan peringatan untuk tidak menyentuh apapun yang merupakan jejak bekas pendaratan Apollo 11 di Bulan. Hal itu dianggap penting untuk melindungi situs tersebut dari kerusakan dan perubahan oleh orang-orang atau pihak yang tidak bertanggung jawab. NASA menetapkan garis 75 meter dari lunar modul Apollo 11. Apollo 11 sendiri mendarat di bulan pada Juli 1969.

Banyak pihak yang beranggapan bahwa hal ini ditempuh Amerika untuk melindungi teori konspirasi mereka tentang pendaratan manusia di Bulan agar tidak terbongkar. Entah benar atau tidak, tapi hingga kini itu menjadi hal yang sengit diperdebatkan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal itu, Anda bisa membaca langsung peringatan NASA tersebut di sini.

Thursday, May 24, 2012

Opportunity Ambil Foto Panorama Kawah Endeavour di Mars

Panorama di sekitar kawah Endeavour di Mars yang diambil oleh kendaraan penjelajah Mars, Opportinity. Image credit: NASA/JPL-Caltech/Cornell/Arizona State University
Kendaraan penjelajah Mars milik NASA Opportunity berhasil mengambil foto pemandangan di dekat kawah Endeavour di Mars. Kawah tersebut cukup luas dan memiliki diameter sekitar 14 mil (22 km) atau sama dengan luas kota Seattle. Opportunity sampai di tempat ini pada Agustus 2011 setelah beberapa tahun melintas di dataran Meridiani. Warna pada gambar bukan warna sebenarnya dikarenakan untuk memberikan perbedaan antara warna pasir dengan warna kawah. Pada gambar tersebut tampak juga bayangan dari Opportunity.

Diperkirakan waktu pengambilan foto tersebut adalah pukul 4.30-5.00 sore waktu Mars. (spacedaily.com, universetoday.com, astronomi.us)

Tuesday, May 22, 2012

SpaceX Berhasil Luncurkan Kapsul Dragon untuk Bergabung Ke ISS

Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa kapsul Dragon, berhasil meluncur dengan baik pada Selasa 22 Mei 2012 pukul 07:44:38 UTC/3:44:38 a.m, waktu setempat dari Space Launch Complex-40 di Cape Canaveral Air Force Station, Florida untuk kemudian membawa kapsul ersebut merapat dengan ISS (International Space Station). Sebelumnya pada 19 Mei lalu peluncuran ditunda hanya beberapa saat sebelum roket tersebut diluncurkan karena ditemukan kerusakan pada komponen mesin roket.

Dikabarkan juru bicara Presiden Amerika untuk urusan Sains dan Teknologi, John Holdren memberikan ucapan selamatnya kepada tim SpaceX dan NASA. Penasaran seperti apa proses peluncurannya, berikut ini videonya:

Dimanakah Letak Posisi Bumi di Galaksi Bima Sakti?

Letak Bumi di galaksi Bima Sakti. Image credit: universetoday.com
Bumi dan tata surya kita terletak di galaksi Bima Sakti, tapi dimanakah persisnya?.
Untuk diketahui bahwa galaksi Bima Sakti luar biasa besarnya. Diameternya mencapai 100 ribu tahun cahaya, berisi kurang lebih 100-400 miliar bintang, dan Bumi kita berada sekitar 25 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi.

Para ahli astronomi sepakat bahwa galaksi Bima Sakti berbentuk spiral dan memiliki 2 lengan utama yaitu lengan Perseus dan lengan Scutum-Centaurus dan beberapa lengan kecil lainnya. Tata surya kita berada di daerah diantara dua lengan yang disebut Orion-Cygnus. Lengan ini diameternya 3500 tahun cahaya dan panjangnya 10.000 tahun cahaya dan berakhir pada lengan Sagitarius.

Untuk sekali mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti, Matahari kita butuh waktu 250 juta tahun, dan terakhir kali Matahari menyelesaikan putarannya pada jaman Dinosaurus. (universetoday.com, astronomi.us)

VIDEO: Melihat Gerhana Matahari dari Luar Angkasa

Mungkin bagi Anda melihat gerhana Matahari dari Bumi merupakan hal yang sudah biasa. Tapi bagaimana jika kita melihat gerhana Matahari dari luar Angkasa, pasti terasa akan sangat berbeda. Untuk diketahui jika kita melihatnya dari Bumi, sebaiknya kita menggunakan alat pelindung mata agar mata kita tidak rusak, sebab sangat berbahaya jika kita melihatnya dengan mata telanjang.

Dibawah ini adalah beberapa gambar dan video gerhana Matahari yang diambil dari luar angkasa dengan menggunakan beberapa satelit dan teleskop:
Bayangan bulan saat gerhana Matahari menutupi sebagian kecil daerah di Bumipada 20-21 Mei 2012. Image credit: Planetary Habitability Laboratory at UPR Arecibo, NASA, EUMETSAT, NERC Satellite Receiving Station, University of Dundee.
Misi gabungan NASA dengan JAXA, Hinode, mengambil foto gerhana Matahari pada 20 Mei 2012. Image credit: Hinode/JAXA/NASA
Video gerhana Matahari yang diambil oleh satelit Hinode dan Terra:

Melihat dari Dekat Kawah Aristarchus di Bulan

Lokasi kawah Aristarchus. KLIK gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA

Kawah Aristarchus di Bulan. KLIK gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Pada bulan November 2011, pesawat ruang angkasa Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) terbang melewati kawah Aristarchus bulan, yang membentang 25 mil (40 km) dan berkedalaman lebih dari 2 mil (3,5 km). Foto dan video dari kawah hasil bidikan LRO dirilis tanggal 25 Desember 2011.

Kawah Aristarkhus yang sangat besar dan reflektif mudah dilihat dengan mata telanjang. Alasan utama untuk kecerahan kawah ini adalah bahwa kawah ini masih relatif muda, sekitar 450 juta tahun, dan angin matahari belum punya waktu untuk menggelapkan bahan yang tergali oleh proses "pelapukan" ruang angkasa (space weathering). Tabrakan yang menyebabkan terciptanya kawah aristarchus, terjadi setelah terciptanya kawah Copernicus, tetapi sebelum munculnya kawah Tycho.

Rincian yang ditampilkan dalam foto-foto dan video baru-baru ini adalah hasil dari penerbangan yang sangat rendah yang dilakukan oleh LRO. Pesawat ruang angkasa itu hanya 26 km (16,2 mil) di atas permukaan bulan; sekitar dua kali lebih rendah dari normal. Ketinggian ini hanya sedikit lebih dari dua kali tinggi pesawat komersial yang terbang di atas bumi! Kawah ini menawarkan beberapa pemandangan, fantastis, dan menarik secara ilmiah.

Dataran tinggi Aristarchus adalah salah satu tempat yang secara geologis paling beragam di bulan: dataran  yang secara misterius terangkat, rille atau alur raksasa yang diukir oleh pencurahan besar lava, daerah abu vulkanik, dan semua itu dikelilingi oleh batuan basal yang besar dan masif.

Wilayah dataran tinggi Aristarkhus telah menjadi situs dari banyak transient luna phenomena, dengan total 122 laporan hingga tahun 2007. Fenomena ini termasuk perubahan warna pada permukaan. Pada tahun 1971 saat Apollo 15 melayang 110 kilometer di atas dataran tinggi Aristarkhus, kenaikan signifikan partikel alpha terdeteksi.. Partikel-partikel ini diyakini disebabkan oleh peluruhan Radon-222, suatu gas radioaktif dengan waktu paruh hanya 3,8 hari. Misi Lunar Prospector kemudian mengkonfirmasi bahwa emisi Radon-222 berasal dari kawah ini.

NASA meluncurkan Lunar Reconnaissance Orbiter pada 2009 dalam sebuah misi dengan biaya $ 504.000.000 untuk memetakan secara rinci permukaan bulan. Satelit ini seukuran mobil Mini Cooper dan membawa tujuh instrumen untuk mempelajari permukaan bulan. (space.com, versesofuniverse.blogspot.com, astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto