Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, September 15, 2011

Astronom Amatir Berhasil Abadikan Foto Matahari dari Belakang Rumah

Foto Matahari yang diambil oleh Andy Devey. Credit: dailymail.co.uk
Pengamat bintang Andy Devey berhasil mengambil gambar matahari dari halaman belakang rumahnya. Saking menakjubkannya, foto ini masuk situs NASA. Seperti apa?

Gambar menakjubkan close-up matahari ini kini sedang menjadi perhatian banyak penggemar luar angkasa di seluruh dunia yang sering mengakses situs badan luar angkasa Amerika Serikat (AS) itu seperti ditulis Dailymail.

Andy (55) yang merupakan mantan manajer tambang batu bara ini menjadi astronom amatir sejak enam tahun lalu. Ia menggunakan teleskop dan kamera untuk mengabadikan gambar tersebut dari taman di belakang rumahnya di Darton, Barnsley, Inggris.

Hasil jepretan lain astronom amatir ini bahkan menjadi sampul British Astronomical 2011. Matahari lahir 4,6 miliar tahun silam dengan diameter 1.351.000 km dengan suhu permukaan mencapai 5.500C. (Sumber: inilah.com)

Sunday, September 11, 2011

ESO Akan Umumkan Temuan Planet "Alien" Terbaru

Observatorium La Silla di Chile. Credit: ESO/Y. Beletsky
Observatorium Eropa akan bersiap mengumumkan apa yang disebutnya sebagai temuan planet alien terbesar pada hari Senin 12 September 2011. "The European Southern Observatory (ESO) akan mengadakan konferensi pers pada hari senin pukul 10 pagi waktu setempat untuk melaporkan hasil terbaru yang signifikan di bidang exoplanet," kata pejabat ESO dalam penjelasannya pada media. Nantinya ada beberapa ahli dari observatorium dan ESO yang akan berpartisipasi dalam konfrenesi pers tersebut.

Dikutip dari Space.com, Minggu (11/09/2011) Planet itu ditemukan dengan menggunakan teknologi High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS) yaitu berupa spektograf teleskop yang berada di Observatorium La Silla di Chile.

Berdasarkan data dari NASA's Jet Propulsion Laboratory, astronom telah menemukan setidaknya 564 planet alien (exoplanet) sampai saat ini. (Adi Saputro/Astronomi.us)

Bumi Tampak Kecil di Gambar Menakjubkan Saturnus

Foto planet Saturnus hasil tangkapan satelit Cassini-Huygens. Credit: NASA
Banyak foto menakjubkan Saturnus muncul beberapa tahun terakhir namun tak ada yang semenakjubkan ini. Bahkan, Bumi terlihat dalam foto ini. Seperti apa?

Gambar menakjubkan ini diambil dari pesawat luar angkasa Cassini-Huygens saat mengorbit sekitar planet keenam dari matahari yang berjarak 1,2 miliar km dari Bumi. Gambar ini diambil di malam saat pesawat mengamati gerhana matahari seperti dilaporkan Dailymail.

Gambar menawan ini muncul karena sisi malam Saturnus sebagian terlihat menyala karena memantulkan cahaya dari sistem cincin besarnya. Selain itu menurut astronom NASA, cincin planet ini tampak gelap ketika tersiluet dan sedikit menyebarkan cahaya matahari dan menghasilkan gambar berwarna menawan ini.

Cassini-Huygens pertama diluncurkan pada 1997 dan telah banyak mengambil gambar-gambar menakjubkan serta menyediakan data ilmiah menarik. Misi pesawat ini akan berakhir pada 2017 ditandai dengan penabrakan dirinya ke permukaan Saturnus. (Sumber: inilah.com)

Satelit Kembar Dikirim NASA ke Bulan

Roket Delta 2 yang membawa satelit kembar GRAIL meluncur Sabtu (10/9/2011) dari Cape Canaveral Air Force Station, Florida, AS. Credit: NASA
Badan Antariksa AS, NASA, berhasil meluncurkan dua satelit kembar dengan sebuah roket Delta II dari Cape Canaveral Air Force Station, Florida, AS, Sabtu (10/9/2011) pukul 09.08 waktu setempat atau 20.08 WIB. Kedua satelit yang masing-masing seukuran kulkas diberi nama Grail A dan Grail B akan digunakan untuk memetakan inti Bulan.

"Grail akan menjadi misi pertama yang mengungkap struktur inti bulan," kata Bobby Fogel, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian yang akan dilakukan.

Grail A melepaskan diri dari bagian atas roket yang membawanya 1,15 jam setelah peluncuran kemudian disusul Grail B delapan menit kemudian. Proses pelepasan keduanya dari roket disiarkan langsung oleh NASA dengan kamera yang dipasang di badan roket.

Misi ini tergolong murah dengan menghabiskan dana 500 juta dollar AS. Butuh waktu bagi kedua satelit itu untuk mencapai Bulan selama sekitar empat bulan. Bandingkan dengan misi Apollo empat dekade lalu yang hanya butuh tiga hari.

Mulai Maret 2012, kedua satelit akan masuk ke orbit Bulan pada ketinggian 34 mil atau sekitar 54 km. Salah satu hal yang akan diungkap dalam misi tersebut adalah apakah benar dugaan bahwa Bulan yang ada saat ini merupakan hasil tumbukan dua benda langit atau di masa lalu ada dua Bulan yang mengelilingi Bumi.

Sumber: kompas.com

Saturday, September 10, 2011

Wah, Ternyata Emas Berasal Dari Luar Angkasa

LONDON - Para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan bukti bahwa beberapa logam berharga, antara lain emas dan platinum, berasal dari angkasa luar miliaran tahun lalu.

Para peneliti dari Universitas Bristol, Inggris mengambil kesimpulan berdasarkan penelitian terhadap endapan berusia empat miliar tahun di Greenland. Mereka menemukan isotop yang berada di dalam endapan jelas berbeda dengan isotop yang berasal dari Bumi.

Menurut mereka, perbedaan ini memperkuat teori yang menyebutkan logam-logam berharga yang kita gunakan sekarang ini sampai ke bumi melalui pelepasan sebuah meteor besar ketika meteor baru berusia 200 juta tahun. Logam emas dan logam-logam berat lain kemudian tenggelam ke dalam inti bumi yang meleleh pada masa-masa awal.

”Namun asal-muasal pertama dari emas yang kini menjadi barang perhiasan dalam bentuk cincin, kalung dan lain-lain bahkan lebih eksotis,” lapor wartawan BBC, Risto Pyykkö.

Menurut ilmuwan, logam emas terbentuk akibat benturan antar bintang-bintang neutron, ledakan paling dasyat yang pernah terjadi di alam semesta. (Sumber: yahoo.co.id)

Friday, September 9, 2011

7 Skenario Astronom Menemukan Alien

Ilustrasi alien. Credit: bloggers.com
Ini masih jadi misteri besar: apakah selain manusia, ada mahluk cerdas lain di jagad raya ini. Pencarian mahluk ekstraterresterial (ET) bahkan dimulai sejak 50 tahun lalu, ketika ilmuwan Universitas Cornell, Frank Drake mengarahkan teleskop radio ke arah bintang, mengharap bisa menangkap transmisi dari alien.

Tak hanya itu, menurut astrofisikawan, Stephen Hawking, pada 4 Februari 2008, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pernah mengirimkan pesan ke luar angkasa. Isinya, lagu 'Across the Universe' milik The Beatles. Namun, tak pernah ada jawaban. Tak ada bukti sahih yang mendukung keberadaan manusia luar angkasa.

Namun, penemuan baru-baru ini membuat harapan menemukan ET kembali membuncah. Astronom, Univeristas Yale mengestimasi ada  300 sextillion bintang di angkasa, ini berarti tiga kali lipat dari perkiraan sebelumnya.

Sementara  Lisa Kaltenegger dari Harvard University mengatakan, para ilmuwan yakin, separuh bintang di galaksi memiliki planet yang ukurannya dua sampai 10 kali ukuran Bumi. 'Bumi super' atau 'super Earths' itu mungkin menopang kehidupan. Sementara peneliti lain menemukan mikroba yang hidup di arsenik.

"Bukti yang mengarah semakin kuat," kata Carl Pilcher, Direktur Institut Astrobiologi NASA.  "Saya berpikir siapapun melihat bukti ini akan berkata, pasti ada kehidupan di luar sana."

Alih-alih menemukan kembaran manusia, ilmuwan saat ini masih dalam tahap mendekat ke penemuan tanda-tanda kehidupan yang mikroskopis. Meski harapan itu masih ada.

Berikut ini skrenario penemuan mahluk alien yang dilakukan para astronom:

1. Mars. Planet merah ini memiliki air di bawah tanah yang merupakan salah satu kunci kehidupan. Para ilmuwan menduga, kemungkinan besar ada mikroba yang hidup di bawah tanah, meski robot pencari yang menyisir Mars belum menemukan satu pun.

2. Europa. Satelit Planet Yupiter ini memiliki radiasi di permukaannya yang bisa membunuh nyawa mahluk hidup. Namun di bawah lautan beku di sana ada kemungkinan beberapa jenis mikroba hidup di sana -- di bagian yang cair.

3. Enceladus (baca: en-sell-ah-dus). Satelit mini Planet Saturnus ini memiliki bulu supersonik gas dan debu yang ditembakkan dari permukaannya. Ini adalah indikasi, enceladus memiliki zat cair yang berfungsi menopang kehidupan.

4. Titan. Bulan terbesar Planet Saturnus ini memiliki cairan seluas samudera. Namun, ada dugaan itu adalah cairan methan.

5. Planet ekstrasolar atau di luar tata surya. Para astronot menggunakan teleskop yang bisa mendeteksi keberadaan atmosfer di permukaan planet-planet tersebut, dari sini bisa dicari tahu keberadaan proses fostosintesis atau proses biologis lainnya.

6. Di Bumi. Mencari alien di Bumi? Jangan salah, para ilmuwan juga menyisir Bumi untuk mencari keberadaan mahluk asing -- yang mungkin terbawa ke Bumi dari meteorit atau komet yang menyelonong masuk. Para ilmuwan menggali potensi temuan kehidupan asing di dasar laut atau di bawah es Antartika, yang tak biasa dan bisa jadi berasal dari luar angkasa.

7. Dari sinyal radio. Usaha Frank Drake masih berlanjut. Sejumlah ilmuwan masih setia menyisir langit, mencari transmisi alien dari luar angkasa. (Sumber: vivanews.com)

Pencemaran di Kennedy Space Center

Pesawat ulang alik. Credit: howstuffworks.com
Setelah misi pesawat ulang alik NASA berakhir, ditandai dengan pendaratan Atlantis 21 Juli yang lalu, rupanya masih tersisa masalah dalam rehabilitasi lingkungan di fasilitas area peluncuran pesawat Kennedy Space Center, Florida yang telah tercemari.

Berdasarkan laporan Florida Today, setelah lima dekade digunakan sebagai area peluncuran, tanah berpasir di lintasan Kennedy Space Center terkontaminasi oleh unsur-unsur kimia. Pembersihan sisa-sisa pencemaran tersebut butuh dana sebesar US$96 juta (sekitar Rp823 miliar) dalam waktu 30 tahun mendatang, termasuk US$6 juta untuk tahun ini.

Zat pencemar terbanyak yang ditemukan pada kandungan tanah adalah trikloroetilena (trichloroethylene/TCE), yaitu zat yang dipakai untuk membersihkan mesin roket. TCE menyapu bersih kelebihan hidrokarbon, yang tertinggal tatkala proses pembakaran bahan bakar roket. Praktiknya NASA baru berhenti membuang TCE ke tanah pada pertengahan 1970.

Secara keseluruhan, diperkirakan ada 267 jenis pencemar di area peluncuran itu, tapi 141 di antaranya telah dibersihkan, dan yang lain berada di berbagai tahap penilaian atau remediasi. Terdapat pelarut, arsenik, dan nikel dalam tanah di sekitar Landasan 39B. NASA kini sedang mengembangkan cara baru dalam upaya pembersihannya.

Selain pencemaran tanah, polusi udara di area tersebut juga tinggi. Bahkan dikatakan, peluncuran pesawat ke luar angkasa berpotensi mengubah keadaan atmosfer serta memperburuk pemanasan global. (Popsci.com, Nationalgeographic.co.id)

Siap-siap: Ribuan Bom Waktu di Bima Sakti

Galaksi Bima Sakti. Credit: NASA
Galaksi Bima Sakti mungkin menyimpan ribuan bom waktu. Setidaknya begitulah berdasarkan penelitian baru yang menyatakan bahwa setiap bintang tua akan melambat putarannya dan menciptakan supernova. Ledakan ini akan memecah galaksi kita di mana terdapat sistem tata surya kita di dalamnya.

"Akan tetapi kami belum menemukan satu bintang yang termasuk dalam kateogri bom waktu tersebut," ungkap astrofisika, Rosanne Di Stefano. Jenis supernova yang sedang diteliti oleh Rosanne adalah supernova la yang akan terjadi jika bintang kerdil tidak lagi stabil. Sebenarnya, massa dari bintang kerdil yang disebut massa Chandrasekhar, tidak cukup untuk menciptakan supernova, namun ada dua hal yang dapat membuat ledakan besar itu tercipta, yaitu sumbangan gas dari bintang lain dan fusi dari dua bintang kerdil.

Rosanne mengatakan bahwa putaran dari bintang kerdil mungkin dapat memcahkan teka-teki. Proses rotasi ke atas dan ke bawah akan menunda waktu peledakan. Akan tetapi, saat rotasi melambat, maka gravitasi akan mengakibatkan terciptanya ledakan tersebut. "Hal ini menunjukkan betapa pentingnya rotasi sebuah bintang kerdil," kata Rosanne. Proses rotasi dapat menambah waktu untuk "bom" tersebut. Hal ini akan memungkinkan bintang lain berkembang menjadi bintang kerdil.

Di galaksi ini, peneliti memperkirakan supernova la terjadi tiga kali tiap seribu tahun. Jika bintang kerdil membutuhkan jutaan tahun untuk meledak, maka akan ada puluhan pra-ledakan dalam beberapa ribu tahun cahaya dari Bumi.

"Sampai sekarang kami hanya tahu bintang kerdil dengan massa Chandrasekhar dan kami belum menemukan massa super Chandrasekhar, akan tetapi kami akan memburu mereka," tambah Rasmus Voss dari Radboud University Nijmegen, Belanda. (Science Daily, Nationalgeographic.co.id)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto