Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, July 26, 2012

Rusia Mulai Buat Pesawat Luar Angkasa untuk Misi ke Bulan

Desain pesawat luar angkasa Rusia untuk misi berawak ke Bulan. Image credit: wespeaknews.com
Rusia dikabarkan mulai membangun pesawat luar angkasa berawak untuk misi ke Bulan. Tes pertama untuk pesawat tersebut akan dilakukan pada 2015. Hal itu diungkapkan oleh kepala Central Research Institute of Machine Building, Gennady Raikunov kepada media lokal.

Pesawat ini dirancang untuk mendarat dan lepas landas dari Bulan. Pesawat tersebut nantinya juga bisa membawa modul atau kendaraan lain untuk eksplorasi Bulan.

Misi berawak pertama Rusia ke Bulan direncanakan dilakukan pada tahun 2018. (spacedaily.com, Adi Saputro/ astronomi.us)

Nasib Alam Semesta Bergantung Pada Energi Gelap (Dark Energy)

Komposisi alam semesta. Image credit: spacedaily.com
Energi gelap atau dark energy mengisi 70 persen ruang di alam semesta dan dengan demikian ia "memegang" nasib dari alam semesta, begitu yang diungkapkan oleh ilmuwan. Beberapa skenario yang akan terjadi nanti bergantung pada sifat energi gelap tersebut. Salah satu teori adalah bahwa alama semesta ini akan berakhir / kiamat dalam sebuah big rip (kiamat kosmik).

Inilah topik menarik yang dibahas oleh lima peneliti dari University of Science and Technology of China, Institute of Theoretical Physics di Chinese Academy of Sciences, Northeastern University, dan Peking University. Penelitian mereka diberi judul " Dark Energy and fate of the Universe" dan diterbitkan dalam Sci China-Phys Mech Astron 2012, Vol. 55 No. 7.

Selama ribuan tahun manusia telah berfikir dari mana kita berasal? dan kemana kita akan pergi? pertanyaan-pertanyaan seperti itu memunculkan berbagai perdebatan teologis dan filosofis. Namun saat ini ilmuwan telah mendapat petunjuk untuk menjawab semua pertanyaan itu.

Teori Big Bang digunakan untuk meneliti asal usul alam semesta. Untuk menjelaskan kiamat, peneliti gunakan sifat energi gelap sebagai kunci.

Sifat energi gelap akan menentukan nasib akhir dari alam semesta. Dikutip astronomi.us dari spacedaily.com, Kamis (26/07/2012), Secara khusus jika W<-1 pada suatu waktu di masa depan, kepadatan energi gelap akan bertambah dalam jumlah tak terbatas dalam waktu terbatas, maka gaya tolak gravitasi akan mengobrak-abrik semua objek di alam semesta ini. Inilah yang disebut dengan big rip yang berarti kiamat kosmik. Bagaimana dengan objek terikat seperti sistem tata surya kita? jawabannya adalah semua akan hancur karena koyakan gravitasi tadi termasuk objek di sistem tata surya. Namun objek yang lebih erat ikatan gravitasi akan mampu bertahan lebih lama sebelum akhirnya akan hancur juga.

Dengan mempejari sifat-sifat dinamis energi gelap tadi, ilmwan berkesimpulan bahwa big rip atau kiamat kosmik baru akan terjadi dalam waktu yang sangat lama. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Wednesday, July 25, 2012

NASA Sukses Uji Coba IRVE-3

Peluncuran IRVE-3 dari NASA’s Wallops Flight Facility. Image credit: NASA
NASA pada 23 Juli kemarin berhasil melakukan uji coba peluncuran IRVE-3 (Inflatable Reentry Vehicle Experiment). IRVE-3 sendiri merupakan sebuah kerucut mirip kepala jamur yang terbuat dari bahan tahan panas. IRVE ini digunakan untuk melindungi dan memperlambat kapsul luar angkasa saat memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan hipersonik. IRVE-3 akan dipompa dan diisi dengan nitrogen. Saat itu diemeternya bisa mencapai 3 meter.
Insinyur NASA sedang menyiapkan IRVE-3. Image credit: NASA

Seperti dikutip astronomi.us dari universetoday.com, Rabu (25/07/2012), IRVE-3 berhasil diluncurkan dengan kecepatan 12.231 km perjam (7600 mil per jam) setelah diluncurkan dari NASA’s Wallops Flight Facility di Wallops Island, Virginia. (Adi Saputro/ astronomi.us)


Dr. Sally Ride, Astronot Wanita Pertama di Dunia Meninggal Dunia

Dr. Sally Ride, astronot wanita pertama di dunia. Image credit: NASA
Dr. Sally Ride, astronot wanita pertama di dunia, menghembuskan nafas terakhirnya pada 23 Juli 2012 pada usia 61 tahun. Dr. Sally meninggal setelah berjuang melawan kanker pankreas yang dideritanya selama 17 bulan. Dr. Sally berhasil mencetak sejarah dengan menjadi wanita pertama yang pergi ke luar angkasa.

Dr. Sally pertama kali bergabung dengan NASA pada tahun 1978. Pada tahun 1983, Dr. Sally Ride terbang ke luar angkasa pada usia 32 tahun dengan menggunakan pesawat ulang alik Challenger. Ia kembali pergi ke luar angkasa dengan Challenger pada tahun 1984. Setelah pensiun sebagai astronot, Dr. Sally aktif sebagai presiden dan CEO dari Sally Ride Science, perusahaan berbasis pendidikan sains yang membuat serangkaian program pembelajaran untuk para siswa sekolah mengengah dan guru dengan fokus kepada siswa perempuan. Dr. Sally juga menjalani aktifitas sebagai profesor fisika di University of California. Ia menerima gelar B.S dalam bidang fisika, B.A dalam bidang bahasa Inggris, dan M.S dan PhD dalam bidang fisika dari Stanford University.

"Sally Ride mampu memecahkan hambatan dengan sikap profesionalisme. Ia benar-benar mengubah wajah program luar angkasa Amerika. Bangsa ini kehilangan slaah satu yang terbaik, guru dan sekaligus penjelajah. Pikiran dan doa kami untuk Sally dan keluarga dimana kami banyak mendapat inspirasi darinya. Dia telah hilang, namun bintangnya akan selalu bersinar." ucap Charles Bolden, NASA Administrator.

Rekor Dr. Sally sebagai perempuan pertama yang ke luar angkasa pernah disangkal oleh Rusia. Menurut Rusia jauh sebelum itu, pada tahun 1963 ada astronot wanita bernama Valentina Tareshkova berhasil ke luar angkasa dengan menggunakan pesawat ulang alik Vostok 6 milik Uni Sovyet. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Monday, July 23, 2012

Korona Matahari Tertangkap Jelas Oleh Kamera NASA

Perbandingan gambar korona hasil jepretan NASA's Solar Dynamics Observatory (atas) dan NASA's High Resolution Coronal Imager (Hi-C) (bawah). Image credit: harvard.edu 
Astronom merilis foto korona Matahari dengan tingkat resolusi tinggi yang diambil oleh NASA's High Resolution Coronal Imager (Hi-C). Foto beresolusi 16 mega piksel ini lima kali lebih jelas dan detil daripada foto yang diambil oleh NASA's Solar Dynamics Observatory. Korona sendiri adalah bagian terluar dari atmosfer Matahari yang terlihat jelas pada saat gerhana Matahari.

Foto korona saat gerhana Matahari di Perancis. Image credit: wikipedia.org
(Adi Saputro/ astronomi.us)

Melihat Interior Kounotori 3, Kapsul Kargo ISS Buatan Jepang

Kounotori 3 ( H-2 Transfer Vehicle-3 (HTV-3)). Image credit: space.com
Gambar di atas merupakan gambar bagian-bagian dari  H-2 Transfer Vehicle-3 (HTV-3) (Kounotori 3). Modul/ kapsul Kounotori dibuat dan dikembangkan oleh JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) merupakan sebuah wahana yang digunakan untuk mengangkut perbekalan seperti makanan, dan perlengkapan lainnya ke stasiun luar angkasa internasional (ISS). Kounotori yang dalam bahasa Jepang berarti "Bangau Putih" dioperasikan tanpa awak dan ia mampu membawa perbekalan hingga beberapa ton. Kounotori sendiri telah diluncurkan ke luar angkasa dengan menumpang roket H-2B tanggal 20 Juli 2012 kemarin dari Tanegashima Space Center.

Dikutip astronomi.us dari space.com (23/07/2012), Sebagai kapsul kargo, Kounotori 3 dirancang dengan bentuk silinder berukuran panjang 10 meter dan lebar 4.4 meter dan ini merupakan wahana sekali pakai sebab akan hancur saat memasuki atmosfer Bumi. Hal itu memang dirancang demikian oleh para insinyur di JAXA. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Sunday, July 22, 2012

Astronom Buat Daftar 5 Eksoplanet yang Paling Layak Dihuni Manusia

Daftar 5 eksoplanet (planet diluar sistem tata surya kita) yang paling layak huni. Image credit: universetoday.com
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh  Steven S. Vogt dari UC Santa Cruz menambahkan planet Gliese 581g ke dalam daftar planet Alien (eksoplanet/ planet di luar sistem tata surya) yang paling layak untuk dihuni manusia. Sebelumnya planet tersebut sempat diragukan keberadaannya oleh beberapa astronom namun akhirnya hal itu dibantah oleh Steven dengan membuktikan bahwa sinyal yang diterima oleh tim dari planet tersebut memiliki tingkat kesalahan kurang dari 4%. Steven dan rekan-rekan juga membuktikan bahwa orbit planet tersebut adalah lingkaran dan bukan elips seperti yang diduga sebelumnya.

Planet Gliese 581g diyakini memiliki kemungkinan 100% mampu menopang kehidupan tersebut memiliki massa minimum 2,2 kali massa Bumi dan mengorbit pada zona 0,13 AU dari bintangnya dimana pada jarak tersebut memungkinkan sekali sebuah planet untuk dapat dihuni sebab tidak terlalu jauh dan terlalu dekat dengan bintangnya. Tingkat penerimaan cahaya bintang di planet Gliese 581g juga hampir sama dengan cahaya yang diterima Bumi dari Matahari, sehingga dari situlah planet ini mampu menggusur tetangganya planet Gliese 667Cc di posisi kedua dalam daftar. Berikut ini adalah daftar lima planet alien yang paling layak huni yang disusun oleh para astronom:

1. Planet Gliese 581g
2. Planet Gliese 667Cc
3. Planet Kepler-22 b
4. Planet HD 85512 b
5. Planet Gliese 581 d

(UT, Adi Saputro/ astronomi.us)

Nebula Omega, Nebula Unik Berbentuk Tapal Kuda

Nebula Omega yang menyerupai bentuk tapal kuda. Image credit: ESO
Nebula Omega yang juga dikenal dengan sebutan Swan Nebula, merupakan sebuah nebula yang terletak di konstelasi Sagitarius dalam galaksi Bima Sakti. Nabula ini memiliki banyak nama selain nama di atas seperti Checkmark Nebula, Lobster Nebula, dan Horseshoe Nebula. Mungkin karena bentuknya yang mirip dengan bentuk hewan. Nebula ini pertama kali ditemukan oleh Philippe Loys de Chéseaux pada tahun 1745. Nebula Omega terletak sekitar 5000-6000 tahun cahaya dari Bumi dengan diameter sekitar 15 tahun cahaya. Awan dari materi antarbintang berdiameter sekitar 40 tahun cahaya. Total massa nebula ini sekitar 800 kali massa Matahari kita.

Gambaran akurat tentang nebula ini pertama kali dibuat oleh John Herschel pada tahun 1833 dan diterbitkan tahun 1836. Selain itu Johann von Lamont dan Mr Mason juga menjelaskan bentuk dari nebula ini pada tahun 1836. Dan dari kesemuanya didapat persamaan bahwa bentuk nebula ini menyerupai tapal kuda / Omega. (wikipedia.org, Adi Saputro/ astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto