Ilustrasi Valles Marineris di Mars. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: novacelestia.com |
Dikutip astronomi.us dari marsdaily.com, Kamis (16/08/2012), An Yin menemukan lempeng tektonik Mars dengan menganalisa gambar dari THEMIS (Thermal Emission Imaging System), sebuah instrumen yang terdapat pada wahana Odyssey, dan juga menganalisa gambar dari HIRISE (High Resolution Imaging Science Experiment) pada wahana Mars Reconnaissance Orbiter. Yin menganalisa lebih kurang 100 gambar dan 12 gambar diantaranya menunjukkan adanya lempeng tektonik.
"Mars adalah memiliki lempeng tektonik primitif. Ia memberikan gambaran seperti apa aktifitas lempeng tektonik saat usia Bumi masih muda," ucap An Yin.
Sebelumnya Yin juga telah mengadakan penelitian geologi di Himalaya dan Tibet, tempat dimana dua dari tujuh lempeng tektonik Bumi terbelah.
"Ketika saya mempelajari citra satelit dari Mars, banyak fitur yang mirip dengan apa yang saya temui di Himalaya dan Tibet, termasuk geomorfologinya," kata Yin yang juga seorang seorang ahli geologi planet. Kesamaan tersebut seperti adanya dinding ngarai yang sangat halus dan datar, tebing curam yang mirip dengan tebing di Death Valley, California yang kesemuanya hanya ada bila dihasilkan oleh suatu "kejadian" di tempat tersebut. Mars memiliki gunung berapi zona linier yang menjadi ciri khas dari hasil aktifitas lempeng tektonik.
Daerah di sekitar Valles Marineris di Mars. Image credit: marsdaily.com |
Mars memiliki sebuah sistem / fitur daerah dimana daerah tersebut merupakan tempat terpanjang sekaligus terdalam yang ada di tata surya kita yang dikenal dengan nama Valles Marineris. Daerah tersebut ditemukan oleh wahana Mars orbiter, mariner 9 pada tahun 1971. Usia dari tempat tersebut 9 kali lebih tua dari usia Grand Canyon. Ilmuwan bertanya-tanya bagaimana tempat seperti itu bisa terbentuk?
"Awalnya saya tidak berharap adanya lempeng tektonik di sana. Akan tetapi semakin saya mempelajarinya, semakin saya menyadari bahwa Mars merupakan sebuha tempat yang sangat berbeda," ungkap Yin. Celah retakan besar yang membuka ini benar-benar berada di batas lempeng dengan gerakan horizontal, dan itu sangat mengejutkan namun sangat jelas. Celah yang membuka tersebut mirip dengan apa yang terjadi di laut mati di Bumi yang juga membuka dan bergerak horizontal," tambah Yin.
Dalam penelitiannya, Yin menemukan 2 lempeng di Mars, yaitu lempeng Valles Marineris Utara dan Valles Marineris Selatan. Hasil penelitian Yin ini diterbitkan dalam jurnal Litosfer edisi Agustus 2012. (Adi Saputro/ astronomi.us)