Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Monday, October 28, 2013

Jepang Akan Luncurkan Wahana Pengebom Asteroid

Ilustrasi wahana Hayabusa2. Image credit: JAXA
Tidak puas dengan misi wahana Hayabusa I yang hanya mengumpulkan debu asteroid, Lembaga Antariksa Jepang, JAXA, ignin meluncurkan sebuah wahana yang mampu mengebom permukaan asteroid. Tujuannya bukan untuk menghancurkan asteroid tersebut tapi untuk mengambil sampel batuan dari interior asteroid. Itu semua akan diwujudkan oleh wahana Hayabusa2 yang dilengkapi dengan meriam asteroid.

Uji coba meriam itu dikabarkan berjalan sukses dan rencananya Hayabusa2 akan diluncurkan pada tahun 2014 mendatang menuju ke asteroid 1999 JU3 dalam empat tahun perjalanan. Sesampainya di dekat asteroid, wahana tersebut akan menembakkan peluru logam ke permukaan asteroid untuk kemudian menyedot serpihannya dan ditempatkan dalam sebuah kapsul. Hayabusa2 kemudian menembakkan kapsul tersebut untuk dikirim ke Bumi dan dianalisa. Diperkirakan misi itu akan berlangsung hingga tahun 2020. Berikut ini ilustrasinya:





(SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Nebula Bumerang, Tempat Paling Dingin di Alam Semesta

Nebula Bumerang. Tempat paling dingin di alam semesta. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Astronom dengan menggunakan teleskop ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array)di Chile mengambil foto terbaru dari nebula Bumerang (Boomerang Nebula) yang diyakini oleh astronom sebagai tempat sekaligus obyek paling dingin di alam semesta. Nebula Bumerang memiliki suhu sekitar minus 272 derajat Celcius. Astronom menjuluki nebula ini sebagai nebula 'hantu' disebabkan oleh bentuknya yang memang mirip seperti hantu :-).

Pada nebula ini tampak kabut putih ke luar dari pusatnya yang menyerupai jam pasir dan itu sebenarnya adalah debu berukuran milimeter yang tersinari oleh bintang yang ada di pusatnya. Nebula ini sendiri berjarak 5000 tahun cahaya dari Bumi dan terletak di konstelasi Centaurus. Nebula ini disebut juga sebagai planetary nebula (nebula planet) yang sebenarnya merupakan suatu fase akhir dari kehidupan bintang yang menyerupai Matahari kita yang sudah kehilangan sebagian massanya dan membentuk bintang katai (kerdil) putih yang memancarkan sinar ultraviolet kuat sehingga membuat gas yang ada di nebula menjadi ikut bersinar. (NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Thursday, October 24, 2013

Galaksi z8_GND_5296 Pecahkan Rekor Sebagai Galaksi Terjauh dan Tertua di Alam Semesta

Foto galaksi z8_GND_5296. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: V. Tilvi (Texas A&M), S. Finkelstein (UT Austin), the CANDELS team, and HST/NASA
Dengan menggunakan data yang didapat dari teleskop Hubble dan teleskop Keck I di Keck Observatory, Hawai, astronom mengkonfirmasi bahwa mereka menemukan galaksi yang memecahkan rekor baru sebagai galaksi terjauh dan tertua yang pernah ditemukan di alam semesta. Galaksi yang disebut z8_GND_5296 terbentuk sekitar 700 juta tahun setelah Big Bang. Apa yang diamati oleh astronom saat ini adalah wujud dari galaksi itu pada 13,1 miliar tahun yang lalu.

"Hal yang paling penting dari apa yang kita lakukan adalah kita bisa belajar tentang apa yang ada diawal alam semesta," ungkap Steven Finkelstein dari University of Texas. "karena kecepatan cahaya adalah konstan, cahaya membutuhkan waktu untuk sampai ke sini, kita tidak bisa melihat seperti apa bentuk galaksi ini sekarang.Apa yang kita lihat adalah bentuk galaksi ini pada 13 miliar tahun yang lalu yang merupakan 95% dari usia alam semesta ini" tambahnya.

Ada kemungkinan bahwa teleskop Hubble sudah menemukan galaksi lain yang lebih jauh lagi, namun galaksi z8_GND_5296 adalah galaksi paling jauh dan tertua saat ini yang sudah dikonfirmasi melalui pengamatan dengan instrumen lainnya, ungkap para ilmuwan. Survei CANDELS (Cosmic Assembly Near-infrared Deep Extragalactic Legacy) Hubble sejauh ini telah menemukan sekitar 100.000 galaksi dan mengobservasi 43 diantaranya.

Astronom menggunakan hidrogen untuk mengukur jarak galaksi. Tim meneliti garis emisi hidrogen dari 43 galaksi yang diobservasi dan yang terlihat adalah garis emisi hidrogen dari galaksi z8_GND_5296. Galaksi z8_GND_5296 mampu membentuk bintang 150 kali lebih cepat dari galaksi Bima Sakti. Tidak menutup kemungkinan rekor galaksi terjauh dan tertua akan terpecahkan kembali dimasa depan. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Setelah Misi 4,5 Tahun, Teleskop Planck Akhirnya Pensiun

Teleskop Planck. Image credit: stanford
Teleskop Planck yang sudah menjalankan misi ilmiah selama 4,5 tahun akhirnya dipensiunkan oleh ESA (European Space Agency). Teleskop tersebut dipensiunkan karena memang sudah waktunya untuk pensiun dan misi penelitiannya juga sudah selesai. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari teleskop Planck, terdapat fakta bahwa alam semesta ini lebih tua 80 juta tahun dari perkiraan sebelumnya.

Tim pengendali misi teleskop Planck di Darmstadt, Jerman pada 23 Oktober 2013 lalu mengirim perintah terakhir pada teleskop itu untuk mengambil posisi pada orbit yang aman di sekitar Matahari setelah terlebih dulu menghabiskan sisa bahan bakarnya untuk kemudian berhibernasi permanen. Hal itu mirip dengan apa yang dilakukan pada teleskop Herschel.
Persebaran gelombang kosmik di alam semesta saat alam semesta baru berusia 380 ribu tahun setelah Big Bang sebagaimana yang diamati oleh teleskop Planck. Image credit: ESA
Teleskop Planck diluncurkan pada Mei 2009 untuk meneliti evolusi dari alam semesta dengan mengamati sisa-sisa dari radiasi ledakan dentuman besar Big Bang 14 miliar tahun yang lalu. Nama Planck diambil dari nama fisikawan Jerman abad ke-20, Max Planck sebagai pencetus dari teori kuantum. Teleskop tersebut dilengkapi dengan instrumen yang bisa mengukur suhu radiasi Cosmic Microwave Background (CMB). Teleskop Planck dibuat atas kerjasama ESA dangan JPL NASA untuk pembuatan alat instrumennya. (NS, SD, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Cassini Abadikan Foto Paling Nyata dari Daratan, Danau, dan Laut di Titan

Foto false color Titan yang diambil wahana Cassini. Terungkap perbedaan yang mencolok antara daratan dengan danau dan lautnya. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL-Caltech/University of Arizona/University of Idaho
Wahana pengorbit Saturnus, Cassini sukses mengabadikan foto daratan, danau, dan laut yang ada di bulan milik Saturnus, Titan. Pada foto tersebut tampak laut dan danau yang terdiri dari metana dan etana yang memberikan petunjuk kepada kita bahwa apa yang terjadi di sana mirip dengan siklus hidrologi yang terjadi di Bumi.

Foto tersebut diambil tanggal 10 Juli-12 September 2013, saat daerah di dekat kutub utara Titan sedang berada pada musim panas dan sinar Matahari bisa masuk menembus atmosfernya yang tebal sehingga bisa sampai menyinari permukaannya. Dari situ Cassini bisa mengintip bentuk formasi daratan dan danau yang ada di permukaan Titan untuk kemudian mengabadikannya dalam sebuah foto inframerah. "Kutub Utara Titan ternyata lebih menarik daripada yang kita duga sebelumnya," ucap Jason Barnes selaku ilmuwan dari University of Idaho, Moskow.

Menurut para ilmuwan, danau Titan terbentuk sebagai akibat dari menurunnya level ketinggian tanah akibat dari letusan gunung berapi. "Sejak laut dan danau ditemukan di titan, kami selalu bertanya mengapa kebanyakan dari mereka ada di daerah dengan lintang tinggi seperti dekat kutub Utara," ungkap juru bicara tim pencitraan Cassini, Elizabeth Turtle.

Wahana Cassini diluncurkan pada tahun 1997 dan sejak tahun 2004 mulai menjelejahi sistem planet Saturnus. Dan selama sembilan tahun ini Cassini telah banyak mengamati perubahan musim baik dari planet Saturnus itu sendiri maupun beberapa bulannya. "Wilayah danau Utara Titan adalah salah satu bagian yang paling mirip dengan Bumi dan yang paling menarik di tata surya," ungkap Linda Spilker ilmuwan Cassini dari JPL. "Danau Titan berubah seiring dengan perubahan musim, dan misi panjang Cassini memberikan kita kesempatan untuk melihat perubahan musim di Titan. Saat ini Matahari bersinar terang di bagian Utara dan kita mendapatkan pemandangan yang indah, kita bisa mulai membandingan beberapa data yang sudah ada tentang apa yang terjadi dengan danau di dekat kutub Utara itu," tambah Linda.

Sebagai tambahan informasi, wahana Cassini merupakan wahana yang dibuat atas kerjasama NASA, ESA, dan Italian Space Agency. (NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

NASA, Wahana LADEE Sudah Sampai di Bulan

Ilustrasi wahana LADEE mengorbit Bulan. Image credit: NASA
NASA secara resmi mengabarkan bahwa wahana LADEE yang diluncurkan pada 8 September 2013 lalu, saat ini sudah tiba di Bulan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh wahana tersebut agar mampu menempatkan diri pada koordinat orbit yang ditentukan. Pada 1 Oktober 2013, NASA melakukan sedikit manuver koreksi untuk mengatur wahana LADEE agar berada pada jalur yang tepat dan selaras dengan Bulan. Tanggal 6 Oktober 2013, wahana LADEE melakukan manuver pertamanya yang disebut dengan LOI-1 (Lunar Orbit Insertion 1). Manuver pertama ini sangat penting dan riskan sebab jika sedikit saja salah maka akan sangat sulit bagi NASA untuk mengembalikan LADEE untuk mencapai orbit Bulan dan untungnya manuver itu berjalan sukses. Tanggal 9 Oktober wahana LADEE melakukan LOI-2 dan juga berjalan sukses, dan manuver terakhir LOI-3 berhasil membawa wahana LADEE pada jarak 235-250 km di atas permukaan Bulan.

Setibanya di Bulan, NASA langsung melakukan pengecekan dan memastikan wahana itu dapat beroperasi penuh. Pertengahan November nanti wahana LADEE akan turun ke orbit lebih rendah lagi untuk memulai misi penelitian pertamanya. Welcome to the moon LADEE !!! (NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Foto Pilihan, Insinyur NASA Melipat Panel Surya Wahana MAVEN

Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/Jim Grossmann
Di dalam ruang Payload Hazardous Servicing Facility di Kennedy Space Center tempat dimana wahana MAVEN di rakit, insinyur NASA bersiap untuk melipat panel surya yang ada di kanan dan kiri MAVEN untuk bersiap menjalani spin test.(Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, October 23, 2013

Selain Saturnus, Planet Jupiter, Uranus, dan Neptunus Juga Punya Cincin

Selain Saturnus, ternyata ada beberapa planet di tata surya kita yang juga memiliki cincin. Planet Jupiter memiliki cincin yang sangat tipis dan gelap yang sering disebut dengan cincin Jovian. Cincin Jovian pertama kali diamati oleh wahana Voyager 1 pada tahun 1979. Cincin Jupiter terdiri dari empat lapisan utama dan kebanyakan terdiri dari debu.
Cincin Jupiter (Cincin Jovian). Image credit: wikipedia
Uranus bahkan memiliki sembilan cincin di sekitarnya yang juga sangat gelap. Cincin Uranus ditemukan pada 10 Maret 1977 oleh astronom James L. Elliot, Edward W. Dunham, dan Douglas J. Mink. Cincin Uranus berumur relatif muda yakni 600 juta tahun dan sebagian besar terdiri dari debu yang berasal dari tumbukan  beberapa satelit alam yang pernah dimiliki planet tersebut.
Cincin Uranus. Image credit: wikipedia
Planet Neptunus juga memiliki cincin. Cincin Neptunus pertama kali ditemukan oleh astronom Patrice Bouchet, Reinhold Hafner dan Jean Manfroid pada tahun 1984 di Chili. Neptunus memiliki lima cincin yang mayoritas terdiri dari senyawa organik yang sangat gelap yang kemungkinan dihasilkan oleh proses radiasi tetapi ada juga beberapa bagian yang terang
Cincin Neptunus. Image credit: wikipedia
Untuk lebih jelas tentang cincin planet, akan dibuat artikel tersendiri. (Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto