Curiosity sedang menjadi tes uji coba. Image credit: NASA /JPL - Caltech |
Pada tahun 1967, PBB mengeluarkan resolusi tentang perjanjian dan prinsip yang mengatur kegiatan setiap negara dalam mengeksplorasi antariksa termasuk Bulan dan Objek luar angkasa lainnya. Setiap negara yang mendaftar perjanjian tersebut wajib menghindari kontaminasi berbahaya dari setiap studi luar angkasa yang dilakukan. Setiap misi diberikan kategori I sampai V tergantung apakah misi tersebut merupakan misi terbang lintas, pengorbit, pendarat, ataukah misi kembali ke Bumi dan tujuannya apakah itu planet, bulan, komet, atau asteroid. Selain itu apakah misi tersebut juga bisa memberikan petunjuk tentang sesuatu hal yang berpotensi menunjang kelangsungan kehidupan di Bumi. Misalnya Cassini merupakan misi yang masuk kategori II, dan Curiosity dikategorikan sebagai misi IVc.
Setiap tahap dari misi yang dilakukan, dimonitor secara teliti dan hati-hati. Dari tahap konstruksi meliputi ruangan yang bersih dan steril dengan aliran udara yang lancar, pakaian tim ahli yang mampu meminimalisir mikroba seperti pemakaian baju khusus, masker, sarung tangan, sepatu, dan sebagainya. Seluruh komponen dari pesawat luar angkasa telah disterilkan dengan teknologi dry heat microbial reduction dengan menutupnya dalam sebuah BioShield dan dipanaskan dalam oven bersuhu 111,7 derajat Celcius selama 30 jam. Untuk komponen yang gampang rusak, digunakan suhu yang lebih rendah. Selanjutnya komponen diletakkan dalam ruang hampa dan hidrogen peroksida dimasukkan ke dalam ruang sterilisasi agar terjadi konsentrasi uap tertentu.
Diharapkan nanti setelah Mars Rover Curiosity mendarat di planet Mars, Curiosity tidak akan dijalankan hingga beberapa saat untuk mensterilkan wahana penjelajah tersebut dari mikroba, sebab diketahui bahwa paparan sinar ultraviolet di Mars mampu membunuh 81 sampai 96 persen mikroba atau bakteri yang mungkin ada pada wahana tersebut.
Masalah terkontaminasinya Curiosity muncul tahun lalu setelah peluncuran. Diketahui bahwa tahapan planetary protection tidak dilakukan dengan benar selama pembuatan komponen bor Curiosity. Seharusnya semua bagian dari Curiosity berada dalam kotak steril sampai pendaratannya di planet Mars, namun kotak tersebut dibuka untuk menguji kontaminasi dari salah satu bagian dari komponen kepala bor. Dan hal ini menyimpang dari SOP yang seharusnya dilakukan. Teflon dan molibdenum disulfida dari segel dalam perakitan bor bisa menular dan mencemari sampel yang diambil selama misi Curiosity di Mars sehingga membuat sampel tersebut sulit untuk dianalisis. Tim dari MSL sedang mencoba untuk mengatasi masalah ini seperti dengan mengoperasikan bor dengan kecepatan lebih rendah, menggunakan sekop pada Curiosity untuk mengambil sampel dan menggunakan roda untuk memecahkan batu. Semua ini dilakukan agar sampel yang diambil nantinya benar-benar sampel asli Mars dan tidak terkontaminasi apapun dari planet lain termasuk Bumi yang dapat mempengaruhi analisis data dari sampel tersebut. Rencananya Curiosity akan mendarat di planet Mars pada bulan Agustus mendatang.(universetoday.com, Adi Saputro/ astronomi.us)