Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, March 31, 2011

Ada Kehidupan di Atmosfer Venus?

Permukaan planet Venus tidak seperti Bumi yang ramah untuk makhluk hidup. Kesempatan untuk hidup di sana bahkan mendekati nol. Namun, menurut sejumlah ilmuwan, beda halnya dengan atmosfer Venus.

Menurut beberapa sumber, kemungkinan bentuk-bentuk kehidupan primitif masih beredar di antara gas-gas yang tercampur di lapisan atmosfer Venus.

Tidak berhenti di situ, para ahli mengatakan rencananya untuk misi lebih lanjut. Mereka akan melakukan semacam misi sampel untuk mengambil setiap potensi "penghuni" yang mungkin bersembunyi di sana. Demikian dilansir Daily Galaxy, Rabu 23 Maret 2011.

Selama bertahun-tahun, beberapa pesawat ruang angkasa mendekati planet tersebut dan menganalisisnya hingga batas tertentu. Namun, mereka tidak tahu banyak tentang Venus seperti halnya Mars. Planet Merah ini dipelajari ilmuwan non-stop dalam beberapa dekade terakhir.

Meski teori-teori muncul dan mulai menunjukkan ada kehidupan di Mars, Venus bisa jadi menyimpan kejutan besar bagi para ilmuwan, khususnya astrobiologist. Namun, misteri itu dinilai cukup mudah dipecahkan. Menurut ilmuwan, cukup dengan mengirimkan balon terbang ke planet itu untuk menangkap kehidupan di atmosfer Venus.

Di permukaan planet Venus, suhu tercatat sangat tinggi. Panasnya bahkan bisa menguapkan raksa dan mengubah timah padat menjadi genangan air. Tingkat tekanannya mencapai 20 kali lipat Bumi, sehingga bisa dipastikan bahan dan struktur kehidupan tidak mungkin ada di planet ini. Jika pun ada, kemungkinan mereka yang bertahan dengan kondisi ini sangatlah minim.

Anehnya, atmosfer Venus justru mirip dengan Bumi. Jaraknya cukup jauh dari permukaan. Awannya bahkan memiliki suhu yang sama, begitu pun tingkat tekanannya. Sejumlah studi, walaupun jumlahnya sedikit, mengatakan bahwa komposisi kimia dari awan ini sangat mirip dengan awan di Bumi sekitar miliaran tahun yang lalu.

Artinya, suasana atmosfer Venus sangat mirip dengan suasana atmosfer Bumi saat terbentuk pertama kali. Atmosfer di Venus dan Bumi sama-sama tidak mengandung asam sulfat. Ini adalah petunjuk yang menjanjikan bagi banyak orang. Bahkan, orang skeptis pun mengakui bahwa ini perlu dieksplorasi lebih lanjut secara rinci.

Terlepas dari banyak temuan yang dianalisis dari Bumi, faktanya ilmuwan merasa perlu untuk mengirim roket jarak jauh untuk mengambil sampel langsung. Hanya dengan cara ini mereka bisa memastikan bahwa kehidupan memang ada atau tidak di permukaan planet tetangga Bumi itu.

Tags: Ada Kehidupan di Atmosfer Venus?, APakah Ada Kehidupan di Atmosfer Venus?

Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/210998-ada-kehidupan-di-atmosfer-venus-

Pandangan CERN mengenai alam semesta paralel

Ketika kita memandang langit malam, melihat bertaburannya bintang-bintang, kadang kita bertanya, berapa luas alam semesta yang kita tempati? Sampai di mana batasnya ? Apakah ada alam semesta lain seperti yang kita tempati?

Zaman dahulu orang mengira bahwa alam semesta adalah ruang kosong dan bumi sebagai salah satu planet yang berada di dalamnya, berbentuk datar seperti meja. Jika kita berlayar jauh, maka pada suatu saat akan sampai pada ujung bumi, kemudian jatuh ke dalam ruang kosong.

Anggapan ini masih dipakai orang sampai pada era Newton. Hanya saja, pada era tersebut, bumi dan planet lain yang berada di dalamnya berbentuk bulat, tidak lagi datar. Newton mengemukakan bahwa dinamika benda-benda dalam jagad raya dapat ditentukan melalui tiga kaidah atau hukum.

Dia mengatakan bahwa jika tidak ada gaya, maka benda diam atau jika bergerak namun kecepatan tetap, tidak berubah. Kalau ada gaya yang berlaku, maka menimbulkan percepatan pada benda yang sebanding dengan jumlah gaya tersebut. Kalau ada gaya aksi, timbul gaya reaksi, yang arahnya saling berlawanan.

Alam semesta paralel, tidak diketahui bentuk materi, dimensi ekstra . Ini bukan barang dari fiksi ilmiah teori fisika namun sangat konkret bahwa para ilmuwan berusaha untuk mengkonfirmasi Large Hadron Collider (LHC) dan eksperimen lainnya.

PROTON tabrakan

Tabrakan frontal, tetapi kecepatan cahaya, menciptakan apa yang terjadi sepersekian detik setelah mula-mula “Big Bang” 13,7 milyar tahun lalu yang membawa alam semesta dan segala isinya menjadi ada.

Meskipun berabad-abad pengamatan semakin canggih dari planet Bumi, hanya 4 persen dari alam semesta dikenal karena sisanya terdiri dari apa yang telah disebut, karena mereka tidak terlihat, materi gelap dan energi gelap.

Milyaran partikel terbang dari setiap tumbukan LHC dilacak di empat detektor CERN dan kemudian kolaborasi laboratorium di seluruh dunia untuk menetapkan kapan dan bagaimana mereka datang bersama-sama dan apa bentuk yang mereka ambil.

Para ahli teori CERN mengatakan ini dapat memberikan tanda-tanda yang jelas tentang dimensi di luar panjang, kedalaman luas, dan waktu karena seperti pada partikel energi tinggi bisa dilacak menghilang.

Semesta paralel juga bisa tersembunyi di dalam dimensi-dimensi ini, pemikiran terus berjalan, tetapi hanya dalam berbagai gravitasi yang disebut di mana cahaya tidak dapat diperbanyak. Sebuah fakta yang akan membuat hampir tidak mungkin untuk menjelajahi mereka.

Tags: Pandangan CERN mengenai alam semesta paralel, Mengetahui Pandangan CERN mengenai alam semesta paralel

Source: http://www.fisika-ceria.com/

Pesawat Orion Bikin Manusia Main di Asteroid

Pesawat antariksa Orion milik NASA memungkinkan astronot menjelajahi bulan dan asteroid dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional. Ini diharapkan untuk penjelajahan 2019.

Pesawat ruang angkasa Orion yang dimaksudkan untuk mengembalikan sejarah penjelajahan manusia merupakan proyek Presiden AS Barack Obama. NASA berharap dua pesawat ruang angkasa itu dapat digunakan untuk misi ke asteroid pada 2019.

Headline

Untuk memfasilitasi ambisi itu, Lockheed Martin membangun kawasan uji coba raksasa di selatan Waterton Canyon di Denver. Proyek Orion diperkenalkan oleh Presiden George W. Bush dengan pendanaan awal sekitar US$100 miliar (Rp900 triliun) dengan nama misi Constellation.

Saat ini NASA sedang mempertimbangkan setidaknya dua pesawat ruang angkasa berawak, termasuk melayani kepentingan stasiun ruang angkasa di orbit bumi yang lebih rendah.

“Prion merupakan evolusi dari program Constellation yang dibuthkan sebagai bagian dari kendaraan berawak multiguna,” ujar juru bicara NASA Bob Jacobs.

Tags: Pesawat Orion Bikin Manusia Main di Asteroid, Wow Pesawat Orion Bikin Manusia Main di Asteroid

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1350742/pesawat-orion-bikin-manusia-main-di-asteroid

Empat Fisikawan Indonesia Diabadikan Sebagai Nama Asteroid

International Astronomical Union (IAU) menyetujui pemberian nama-nama dari Asteroid 12176,12177,12178,12179 dengan nama-nama mantan Kepala Observatorium Bosscha ITB yakni Bambang Hidayat, Moedji Rahardjo, Dhani Herdiwijaya, dan Taufiq Hidayat. Keempat Asteriod yang berada di Sabuk Utama Asteriod tersebut secara berurutan diabadikan dengan nama 12176 Hidayat, 12177 Raharto, 12178 Dhani, serta 12179 Taufiq.



Asteroid, saat ini lebih dikenal sebagai planet minor, adalah objek tatasurya yang mengorbit matahari yang bukan planet, planet kerdil, atau komet. Populasi terbanyak berada di antara planet Mars dan Jupiter. Namun banyak juga yang mengorbit dekat bumi. Planet minor pertama yang ditemukan adalah Ceres pada tahun 1801 yang kemudian dikenal juga sebagai planet katai setelah IAU melakukan redenefinisi terhadap klasifikasi planet di tahun 2006.

Penamaan ketika pertama kali ditemukan didasarkan pada tahun penemuan diikuti oleh kode huruf (dan bila perlu angka), misalnya 1989 AC dan 2002 LM60. Setelah orbitnya diketahui dengan pasti kemudian dikatalogkan dengan nomor urut di dalam basis data Pusat Planet Minor (Minor Planet Center). Penamaan spesifik kemudian diberikan berdasarkan ketentuan yang diatur oleh IAU. Nama-nama tersebut diusulkan oleh penemunya disertai dengan alasannya. Kemudian Gugus Kerja Penamaan Benda Kecil Tatasurya (asteorid dan komet) akan membahasnya dan menetapkannya.

November 2010 lalu Gugus Tugas tersebut mengumumkan 64 nama baru asteroid, 4 di antaranya adalah nama astronom Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan oleh IAU sebagai penghargaan kepada Observatorium Bosscha yang memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan astronomi di langit selatan.

Diantara keempat sosok tersebut adalah :

12176 Hidayat / 3468 T-3

Bambang Hidayat merupakan promotor astronomi di Indonesia. Akhir tahun 1960, dia tamat dari ITB dalam mata pelajaran Astronomi, Fisika dan Matematika. Pada 1961, Bambang mendapat kesempatan untuk studi lanjut. Melalui hibah (grant) dari USAID (United States of America Agency for International Developments), Bambang memulai studi pascasarjananya di Case Institute of Technology, sekarang dikenal sebagai Case Western Reserve University, di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.

Pada tahun 1968, pria kelahiran Kudus, 18 September 1934 diberi kehormatan untuk dapat memimpin Observatorium Bosscha dan Departemen Astronomi ITB, menggantikan Prof. Dr. The Pik Sin. Pada akhir 1976, Bambang diangkat menjadi guru besar penuh di ITB dalam bidang astronomi. Jabatan ketua departemen astronomi dipegang hingga tahun 1978 dan direktur observatorium dipegang hingga tahun 1999. Pada September 2004, pada usia ke-70, Bambang resmi pensiun dari ITB dan menjadi Guru Besar Emeritus.

Peraih Habibie Awards 2003 ini dikenal dalam pekerjaannya di bidang bintang ganda tampak dan bintang dengan garis emisi H. Ia juga menjadi direktur Observatorium Bosscha di Lembang dari 1968 – 1999 dan menjadi Wakil Presiden IAU dari 1994 – 2000.

Di samping pekerjaan ilmiahnya, Bambang juga dikenal publik dari tulisan-tulisan ilmiah populernya di berbagai media massa. Masa pasca 1980an, Bambang mulai memperhatikan dan menulis dalam sejarah astronomi di Indonesia, pendidikan, bahkan sejarah nasional. Sampai kini Bambang masih dikenal sebagai salah seorang tokoh pemerhati kawasan Bandung Utara.

12177 Raharto / 4074 T-3

Diambil dari nama Moedji Raharto, seorang astronom Indonesia sekaligus dosen senior di Astronomi ITB. Ia pernah menjabat sebagai kepala Observatorium Bosscha dari tahun 1999 – 2004. Moedji bekerja dalam bidang Struktur Galaksi berdasarkan katalog Hipparcos dan IRAS-Point Source catalogue.

12178 Dhani / 4304 T-3

Diambil dari nama astronom dan ahli Fisika Matahari Indonesia Dhani Herdiwijaya yang juga pernah menjabat sebagai direktur Observatorium Bosscha pada tahun 2004- -2006. Dhani Herdiwijaya dilahirkan di Semarang, 26 Februari 1963. Ia menyelesaikan sarjananya di Jurusan Astronomi ITB tahun 1988, kemudian melanjutkan program S-2 di Kyoto University, Jepang dan meraih gelar doktor pada universitas yang sama tahun 1997. Disertasinya berjudul “Study of Individual Sunspot Proper Motion”, merupakan sebuah studi tentang gerak sunspot. Ia dikenal dengan pekerjaannya dalam hal bintang ganda, aktivitas magnetik Matahari dan kaitannya dengan cuaca dan iklim.

Ketertarikannya pada dunia astronomi mulai tumbuh saat masih sekolah di SMP di Salatiga dan Jepara pertengahan tahun 1970-an. Berawal dari seringnya membaca artikel tentang astronomi dan antariksa, baik di koran maupun majalah. “Artikel-artikel yang ditulis para astronom senior Indonesia itu lalu dikliping hingga beberapa bundel. Saat itu buku-buku tentang astronomi masih sangat jarang, kebanyakan berbahasa Inggris. Kalau pengamatan keadaan langit, setiap sore saya suka melihat sunset di Pantai Kartini, Jepara,” tutur Dhani mengenang masa lalunya, seperti yang dikutip dari Pikiran Rakyat (12 Januari 2006).

12179 Taufiq / 5030 T-3

Dinamakan berdasarkan nama Taufiq Hidayat yang pernah menjabat sebagai Kepala Observatorium Bosscha pada tahun 2006 – 2010. Ia dikenal untuk pekerjaannya dalam bidang Tata Surya dan transit Extrasolar serta aktif menentang efek urbanisasi di sekeliling Observatorium Bosscha yang mengancam keberadaan Bosscha sebagai observatorium penelitian.

Tags: Empat Fisikawan Indonesia Diabadikan Sebagai Nama Asteroid, Wow Empat Fisikawan Indonesia Diabadikan Sebagai Nama Asteroid

Source: itb.ac.id

Benda-benda Langit Terbesar di Alam Semesta

Semesta terdiri atas benda-benda langit. Di antara benda langit tersebut, terdapat beberapa yang termasuk terbesar dalam ukurannya. Berikut merupakan benda langit terbesar sesuai kategorinya.



Perbandingan beberapa planet dan bintang
 

Planet Terbesar

Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya. Tapi, planet terbesar di semesta adalah TrES-4b yang ditemukan pada tahun 2006, mengorbit bintang yang berjarak 1500 tahun cahaya dari Bumi. Diameter planet ini 1,8 lebih besar dari Jupiter.

Perbandingan Jupiter dengan TrES-4b

Planet terbesar itu masih dalam perdebatan menyusul hasil observasi terbaru EASP-17b. Planet ekstrasurya yang terletak 1000 tahun cahaya dari Bumi dan memiliki massa setengah Jupiter itu dikatakan mempunyai diameter 2 kali Jupiter.

Artefak terbesar

Sejauh ini artefak terbesar di semesta adalan International Space Station yang memiliki lebar 190 meter dan berat 370 ton. Dalam hal ini artefak adalah benda langit buatan manusia.

Galaksi terbesar

Berdasarkan model standar pembentukan galaksi, galaksi terbesar adalah monster eliptikal yang terbentuk dari penggabungan galaksi yang lebih kecil. Contoh galaksi terbesarnya adalah IC 1101 yang berbentuk lensa. Galaksi ini terletak milyaran tahun dari Bumi, di tengah kluster galaksi Albell 2029. Diameter galaksi ini mencapai 6 juta tahun cahaya, membuatnya memiliki volume ribuan kali dari Bima Sakti.

Lubang terbesar

Yang dimaksud bukan lubang hitam, tapi merupakan hamparan kegelapan. Galaksi tersusun dalam sebuah tembok besar berukuran beberapa ratusan tahun cahaya dengan sebuah ruang kosong di antaranya. Ruang kosong terbesar ditemukan pada tahun 2007 berukuran hampir satu miliar cahaya.

Bintang terbesar

Bintang terbesar adalah VY Canis Majoris, terletak 5000 tahun cahaya dari Bumi. Diameternya diperkirakan mencapai 3 miliar kilometer. Perkiraan tersebut sedang diklarifikasi lagi sebab beberapa astronom memperkirakan bahwa diameternya hanya 1 miliar kilometer.

Tags: Benda-benda Langit Terbesar di Semesta, Inilah Benda-benda Langit Terbesar di Semesta

Benarkah Big Bang Merupakan Ledakan?

Menurut sains, Big Bang merupakan penjelasan terbaik awal mula semesta. Menurut teori, Big Bang merupakan ledakan. Benarkah?

Menurut teori, semesta awalnya jauh lebih panas dan lebih padat dibanding saat ini. Seiring berjalannya waktu, semesta makin dingin dan meluas.

Meski teori ini terdengar seolah alam semesta dimulai dari ledakan raksasa, banyak ilmuwan mengatakan hal itu bukan bagian dari teori.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcX0EHKFgz7mMH-UNPr6EiO3Sw8nNGP3lS4i9D1VIKMPcN_mH1PLRWHp9G9Duy3lha7oQPxQ6VSc_qMJHpT6UnVMahiWB-mw0VcmR-QvX-ODhF51WtOVi6GGtYSAXglQReP8Roz6CBIdw/s1600/bigbang2.jpg
Teori Big Bang

Ledakan menyiratkan adanya sesuatu yang meledak, atau diperluas, dari satu titik pusat ke ruang angkasa luar. Bahkan, teori Big Bang menunjukkan, ruang angkasa itu sendiri meluas.

"Jika itu benar ledakan, maka akan terdapat pusat,” kata fisikawan dan Direktur Princeton Centre for Theoretical Science Universitas Princeton, Paul Steinhardt.

Kami menemukan, segalanya bergerak saling menjauh, ini perluasan semesta, lanjutnya.

Alih-alih memiliki pusat, ilmuwan menyatakan ruang angkasa meluas ke berbagai arah dengan ukuran sama. “Ruang angkasa bukan sesuatu yang diam, sesuatu terjadi di dalamnya. Angkasa sangat dinamis,” kata ahli fisika teori University of California Andreas Albrecht.

Meskipun begitu, beberapa orang bertanya apa ada ledakan semantik. "Dimulai pada 10-40 derajat, dan ukurannya berlipat ganda tiap fraksinya, tiap fraksi kecil di tiap detik. Saya rasa itu bisa disebut ledakan," kata Albrecht.

Namun, hal itu memiliki fitur berbeda dari ledakan bom di padang pasir, lanjutnya.

Aspek lain dari teori yang membingungkan ini adalah, gagasan saat terjadinya Big Bang, alam semesta berada dalam satu titik, sebuah singularitas suhu dan kepadatan tak terbatas.

Meski seperti itu kata teori, disitulah ilmuwan mengira teori Big Bang menjadi tak memadai. Ketidakterbatasan itu merupakan tanda-tanda matematika telah gagal menggambarkan semesta.

Untuk memahami apa yang terjadi, ilmuwan butuh teori dasar yang lebih baik dari fisika yang dapat menggabungkan deskripsi saat mekanika kuantum sangat kecil dengan relativitas umum sangat besar.

Hingga kini, dua teori itu tak terdamaikan, dan terbentur teori Big Bang.

Tags: Benarkah Big Bang Merupakan Ledakan?, Apakah Benarkah Big Bang Merupakan Ledakan?, Teori big bang

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1342312/benarkah-big-bang-merupakan-ledakan

Wahana Luar Angkasa Messenger Akan Mengorbit Merkurius

Wahana luar angkasa Messenger milik NASA akan mengukir sejarah baru Kamis (17/3/11) mendatang. Kurang lebih pukul 07.45 WIB, Messenger akan mengorbit di Planet Merkurius. Jika berjalan lancar, maka selama setahun mendatang, Messenger akan mempelajari planet terdekat Matahari itu, termasuk meneliti komposisi dan lingkungannya.

Beberapa pertanyaan kunci yang diharapkan bisa dijawab oleh Messenger adalah, bagaimana atmosfer Merkurius, mengapa Merkurius berdensitas tinggi dan bagaimana sejarah geologis planet itu. Ilmuwan mengungkapkan, mempelajari Merkurius akan membantu para astronom memahami evolusi planet, terutama planet batuan seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Messenger adalah kepanjangan dari Mercury Surface, Space Environment, Geochemistry and Ranging. Wahana luar angkasa itu berbiaya 446 juta dollar AS dan diluncurkan pada tahun 2004. Sejauh ini, Messenger telah melakukan perjalanan dengan rute memutar sejauh 7,9 miliar kilometer selama 6,5 tahun. Messenger telah mengitari Bumi sekali, Venus 2 kali, dan Merkurius 3 kali.

Perjalanan Messenger mendekati Merkurius telah menghasilkan beberapa foro menakjubkan. Pimpinan Investigasi Sean Solomon dari Carnegie Institution of Washington menngungkapkan, "Perjalanan Messenger telah mencapai tahap akhirnya. Masuknya Messenger ke orbit merupakan babak baru untuk masuk ke permainan selanjutnya, operasi di planet terdalam tata surya."

Messenger nantinya diharapkan mengelilingi Merkurius setiap 12 jam. Messenger akan ada pada jarak 200 km dari permukaan Merkurius dan akan bergerak sejauh 15.000 km. Misi Messenger akan berlangsung selama satu tahun Bumi. Karena rotasi Merkurius sangat lambat (setara dengan 176 hari di Bumi), maka Messenger hanya akan melakukan misi selama 2 hari Merkurius.

Tags: Messenger Akan Mengorbit Merkurius, Wow Messenger Akan Mengorbit Merkurius

Source: http://sains.kompas.com/read/2011/03/15/20495568/Messenger.Akan.Mengorbit.Merkurius

Mozaik Kawah Bulan Menakjubkan

Ilmuwan Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika (NASA) dan peneliti Arizona State University mempublikasikan foto-foto terbaru permukaan bulan. Ada 15 ribu foto yang diambil dengan kamera wide angle oleh wahana Lunar Reconnaissance Orbiter Camera (LROC).

Wahana antariksa milik NASA ini mengambil gambar dari November 2009 hingga bulan lalu. Pesawat ini mengorbit dengan jarak 50 kilometer dari permukaan bulan. Foto-foto ini menakjubkan karena merupakan tampilan paling detail permukaan satelit bumi tersebut.

"Ini pemandangan yang spektakuler," kata juru bicara NASA kemarin. Menurut dia, foto yang diambil dengan kamera tersebut memberikan tampilan yang paling lengkap dari morfologi bulan dan jadi sumber daya berharga bagi komunitas ilmiah.

Permukaan bulan dilihat dari jarak dekat

Manusia mendapatkan foto bulan dari jarak dekat yang pertama kali pada 1959. Ketika itu, wahana antariksa Luna 3 milik Uni Soviet melakukan pemotretan yang hasilnya mengejutkan para astronom. Maklum, geologi permukaan bulan tampak terlihat.

Pada 1994, NASA meluncurkan wahana antariksa Clementine. Wahana ini sempat memotret bulan, tapi tidak dapat menampilkan banyak sisi topografi permukaan. LROC mengambil gambar dengan resolusi tinggi.

Tags: Mozaik Kawah Bulan Menakjubkan, Melihat Mozaik Kawah Bulan Menakjubkan 

Source: http://tempointeraktif.com/hg/sains/2011/03/17/brk,20110317-320753,id.html


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto