Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, May 31, 2012

Jawaban NASA Atas Dugaan Teori Konspirasi Pendaratan Manusia di Bulan

Teori konspirasi pendaratan bulan atau sering disebut teori hoax bulan terbaik merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa manusia tidak pernah mendarat di bulan. NASA dengan cerdik membuat foto dan rekaman pendaratan di bulan di sebuah studio di Nevada.

Asal Mula

Astronot Buzz Aldrin dan Neil Armstrong dalam pelatihan NASA dari tiruan Bulan dan modul pendarat. Teori konspirasi mengatakan bahwa film dengan misi dibuat menggunakan set mirip dengan tiruan saat pelatihan. Image credit: NASA
Pada tahun 1974, seseorang bernama Bill Kaysing menerbitkan sebuah buku berjudul We Never Went to the Moon : America's Thirty Billion Dollar Swindle. Isinya mengatakan bahwa Amerika telah memalsukan pendaratan di bulan. Hasil investigasinya didasarkan pada kejanggalan yang ada pada rekaman dan foto-foto yang dirilis oleh NASA.

Sejak itu, teori konspirasi pendaratan bulan lahir. Beberapa buku ditulis setelah buku Kaysing, mengusulkan ide yang sama. Setelah itu buku-buku atau situs yang membela pendaratan di bulan juga bermunculan. Namun, pembelaan itu tidak pernah dibahas sebanyak teori konspirasi.

Namun sesungguhnya teori-teori konspirasi yang tersebar di seluruh dunia hanyalah akibat ulah Bill Kaysing. Dan entah mengapa situs dan blog diseluruh dunia tidak pernah melirik jawaban-jawaban dari NASA atau ilmuwan-ilmuwan independen yang membela pendaratan tersebut.

Radiasi sabuk Van Allen

Konon untuk mencapai bulan, para astronot harus melintasi sabuk radiasi Van Allen yang hampir tidak mungkin dilakukan. Sabuk itu terdiri dari partikel dan radiasi kosmik yang tertangkap oleh medan magnetik bumi.

Menurut para pendukung teori konspirasi, tidak akan mungkin melintasi sabuk radiasi itu. Namun data menunjukkan lain. NASA telah memperhitungkan semuanya sebelum menerbangkan manusia ke bulan. Mereka menginvestasikan waktu dan uang yang tidak sedikit untuk meneliti risiko ini. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa radiasi itu hanya membawa risiko minimal. Butuh waktu sekitar satu jam bagi Apollo untuk melewati sabuk radiasi itu. Total dosis radiasi yang diterima para astronot akibat radiasi itu ternyata hanya 1 rem. Seseorang dapat mengalami sakit apabila mendapat dosis 100-200 rem dan kematian pada dosis di atas 300 rem.

Lagipula sabuk itu terbentang di 40 derajat Latitude dan 20 derajat di atas dan dibawah equator magnetik. Sedangkan Wahana yang membawa Apollo hanya bergerak pada posisi 30 derajat. Jadi para astronot hanya terekspose dengan radiasi minimal.

Bintang-bintang di angkasa


Pada foto-foto pendaratan di bulan, tidak terlihat adanya bintang-bintang di langit yang menunjukkan bahwa foto tersebut palsu.

Ini dikarenakan para astronot tidak ke bulan untuk mengambil foto bintang-bintang. Karena itu kamera disetel dengan eksposure yang pendek untuk menghindari gambar-gambar yang over ekspose. Permukaan bulan yang terang juga mengharuskan kamera disetel seperti itu. Dengan setelan seperti itu, bintang-bintang tidak akan dapat tertangkap kamera dan permukaan bulan akan tertangkap dengan jelas.

Bayangan yang mengarah ke arah yang berbeda-beda

Edwin Aldrin pada saat menginjakkan kaki di bulan pada misi Apollo 11. Image credit: NASA
Pada beberapa foto pendaratan di bulan menunjukkan arah bayangan yang tidak seragam. Ini menunjukkan adanya lebih dari satu sumber pencahayaan seperti di sebuah studio. Sebab, matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan. Seperti beberapa foto yang menunjukkan bayangan batu dan wahana Lunar Lander mengarah ke arah yang berbeda.

Hal ini dikarenakan bahwa permukaan bulan ditutupi oleh kawah, batu-batuan dan gundukan-gundukan, bukan permukaan yang rata. Karena itu cahaya yang menyentuh permukaan yang tidak rata itu akan terlihat membelok ke segala arah, tergantung kondisi permukaannya. Jika permukaannya naik, maka bayangan akan terlihat lebih pendek, jika permukaannya menurun, maka bayangannya akan memanjang. Jika kita memotretnya dari arah atas, tegak lurus, maka bayangannya akan terlihat mengarah ke arah yang sama. Namun karena foto diambil bukan dari atas, maka bayangannya akan terlihat menuju ke arah yang berbeda-beda.

Jikalau NASA memalsukannya dengan membuat rekaman di studio yang memiliki lebih dari satu sumber cahaya (lampu studio), maka bayangan satu objek akan muncul lebih dari satu.

Jejak kaki Edwin Aldrin

Jejak kaki Edwin Aldrin. Image credit: NASA
Edwin Aldrin meninggalkan jejak kaki yang begitu sempurna seakan-akan permukaan bulan memiliki debu tanah yang bercampur air. Apabila permukaan bulan kering, bagaimana mungkin Jejak itu terbentuk begitu sempurna, apalagi gravitasi bulan hanya 1/6 bumi. Bahkan manusia seberat 200 kg pun tidak akan dapat meninggalkan jejak seperti itu.

Debu bulan terdiri dari partikel-partikel yang terbentuk dari tabrakan-tabrakan dengan asteroid dan mikrometeorit. Setiap partikel membentuk debu yang memiliki permukaan kasar dan bergerigi. Ini menyebabkan jejak kaki dapat terbentuk dengan baik tanpa air. Lagipula, sebagian besar permukaan bulan terdiri dari silika, materi unik yang dapat lengket satu sama lain dan membentuk rantai molekular panjang. Di bumi, Jejak seperti itu tidak dapat tercipta karena ada proses oksidasi, dimana oksigen akan segera mengisi serpihan rantai molekular, namun di bulan, tidak ada oksigen sehingga jejak kaki yang sempurna dapat tercipta.

Mengenai berat dan gravitasi, memang berat di bulan akan menjadi 1/6 berat di bumi. Tapi kita tahu bahwa massa selalu sama dimanapun di seluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.

Bendera yang berkibar

Gambar animasi hasil gabungan dua foto, terlihat Aldrin dan arah pemotretan berubah namun posisi bendera dan kerutannya sama. Itu artinya bendera tidak berkibar. Image credit: NASA
Fakta menunjukan bahwa tidak ada angin di bulan. Namun pada sebuah foto, benderanya dapat berkibar.

Sebetulnya itu adalah cara NASA agar dapat terlihat sebuah bendera berkibar dari sebuah foto. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.

Kawah yang diakibatkan oleh Wahana NASA

Apollo 16 Lunar Module ketika di Bulan. Image credit: NASA
Lunar Lander dapat mengeluarkan tenaga hingga 10.000 pound pada saat pendaratan dan keberangkatan. Namun, tidak ada kawah yang tercipta di bulan. Padahal tenaga sebesar itu akan cukup untuk membuat sebuah lubang, seperti helikopter yang mendarat di padang pasir.

Hal ini terjadi karena Aktifitas Lunar Lander kebanyakan terjadi sebelum pendaratan di bulan. Ribuan kaki di atas permukaan bulan, Lunar Lander mengurangi kekuatan semburannya hingga hanya tinggal 3.000 pounds. Kekuatannya dikurangkan lagi ketika tinggal beberapa kaki di atas permukaan bulan. Jadi kawah tidak mungkin terbentuk di permukaan bulan. Lagipula permukaan bulan bukan hanya terdiri dari debu saja, melainkan materi-materi keras yang disebut Lunar Regolith. Jadi tentu saja tidak akan ada kawah yang terbentuk.

Latar Belakang yang sama

Terdapat dua video klip yang menunjukkan dua bukit sama persis. Padahal NASA mengatakan bahwa dua klip itu diambil di dua lokasi yang berbeda.

Namun itu adalah sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pemercaya teori konspirasi. Mereka mengambil klip tersebut dari film dokumenter yang ditayangkan di TV. Film dokumenter tersebut ternyata menggunakan klip yang salah. Kesalahan ini ditayangkan di TV dan klipnya diambil oleh para pemercaya teori konspirasi.

Batu dengan huruf "C" di atasnya

Foto dari misi Apollo 16 menunjukkan sebuah batu dengan huruf "C" di atasnya yang menyimbolkan tanda properti studio.
Huruf C di batu Bulan. Image credit: wikipedia.org
Foto asli batu, tidak ada huruf "C". Image credit: NASA
Pertanyaan ini telah diselidiki dan dijawab oleh sebuah web yang menginvestigasi anomali bulan. Huruf C itu adalah akibat sehelai rambut yang tersangkut di kertas ketika foto itu diproses. Foto sama yang diproses berikutnya tidak menunjukkan huruf itu. Para pemercaya teori konspirasi mengambil foto ini dan menjadikannya senjata untuk menyerang NASA.

Crosshair yang menghilang di foto

Pembesaran tahun 1998 dengan scan berkualitas rendah - crosshair baik dan bagian dari strip merah memiliki "bleeded out". Image credit: wikipedia.org
Pada beberapa foto, terlihat "crosshair" menghilang di belakang objek. Seakan-akan NASA memanipulasi foto tersebut.

Pembesaran dari 2004 lebih berkualitas scan - crosshair dan strip merah terlihat. Image credit: wikipedia.org
Beberapa foto yang menunjukkan crosshair menghilang di belakang benda dapat dijawab dengan mudah. Jawabannya adalah resolusi kamera. Pencahayaan yang intens dengan resolusi kamera yang rendah menyebabkan crosshair menghilang ketika menyentuh benda terang. Ini adalah gejala umum dalam teknik fotografi. Foto NASA yang diproses dengan resolusi tinggi, tentu saja crosshair-nya tidak menghilang.

Objek yang seharusnya terlihat gelap

Foto Buzz Aldrin melangkah keluar dari modul lunar. Image credit: NASA
Pada beberapa foto, seperti seorang astronot yang turun dari Lunar Lander, harusnya astronot itu tidak terlihat sama sekali karena tertutup oleh Lunar Lander, namun foto tesebut malah menunjukkan detail yang luar biasa jelas.

Ini dikarenakan permukaan bulan memantulkan cahaya dan cahaya ini memberikan penerangan tambahan terhadap objek. Diperkirakan permukaan bulan merefleksi cahaya sebesar 340 lumens per kaki persegi. Ini ekivalen dengan lampu pijar seterang 35 watt. Cahaya ini akan merefleksi kepada hasil pemotretan.

Penjelasan lebih lanjut

Batu bulan yang dibawa oleh Apollo 15 - lebih tua daripada batu di Bumi. Image credit: wikipedia.org
Terdapat argumen-argumen lain yang mendukung kebenaran pendaratan di bulan. Misalnya, NASA tidak hanya sekali mengirimkan manusia ke bulan. NASA mengirim Apollo 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 menuju bulan. Apollo 13 gagal mendarat namun berhasil pulang dengan selamat. Apabila NASA memalsukan pendaratan Apollo 11, mengapa mereka harus mengirim misi lagi hingga Apollo 17. Padahal setelah Apollo 11, ketertarikan manusia terhadap bulan sudah berkurang jauh. Banyak orang yang percaya teori hoax bulan mengatakan mengapa setelah Neil Armstrong tidak ada lagi pendaratan ke bulan. Ini adalah pernyataan yang menyesatkan. Sesungguhnya Total astronot yang mendarat dan berjalan kaki di bulan ada 12 astronot (2 astronot untuk masing-masing Apollo). Setelah 1972 tidak ada lagi misi ke bulan karena Amerika mengalami beberapa kali resesi yang menyebabkan anggaran NASA dipotong oleh pemerintah Amerika.

Selain itu, para astronot membawa sampel batu bulan seberat 382 kilogram dengan lebih dari 2.000 sampel yang terpisah. Sampel-sampel itu saat ini diteliti oleh para ilmuwan diseluruh dunia. Adalah mustahil NASA mampu membuat batu bulan tiruan mengingat batu bulan memiliki karakteristik unik dimana ia terbentuk di lingkungan tanpa oksigen. Hingga saat ini, hanya ada 25 sampel meteorit bulan yang dimiliki (diluar 382 kg sampel yang dibawa pulang astronot). Dan batu tersebut telah dibandingkan dan ternyata memiliki karakteristik yang sama.

Pada saat peluncuran misi Apollo 11, ada sekitar 3.500 wartawan dari seluruh dunia di Kennedy Space Center yang mengikuti proses peluncuran hingga pendaratan di bulan hingga kembali ke bumi. Selain itu, lebih dari 400.000 karyawan bekerja pada proyek Apollo 11 hampir 10 tahun. (wikipedia.org, astronomi.us)

Ilmuwan Teliti Meteorit Murchison untuk Ungkap Asal Karbon di Mars

Meteorit Murchison. Image credit: marsdaily.com
Penelitian tentang unsur-unsur penyusun atmosfer Mars dapat membantu para peneliti untuk melakukan misi pencarian tanda-tanda kehidupan di planet tersebut di masa depan. Ilmuwan mencoba untuk menemukan jawaban bagaimana lingkungan di planet tersebut bisa mengandung gas metana yang mengandung karbon yang merupakan unsur penting penyusun kehidupan.

Ilmuwan menemukan meteorit yang membombardir permukaan Mars, mengandung komponen karbon yang cukup untuk merubah metana saat terkena paparan sinar matahari.

Dikutip dari marsdaily.com, Kamis (31/05/2012), Peneliti mengatakan penemuan ini dapat memberikan petunjuk tentang atmosfer planet tersebut. Para ilmuwan berencana misi masa depan ke Mars bisa menggunakan temuan tersebut untuk menyempurnakan percobaan mereka, sehingga didapat sebuah nilai tambah dari misi tersebut.. Untuk itu peneliti membawa contoh dari meteorit Murchison yang jatuh dan ditemukan di Australia 40 tahun lalu. Tim peneliti kemudian mengambil beberapa bagian dari meteorit yang memiliki komposisi yang sama dengan meteorit Mars untuk kemudian diberikan radiasi ultraviolet yang memiliki tingkat yang sama dengan tingkat radiasi ultraviolet sinar matahari di Mars.

Tim dari University of Edinburg, Max Planck Institute, serta Utrecht University, menemukan sejumlah metana berubah secara signifikan dan bisa menjadi bagian dari metana di atmosfer Mars.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Batu Meteorit Ini Mengandung Kristal Emas Olivine

Marvin Killgore dari Arizona Meteorite Laboratory mengangkat batu meteorit Fukang. Image credit: dailymail.co.uk
Meteorit yang satu ini cukup indah dilihat. Meteorit yang jatuh di Fukang ini mengandung unsur kristal emas transparan di dalamnya. Hal itu tampak saat batu meteor tersebut di hadapkan pada sinar matahari, kristal emas transparan yang dikenal dengan nama olivine, meneruskan sinar matahari sehingga tampak menyala. Dipercaya meteorit tersebut berasal dari sistem tata surya kita dan diperkirakan terbentuk 4.5 miliar tahun yang lalu.

Meteorit Fukang ditemukan pada tahun 2000 di Gurun Gobi di provinsi Xinjiang, China.

Kolektor yang tidak diketahui namanya yang memiiki sebagian besar dari batu meteor tersebut dengan berat 925lb (419,5 kg) pada tahun 2008 menjual batu tersebut seharga $2 juta (Rp 18.7 miliar) di Bonham, New York. Namun hingga saat ini belum terjual. Arizona's Southwest Meteorite Laboratory yang memiliki 32kg bagian meteorit Fukang mengatakan bahwa meteor ini kemungkinan bisa menjadi meteorit paling baik yang ditemukan pada abad 21. (dailymail.co.uk, astronomi.us)

FOTO: Lengan Robotik ISS Berhasil Menggapai Kapsul Dragon

Lengan robotik ISS berhasil menggapai kapsul Dragon. KLIK gambar untuk mendownload versi wallpaper. Image credit: NASA
Lengan robotik Canadarm2 ISS berhasil menggapai kapsul Dragon milik SpaceX yang mengangkut sejumlah peralatan dan perbekalan untuk para astronot di ISS. Astronot Don Pettit dan Andre Kuiper berhasil menggapai kapsul Dragon pada pukul 9:56 a.m (EDT), untuk kemudian dibawa merapat ke ISS. Kapsul Dragon sendiri diluncurkan dengan menggunakan roket Falcon 9 pada hari Selasa 22 Mei 2012 pukul 07:44:38 UTC/3:44:38 a.m, waktu setempat dari Space Launch Complex-40 di Cape Canaveral Air Force Station, Florida. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Wednesday, May 30, 2012

Cukup dengan $320, Paket Anda Bisa di Bawa Keluar Angkasa

JP Aerospace. Image credit: JPAerospace.com
Entah terinspirasi dari SpaceX atau perusahaan swasta lain yang berhasil ke luar angkasa, sebuah perusahaan yang bernama Jp Aerospace ini, menawarkan kepada masyarakat umum yang ingin melakukan percoaan penelitian, memotret Bumi dari atas atmosfer, atau apa pun, perusahaan ini akan dengan senang hati membawa peralatan Anda tersebut ke atas atmosfer Bumi (100.000 kaki) dengan hanya membayar $320 dollar.

Gambar yang diambil dari balon JP Aerospace. Image credit: JPAerospace.com
Seperti dikutip dari universetoday.com, Selasa (30/05/2012), Bagi yang berminat, JpAerospace akan menyediakan kotak plastik dengan ketebalan 1 mm tinggi 48 mm dan tinggi 50 mm. Kotak tersebut dapat domodifikasi, dibor, untuk kemudian diisi dengan kamera kecil yangb isa di program untuk kemudian dibawa ke atmosfer dengan menggunakan balon untuk selanjutnya memotret Bumi dari atmosfer. Kemudian nanti kotak tersebut akan dibawa kembali ke Bumi untuk kemudian bisa diambil hasilnya. Hemmm cukup menyenangkan tampaknya, dan mungkin Anda tertarik untuk mencobanya :-). (Adi Saputro/ astronomi.us)

VIDEO: Bagaimana Cara Mengukur Luas Alam Semesta?

Alam semesta yang sangat luas ini selalu menimbulkan pertanyaan. Berapakah luasnya, dimanakah batasnya dan lain sebagainya? galaksi Bima sakti kita saja memiliki diameter 100 ribu tahun cahaya dan satu detik cahaya tersebut akan dapat menempuh Kecepatan cahaya dalam sebuah ruang hampa udara didefinisikan saat ini pada 299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h), yang ditetapkan pada tahun 1975 dengan toleransi kesalahan sebesar 4×10−9. (wikipedia.org).

Nah video diatas di buat oleh Royal Observatory Greenwich dan menunjukkan kepada kita tantang geometri, fisika, dan sebagainya yang membuat ilmuwan dapat menghitung jarak dalam skala kosmik.

Berikut ini videonya:

4 Juni, Gerhana Bulan Pertama di Tahun 2012

Daerah yang akan dapat melihat gerhana Bulan 4 Juni 2012. Image credit: NASA
Siapkan diri Anda sebab besok tanggal 4 Juni 2012 akan ada gerhana Bulan pertama di tahun 2012 ini. Pada waktu gerhana Matahari 20 Mei 2012 kemarin, posisi bulan tepat berada diantara Matahari dan Bumi. Dan pada gerhana Bulan nanti, posisi Bumi berada di tengah antara Matahari dan Bulan dan di permukaan Bulan akan terlihat bayangan Bumi yang akan menutupi sedikit demi sedikit bagian Bulan.

Tidak perlu menggunakan pelindung mata jika kita ingin menyaksikan gerhana Bulan, sebab tidak berbahaya seperti saat gerhana Matahari dan jika kita enggunakan teleskop untuk melihat gerhana, maka akan menjadi lebih menarik.

Gerhana Bulan pada 4 Juni besok dapat dilihat oleh mereka yang berada di sekitar Pasifik, Utara dan Selatan Amerika. Tak lupa masyarakat di Indonesia juga bisa melihatnya :-). Gerhana Bulan akan berlangsung lebih lama dari gerhana Matahari.

Anda juga bisa menyaksikan live event (siaran langsung) proses terjadinya gerhana di sini. (universetoday.com, astronomi.us)

Korsel Berencana Luncurkan Satelit Geostasioner pada 2018

Semenanjung Korea. Image credit: spacedaily.com
Korea Selatan baru-baru ini sedang mengembangkan satelit geostasioner yang akan diluncurkan pada tahun 2018 mendatang, ungkap juru bicara pemerintah.

Dikutip dari spacedaily.com, Selasa (30/05/2012), Kementrian lingkungan hidup Korea Selatan mengatakan pengambangan satelit tersebut untuk memonitor pencemaran udara dan perubahan iklim di tumur laut Asia dan semenanjung Korea. Untuk itu National Institute of Environmental Research (NIER) dibawah kementrian akan memilih perusahaan yang akan membuat dan mengembangkan satelit tersebut pada tahun ini dan akan dibuat pada tahun 2015, ucap juru bicara pihak kementrian.

Satelit tersebut akan menjadi satelit pertama yang akan ditempatkan di orbit geostasioner setelah Eropa dan Amerika mengirimkan satelit ke low orbit. (Adi Saputro/ astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto