Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, November 17, 2012

Melihat Hujan Meteor Leonid Secara Online dan Realtime

Hujan meteor Leonid. Image credit: John Chumack
Hujan meteor Leonid yang akan puncaknya akan terjadi pada akhir pekan ini (17-18 November 2012) bisa Anda saksikan secara online dan real time melalui link berikut ini http://www.nasa.gov/topics/solarsystem/features/watchtheskies/leonids_2012.html

Astronom Temukan Galaksi Tertua dan Terjauh 420 Juta Tahun Setelah Big Bang

Citra galaksi MACS0647-JD. Image credit: NASA, ESA
Ilmu pengetahuan termasuk astronomi akan selalu berkembang, termasuk dari teknologi maupun metode yang digunakan astronom untuk mempelajari dan meneliti alam semesta ini. Tampaknya astronom kembali menemukan galaksi tertua dan terjauh di alam semesta ini. Penemuan ini mengalahkan penemuan galaksi terjauh sebelumnya yaitu galaksi LAEJ095950.99+021219.1 yang terbentuk 800 juta tahun setelah Big Bang. Galaksi tertua yang baru ditemukan itu bernama MACS0647-JD yang terbentuk hanya 420 juta tahun setelah Big Bang. Galaksi itu ditemukan dengan menggunakan dua teleskop terbaik di dunia yaitu teleskop Hubble dan Spitzer. Selain itu astronom menggunakan galaksi masif MACS J0647 7015 sebagai lensa gravitasi untuk memperbesar galaksi yang letaknya jauh dibelakangnya.

Cahaya galaksi ini menempuh perjalanan sejauh 13,3 miliar tahun untuk mencapai Bumi sehingga bisa kita tangkap hari ini. Usia galaksi ini 13,3 miliar tahun dan itu lahir semenjak umur alam semesta baru 3 persen dari umurnya sekarang yaitu 13,7 miliar tahun.

Boleh dibilang galaksi MACS0647-JD merupakan galaksi bayi atau galaksi mini sebab ukurannya sangat kecil yaitu hanya 600 tahun cahaya, berbeda dengan galaksi Bima Sakti yang berukuran 150.000 tahun cahaya. Namun tampaknya rekor galaksi paling jauh ini masih bisa terpecahkan suatu saat nanti seiring dengan berkembangnya teknologi astronomi. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Hujan Meteor Leonid Bisa Dilihat Akhir Pekan Ini

Hujan meteor Leonid. Image credit: John Chumack
Fenomena hujan meteor tahunan tampaknya sudah mulai berlangsung. Astrofotografer John Chumack di Ohio mengungkapkan bahwa ia berhasil mengambil gambar hujan meteor Leonid pada akhir pekan ini dan menurutnya kesempatan terbaik untuk melihat hujan meteor leonid ini adalah pada 17 November 2012 sebelum fajar.

Setiap tahun Bumi melewati puing-puing atau serpihan yang ditinggalkan oleh komet Tempel-Tuttle. Serpihan kecil debu memasuki atmosfer Bumi dan terbakar dan terkadang memancarkan jejak cahaya yang kita sebut dengan meteor.

Di akhir minggu ini Bulan akan berada di bawah cakrawala sehingga cahayanya tidak akan mengganggu kita untuk melihat hujan meteor Leonid. Para astronom mengatakan bahwa pada kondisi langit cerah, kita bisa melihat sekitar 15 sampai 20 meteor per jam nya.
Konstelasi Leo dan hujan meteor Leonid. Image credit: StarDate magazine
Meskipun meteor tersebut berasal dari konstelasi Leo yang akan berada di langit timur pada pagi hari, namun hujan meteor bisa di lihat di semua bagian langit.

Berikut ini adalah video hujan meteor Leonid yang berhasil direkam oleh John Chumack:


(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Friday, November 16, 2012

Video Planet Pengembara CFBDSIR J214947.2-040.308,9 (CFBDSIR2149)

Ilustrasi planet pengembara CFBDSIR J214947.2-040.308,9 atau CFBDSIR2149. Image credit: ESO/L. Calçada/P. Delorme/Nick Risinger/R. Saito/VVV Consortium
Video berikut ini merupakan ilustrasi dari planet pengembara yang baru ditemukan yaitu CFBDSIR J214947.2-040.308,9 atau CFBDSIR2149. Planet ini menjadi menarik karena mengambang bebas di alam semesta tanpa mengorbit sebuah bintang ibarat sebuah anak ayam kehilangan induknya. Selain itu hal menarik lainnya yaitu jaraknya relatif dekat dengan sistem tata surya kita yaitu sekitar 100 tahun cahaya. Nah ingin tahu seperti apa? berikut ini videonya:

Astronom Temukan Planet Pengembara Dekat Sistem Tata Surya Kita

Ilustrasi planet pengembara CFBDSIR J214947.2-040.308,9 atau CFBDSIR2149. Image credit: ESO/L. Calçada/P. Delorme/Nick Risinger/R. Saito/VVV Consortium
Planet pengembara atau planet kesepian (Rogue planets/ floating planets) yang melayang bebas tanpa bintang sangat menarik untuk diteliti. Planet-planet tersebut tidak mengorbit sebuah bintang maupun tergabung dalam suatu sistem tata surya melainkan benar-benar bebas melayang di alam semesta namun tetap mengelilingi pusat galaksi. Astronom mengatakan bahwa jumlah planet seperti ini banyaknya bisa melebihi jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Bahkan ada yang mengatakan bahwa jumlahnya 100 ribu kali lebih banyak dari pada jumlah bintang di Bima Sakti.

Baru-baru ini ditemukan sebuah planet pengembara yang letaknya tidak terlalu jauh dengan sistem tata surya kita sekitar 100 tahun cahaya. Tidak ada bintang yang dekat dengan planet tersebut namun tampaknya ada koneksi walaupun minim antara planet tersebut dengan kelompok bintang yang disebut AB Doradus Moving Group.

Planet pengembara yang bernama CFBDSIR J214947.2-040.308,9 atau CFBDSIR2149 tersebut ditemukan menggunakan Very Large Telescope di Chile dan Canada-France-Hawaii Telescope. Sekelompok astronom yang dipimpin oleh Philippe Delorme dari Institut de planétologie et d’astrophysique de Grenoble saat ini sedang mempelajari planet tersebut untuk mengkonfirmasi keadaaannya.

Kelompok bintang AB Doradus Moving Group merupakan kelompok bintang yang terdekat dengan sistem tata surya kita. "Mencari planet disekitar bintang hampir sama dengan mencari kunang-kunang yang disorot oleh lampu mobil yang kuat," ucap Delorme. Objek yang mengambang bebeas seperti planet CFBDSIR2149 memberikan kesempatan kepada kita untuk mempelajari "kunang-kunang" tanpa terganggu oleh sinar lampu mobil yang menyilaukan," tambahnya.

Planet CFBDSIR2149 diperkirakan telah terlempar dari sistem tata suryanya dan dimungkinkan dulu ia mengorbit sebuah bintang kerdil atau katai coklat dan saat ini planet ini seperti planet yatim piatu yang tidak memiliki orang tua.

"Planet tanpa bintang seperti ini membuat kita memahami bagaimana sebuah planet dapat terlempar ke luar dari sistem tata suryanya," ungkap Delorme.

Jika ternyata dari hasil penelitian ditemukan bahwa planet CFBDSIR2149 tidak ada hubungan dengan kelompok bintang AB Doradus Moving Group, maka akan lebih sulit untuk memastikan sifat dan kondisi planet tersebut.

Tugas para astronom saat ini adalah mengkonfirmasi planet CFBDSIR2149  sebagai planet yang mengambang bebas," ujar Delorme. Objek ini dapat digunakan sebagai patokan untuk memahami fisika dari setiap eksoplanet yang sejenis yang ditemukan oleh instrumen yang dipasang di VLT (Very Large Telescope) di gurun Atacama, Chile. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, November 14, 2012

Foto dan Video Gerhana Matahari Total Australia 14 November 2012

Tanggal 14 November 2012 ini, gerhana Matahari total terjadi hanya beberapa saat setelah Matahari terbit dan dapat dilihat dengan jelas di daerah Clifton Beach, Australia. Berikut ini foto-foto dan video gerhana Matahari Total 14 November 2012 dari Australia:





Berikut ini videonya:


(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, November 13, 2012

Hargai Jasa Van Allen, NASA Rubah Nama Satelit Peneliti Radiasi Bumi

Ilustrasi satelit kembar Van Allen Probes. Image credit: NASA
Dua satelit kembar yang digunakan untuk meneliti radiasi di sabuk Van Allen yaitu Radiation Belt Storm Probes (RBSP) kini telah berubah nama menjadi Van Allen Probes sebagai bentuk penghargaan kepada James Van Allen yang berhasil menemukan adanya sabuk radiasi yang mengelilingi Bumi pada tahun 1958.

"James Van Allen merupakan seorang pelopor sejati dalam bidang astrofisika," kata John Grunsfeld, astronot dan administrator dari NASA’s Science Mission Directorate di Washington. "Penelitian Van Allen membuka jalan bagi eksplorasi ruang angkasa saat ini dan masa depan. Dua satelit pengorbit ini diberi nama Van Allen bukan hanya untuk menghormati jasa Van Allen akan tetapi juga menghargai ilmu pengetahuan," tambahnya.

Selama karirnya, Van Allen menjadi peneliti utama dan investigator untuk 24 satelit dan beberapa misi keplanetan dimulai dengan satelit pertama Amerika yaitu Explorer 1, kemudian dilanjutkan dengan Pioneer 10 dan Pioneer 11. Van Allen yang bekerja di APL pada masa Perang Dunia II juga berhasil menemukan bulan baru milik Saturnus pada tahun 1979 dan radiasi disekitar planet tersebut.

Radiasi di sabuk Van Allen dipengaruhi oleh bada Matahari dan Coronal Mass Ejections yang terkadang beraktivitas tinggi. Ketika itu terjadi, hal itu bisa membahayakan sistem komunikasi, satelit GPS dan kegiatan penerbangan secara umum.(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, November 12, 2012

Teleskop Hubble Abadikan Foto Galaksi Tua NGC 5010

Galaksi NGC 5010. Image credit: NASA
Teleskop Hubble berhasil mengambil gambar sebuah galaksi indah berwarna kuning dan kemerahan yang disebut dengan galaksi NGC 5010. Galaksi tersebut berada sekitar 140 juta tahun cahaya di konstelasi Virgo (The Virgin) dan pada bagian tengahnya menyerupai sebuah "ledakan" yang biasa kita lihat di film-film Hollywood.

Galaksi ini sedang berada dalam masa transisi dari galaksi spiral menjadi galaksi elips seperti yang akan terjadi pada galaksi Bima Sakti kita. Astronom menyebut galaksi NGC 5010 sebagai galaksi lenticular yang memiliki dua bentuk fitur yaitu spiral dan elips.

Galaksi ini tampak tertampil miring ke samping dari sudut pandang kita sehingga memungkinkan teleskop Hubble untuk mengintip bagian dalam galaksi ini dan ternyata bagian dalamnya gelap, berdebu, dan terdapat sisa dari lengan spiralnya.

Sebagian besar bintang yang terdapat pada galaksi NGC 5010 merupakan bintang merah yang berusia tua. Boleh dibilang di galaksi ini sudah hampir tidak ada bintang yang baru lahir sebab sebagian besar bahan bakar debu dan gas sudah habis digunakan oleh galaksi ini da lama kelamaan galaksi ini akan menjadi semakin merah dan lama kelamaan akan mati. (SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto