Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, November 16, 2012

Video Planet Pengembara CFBDSIR J214947.2-040.308,9 (CFBDSIR2149)

Ilustrasi planet pengembara CFBDSIR J214947.2-040.308,9 atau CFBDSIR2149. Image credit: ESO/L. Calçada/P. Delorme/Nick Risinger/R. Saito/VVV Consortium
Video berikut ini merupakan ilustrasi dari planet pengembara yang baru ditemukan yaitu CFBDSIR J214947.2-040.308,9 atau CFBDSIR2149. Planet ini menjadi menarik karena mengambang bebas di alam semesta tanpa mengorbit sebuah bintang ibarat sebuah anak ayam kehilangan induknya. Selain itu hal menarik lainnya yaitu jaraknya relatif dekat dengan sistem tata surya kita yaitu sekitar 100 tahun cahaya. Nah ingin tahu seperti apa? berikut ini videonya:

Astronom Temukan Planet Pengembara Dekat Sistem Tata Surya Kita

Ilustrasi planet pengembara CFBDSIR J214947.2-040.308,9 atau CFBDSIR2149. Image credit: ESO/L. Calçada/P. Delorme/Nick Risinger/R. Saito/VVV Consortium
Planet pengembara atau planet kesepian (Rogue planets/ floating planets) yang melayang bebas tanpa bintang sangat menarik untuk diteliti. Planet-planet tersebut tidak mengorbit sebuah bintang maupun tergabung dalam suatu sistem tata surya melainkan benar-benar bebas melayang di alam semesta namun tetap mengelilingi pusat galaksi. Astronom mengatakan bahwa jumlah planet seperti ini banyaknya bisa melebihi jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Bahkan ada yang mengatakan bahwa jumlahnya 100 ribu kali lebih banyak dari pada jumlah bintang di Bima Sakti.

Baru-baru ini ditemukan sebuah planet pengembara yang letaknya tidak terlalu jauh dengan sistem tata surya kita sekitar 100 tahun cahaya. Tidak ada bintang yang dekat dengan planet tersebut namun tampaknya ada koneksi walaupun minim antara planet tersebut dengan kelompok bintang yang disebut AB Doradus Moving Group.

Planet pengembara yang bernama CFBDSIR J214947.2-040.308,9 atau CFBDSIR2149 tersebut ditemukan menggunakan Very Large Telescope di Chile dan Canada-France-Hawaii Telescope. Sekelompok astronom yang dipimpin oleh Philippe Delorme dari Institut de planétologie et d’astrophysique de Grenoble saat ini sedang mempelajari planet tersebut untuk mengkonfirmasi keadaaannya.

Kelompok bintang AB Doradus Moving Group merupakan kelompok bintang yang terdekat dengan sistem tata surya kita. "Mencari planet disekitar bintang hampir sama dengan mencari kunang-kunang yang disorot oleh lampu mobil yang kuat," ucap Delorme. Objek yang mengambang bebeas seperti planet CFBDSIR2149 memberikan kesempatan kepada kita untuk mempelajari "kunang-kunang" tanpa terganggu oleh sinar lampu mobil yang menyilaukan," tambahnya.

Planet CFBDSIR2149 diperkirakan telah terlempar dari sistem tata suryanya dan dimungkinkan dulu ia mengorbit sebuah bintang kerdil atau katai coklat dan saat ini planet ini seperti planet yatim piatu yang tidak memiliki orang tua.

"Planet tanpa bintang seperti ini membuat kita memahami bagaimana sebuah planet dapat terlempar ke luar dari sistem tata suryanya," ungkap Delorme.

Jika ternyata dari hasil penelitian ditemukan bahwa planet CFBDSIR2149 tidak ada hubungan dengan kelompok bintang AB Doradus Moving Group, maka akan lebih sulit untuk memastikan sifat dan kondisi planet tersebut.

Tugas para astronom saat ini adalah mengkonfirmasi planet CFBDSIR2149  sebagai planet yang mengambang bebas," ujar Delorme. Objek ini dapat digunakan sebagai patokan untuk memahami fisika dari setiap eksoplanet yang sejenis yang ditemukan oleh instrumen yang dipasang di VLT (Very Large Telescope) di gurun Atacama, Chile. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, November 14, 2012

Foto dan Video Gerhana Matahari Total Australia 14 November 2012

Tanggal 14 November 2012 ini, gerhana Matahari total terjadi hanya beberapa saat setelah Matahari terbit dan dapat dilihat dengan jelas di daerah Clifton Beach, Australia. Berikut ini foto-foto dan video gerhana Matahari Total 14 November 2012 dari Australia:





Berikut ini videonya:


(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, November 13, 2012

Hargai Jasa Van Allen, NASA Rubah Nama Satelit Peneliti Radiasi Bumi

Ilustrasi satelit kembar Van Allen Probes. Image credit: NASA
Dua satelit kembar yang digunakan untuk meneliti radiasi di sabuk Van Allen yaitu Radiation Belt Storm Probes (RBSP) kini telah berubah nama menjadi Van Allen Probes sebagai bentuk penghargaan kepada James Van Allen yang berhasil menemukan adanya sabuk radiasi yang mengelilingi Bumi pada tahun 1958.

"James Van Allen merupakan seorang pelopor sejati dalam bidang astrofisika," kata John Grunsfeld, astronot dan administrator dari NASA’s Science Mission Directorate di Washington. "Penelitian Van Allen membuka jalan bagi eksplorasi ruang angkasa saat ini dan masa depan. Dua satelit pengorbit ini diberi nama Van Allen bukan hanya untuk menghormati jasa Van Allen akan tetapi juga menghargai ilmu pengetahuan," tambahnya.

Selama karirnya, Van Allen menjadi peneliti utama dan investigator untuk 24 satelit dan beberapa misi keplanetan dimulai dengan satelit pertama Amerika yaitu Explorer 1, kemudian dilanjutkan dengan Pioneer 10 dan Pioneer 11. Van Allen yang bekerja di APL pada masa Perang Dunia II juga berhasil menemukan bulan baru milik Saturnus pada tahun 1979 dan radiasi disekitar planet tersebut.

Radiasi di sabuk Van Allen dipengaruhi oleh bada Matahari dan Coronal Mass Ejections yang terkadang beraktivitas tinggi. Ketika itu terjadi, hal itu bisa membahayakan sistem komunikasi, satelit GPS dan kegiatan penerbangan secara umum.(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, November 12, 2012

Teleskop Hubble Abadikan Foto Galaksi Tua NGC 5010

Galaksi NGC 5010. Image credit: NASA
Teleskop Hubble berhasil mengambil gambar sebuah galaksi indah berwarna kuning dan kemerahan yang disebut dengan galaksi NGC 5010. Galaksi tersebut berada sekitar 140 juta tahun cahaya di konstelasi Virgo (The Virgin) dan pada bagian tengahnya menyerupai sebuah "ledakan" yang biasa kita lihat di film-film Hollywood.

Galaksi ini sedang berada dalam masa transisi dari galaksi spiral menjadi galaksi elips seperti yang akan terjadi pada galaksi Bima Sakti kita. Astronom menyebut galaksi NGC 5010 sebagai galaksi lenticular yang memiliki dua bentuk fitur yaitu spiral dan elips.

Galaksi ini tampak tertampil miring ke samping dari sudut pandang kita sehingga memungkinkan teleskop Hubble untuk mengintip bagian dalam galaksi ini dan ternyata bagian dalamnya gelap, berdebu, dan terdapat sisa dari lengan spiralnya.

Sebagian besar bintang yang terdapat pada galaksi NGC 5010 merupakan bintang merah yang berusia tua. Boleh dibilang di galaksi ini sudah hampir tidak ada bintang yang baru lahir sebab sebagian besar bahan bakar debu dan gas sudah habis digunakan oleh galaksi ini da lama kelamaan galaksi ini akan menjadi semakin merah dan lama kelamaan akan mati. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

14 November 2012 Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat di Australia

Gerhana Matahari total. Image credit: orbiterchspacenews.blogspot.com
Pada 14 November 2012 nanti fenomena alam yang jarang terjadi yaitu gerhana Matahari total akan terjadi dan masyarakat di pantai timur laut Australia akan berkesempatan untuk mendapatkan "kursi terbaik" untuk melihatnya.

Pada 14 November 2012, tepat satu jam setelah Matahari terbit, Bulan akan melintas tepat di depan Matahari dan bayangan Bulan akan menutupi kota Cairns di Australia selama kurang lebih 2 menit dengan tinggi Matahari hanya 14 derajat di ufuk timur. Ahli gerhana NASA, Fred Espenak dan ilmuwan lainnya akan melihat gerhana ini dan menjadikannya sebagai saat untuk mengungkap salah satu misteri fisika yaitu misteri pemanasan korona atau mystery of coronal heating. Dalam bahasa yang sederhana mereka ingin mengetahui mengapa atmosfer luar Matahari yang disebut korona begitu panas. Suhu permukaan Matahari hanya 6000 derajat Celcius sedangkan suhu korona mencapai satu juta derajat Celcius bahkan lebih. Nah inilah yang menjadi misteri.

Tiga wahana NASA yakni SOHO dan dua pengorbit STEREO saat ini digunakan untuk memantau dan mempelajari korona Matahari.

Setelah gerhana Matahari total berakhir, bayangan Bulan akan terus melintasi selatan samudera Pasifik. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Sunday, November 11, 2012

Video Planet HD 40307 g Planet yang Miliki Cuaca dan Iklim Mirip Bumi

Ilustrasi planet dan sistem tata surya HD 40307. Image credit: G. Anglada/Celestia
Baru-baru ini astronom menemukan sebuah sistem tata surya yang berada di konstelasi Pictor sekitar 43 tahun cahaya dari Bumi. Tata surya tersebut berpusat pada sebuah bintang kerdil tua yang disebut HD 40307. Bintang tersebut dikelilingi oleh 6 planet yang salah satunya bernama HD 40307 g yang berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang cermat oleh para astronom, diyakini di sana terdapat air berwujud cair dan perubahan iklim dan cuaca serta memiliki angin persis seperti di Bumi sehingga dikatakan planet ini kembaran Bumi dan layak huni. Penasaran dan ingin tahu seperti apa sistem tata surya HD 40307 dan planet HD 40307 g? berikut ini videonya:

Astronom Temukan Planet HD 40307 g Layak Huni Mirip Bumi dan Mengandung Air

Ilustrasi sistem tata surya bintang HD 40307. Image credit: G. Anglada/Celestia
Astronom berhasil menemukan enam planet baru mirip Bumi yang mengorbit bintang HD 40307 yang berjarak 43 tahun cahaya di selatan konstelasi Pictor. Bintang HD 40307 merupakan sebuah bintang katai tua atau kerdil yang berwarna oranye. Salah satu dari enam planet yang ditemukan berada pada zona layak huni atau yang sering disebut dengan habitable zone. Astronom juga myakini bahwa di planet tersebut juga terdapat air berwujud cair.

Keenam planet yang ditemukan tersebut ditemukan dengan menggunakan instrumen HARPS (High Accuracy Radial velocity Planet Searcher) yang berada pada teleskop ESO 3.6m di La Silla, Chile. Teleskop tersebut mampu mendeteksi goyangan kecil dari sebuah bintang yang disebabkan oleh tarikan gravitasi dari planet yang mengorbitnya. Dengan dipimpin oleh Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire Centre for Astrophysics Research, Inggris, tim peneliti mempelajari data yang dihasilkan oleh HARPS dan telah mengidentifikasi tiga eksoplanet di sistem bintang HD 40307. Planet yang ditunjukkan dengan huruf e, f, dan g disebut dengan Super Earth dan planet dengan simbol huruf g membuat para astronom begitu bersemangat untuk menelitinya sebab setelah mereka melakukan pengamatan dan perhitungan secara rinci tentang orbitnya, mereka yakin bahwa di sana terdapat air dalam wujud cair dan orbitnya juga layak huni.

Selain itu planet g ini berada cukup relatif jauh dari bintangnya sehingga tidak akan terkena efek tidal, sehingga di planet tersebut juga ada perubahan cuaca, musim, iklim dan hembusan angin seperti di Bumi.

Daftar eksoplanet mirip Bumi yang layak huni versi PHL. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: PHL

Perbandingan sistem tata surya kita dengan sistem tata surya HD 40307. Image credit: paper Tuomi et al
"Bintang HD 40307 juga merupakan bintang kerdil yang tua dan tenang sehingga tidak akan mempengaruhi kondisi di planet secara signifikan," ungkap Guillem Anglada-Escude selaku penulis penelitian ini. "Jika sinyal Doppler dari planet g di sistem bintang HD 40307 memang benar-benar sinyal yang berasal dari planet HD 40307 g, maka planet ini mampu mendukung dan menjadi tempat adanya air berwujud cair di permukaannya dimana planet yang ada air berwujud cair tidak akan ditemukan di planet yang terkena efek tidal," tambah Tuomi.

Saat ini planet HD 40307 g telah ditambahkan ke dalam daftar eksoplanet layak huni (Planetary Habitability Laboratory’s Habitable Exoplanets Catalog) oleh PHL (Planetary Habitability Laboratory’s) yang berada di University of Puerto Rico di Arecibo. Planet HD 40307 g menduduki tempat ke empat dalam katalog tersebut berdasarkan kesamaannya dengan Bumi. Profesor Abel Mendez Torres dari PHL mengatakan bahwa "temperatur rata-rata planet HD 40307 g sekitar 9 derajat Celcius dengan suhu permukaan sekitar -17 sampai 52 derajat Celcius dan hal ini masih bisa ditoleransi. Planet HD 40307 g mengorbit bintangnya pada jarak 0.6 AU dengan lama hari orbit 200 hari. Pada jarak seperti ini diperkirakan planet tersebut menerima 62-67% dari radiasi yang di dapat Bumi dari Matahari.

Sementara itu planet lain yang mengorbit bintang HD 40307 yang disimbolkan dengan huruf b, c, d, dan e jaraknya diperkirakan setara dengan jarak planet Merkurius ke Matahari.

Namun yang perlu diketahui bahwa planet HD 40307 g masih merupakan planet kandidat yang masih perlu diteliti dan pencitraan langsung planet tersebut menjadi satu hal yang masih kita tunggu. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto