Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, September 30, 2011

VIDEO: China Luncurkan Laboratorium Luar Angkasa Tiangong-1

Peluncuran Tiangong-1. Credit: CCTV
Tepatnya tanggal 29 September 2011 pada pukul 09.16 a.m waktu setempat, China meluncurkan laboratorium luar angkasa pertamanya yang disebut dengan Tiangong-1 yang berarti "Istana Surgawi" dari Jiuquan Satellite Launch Center, disebelah barat laut China. Laboratorium ini kemudian akan melakukan docking dengan beberapa pesawat luar angkasa Shenzhou pada tahun ini dan tahun depan.
Berikut ini videonya:

Wednesday, September 28, 2011

NASA Persilahkan Publik Download Percakapan Audio Astronot

Astronot John "Jack" Swigert. Credit: spacedaily.com
Ingin tahu seperti apa suasana saat astronot sedang berkomunikasi dengan kru di Bumi atau dengan sesama astronot di luar angkasa? Saat ini NASA mempersilahkan Anda untuk mendownload audio dari komunikasi tersebut. Anda bisa mendengar perkataan dari Neil Armstrong, manusia pertama yang menjejakkan kakinya di bulan, astronot John "Jack" Swigert dan masih banyak lagi. Klik link berikut untuk mendownloadnya. (Adi Saputro/Astronomi.us)

Lambda Centauri Nebula, Angry Bird di Luar Angkasa

Lambda Centauri Nebula (IC2944). Credit: portaltotheuniverse.org
Jika Anda adalah penggemar dari game Angry Bird yang sekarang sedang populer, maka di luar angkasa pun terdapat fenomena nebula yang menyerupai Angry Bird. Teleskop MPG/ESO berhasil mengambil citra dari Lambda Centauri Nebula yang merupakan awan hidrogen yang bersinar dan bintang yang baru lahir di konstelasi Centaurus (The Centaur). Nebula ini juga dikenal dengan IC 2944 yang kadang diberi julukan "Running Chicken Nebula".

Pada nebula yang jaraknya 6500 tahun cahaya dari Bumi ini, bintang baru lahir dan dibentuk dalam awan gas hidrogen yang bersinar dengan sinar ultraviolet. Radiasi yang intens akan membuat awan hidrogen disekitarnya bereaksi, sehingga cahayanya berwarna merah. Warna ini adalah warna khas dari daerah tempat terbentuknya bintang. Hal yang serupa dijumpai pada Nebula Lagoon (eso0936). (Adi Saputro/Astronomi.us)

Tuesday, September 27, 2011

Roket Proton-M Rusia Sukses Bawa Satelit Komunikasi ke Orbit

Roket Proton-M. Credit: spacedaily.com
Roket Proton-M milik Rusia sukses meletakkan satelit di orbit, kata juru bicara Kementrian Pertahanan Udara Rusia.

"Peluncuran pada hari Rabu, 21 September 2011 pada pukul 02.47 GMT dari Baikonur Space Center berjalan mulus. Roket proton-M berhasil meletakkan satelit di orbit", kata Col. Alexei Zolotukhin.

Kesuksesan ini membuktikan industri teknologi luar angaksa Rusia sudah sangat maju dengan berkurangnya jumlah kegagalan peluncuran secara drastis. Sebelumnya seperti dikutip dari spacedaily.com, Selasa (27/09/2011),  pada 18 Agustus 2011, roket Rusia Proton-M yang membawa satelit Express-AM4 yang dibuat untuk siaran televisi digital dan keamanan komunikasi pemerintah untuk Siberia, hilang dan jatuh.

Seminggu kemudian setelah Express-AM4, roket Soyuz juga mengalami malfungsi dan gagal membawa Cargo Progress M-12M yang digunakan sebagai perbekalan untuk ISS. (Adi Saputro/Astronomi.us)

Sejarah Penemuan Asteroid Vesta

Asteroid Vesta. Credit: Ben Zellner (Georgia Southern University) / Peter Thomas (Cornell University) / NASA
Pada tahun 1596, saat menentukan bentuk elips orbit planet, Johannes Kepler percaya bahwa terdapat planet diantara Mars dan Jupiter. Perhitungan matematika yang dilakukan Johann Daniel Titius dan Johann Elert Bode pada 1772 yang kemudian dikenal sebagai "Hukum Titus-Bode", memprediksi hal yang sama. Pada Agustus 1798, sekelompok yang dikenal sebagai Celestial Police bergabung untuk mencari planet yang hilang, diantaranya terdapat astronom Jerman Heinrich Olbers. Olbers adalah astronom yang menemukan asteroid Pallas.

Seperti dikutip dari space.com, Selasa, (27/09/2011), Dalam suratnya untuk astronom lainnya, Olbers mengeluarkan teori pertama tentang asal asteroid. Dia menulis "Mungkinkah Ceres dan Pallas hanya sepasang fragmen dari sebuah planet yang besar yang terletak diatara Mars dan Jupiter?

Olbers berargumen bahwa fragmen-fragmen tersebut seperti planet yang akan berpotongan pada satu titik dan berada pada orbit yang berlawanan. Dia mengamati dua area ini pada malam hari dan pada 29 Maret 1807, ditemukanlah Vesta, dan Olbers menjadi orang pertama yang menemukan dua asteroid. Setelah beberapa malam melakukan pengukuran dan pengamatan, Olbers mengirim hasil perhitungannya kepada ahli matematika Carl Friedrich Gauss, yang menghitung orbit pallas hanya 10 jam. Dengan demikian ia diberi kehormatan untuk memberi nama asteroid tersebut dan dia memilih nama Vesta, dewi perapian, adik dari Ceres. (Adi Saputro/Astronomi.us)

NASA Keluarkan Roadmap Eksplorasi Luar Angkasa

Credit: spacedaily.com
NASA merilis versi awal dari Global Exploration Roadmap (GER) yang dikembangkan oleh International Space Exploration Group. Roadmap ini adalah gabungan kerja dari 12 space agencies, termasuk NASA selama setahun yang lalu untuk memajukan misi eksplorasi ruang angkasa yang lebih terkoordinasi.

Seperti dikutip dari spacedaily.com, Selasa (27/09/2011), GER diawali dengan ISS dan misi lebih jauh manusia di tata surya, khususnya misi pengiriman kru ke planet Mars. Roadmap ini memiliki dua hal yang potensional, yaitu Asteroid dan Bulan. Dua hal itu yang akan lebih jauh untuk diteliti dan masing-masing mewakili skenario misi 25 tahun dengan urutan misi robot dan manusia, dan itulah yang kini sedang diteliti dan dikembangkan oleh 12 space agencies tersebut. (Adi Saputro/Astronomi.us)

Sunday, September 25, 2011

Siti Fatimah, Juara Astronomi yang Tinggal di Gubuk Sederhana

Siti Fatimah, juara astronomi tingkat nasional. Credit: yahoo.com
Gubuk itu sederhana dan berlantai tanah di tengah tegalan di Dusun Dualas, Pangongseyan, Sampang, Madura, Jawa Timur. Tidak akan ada yang menyangka jika gubuk itu dihuni seorang siswi yang baru-baru ini keluar sebagai juara nasional bidang astronomi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2011 di Manado, Sulawesi Utara.

Kemiskinan agaknya membuat Siti Fatima terpacu untuk belajar dengan rajin. Kegigihannya tidak hanya dalam belajar. Untuk berangkat ke sekolah yang jauhnya delapan kilometer, siswi kelas tiga SMA Negeri 1 Sampang ini harus berjalan kaki satu kilometer dari rumahnya karena tidak bisa dilalui sepeda motor. Setelah itu baru diantar pamannya ke jalan raya untuk selanjutnya naik angkutan ke sekolah.

Sayang, prestasi yang diraihnya di tingkat nasional dan regional di bidang astronomi kurang mendapatkan perhatian banyak kalangan. Siti Fatima hanya berharap bisa masuk Institut Teknologi Bandung jika nanti lulus dari SMA. Semoga saja, Siti yang sudah yatim dan memiliki ibu sebagai penjual ikan keliling itu bisa mengharumkan bangsa di masa depan. (Sumber: yahoo.com)

VIDEO: Hari Equinok, Saat Matahari Tepat di Atas Garis Khatulistiwa Bumi

Pada tanggal 23 September 2011, Posisi matahari tepat di atas garis khatulistiwa Bumi. Credit: NASA
Hari Jum'at, 23 September 2011 pukul 16:05 WIB merupakan hari dimana matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa atau sering disebut hari Equinox tepatnya September Equinox. Apa itu Hari Equinox? Equinox adalah saat dimana posisi Matahari berada tepat di ekuator langit artinya Ia sedang berada tepat di atas Katulistiwa Bumi. Equinox kali ini secara geosentris terjadi pada Jumat, 23 September 2011 pukul 16:05 WIB. Equinox merupakan bagian dari siklus tahunan pergerakan harian semu Matahari. Saat terbit, melintas dan terbenamnya Matahari akibat kemiringan sumbu Bumi terhadap bidang orbitnya yaitu sebesar 66.56° maka selama setahun terjadi dua kali Equinox yaitu September Equinox dan Maret Equinox. Equinox berikutnya akan terjadi pada 20 Maret 2012 nanti. Kecuali Equinox, suatu saat Matahari juga akan berada di titik paling Utara pada bulan Juni dan berada di titik paling Selatan pada bulan Desember yang dikenal dengan istilah Solstice.

Menurut asal katanya Equinok bermakna panjang waktu siang sama dengan panjang waktu malam seperti juga anggapan umum. Namun kenyataannya tidak. Saat equinox ternyata siang lebih panjang dari malam. Contohnya di Yogyakarta, pada hari jumat (23/9) menurut kalkulasi Matahari terbit pada 05.28 WIB dan terbenam pada pukul 17.34 WIB. Artinya siang lebih panjang 6 menit dari malam. Lho kenapa ya… hayoo ada yang tahu..?

Esok pada hari jumat merupakan saat yang paling tepat untuk menentukan arah Timur ketika Matahari terbit dan arah Barat ketika Matahari terbenam. Selain itu di Indonesia fenomena ini menandai awal Musim Hujan, sedangkan di Belahan Bumi Utara menandai awal Musim Gugur (Autum/Fall) dan di Belahan Bumi Selatan menandai awal Musim Semi (Spring). Lagi, bagi anda yang di rumah berlangganan TV satelit, biasanya saat hari Equinox tiba banyak Channel televisi yang terganggu akibat fenomena yang dinamakan “Sun Outage” atau Gerhana Satelit yaitu saat satelit berada tepat diantara Bumi dan Matahari. Saat itu penerima satelit di Bumi akan terganggu oleh oleh sinyal yang kuat dari Matahari sehingga selama beberapa saat gambar TV akan hilang atau terganggu. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat video berikut ini.


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto