Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Friday, August 19, 2011

Aquarius, Satelit NASA Khusus untuk Pantau Lautan

Sesuai nama Dewa Laut dalam mitologi Yunani, wahana satelit terbaru NASA yang diberi nama Aquarius akan segera diluncurkan dan digunakan untuk memantau kondisi lautan. Pada 9 Juni mendatang, NASA berencana meluncurkan wahana ruang angkasa terbarunya itu.

Satelit baru ini akan sangat bermanfaat bagi para ilmuwan yang mempelajari siklus air di bumi serta hubungannya dengan arus laut dan iklim. Aquarius memetakan konsentrasi larutan garam di permukaan laut yang akan melengkapi data hasil pengamatan temperatur permukaan laut yang telah lebih dulu dimonitor melalui satelit.

Satelit Aquarius

Aquarius juga akan menyediakan data terkini tentang kadar garam di lautan sehingga para ilmuwan dapat memahami kaitan kadar garam dengan curah hujan dan penguapan, atau pencairan dan pembekuan es, serta pengaruhnya terhadap perbedaan iklim.

Aquarius dilengkapi dengan instrumen radiometer gelombang mikro, sebuah komponen yang dikembangkan untuk mengukur kadar garam dari luar angkasa. "Radiometer ini adalah radiometer paling stabil dan akurat yang dikembangkan untuk melakukan pemantauan dari luar angkasa," kata Shannon Rodriguez-Sanabria, seorang spesialis komunikasi gelombang mikro di Goddard Space Flight Center, NASA, Greenbelt, Md.

Selama melakukan misinya, Aquarius akan mengumpulkan data secara terus-menerus ketika terbang pada orbit dekat-kutub dan mengelilingi bumi 14-15 kali sehari. Sudut pandang instrumennya yang mencapai bentangan selebar 390 kilometer akan memasok peta global setiap tujuh hari. Data-data ini kemudian digabungkan untuk menghasilkan data bulanan yang lebih akurat selama misi berlangsung serta dirancang agar bisa jadi acuan minimal dalam jangka waktu tiga tahun.

Source: http://sains.kompas.com/read/2011/04/14/17402981/Aquarius.Akan.Pantau.Lautan.dari.Langit

Beberapa Konspirasi Mencengangkan Mengenai Bulan

Satelit Bumi yang satu ini memang terkenal memiliki banyak misteri. Selain misteri, banyak konspirasi muncul terkait bulan. Apa saja?

Tak pernah mendarat di Bulan

Sejak Apollo 11 mendarat di Bulan pada 20 Juli 1969, ahli teori konspirasi dengan lantang menyatakan manusia tak pernah benar-benar sampai ke bulan. Mitos seputar pendaratan itu menyebar luas dan jauh namun cerita itu bukanlah satu-satunya cerita mengenai permukaan bulan.

Hoax Bulan Besar New York Sun

Dimulai pada Agustus 1835, serangkaian artikel di New York Sun merinci kehidupan di bulan seperti ditemukan teleskop astronom Sir John Herschel. Artikel-artikel tersebut menggambarkan makhluk fantastis seperti unicorn dan manusia seperti kelelawar berada di planet tetangga itu.

Meski kemudian terbukti hoax, Herschel mengaku tak pernah mengklaim melihat apa pun di bulan dan mengutuk artikel tersebut. Surat kabar itu sendiri tak pernah mengeluarkan isu pencabutan yang membuat beberapa pihak mempercayai kata-katanya.

Bernah Nostradamus Memprediksi pendaratan di Bulan?

Nostradamus meramalkan banyak hal namun apakah peramal Prancis ini meramal pendaratan di bulan? Syair ini diyakini menceritakan pendaratan di bulan atau pendaratan di bulan hanyalah hoax.

“Ia akan datang masuk ke sudut Luna tempat ia akan ditangkap dan dimasukkan di negeri asing. Buah mentah akan menjadi subyek skandal besar atau kesalahan besar atas satu pujian besar”.

Adakah Reruntuhan Kaca di Bulan?

Dalam buku ‘Dark Mission: The Secret History of NASA,’ penulis Richard Hogland dan Mike mengklaim reruntuhan kaca atau kristal bisa dilihat di permukaan bulan. Struktur menjulang itu panjangnya dikatakan lebih dari satu kilometer. Foto reruntuhan itu difoto astronot Apollo dan disembunyikan dari publik oleh karyawan NASA selama lebih dari 30 tahun.

Apakah Bulan adalah pesawat berongga?

Alex Collier yang mengaku berhubungan dengan ras alien, mengatakan, Bulan bukanlah badan angkasa melainkan pesawat ruang angkasa berongga yang digunakan ribuan tahun lalu untuk mengangkut ras makhluk reptil ke Bumi. Bulan hanya sebuah van bergerak berteknologi tinggi yang diparkir di orbit kita.

Adakah Markas Nazi di Bulan?

Di akhir perang, Nazi mengembangkan persenjataan teknologi tinggi dan beberapa orang yakin, salah satunya teknologi pesawat ulang alik. Teori mengatakan, Nazi bisa menjadi pemenang sebenarnya dalam perlombaan ruang angkasa pada 1942.

Sementara di bulan, Nazi mendirikan markas yang kemudian sering dikunjungi astronot negara lain. Rumor lain menyatakan, Hitler selamat dari Perang Dunia II dan mengungsi ke planet ini menggunakan teknologi roket dan menjalani hidup panjang di markas bulan Nazi.

Benarkah Ada Makhluk Lewati di Video Apollo 14?

Mungkin, salah satu alasan kita tak pernah kembali ke bulan adalah satwa liar yang ditemukan di sana. Seorang pembicara di Conspiracy Con 2011 menunjukkan video Apollo 14 berisi makhluk seperti monyet atau anjing bergerak cepat di permukaan bulan sementara astronot sudah kembali ke dalam pesawat ruang angkasa.

Apakah ada WMD di Bulan?

Data diambil dari pesawat ruang angkasa Jepang menunjukkan adanya uranium di bulan. Para peneliti mengatakan, ini menjadi bukti pertama unsur radioaktif di tanah bulan, sementara lainnya kini yakin, ada senjata pemusnah massal terkunci dan siap dilepas landaskan dari bulan. Namun, apakah mereka menarget Bumi atau ruang angkasa?

Apollo 18: Fakta atau Fiksi?

Film 2011, ‘Apollo 18’ merupakan mockumentary bergaya film horor dengan konsep dasar kita tak kembali ke bulan karena kehadiran alien yang ditemukan astronot. Atau ini hanya sekadar film dokumenter?

Dalam wawancara dengan Entertainment Weekly, kepala Dimenstion Films Bob Weinstein membantah film itu fiksi. “Kami tak melakukan syuting. Kami menemukannya,” tegasnya.

Markas Bulan Alien

Menurut situs UFO Casebook, NASA berhasl memfoto apa yang diyakini sebagai markas alien di sisi jauh bulan. Pada 1994, Angkatan Laut AS mengirim satelit yang disebut Clementine untuk mengambil gambar bulan namun tak menemukan apa pun.

Meski 1,8 juta gambar telah diambil, hanya 170 ribu gambar dipublikasikan. Sisanya diklasifikasikan. Hal ini membuat banyak orang yakin, bukti kehidupan alien disembunyikan dari publik.

Pernahkan Astronot Melihat Aliens?

Selama wawancara Nick Margerrison dari Kerrang Radio pada 2008, Pilot Lunar Module Apollo 14 Dr Edgar Mitchell mengklaim, alien berkali-kali mengontak manusia namun pemerintah menyembunyikan kebenaran itu.

Ia menggambarkan alien seperti ‘orang kecil yang terlihat aneh’ dan memperingatkan, teknologi kita tak semaju milik mereka. “Apakah mereka telah pergi sekarang”. Rumor lainnya, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin melihat dan memfilmkan markas bulan alien selama perjalanan bulan mereka. James Lovell dari misi Apollo 8 kabarnya juga melihat bukti kehidupan alien itu.

Bulan Ternyata 200 Juta Tahun Lebih Muda

Dipercaya, Bulan tercipta dari tabrakan antara benda langit besar serupa planet dengan proto-Bumi. Energi akibat tabrakan ini sedemikian besar sehingga material yang meleleh terlempar ke angkasa dan membentuk Bulan. Saat Bulan mendingin, material memadat dan membentuk beragam mineral.

Lars E Borg dari Lawrence Livermore National Laboratory dan Richard Carlson dari Universite Blaise Pascal berusaha mengetahui kapan kejadian tersebut terjadi, alias memperkirakan umur Bulan. Mereka menganalisis ferroan anthrosite (FAN), batuan lempeng tertua di Bulan.

Hasil analisis dengan bantuan isotop timah dan neobydium itu menunjukkan bahwa usia Bulan ternyata 200 juta tahun lebih muda dari perkiraan. Sebelumnya diperkirakan bahwa usia Bulan 4,568 miliar tahun atau hampir setara dengan usia tata surya. Tetapi, hasil analisis Borg dan Carlson menunjukkan bahwa usia Bulan 4,36 miliar tahun.

"Usia sampel batuan Bulan yang muda ini berarti bahwa Bulan memadat jauh setelah waktu yang diperkirakan dan kita harus mengubah seluruh pemahaman kita tentang sejarah geokimia Bulan," kata Carlson seperti dikutip Physorg, Rabu (17/8/2011).

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa usia batuan lempeng tertua di Bulan itu sama dengan usia mineral tertua, zircons, yang ditemukan di wilayah barat Australia. Ini menegaskan, batuan tertua di Bumi dan Bulan terbentuk pada saat yang hampir bersamaan, setelah tabrakan.

Hasil penelitian Borg dan Johnson dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu kemarin. Sampel FAN yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari koleksi Johnson Space Center, NASA.

Thursday, August 18, 2011

Misi MAVEN NASA akan Pelajari Iklim Planet Mars

Misi pesawat antariksa MAVEN
adalah mengungkap beberapa misteri
mengenai evolusi iklim planet Mars.
Badan antariksa Amerika, NASA telah menyetujui rancangan satelit Mars-nya yang baru MAVEN yang akan menjadi pesawat antariksa pertama untuk menyelidiki lapisan atmosfir paling atas dan iklim pada planet merah itu.

NASA mengatakan proyek itu mencapai kemajuan besar akhir minggu lalu ketika lolos dalam Uji Kritis Rancangan sehingga pembuatan satelit itu kini bisa dimulai.

Para insinyur dari Universitas Colorado di Boulder merancang pesawat antariksa MAVEN yang dijadwalkan akan diluncurkan akhir 2013. Setelah penerbangan 10 bulan, pesawat itu akan memulai misinya selama setahun mengitari Mars.

NASA mengatakan tujuan misi MAVEN adalah mengungkap beberapa misteri mengenai evolusi iklim mars.

Salah satu manajer MAVEN (Bruce Jakosky dari Universitas Colorado di Boulder) mengatakan memahami bagaimana dan mengapa atmosfir Mars berubah adalah tujuan ilmiah penting bagi misi itu. Pengetahuan mengenai iklim Mars penting bagi misi-misi berawak di masa depan disana dan juga bisa menjadi petunjuk mengapa iklim bumi berubah.

sumber

Para Ilmuwan NASA Pelajari Gambar-Gambar Baru Asteroid Vesta

Gambar jarak dekat pertama permukaan asteroid Vesta yang dikirimkan oleh pesawat antariksa Dawn. Credit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA
Para ilmuwan Amerika mengatakan gambar-gambar pertama jarak dekat asteroid yang sangat besar yang dinamakan Vesta mengungkapkan permukaan dengan keanekaragaman yang misterius yang mereka katakan akan membuat mereka sibuk mempelajarinya selama bertahun-tahun.

Pesawat penyelidik antariksa NASA, Dawn, sedang dalam misi satu tahun mengorbit asteroid Vesta – benda kedua terbesar dalam jalur asteroid tata surya.

Sebelumnya, para ilmuwan hanya dapat mengambil gambar Vesta dari jauh. Gambar-gambar jarak dekat yang pertama itu mengungkapkan permukaan yang ditutupi banyak kawah dan goresan-goresan hitam yang panjang, yang kata para pakar mereka heran melihatnya.

Jalur asteroid adalah kawasan antara planet Mars dan Jupiter. Asteroid sangat menarik bagi para ilmuwan. Asteroid adalah batu yang mengorbit matahari, tetapi karena suatu sebab, gagal berkembang menjadi planet.

Para pakar yakin jalur asteroid terbentuk kira-kira 5 milyar tahun yang lalu.

Astronom Dr. Nancy Grace Roman, Ibu Teleskop Antariksa Hubble

Dr. Nancy Grace Roman pada saat masih bekerja untuk badan antariksa AS (NASA) - (foto dok. tahun 1962).
Nancy Grace Roman lahir pada tanggal 16 Mei 1925 di Nashville, Tennessee, dan besar pada masa terjadinya Depresi Besar Amerika (The Great Depression). Salah satu astronom yang paling disegani di AS ini adalah anak tunggal pasangan suami-isteri, ahli geofisika Irwin Roman dan guru musik Georgia Smith Roman. Pada usianya 86 tahun, Dr. Roman tetap berada dalam keadaan sehat dan terus aktif berkiprah di kediamannya di Chevy Chase, Maryland.

Jika astronomi menarik perhatian anda, pelajarilah. Bahkan jika anda tidak tertarik mendalaminya sebagai suatu profesi, anda dapat menekuninya sebagai hobi.

Mengenai asal-usulnya tertarik pada ilmu astronomi, Nancy mengungkapkan “Minat saya itu didorong sewaktu berumur 9 atau 10 tahun, saya hidup di tempat yang sangat gelap, dan terbiasa menatap bintang-bintang di langit. Saya tidak pernah merasa bosan. Setelah belajar di sekolah menengah pertama, saya mengambil keputusan untuk menjadi ahli ilmu falaq, dan saya tidak pernah berubah pikiran.”

Banyak tantangan yang dihadapi Nancy Roman dalam mewujudkan cita-citanya ini. Banyak orang berusaha mengubah pikirannya, dengan mengatakan bahwa astronomi bukanlah bidang yang cocok bagi kaum perempuan. Tetapi dia keras kepala, dan tak pernah menyesal dengan pilihannya itu.

Gambar favorit Nancy Grace Roman, hasil dari bidikan Teleskop Antariksa Hubble dari Nebula 27 Juli 2009

Sewaktu Nancy kuliah di perguruan tinggi Swarthmore College di Pennsylvania, pada tahun-tahun 1940-an, bidang astronomi hanya memiliki 2 mahasiswa saja, keduanya wanita. "Sama sekali tidak ada mahasiswa pria. Hampir semua pria Amerika masa itu, berangkat ke medang Perang Dunia II", kenang Nancy. Nancy menerima gelar sarjana di bidang astronomi pada tahun 1946.

Saat kuliah di Universitas Chicago untuk program doktornya, Nancy mengatakan, jurusan astronomi memiliki 10 mahasiswa, termasuk diantaranya 2 mahasiswi. “Saya tidak menemukan masalah dengan teman sekelas pria. Saya pikir, kami bergaul dengan baik, tidak mengalami diskriminasi yang mencolok. Memang ada dosen yang mengatakan, tidak suka dengan gagasan mendidik mahasiswi, karena mereka acapkali putus kuliah untuk berumahtangga”, kenang Nancy.

Roman akhirnya menggondol gelar Doktor di bidang astronomi 3 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1949. Dr.Nancy Grace Roman segera bergabung di Laboratorium Riset Angkatan Laut AS. Sebagai seorang kutu buku, Roman merasa sangat senang dengan tugas melakukan penelitian.

Gambar planet Neptunus yang diambil dari Teleskop Antariksa Hubble (26/7)

Pada tahun 1959, dia pindah bekerja di Badan Antariksa Nasional AS (NASA) dan berkarir di sana selama 20 tahun. Salah satu tugasnya adalah menjadi konsultan dan memimpin program perancangan teleskop antariksa Hubble, yang kemudian memberinya julukan “The Mother of the Hubble Space Telescope” atau “Ibu Teleskop Hubble.”

Apakah astronomi itu sulit, sehingga hanya sedikit menarik kaum wanita yang mau menelaah bidang ini? Dr. Roman menjawab: “Saya pikir astronomi tidaklah lebih sulit daripada bidang-bidang lain. Memang memerlukan ketertarikan pada sains dan kemampuan tertentu di bidang matematika dan fisika. Selain itu, saya rasa, gadis-gadis, terutama pada tingkat sekolah menengah atas, agak khawatir mendalami bidang ini, sebagian alasan adalah karena pergaulan; mereka tidak ingin kelihatan pintar.”

Apa komentarnya secara umum tentang ilmu astronomi dan dorongannya kepada banyak orang? “Salah satu yang saya sukai tentang astronomi adalah ia merupakan bidang ilmu yang sangat kecil. Para astronom di seluruh dunia saling mengenal. Jika astronomi menarik perhatian anda, pelajarilah. Bahkan jika anda tidak tertarik mendalaminya sebagai suatu profesi, anda dapat menekuninya sebagai hobi,” demikian anjuran Roman kepada para pemerhati astronomi.

Nancy Grace Roman, 86 tahun, berpose dengan model teleskop Hubble yang dirancangnya (foto: dok.).


Apa kegiatannya kini? Penyandang gelar Doctor Honoris Causa dari empat perguruan tinggi ini menceritakan: “Berbicara dengan anak-anak di dalam kelas dan memberi ceramah dalam forum orang dewasa, serta merekam pelajaran untuk orang-orang buta dan anak-anak, yang mengalami gangguan belajar. Itulah sumbangan yang saya harap akan dapat terus saya lakukan. Tetapi saya tidak mau melewati tahap hidup di mana saya harus menyusahkan dan membebani orang lain.”

Dr. Nancy Grace Roman, dalam usia emasnya, terus menekuni hobinya antara lain membaca dan berkunjung ke museum. Nancy pun tetap aktif berkiprah dalam beberapa organisasi, antara lain American Association of University Women, American Astronomical Society, Association of Women in Science, and International Astronomical Union.

sumber

Peneliti: Perjalanan Luar Angkasa Bisa Melemahkan Otot

Tak sedikit orang yang ingin melakukan perjalanan ke luar angkasa terutama ke planet Mars. Tapi sebaiknya hal tersebut dipikir kembali, karena perjalanan ke Mars bisa melemahkan otot-otot tubuh.

Para ilmuwan mengungkapkan penerbangan angkasa jangka panjang bisa menghilangkan setengah dari kemampuan otot astronotnya.
Kelemahan otot ini diilustrasikan jika saat pergi seseorang berusia 30 tahun, maka saat kembali ke bumi ia memiliki otot yang lemah seperti orang berusia 80 tahun. Selain itu perjalanan luar angkasa ini juga sarat dengan bahaya.

Para peneliti yang dipimpin oleh Robert Fitts, seorang profesor biologi dari Marquette University di Milwaukee, Wisconsin mengambil sampel kecil jaringan dari otot-otot betis sembilan astronot Amerika dan Rusia yang menghabiskan waktu sekitar enam bulan di International Space Station (ISS).

Pengambilan sampel ini dilakukan 45 hari sebelum para astronot tersebut meluncur ke luar angkasa dan pada saat astronot ini kembali ke bumi. Fitts melaporkan bahwa terjadi pengurangan massa serat otot dan penurunan kekuatan otot sekitar 40 persen pada tubuh astronot tersebut.

Ironisnya penggemukan badan yang dilakukan sebelum melakukan perjalanan tidak memberikan dampak terhadap pencegahan hilangnya massa otot. Bahkan anggota kru yang memiliki otot besar justru mengalami penurunan terbesar dalam hal kekuatan otot.

"Otot yang mengalami dampak paling besar dalam hal penurunan massanya adalah otot betis yang hampir mendekati 50 persen," ujar Fitts, seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (19/8/2010).

Hasil penelitian ini telah diterbitkan secara online oleh Journal of Physiology.

Berdasarkan hasil temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan aturan kebugaran di dalam ruang astronot, sehingga para kru tidak harus melakukan latihan resistensi tinggi dan bisa melakukan gerakan-gerakan alami seperti di bumi.

Melemahnya otot para kru setelah melakukan perjalanan ke luar angkasa menambah daftar dampak perjalanan luar angkasa bagi kesehatan. Sebelumnya telah diketahui bahwa perjalanan luar angkasa meningkatkan risiko kanker akibat kerusakan DNA dari radiasi kosmik, hilangnya kepadatan tulang dan mengalami tekanan mental karena memerlukan perjalanan yang panjang.

Source: http://health.detik.com/read/2010/08/20/075859/1423993/763/perjalanan-luar-angkasa-bisa-melemahkan-otot?ld991107763

Perjalanan Luar Angkasa Bisa Melemahkan Otot, Ternyata Perjalanan Luar Angkasa Bisa Melemahkan Otot

Ledakan Misterius Maha Dahsyat Dalam Kosmik Galaksi Jauh

Kalau kita ingat kembali penyerang luar angkasa pada game komputer era 80-an, ini sebenarnya sebuah ledakan kosmik dalam galaksi jauh. Ledakan sinar Gamma maha dahsyat ini, telah diamati pada 28 Maret oleh satelit Swift NASA.

Seperti diberitakan Daily Mail (8/4), peristiwa ini membuat para astronom menggelengkan kepala—sangat luar biasa, karena berlangsung hingga 11 hari.


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto