Pakaian berwarna oranye kru Atlantis pada misi STS-125. Image credit: NASA |
Menurut NASA pemilihan warna itu bukanlah tanpa alasan. Warna oranye cerah dipilih karena warna itu mudah untuk terlihat dan kontras dengan latar belakangnya. Terlebih jika mereka sedang berada di space shuttle (pesawat ulang alik). Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan baik pada saat pesawat itu terbang atau mendarat, maka proses pencarian dan penyelamatan akan menjadi lebih mudah. "Ini sangat terlihat untuk pencarian dan penyelamatan. Dan ini salah satu warna yang paling terlihat terutama untuk penyelamatan di laut," ungkap Brian Daniel dari NASA. Pakaian itu disebut dengan Advanced Crew Escape Suit (ACES) yang dilengkapi oksigen, air, parasut, radio, obat-obatan, pemancar, dan sebagainya
Nah terus kenapa pakaian astronot ada yang warnanya putih??
Astronot dengan dilengkapi Manned Maneuvering Unit (MMU). Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: airandspace |
Pakaian putih Astronot. Image credit: buzzle |
Kedua pakaian yang sudah disebutkan di atas baik yang berwarna oranye ataupun putih, keduanya dilengkapi dengan helm yang terbuat dari polikarbonat, sebuah bahan yang sangat kuat yang biasa digunakan dalam pembuatan kaca antipeluru. Helm itu dilengkapi dengan kamera, lampu penerangan serta lapisan pelindung sinar ultraviolet (UV) dan radiasi inframerah.
Karena bobotnya yang berat, maka untuk mempercepat dan mempermudah astronot dalam mobilisasi, NASA membuat semacam roket mini dengan tenaga gas yang sekilas mirip lursi pelontar yang dikenal dengan sebuatan Manned Maneuvering Unit (MMU). Roket itu dikendalikan dengan menggunakan joystick. Selain itu ada juga roket ransel yang berbahan gas nitrogen yang disebut Simplified Aid for Extravehicular Activity Rescue (SAFER) tapi biasanya ini digunakan untuk keadaan darurat saja. Roket ini bisa bergerak dengan kecepatan tiga meter per detik. (Adi Saputro/ www.astronomi.us)