Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, January 27, 2012

Asteroid 2012 BX34 Dekati Bumi 27 Januari 2012


Asteroid berukuran 11 meter yang diberi nama 2012 BX34, diperkirakan akan melintas mendekati Bumi pada tanggal 27 Januari 2012 ini. Asteroid ini diobservasi oleh Catalina Sky Survey, Mt. Lemmon Survey di Arizona, dan Magdalena Ridge Observatory di New Mexico. Tidak ada efek berbahaya bagi Bumi akibat melintasnya asteroid ini.

Penyebab Terjadinya Aurora


Aurora merupakan fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

Penyebab Terjadinya Aurora

Aurora terjadi akibat atom-atom yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari Matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet Bumi di sekitar kutub utara dan selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Misalnya aurora hijau terjadi akibat benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah terjadi akibat benturan partikel elektron dengan atom oksigen.

Bagian penting dari mekanisme aurora adalah "angin Matahari" yaitu suatu aliran partikel yang keluar dari matahari. Angin Matahari menggerakkan sejumlah besar listrik di atmosfer (sabuk Van Allen). Energi ini akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas yang kemudian akan bertabrakan dengan berbagai gas. Hasilnya adalah warna-warna di angkasa yang bergerak-gerak. Tekanan listrik mengeluarkan molekul gas menjadi keadaan energi yang lebih yang mengakibatkan lepasnya foton. Warna tergantung pada frekuensi tumbukan antara partikel-partikel dan gas-gas. Mekanisme ini hampir sama dengan lampu berpendar atau lampu neon (tripod.lycod.com)

Wednesday, January 25, 2012

Melihat Warna Senja di Planet Osiris


Berwarna apakah senja di suatu planet asing yang jauh dari Bumi? Lewat data dari teleskop luar angkasa Hubble, ilmuwan eksoplanet Frederic Pont di university of exeter telah merekonstruksi warna senja planet Osiris.

Diwartakan Dailymail, Sabtu(14/01/2012), planet yang juga dikenal dengan nama HD209458 terabut berjarak 150 tahun cahaya dari Bumi dan merupakan planet pertama yang terdeteksi memiliki uap air di atmosfernya.

"Saya takjub karena kita mengetahui seperti apa senja di HD209458 dengan cukup akurat. Ketika kami mengumpulkan transmisi spektrum atmosfer planet itu saat melintasi bintangnya, hal yang pasti diukur berwarna apakah senja di sana", kata Pont.

"Karena suhunya yang hampir sama dengan suhu matahari, bintang yang dikelilingi planet itu berwarna putih bila dilihat dari luar atmosfer, kemudian bintang tersebut akan memperoleh semburat biru seiring senja tenggelam lebih dalam," tambahnya.

Menurut Pont, penyerapan sodium yang terjadi di planet tersebut menghilangkan warna merah dan oranye lalu menyebarkan warna biru, sehingga senja tersebut jadi berwarna biru-kehijauan. (okezone.com, astronomi.us)

Monday, January 23, 2012

Rusia Akan Bangun Stasiun Luar Angkasa Permanen di Bulan


Badan antariksa Rusia Roscosmos, saat ini sedang membicarakan pembangunan stasiun luar angkasa permanen di Bulan. Seperti dikutip dari spacedaily.com, Senin (23/01/2012), pembicaraan itu melibatkan mitra di Eropa dan Amerika Serikat. Hal itu diungkapkan oleh kepala Roscosmos, Vladimir Popovkin pada hari kamis.

"Kami tidak ingin manusia hanya berjalan di Bulan", kata Popovkin dalam wawancara dengan radio Vesti FM.

"Hari ini kita cukup tahu bahwa ada air di daerah kutub Bulan", kata dia menambahkan "kita sekarang membahas bagaimana memulai eksplorasi (Bulan) dengan NASA dan badan antariksa eropa.

Ia menambahkan "ada dua pilihan, baik untuk mendirikan stasiun permanen di Bulan atau untuk meluncurkan stasiun untuk mengorbit daerah disekitarnya".

Proyek "sistem transportasi berawak untuk ke Bulan saat ini sedang dikembangkan", tambahnya lagi.

Mirip era perang dingin, proyek ini seolah ingin menghidupkan kembali persaingan Uni Soviet dan Amerika pada tahun 50-an.

Rusia berencana mengirim misi berawak ke Bulan pada 2020 mendatang. (adi saputro/astronomi.us)

Sunday, January 22, 2012

Astronom Temukan Galaksi Kerdil Berjarak Miliaran Tahun Cahaya dari Bumi


Para ilmuwan telah lama berusaha untuk mendeteksi galaksi kerdil yang mengorbit galaksi Bima Sakti. Kejutan datang pada tanggal 18 Januari kemarin. Dengan menggunakan teleskop Keck II optik adaptif, astronom menemukan sebuah galaksi kerdil di tengah alam semesta.

Seperti yang dilansir oleh spacedaily.com, Sabtu(21/01/2012) Galaksi kerdil tersebut ditemukan oleh Dr Simona Vegetti dan tim dari MIT. Galaksi tersebut berjarak 10 miliar tahun cahaya dari Bumi. Tim menemukan galaksi tersebut dengan mempelajari bagaimana galaksi elips besar disebut JVAS B1938 666 yang berfungsi sebagai lensa gravitasi untuk cahaya bagi galaksi yang letaknya jauh dibelakanya. Penemuan ini diterbitkan dalam Jurnal Nature Online edisi 18 Januari.

Gravitasi JVAS B1938 666 mampu menangkis dan melalui cahaya sehingga cahaya menjadi terdeformasi menjadi busur disekitar galaksi lensa dan inilah yang sering disebut dengan "Cincin Einstein". Ukuran, bentuk, dan kecerahan cincin Einstein tergantung pada distribusi massa dari seluruh galaksi di depannya.

Vegetti dan timnya mendapat gambar citra inframerah dari JVAS B1938 666 yang tajam dengan menggunakan teleskop Keck II dan sistem optik adaptif yang mengoreksi efek kabur/blur dari atmosfer bumi dan memberikan gambar yang tajam. Dengan data ini mereka dapat menentukan distribusi massa JVAS B1938 666 beserta bentuk dan kecerahan galaksi di belakangnya.

"Galaksi satelit ini menarik karena terdeteksi dalam peta massa berlebih, meskipun massa yang rendah", ungkap Robert Schmidt dari pusat astronomi universitas Heidelberg. (Adi Saputro/astronomi.us)

Saturday, January 21, 2012

Ahli Meteor: Meteor di Maroko Berasal dari Mars


Pecahan dari sebuah meteorit yang mendarat di Maroko pada musim panas lalu, dikabarkan merupakan bagian yang sangat langka dari Mars. Hal ini diumumkan oleh para ilmuwan.

Dilansir Telegraph, Rabu (18/01/2012), batu tersebut terlihat jatuh ke Bumi dalam bola api pada Juli lalu, tapi tidak ditemukan diranah hingga desember. Ketika itu kolektor mulai berspekulasi bahwa batu tersebut berasal dari planet merah.

Kabar yang lebih menarik lagi tentang batu ini yaitu nilai batu ini sekira sepuluh kali nilai emas. Ahli meteorit Chris Herd yang memimpin komite untuk memberikan sertifikasi untuk meteorit tersebut mengatakan "ini sebuah sampel gratis dari Mars, kecuali Anda harus membayar dealer untuk itu".

Bahkan sebelum hasil tes temuan ini, universitas dan ilmuwan resmi NASA menawarkan sejumlah dealer besar untuk sampel, termasuk barang-barang paling langka di planet ini.

Para astronom percaya bahwa jutaan tahun lalu sesuatu yang besar bertabrakan dengan Mars, kemudian "menyemprotkan" batu ke ruang angkasa, dimana batu tersebut mulai meluncur melalui sistem surya hingga akhirnya pecahannya memasuki atmosfer Bumi. (okezone.com, astronomi.us)

Astronom Klaim Temukan Galaksi Terbesar di Alam Semesta


Sekelompok peneliti dari kalangan astronom berhasil menemukan galaksi terbesar yang diklaim terbesar di alam semesta. Mereka menemukannya saat melakukan observasi menggunakan teleskop di pegunungan Atacama, Chile.

Disebut sebagai galaksi terbesar di alam semesta pasalnya galaksi ini mempunyai jarak sekira tujuh miliar tahun cahaya atau setara dengan dua juta miliar massa matahari. (idak hanya itu, galaksi ini merupakan sistem yang paling stabil di dalam alam semesta.

Dikalangan penemu, galaksi ini diberi nama "El Gordo" atau yang dalam bahasa Spanyol berarti "Si Gemuk"m Alasan "El Gordo" semakin membesar karena saat ini ia tengah mengalami penggabungan (merger) dan berkembang lebih besar. Kalangan astronomi sendiri berharap dapat lebih memahami bagaimana mereka membentuk, tumbuh, dan bertabrakan dengan satu sama lain.

Dilansir dari BBC.co.uk (12/01/2012), proses terbentuknya "Si Gemuk" ini sama seperti galaksi lainnya, merupakan hasil superlatif banyak kosmik yang muncul dari peristiwa tabrakan satu sama lain dalam kecepatan tinggi di alam semesta.

Para peneliti itu menyatakan dengan melihat dan memahami sifat dari El Gordo, manusia mampi memahami evolusi waktu pembentukan struktur alam semesta. (okezone.com, astronomi.us)

Thursday, January 19, 2012

Pilar Nebula M16 / Eagle Nebula Hancur Akibat Ledakan Supernova



Gambar di atas merupakan gambar baru dari nebula M16 yang lebih dikenal dengan sebutan nebula Elang. Gambar tersebut diambil oleh teleskop Herschel dalan sinar inframerah dan teleskop XXM Newton dengan sinar X. Gambar tersebut menunjukkan gas dan debu dari nebula M16 dan ini sekaligus menarik para astronom untuk dapat mengetahui lebih jauh tentang apa yang ada di dalam nebula dan detil dari daerah di sekitarnya. Hal ini sekaligus menunjukkan bagaimana suhu panas dari bintang muda berinteraksi dengan gas ultra dingin dan debu membentuk struktur nebula.

Namun disayangkan, seperti yang dikutip dari universetoday.com pada kamis (19/01/2012), pemandangan pilar nebula yang indah ini hancur akibat ledakan supernova yang terjadi 6 ribu tahun yang lalu sebagai akibat dari meledaknya salah satu cluster bintang terbesar yang ada di sana yang disebut NGC6611. Cluster bintang ini membuat bayangan dari pilar nebula yang terdiri dari gas dan debu yang diantaranya berjarak beberapa tahun cahaya. Nebula ini sendiri berjarak 6500 tahun cahaya dari bumi.

Gambar yang diambil teleskop Hubble menunjukkan bintang yang baru lahir di dalam pilar nebula, jauh di dalamnya terdapat kelompok kecil yang diidentifikasi sebagai gas yang menguap atau Evaporating Gaseous Globules (EGG). Tapi karena tertutup debu, teleskop Hubble tidak bisa melihat ke dalam dan melihat bintang baru yang sedang terbentuk.

Gambar baru menunjukkan bahwa kelahiran bintang baru menyebabkan terbentuknya pilar nebula. Gambar tersebut diambil dari very large teleskop di Paranal, Chile dan teleskop Max Planck di La Silla, Chile. (universetoday.com, astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto