Simulasi pendaratan wahana Huygens di Titan tahun 2005. Image credit: ESA |
Saat ini ilmuwan sedang meneliti seperti apakah permukaan Titan (bulan terbesar planet Saturnus) itu?. Untuk itu ilmuwan merekonstruksi bagaimana wahana Huygens mendarat di Titan dan didapatkan bahwa saat mendarat, wahana Huygens sempat melambung, meluncur, dan bergoyang setelah mendarat.
"Sebuah data tentang peningkatan kecepatan menunjukkan bahwa kemungkinan probe mendarat di permukaan yang lembut / pasir basah," ungkap Dr. Stefan Schroder dari Max Planck Institute.
Data percepatan yang didapat tadi dibandingkan dan dianalisis dengan komputer untuk kemudian dibuat simulasinya. Ilmuwan berpendapat bahwa Huygen mendarat di atas permukaan lunak / lembut. Huygens sempat terjerembab dan menimbulkan lubang sekitar 12 cm di tanah Titan untuk kemudian memantul ke permukaan yang lebih datar. Setelah itu wahana tersebut melambat akibat gesekan dengan permukaan tanah dan ketika akan berhenti, Huygens sempat bergetar bolak-balik sebanyak lima kali dan diam 10 detik kemudian.
Kiriman foto permukaan Titan yang sempat diabadikan oleh wahana Huygens. Tampak bongkahan es tersebar di permukaan Titan. Image credit: ESA/NASA/University of Arizona |