Ilmuwan berhasil membuktikan teori Albert Einstein soal keberadaan. Sebuah perangkat dapat muncul di dua tempat di waktu yang sama. Bagaimana caranya?
Mesin yang terdiri dari satu lembar logam tipis menjadi perangkat pertama manusia yang diatur dengan kekuatan kuantum yang beroperasi pada tingkat partikel atom dan subatom.
Dalam keadaan normal, benda sehari-hari mematuhi hukum fisika konvensional dari Sir Isaac Newton. Namun, aturan tersebut berhasil dibantahkan dalam skala subatom dan seluruh cabang teori fisika telah digunakan untuk menjelaskan mengapa ini terjadi dalam level submikroskopis.
Einstein adalah orang pertama yang mendengungkan fisika kuantum, namun beberapa saat kemudian membantahnya karena ia tidak menemukan alasan pasti. “Tuhan tidak bermain dadu dengan alam semesta,” ujar Einstein. Ini menjadi kalimat yang terkenal di kalangan ilmuwan.
Terobosan yang dipublikasikan di jurnal Science membuka jalan bagi perkembangan praktis seperti komputer kuantum yang jauh lebih cepat daripada prosesor konvensional. Komputer berteknologi tersebut tidak dapat dibajak, karena mengirim data menggunakan enkripsi mutakhir.
Teori kuantum menyatakan bahwa sebuah energi yang sangat kecil dapat menyerap energi lain jika dalam jumlah berlainan, akan selalu bergerak dan bisa berada di dua tempat sekaligus, ujar Adrian Cho, penulis di jurnal Science.
Ini merupakan penemuan pertama ilmuwan yang menunjukkan efek kuantum dalam gerakan yang diciptakan manusia. ini membuka kemungkinan adanya percobaan baru dengan memanfaatkan energi kuantum.
Terobosan ini berhasil dicapai oleh fisikawan Andrew Cleland dan John Martini dari Universitu of California, Santa Barbara. Mesin terdiri dari logam kecil yang terbuat dari bahan semi konduktor yang hanya bisa bisa dilihat dengan mata telanjang.
Dengan pendinginan hingga minus 273 derajat Celcius, perangkat ini berhasil memiliki penambahan energi dengan kuantum tunggal. Mereka kemudian membuat alat itu bergetar dengan mengalirkan frekuensi gelombang sekitar enam miliar kali per detik sehingga tercipta arus listrik.
Ilmuwan berhasil menggerakkan perangkat itu dengan dua energi di saat bersamaan. Fenomena yang hanya dapat dijelaskan teori kuantum.
Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1083792/ilmuwan-berhasil-buktikan-teori-kuantum-einstein
Mesin yang terdiri dari satu lembar logam tipis menjadi perangkat pertama manusia yang diatur dengan kekuatan kuantum yang beroperasi pada tingkat partikel atom dan subatom.
Dalam keadaan normal, benda sehari-hari mematuhi hukum fisika konvensional dari Sir Isaac Newton. Namun, aturan tersebut berhasil dibantahkan dalam skala subatom dan seluruh cabang teori fisika telah digunakan untuk menjelaskan mengapa ini terjadi dalam level submikroskopis.
Einstein adalah orang pertama yang mendengungkan fisika kuantum, namun beberapa saat kemudian membantahnya karena ia tidak menemukan alasan pasti. “Tuhan tidak bermain dadu dengan alam semesta,” ujar Einstein. Ini menjadi kalimat yang terkenal di kalangan ilmuwan.
Terobosan yang dipublikasikan di jurnal Science membuka jalan bagi perkembangan praktis seperti komputer kuantum yang jauh lebih cepat daripada prosesor konvensional. Komputer berteknologi tersebut tidak dapat dibajak, karena mengirim data menggunakan enkripsi mutakhir.
Teori kuantum menyatakan bahwa sebuah energi yang sangat kecil dapat menyerap energi lain jika dalam jumlah berlainan, akan selalu bergerak dan bisa berada di dua tempat sekaligus, ujar Adrian Cho, penulis di jurnal Science.
Ini merupakan penemuan pertama ilmuwan yang menunjukkan efek kuantum dalam gerakan yang diciptakan manusia. ini membuka kemungkinan adanya percobaan baru dengan memanfaatkan energi kuantum.
Terobosan ini berhasil dicapai oleh fisikawan Andrew Cleland dan John Martini dari Universitu of California, Santa Barbara. Mesin terdiri dari logam kecil yang terbuat dari bahan semi konduktor yang hanya bisa bisa dilihat dengan mata telanjang.
Dengan pendinginan hingga minus 273 derajat Celcius, perangkat ini berhasil memiliki penambahan energi dengan kuantum tunggal. Mereka kemudian membuat alat itu bergetar dengan mengalirkan frekuensi gelombang sekitar enam miliar kali per detik sehingga tercipta arus listrik.
Ilmuwan berhasil menggerakkan perangkat itu dengan dua energi di saat bersamaan. Fenomena yang hanya dapat dijelaskan teori kuantum.
Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1083792/ilmuwan-berhasil-buktikan-teori-kuantum-einstein