Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, July 27, 2012

Bank Ikut Danai Program Luar Angkasa Swasta SpaceX

Kapsul Dragon SpaceX. Image credit: space-travel.com
U.S Bank akhirnya memutuskan untuk bergabung dan bekerjasama untuk mendanai program penerbangan luar angkasa dari perusahaan antariksa swasta SpaceX. Hal itu dilakukan setelah pihak Bank melihat keberhasilan SpaceX bekerjasama dengan NASA untuk bergabung di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

U.S Bank merupakan Bank pertama yang berkerjasama dengan SpaceX. Pihak Bank akan mendukung SpaceX dari segi finansial untuk mengembangkan program penerbangan luar angkasa swasta dalam beberapa tahun ke depan untuk melayani NASA sebagai pengganti dari tidak dilanjutkannya program pesawat ulang alik NASA.

"Kami sangat senang melihat SpaceX berhasil membuat sejarah," ungkap Sean Foley, Kepala regional U.S Bank di California Selatan sperti dikutip dari spacedaily.com, Jum'at (27/07/2012).

"Tim di SpaceX pantas mendapatkan penghargaan sebab bukan hanya mereka sebagai pionir dalam penerbangan antariksa swasta, tapi juga menciptakan model teknologi yang ramah lingkungan. Selain itu kami juga kagum dengan kapsul Dragon yang mereka buat. Kami bangga menjadi Bank Mereka," tambah Sean. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Thursday, July 26, 2012

Foto Peluncuran Roket Soyuz Pembawa Lima Satelit Sekaligus

Peluncuran roket Soyuz-FG pembawa lima satelit. Image credit: Roscosmos
Roket Rusia Soyuz-FG berhasil meluncur dari Baikonur, Kazakhstan pada 26 Juli 2012 dengan membawa 5 satelit sekaligus yaitu 2 satelit Rusia Canopus-B dan MKA-PN1, 1 satelit Belarusia (BKA satellite), 1 satelit Kanada (Canadian ADS-1B) dan 1 satelit Jerman (German TET-1) ke orbitnya masing-masing. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Berapa Lama Waktu Perjalanan dari Bumi ke Mars?

Ilustrasi Curiosity sampai di Mars. Image credit: universetoday.com
Planet Mars merupakan salah satu objek langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang di malam hari yang cerah. Setiap dua tahun sekali, Mars dan Bumi saling mendekati satu sama lain. Hal itu disebut dengan Opposition, yaitu saat dimana Mars berada lebih dekat 55 juta km dari Bumi.

Waktu yang diperlukan bagi sebuah wahana untuk menempuh perjalanan dari Bumi ke Mars berkisar antara 150-300 hari tergantung pada kecepatan peluncuran, penyelarasan Bumi dan Mars, dan panjang jarak dari perjalanan tersebut untuk mencapai target.

Peluncuran Marine 4. 
Image credit: universetoday.com
Pesawat atau wahana pertama buatan manusia yang pergi ke Mars yaitu Marine 4 yang diluncurkan pada 28 November 1964 dan sampai di Mars pada 14 Juli 1965. Marine 4 berhasil mengambil 21 foto. Total waktu penerbangan adalah 228 hari

Kesuksesan tersebut diikuti oleh Marine 6 yang diluncurkan pada 25 Februari 1969 dan sampai di Mas tanggal 31 Juli 1969. Waktu penerbangan hanya 156 hari. Marine 7 juga berhasil sampai di Mars dengan waktu tempuh hanya 131 hari.

Marine 9 sebagai satelit pertama yang berhasil masuk ke orbit Mars diluncurkan pada 30 Mei 1971 dan sampai pada 13 November 1971 dengan waktu tempuh 167 hari.

Dari situlah perkiraan lamanya waktu tempuh ke Mars antara 150-300 hari. Namun ada juga yang bisa lebih lama dari 300 hari. Berikut ini contohnya:

1. Viking 1 (1976) = 335 hari
2. Viking 2 (1976) = 360 hari
3. Mars Reconnaissance Orbiter (2006) = 210 hari
4. Phoenix Lander (2008) = 295 hari
5. Curiosity Lander (2012) = 253 hari

Kenapa begitu lama ?

Perjalanan dengan metode 
Hohmann Transfer Orbit. 
Image credit: universetoday.com
Dikutip astronomi.us dari universetoday.com, Kamis (26/07/2012), Jarak Bumi dan Mars sekitar 55 juta km, kecepatan roket 20 ribu km per jam maka lamanya waktu tempuh bisa hanya 115 hari. Tapi kenapa bisa sampai 1 tahun??. Hal ini disebabkan karena Bumi dan Mars mengorbit Matahari. Tidak bisa menempuh garis lurus untuk menuju ke sana sebab keduanya selalu bergerak dan berpindah posisi. Sehingga wahana atau roket tersebut perlu mengikuti ke mana posisi planet tujuannya.

Kendala lainnya adalah bahan bakar. Bahan bakar dibutuhkan ketika pergi dan pulang, diperlukan jumlah bahan bakar yang sangat banyak dan itu cukup menyulitkan. Maka untuk itu ilmuwan NASA menggunakan sebuah metode yang disebut dengan Hohmann Transfer Orbit atau Minimum Energy Transfer Orbit. Hal itu bertujuan untuk mengirim pesawat luar angkasa dari Bumi ke Mars dengan kebutuhan bahan bakar seminim mungkin. Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Walter Hohmann pada tahun 1925. Wahana yang diluncurkan akan mengrobit dengan lintasan yang lebih panjang dari pada lintasan Bumi mengelilingi Matahari untuk kemudian akan bertemu dengan orbit Mars di saat yang bersamaan. Hal itu tentunya bisa lebih cepat dan lebih hemat.

Saat ini para insinyur NASA juga tengah mengembangkan mesin roket yang lebih canggih untuk kegiatan eksplorasi planet yang lebih jauh lagi. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Badai Matahari Ganggu Pengiriman Data dari Mars Express

Wahana Mars Express. Image credit: NASA
Pada tahun 2005 lalu, pengiriman data dari wahana NASA yang mengorbit Mars sempat mengalami gangguan dan kini ilmuwan telah mengetahui penyebab terjadinya gangguan itu. Sebelumnya pada tahun 2005, Mars Express mengirim data stratigrafi dari daerah di atas kerak Mars, namun tiba-tiba terjadi gangguan saat pengiriman. Menurut ilmuwan hal itu disebabkan oleh aktivitas Matahari.

Para peneliti di Boston University mengatakan bahwa badai Matahari memancarkan partikel yang sangat tinggi sehingga mengganggu sinyal radio pada ketinggian tertentu di atas atmosfer Mars.

Dengan menganalisa ion dan kepadatan elektron di berbagai ketinggian atmosfer Mars, peneliti menemukan jumlah energi proton yang sangat tinggi yang berasal dari Matahari dan menyerang atom netral di atmosfer Mars sehingga membebaskan elektron dan ion positif. Jika elektron dan ion cukup banyak terbentuk di atmosfer, maka bisa mengganggu gelombang radio. Hal itulah yang terjadi pada Mars Express.

Penelitian tersebut membantu para ilmuwan untuk lebih memahami dan mempredisksi efek dari proton bermuatan tinggi di atmosfer Mars. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Rusia Mulai Buat Pesawat Luar Angkasa untuk Misi ke Bulan

Desain pesawat luar angkasa Rusia untuk misi berawak ke Bulan. Image credit: wespeaknews.com
Rusia dikabarkan mulai membangun pesawat luar angkasa berawak untuk misi ke Bulan. Tes pertama untuk pesawat tersebut akan dilakukan pada 2015. Hal itu diungkapkan oleh kepala Central Research Institute of Machine Building, Gennady Raikunov kepada media lokal.

Pesawat ini dirancang untuk mendarat dan lepas landas dari Bulan. Pesawat tersebut nantinya juga bisa membawa modul atau kendaraan lain untuk eksplorasi Bulan.

Misi berawak pertama Rusia ke Bulan direncanakan dilakukan pada tahun 2018. (spacedaily.com, Adi Saputro/ astronomi.us)

Nasib Alam Semesta Bergantung Pada Energi Gelap (Dark Energy)

Komposisi alam semesta. Image credit: spacedaily.com
Energi gelap atau dark energy mengisi 70 persen ruang di alam semesta dan dengan demikian ia "memegang" nasib dari alam semesta, begitu yang diungkapkan oleh ilmuwan. Beberapa skenario yang akan terjadi nanti bergantung pada sifat energi gelap tersebut. Salah satu teori adalah bahwa alama semesta ini akan berakhir / kiamat dalam sebuah big rip (kiamat kosmik).

Inilah topik menarik yang dibahas oleh lima peneliti dari University of Science and Technology of China, Institute of Theoretical Physics di Chinese Academy of Sciences, Northeastern University, dan Peking University. Penelitian mereka diberi judul " Dark Energy and fate of the Universe" dan diterbitkan dalam Sci China-Phys Mech Astron 2012, Vol. 55 No. 7.

Selama ribuan tahun manusia telah berfikir dari mana kita berasal? dan kemana kita akan pergi? pertanyaan-pertanyaan seperti itu memunculkan berbagai perdebatan teologis dan filosofis. Namun saat ini ilmuwan telah mendapat petunjuk untuk menjawab semua pertanyaan itu.

Teori Big Bang digunakan untuk meneliti asal usul alam semesta. Untuk menjelaskan kiamat, peneliti gunakan sifat energi gelap sebagai kunci.

Sifat energi gelap akan menentukan nasib akhir dari alam semesta. Dikutip astronomi.us dari spacedaily.com, Kamis (26/07/2012), Secara khusus jika W<-1 pada suatu waktu di masa depan, kepadatan energi gelap akan bertambah dalam jumlah tak terbatas dalam waktu terbatas, maka gaya tolak gravitasi akan mengobrak-abrik semua objek di alam semesta ini. Inilah yang disebut dengan big rip yang berarti kiamat kosmik. Bagaimana dengan objek terikat seperti sistem tata surya kita? jawabannya adalah semua akan hancur karena koyakan gravitasi tadi termasuk objek di sistem tata surya. Namun objek yang lebih erat ikatan gravitasi akan mampu bertahan lebih lama sebelum akhirnya akan hancur juga.

Dengan mempejari sifat-sifat dinamis energi gelap tadi, ilmwan berkesimpulan bahwa big rip atau kiamat kosmik baru akan terjadi dalam waktu yang sangat lama. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Wednesday, July 25, 2012

NASA Sukses Uji Coba IRVE-3

Peluncuran IRVE-3 dari NASA’s Wallops Flight Facility. Image credit: NASA
NASA pada 23 Juli kemarin berhasil melakukan uji coba peluncuran IRVE-3 (Inflatable Reentry Vehicle Experiment). IRVE-3 sendiri merupakan sebuah kerucut mirip kepala jamur yang terbuat dari bahan tahan panas. IRVE ini digunakan untuk melindungi dan memperlambat kapsul luar angkasa saat memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan hipersonik. IRVE-3 akan dipompa dan diisi dengan nitrogen. Saat itu diemeternya bisa mencapai 3 meter.
Insinyur NASA sedang menyiapkan IRVE-3. Image credit: NASA

Seperti dikutip astronomi.us dari universetoday.com, Rabu (25/07/2012), IRVE-3 berhasil diluncurkan dengan kecepatan 12.231 km perjam (7600 mil per jam) setelah diluncurkan dari NASA’s Wallops Flight Facility di Wallops Island, Virginia. (Adi Saputro/ astronomi.us)


Dr. Sally Ride, Astronot Wanita Pertama di Dunia Meninggal Dunia

Dr. Sally Ride, astronot wanita pertama di dunia. Image credit: NASA
Dr. Sally Ride, astronot wanita pertama di dunia, menghembuskan nafas terakhirnya pada 23 Juli 2012 pada usia 61 tahun. Dr. Sally meninggal setelah berjuang melawan kanker pankreas yang dideritanya selama 17 bulan. Dr. Sally berhasil mencetak sejarah dengan menjadi wanita pertama yang pergi ke luar angkasa.

Dr. Sally pertama kali bergabung dengan NASA pada tahun 1978. Pada tahun 1983, Dr. Sally Ride terbang ke luar angkasa pada usia 32 tahun dengan menggunakan pesawat ulang alik Challenger. Ia kembali pergi ke luar angkasa dengan Challenger pada tahun 1984. Setelah pensiun sebagai astronot, Dr. Sally aktif sebagai presiden dan CEO dari Sally Ride Science, perusahaan berbasis pendidikan sains yang membuat serangkaian program pembelajaran untuk para siswa sekolah mengengah dan guru dengan fokus kepada siswa perempuan. Dr. Sally juga menjalani aktifitas sebagai profesor fisika di University of California. Ia menerima gelar B.S dalam bidang fisika, B.A dalam bidang bahasa Inggris, dan M.S dan PhD dalam bidang fisika dari Stanford University.

"Sally Ride mampu memecahkan hambatan dengan sikap profesionalisme. Ia benar-benar mengubah wajah program luar angkasa Amerika. Bangsa ini kehilangan slaah satu yang terbaik, guru dan sekaligus penjelajah. Pikiran dan doa kami untuk Sally dan keluarga dimana kami banyak mendapat inspirasi darinya. Dia telah hilang, namun bintangnya akan selalu bersinar." ucap Charles Bolden, NASA Administrator.

Rekor Dr. Sally sebagai perempuan pertama yang ke luar angkasa pernah disangkal oleh Rusia. Menurut Rusia jauh sebelum itu, pada tahun 1963 ada astronot wanita bernama Valentina Tareshkova berhasil ke luar angkasa dengan menggunakan pesawat ulang alik Vostok 6 milik Uni Sovyet. (Adi Saputro/ astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto