Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Wednesday, September 7, 2011

FOTO: Badai Katia Dilihat dari Luar Angkasa

Badai Katia dipotret dari luar angkasa. Credit: Space.com
Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bisa melihat sejumlah hurikan atau badai yang mengancam Amerika Serikat, dengan sudut pandang mata burung (bird-eye view). Sejumlah badai itu pun berhasil dipotret para astronot dari luar angkasa, salah satunya adalah Badai Katia.

Salah satu astronot, Mike Fossum, merupakan salah satu yang berhasil memotret badai besar yang masuk Kategori 3 ini (pada skala Saffir-Simpson dari kekuatan badai).

Dalam gambar yang dipotret Fossum, terlihat Badai Katia berputar-putar di atas Samudera Atlantik. Badai ini sendiri berada di Atlantik selama lebih dari seminggu. Mike Fossum kemudian bersyukur badai ini tidak mungkin menyebabkan banyak kerusakan di atas tanah.

"Badai Katia mungkin bukan ancaman bagi AS, jadi nikmati saja keindahan badai tersebut," kata Fossum dalam sebuah tweet yang di-posting dari angkasa luar, seperti dikutip dari Space.com. Fossum tinggal di laboratorium angkasa ini hingga pertengahan November.

Menurut Pusat Badai Nasional Amerika Serikat, pengukuran terbaru dari Katia menunjukkan bahwa kecepatan angin dari Katia mencapai 120 mil per jam atau 195 km per jam. Kekuatan badai diperkirakan akan berfluktuasi selama beberapa hari, sebelum akhirnya melemah di bawah kategori badai besar, pada Kamis ini.

Meskipun Katia bisa menjadi ancaman bagi pesisir timur AS (east coast), badai ini diperkirakan akan menghantam kawasan timur dan Bermuda, sebelum berputar kembali ke laut.

Badai Katia merupakan badai kedua yang terbentuk selama musim badai 2011, yang telah diprediksi menghasilkan rata-rata 14 sampai 19 badai yang bernama (termasuk badai tropis dan angin topan), 7 sampai 10 badai dan 3 sampai 5 badai besar. Biasanya, rata-rata musim badai Atlantik 'hanya' menghasilkan 11 badai bernama, 6 badai dan 2 badai besar. Bulan Agustus sampai Oktober adalah bulan-bulan puncak musim badai Atlantik. (Sumber: vivanews.com)

Bukti Baru Pendaratan Manusia di Bulan

Citra yang diambil wahana Lunar Reconnaissance Orbiter menunjukkan lokasi pendaratan wahana Apollo 17 dan jejak jalur yang ditinggalkan astronot. Credit: NASA/Goddard/ASU
Siapa bilang pendaratan misi Apollo di Bulan cuma hoax seperti digembar-gemborkan para penyebar teori konspirasi? Citra terbaru yang ditangkap wahana antariksa Lunar Reconaissance Orbiter baru-baru ini menjadi salah satu pendukung untuk menolak dugaan hoax tersebut.

Citra yang dirilis Selasa (6/9/2011) menyuguhkan gambaran 3 wilayah yang pernah menjadi lokasi pendaratan misi Apollo di Bulan. Tak cuma itu, citra pun menunjukkan jalur yang dilalui oleh astronot ketika menjelajah Bulan.

"Citra tampak spektakuler seperti yang bisa Anda lihat sendiri," kata Mark Robinson dari Arizona State University, kepala investigasi Lunar Reconaissance Orbiter, seperti dikutip Space.com.

Citra ditangkap oleh narrow angle camera pada wahana Lunar Reconaissance Orbiter. Citra ini baru merupakan yang ketiga, yang bisa menyuguhkan secara close up, tempat yang pernah menjadi lokasi pendaratan manusia di Bulan.

Salah satu gambar yang dirilis kali ini adalah jejak misi Apollo 17. Rute yang ditinggalkan astronot Eugene Cerman dan Harrison Schmitt terlihat jelas. Ada jejak kaki yang bisa dilihat serta dibedakan dengan jelas dari jejak rute. Karena mengenal kendaraan yang dipakai dalam misi ke Bulan, astronot Mark Robinson mengatakan bisa terlihat dengan jelas bahwa roda yang digunakan sedikit berbelok ke kiri.

Selain jejak misi Apollo 17, citra yang dirilis kali ini juga menyuguhkan jejak misi Apollo 12 dan Apollo 14. Bisa dilihat jejak yang ditinggalkan oleh astronot Edgar Mitchell, Alan Shepard, Pete Conrad, dan Alan Bean.

"Dari kacamata sains, citra ini penting dalam dua hal. Ini menunjukkan ciri fotometri Bulan, mengapa lebih gelap. Dalam hal yang lebih praktikal, menunjukkan tempat yang tepat di mana sampel dikoleksi," ujarnya.

Robinson menguraikan, citra juga bisa menunjukkan objek dan sisa-sisa misi yang tertinggal di Bulan, seperti sisa eksperimen, selimut suhu dan backpack yang dipakai oleh astronot dalam moonwalk. Robinson menambahkan, lokasi tempat bendera Amerika Serikan dikibarkan juga terlihat.

"Saya sudah melihat area sekeliling dan benar-benar bisa melihat tempat di mana bendera itu dikibarkan," katanya.

Namun, menurut Robinson, sulit untuk melihat jelas benderanya sendiri. Suhu ekstrim Bulan dan radiasi pasti akan merusak bendera. "Jika masih ada, pasti bendera itu sudah dalam bentuk yang kasar," cetus Robinson.


Citra yang dirilis ini diambil saat Lunar Reconaissance Orbiter mengorbit Bulan dengan ketinggian rendah, sekitar 22 km dari permukaan Bulan. Biasanya, wahana antariksa ini mengorbit pada ketinggian 31 km. Saat ini, Lunar Reconaissance Orbiter memasuki orbit sirkuler. Pertengahan Desember nanti, wahana antariksa ini akan memasuki orbit eliptikal dengan ketinggian terendah 30 km di kutub selatan dan tertinggi 124 km di kutub utara Bulan.

Misi Lunar Reconaissance Orbiter berbiaya 504 juta dollar. Menjalankan misi sejak 2009, wahana antariksa ini berhasil mengirimkan citra detail jejak misi Apollo pada tahun yang sama. Ke depan, kerjanya akan dibantu oleh GRAIL A dan B yang akan diluncurkan Kamis (8/9/2011) nanti.(Sumber: kompas.com)

FOTO: Tabrakan Galaksi Antennae

Gambar tabrakan galaksi Antennae yang terletak 62 juta tahun cahaya dari bumi [Klik gambar untuk memperbesar]. Credit: NASA, ESA, SAO, CXC, JPL-Caltech, and STScI
Gambar di atas adalah gambar komposit yang indah dari tabrakan dua galaksi yang dirilis oleh Observatorium Besar NASA. Tabrakan antara galaksi Antennae, yang terletak sekitar 62 juta tahun cahaya dari Bumi, dimulai lebih dari 100 juta tahun lalu dan saat ini masih terjadi. Tabrakan ini membentuk jutaan bintang, awan debu, dan gas di dalam galaksi.

Bintang-bintang muda yang baru terbentuk mengalami evolusi yang luar biasa cepat hanya beberapa juta tahun saja untuk kemudian mati dan meledak menjadi supernova. Titik cerah dalam gambar dihasilkan dari material dan bintang-bintang neutron yang jatuh ke lubang hitam, yang merupakan peninggalan bintang masif. Beberapa lubang hitam di galaksi Antena mungkin berisi massa yang hampir seratus kali dari matahari.

Risiko Lubang Hitam Kian Menakutkan

Lubang hitam memakan bintang. Credit: inilah.com
Lubang hitam mampu menelan berbagai benda angkasa. Semakin banyak yang ia telan, semakin besar daya hisapnya. Namun risikonya tidak hanya itu.

Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang dapat menelan gas, debu, bintang, planet, maupun benda angkasa lain yang ada dalam suatu galaksi. Gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Sebuah planet yang melintas di sekitarnya tidak akan selamat dari hisapan lubang itu.

Banyak astronom khawatir aktivitasnya yang semakin liar akan mampu menelan planet Bumi. Lantas apa yang membuat sebuah lubang hitam mampu menyedot benda-benda angkasa di sekitarnya?

Sebenarnya ada teori yang menyebutkan, daya hisap sebuah lubang hitam bisa melemah lalu ia akan masuk ke fase tidur, berhenti memakan benda angkasa. Menurut George Helou, dari Spitzer Science Center NASA di Institut Teknologi California, lubang hitam di galaksi kita saat ini sedang dalam fase tidur itu.

Lubang hitam yang disebut Sagittarius A itu letaknya berada di tengah galaksi Bima Sakti. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya.

Namun selanjutnya peneliti juga menemukan fakta, lubang hitam senantiasa berevolusi, sehingga bisa jadi akan aktif lagi suatu hari nanti. Semakin banyak ia menelan bintang, semakin cepat pula proses evolusinya.

Menurut data yang didapat dari teleskop luar angkasa, selama beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak lubang hitam menelan benda angkasa. Selain itu, dikatakan bahwa semakin banyak ia menghisap benda angkasa, semakin besar pula daya sedotnya. Ini dikarenakan peningkatan unsur ion di dalamnya.

Namun tidak hanya berevolusi, belakangan juga diketahui lubang-lubang hitam yang ada di berbagai galaksi juga saling bergabung. Berbagai benda angkasa yang masuk ke dalam lubang hitam mengandung banyak energi dalam jumlah besar.

Sehingga gabungan antarlubang hitam tentunya juga meningkatkan jumlah energi yang dimilikinya. Energi ini dapat mengendalikan alur keluar masuk gas dan debu ke luar lubang.

Tidak hanya debu dan gas, para astronom meyakini bahwa hisapan sebuah lubang hitam juga banyak melepaskan sinar-X dan gelombang radioaktif. Namun jumlah radiasi sinar X yang mereka amati belum dapat dijelaskan. Yang jelas, semuanya itu memengaruhi perkembangan galaksi yang tempat lubang hitam itu berada.

Memahami proses dan cara kerja dan evolusi lubang hitam adalah penting untuk menjelaskan formasi galaksi bima sakti dan keutuhan bumi di masa depan. Mempelajariradiasi dan interaksi antargalaksi dapat membuat kita paham akan besarnya medan gravitasi,gaya magnet, dan proses radiasi lubang hitam.

“Kami telah mempelajari data dari teleskop ruang angkasa selama beberapa tahun terakhir, dan menemukan bahwa semakin cepat lubang hitam melahap material angkasa, maka semakin tinggi daya ionisasinya,” ujar David Ballantyne, asisten profesor fisika Georgia Institute of Technology.

Ahli fisika angkasa saat ini belum memiliki penjelasan yang cukup mengenai daya sedot lubang hitam dan bagaimana pertumbuhannya atau apa yang membuat lubang hitam tertentu berhenti berkembang. Tapi yang jelas, lubang hitam dan cakram di sekitarnya akan memengaruhi benda-benda langit.

“Penghisapan lubang hitam atas benda angkasa melepaskan banyak energi. Tidak hanya radiasi, tapi juga gas yang dilepaskan sampai jauh ke luar galaksi. Gas ini dapat mengubah susunan letak bintang, dan menghentikan perkembangan galaksi,” ujar Ballantyne.

“Daya hisap lubang hitam masih terus dipelajari. Ada yang berkembang dan ada juga yang mati. Mempelajari ini penting untuk mengetahui bentuk dan perubahan susunan galaksi kita,” tambah Ballantyne.

Lubang hitam memang menyedot benda angkasa. Bumi berrisiko ditelan olehnya. Namun risikonya ternyata tidak hanya itu. Gas yang disemburkan dari dalamnya pun dapat membuat benda angkasa bergeser, dan bahkan mungkin bertabrakan.

Bagaimana kalau itu terjadi pada bumi? (Sumber: inilah.com)

Dua Misi ke Bulan Dimulai Minggu Ini

Wahana Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL) dilukiskan mengorbit Bulan dan mempelajari gravitasi Bulan. Credit: Lockheed Martin
NASA bersiap meluncurkan dua misi ke Bulan sekaligus minggu ini. Badan antariksa Amerika Serikat tersebut akan meluncurkan wahana antariksa GRAIL A dan GRAIL B. GRAIL merupakan singkatan dari Gravity Recovery and Interior Laboratory.

Dua wahana antariksa "kembar" itu akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, pada hari yang sama, Kamis (8/9/2011). GRAIL A akan diluncurkan pada pukul 8.37 EDT sementara GRAIL B akan diluncurkan pada pukul 9.16 EDT (sekitar pukul 19.00 dan 20.00 WIB).

Setelah diluncurkan, GRAIL akan menemupuh perjalanan selama 3,5 bulan melewati Langrange Point 1, spot gravitasi stabil antara Bumi-Matahari. Rute yang ditempuh ini akan membantu mengurangi ongkos misi yang berbiaya US$ 496 juta ini.

GRAIL A dan GRAIL B diperkirakan akan sampai di Bulan sekitar tahun baru 2012. Wahana antariksa tersebut akan menelaah komposisi Bulan dari kerak hingga intinya. Penemuan GRAIL nantinya akan membantu ilmuwan memahami proses pembentukan dan evolusi Bulan.

Ketika sampai, GRAIL akan memasuki orbit kutub Bulan pada ketinggian 55 km dari permukaan Bulan. Selanjutnya, kedua wahana antariksa ini akan mengelilingi satu-satunya satelit alami Bumi itu. Jarak dengan permukaan Bulan bisa berubah, tergantung pada gravitasi di lokasi Bulan tertentu.

Perbedaan ketinggian GRAIL akibat gravitasi ini memberi keuntungan pada para ilmuwan. Berdasarkan ketinggian, ilmuwan bisa memperkirakan medan gravitasi secara detail. Pada gilirannya, informasi itu akan bermanfaat untuk memahami struktur dan evolusi Bulan.

Misi GRAIL ke Bulan ini juga memiliki tujuan yang lebih luas. Dengan memahami struktur dabn evolusi Bulan, ilmuwan akan lebih mudah memahami planet-planet batuan di Tata Surya, seperti Merkurius, Venus, Mars dan Bumi sendiri.

Acara peluncuran GRAIL nanti tidak hanya akan dihadiri pejabat NASA. Sebanyak 150 follower titter NASA juga akan diundang dalam acara selama dua hari yang puncaknya adalah peluncuran GRAIL. Selanjutnya, mereka akan berbagi pengalamannya lewat Twitter.

GRAIL akan diluncurkan menggunakan Roket Delta 2. Peluncuran GRAIL nanti masih mungkin mengalami penundaan jika kondisi tidak mendukung. Bila terpaksa ditunda, rencana peluncuran GRAIl berikutnya adalah 19 Oktober 2011.(Sumber: kompas.com)

"Rock Garden" di Planet Mars

Rock Garden di planet Mars. Credit: NASA/JPL/Caltech, color by Stu Atkinson
Gambar di atas adalah gambar dari apa yang disebut dengan "Rock Garden" di planet Mars. Gambar tersebut dipublikasikan oleh Stu Atkinson seorang anggota spaceflight tanpa awak yang juga sebagai penulis dari blog the Road of Endeavour. "Rock Garden" persisnya berada di Kawah Endeavour di planet Mars.

Tuesday, September 6, 2011

10 Kisah UFO Terbesar & Tak Terpecahkan

UFO. Credit: teamtalk.com
Fenomena penampakan UFO selalu menjadi bahan yang hangat untuk dibacarakan. Hingga kini, terdapat 10 kisah UFO terbesar yang tak terpecahkan hingga kini.

Foo Fighter

Selama Perang Dunia II, pilot perang Amerika, Inggris, Jerman dan Prancis melaporkan melihat bulatan raksasa bercahaya di langit yang tak terjelaskan. Bulatan ini kemudian diberi nama ‘foo fighter’. Asal muasal nama ini sendiri masih belum diketahui namun, beberapa orang memiliki teori, nama ini muncul dari kata Jerman untuk ‘feuer’.

Insiden Hopeh, China

Foto ini diambil pada 1942 yang kemudian ditemukan dalam sebuah album foto. Pemilik album ini mengklaim membeli foto ini dari fotografer jalanan di China. Beberapa orang mengklaim, UFO tampak seperti topi atau burung dan lainnya mengatakan ini merupakan piring terbang.

Pria berbaju hitam

Pada 1947, seorang nelayan menglaim melihat UFO berbentuk donat terbang di udara di atas Pulau Maury di Puget Sound, Washington, Amerika Serikat (AS). Salah satu obyek ini menjatuhkan puing ke dek kapal dan melukai putera pemilik kapal dan anjingnya.

Pagi berikutnya, nelayan ini mengklaim seorang pria berbaju hitam muncul di depan pintunya dan mengancam keluarganya akan berada dalam bahaya jika ia berbicara pada siapa pun mengenai insiden ini.

Penampakan piring terbang pertama

Hanya beberapa hari setelah insiden pria berbaju hitam, Kenneth Arnold melaporkan melihat UFO terbang di udara dekat Mt. Ranier, Washington. Media kemudian menggunakan ‘piring terbang’ untuk menggambarkan obyek itu. Arnold kemudian menjadi semi-selebriti di dunia paranormal.

Hilangnya Felix Moncla

Sementara mengejar UFO di Superior Lake pada 1953, pilot angkatan udara (AU) AS Felix Moncla menghilang begitu saja. Kendali darat mengaku mendeteksi Moncla dan UFO di radar dan menyaksikan kedua kedipan pada radar itu ‘menyatu kemudian menghilang’. Pada 1968, bagian pesawat ditemukan di danau namun bagian itu tak pernah dipastikan benar merupakan bagian pesawat Moncla atau bukan.

Insiden Kecksburg

Pada malam 9 Desember 1965, warga Kecksburg, Pennsylvania mengklaim ada benda besar berbentuk biji pohon ek dengan tulisan hieroglyphic jatuh di hutan. Militer dengan cepat mengelilingi area itu.

Pada 2005, NASA menjelaskan obyek yang jatuh itu mungkin merupakan puing dari satelit Rusia namun saksi mengklaim penjelasan NASA tak konsisten dengan apa yang mereka saksikan.

Penampakan UFO Jimmy Carter

Presiden Jimmy Carter mengaku melihat obyek putih terang yang kemudian berubah warna dari biru, merah dan kembali lagi ke putih sebelum akhirnya menjauh ke Leary, Georgia pada 1969.

Meski kemudian ia mengklaim tak menyangka obyek itu adalah pesawat alien, ia mengatakan, “Satu hal pasti, saya tak pernah meremehkan orang yang mengaku melihat UFO di langit”. Jika saya menjadi presiden, kata Carter pada 1976, “Saya akan menerbitkan semua informasi di Negara ini mengenai penampakan UFO pada warga dan ilmuwan”.

Pria bengis

Meski pria bengis ini pertama ditemui setelah penampakan UFO pada 1966 di Elizabeth, New Jersey, ia muncul di seluruh bagian AS setelah ada penampakan UFO dan mengatakan pada saksi namanya ‘Indrid Cold’. Para saksi menggambarkan pria ini bertubuh tinggi yang mirip manusia namun tak memiliki hidung atau telinga, hanya mata dan senyuman lebar.

Bandara O’hare

Pada Selasa 7 November 2006, FAA menerima laporan 12 karyawan penerbangan di O’Hare, Chicago melihat pesawat piring terbang besi melintasi salah satu gerbang keberangkatan. Menurut saksi, cakram ini melayang selama dua menit.

Namun, saat orang akan menyelidikinya, obyek ini langsung menuju awan dan menghilang. FAA menyimpulkan, hal ini merupakan trik cuaca pada mata manusia namun saksi bersikeras menyatakan itu adalah UFO.

Turki

Penjaga malam di Turki bernama Yalcin Yalman menyaksikan sejumlah besar UFO saat bertugas pada 2008 dan merekam kejadian itu. Ia menyediakan Sirius UFO Space Research Center video berdurasi dua setengah jam. Video itu sendiri dianggap sebagai ‘gambar UFO paling penting yang pernah ada’ meski kebenarannya perlu dibuktikan.(Sumber: inilah.com)

Monday, September 5, 2011

Astronom Temukan Gelembung Sinar Gamma di Pusat Galaksi Bima Sakti

Sinar gamma di galaksi Bima Sakti. Credit: NASA
Peneliti-peneliti astronomi dari Harvard secara tidak sengaja mendeteksi dua gelembung misterius berukuran besar di bagian inti gugus bintang atau galaksi Bimasakti. Balon gelembung tersebut memancarkan radiasi sinar gamma.

Gelembung yang semula tak terlihat itu tertangkap melalui Fermi's LAT (Large Area Telescope) milik NASA. Bentangan sinarnya seluas 25.000 tahun cahaya mulai dari pusat galaksi menuju ke sisi utara atau selatan.

Hingga kini sumber energi gelembung itu tidak jelas, diperlukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan suatu gambaran konkret. Para ilmuwan harus memproses data mentah agar mereka dapat melihat melalui kabut sinar gamma tersebut.

Sinar gamma adalah bentuk cahaya paling energik. Di luar angkasa, ia cenderung terbentuk dari hasil peristiwa berkekuatan ekstrem. Misalnya supernova (ledakan kosmik hebat) atau objek seperti lubang hitam dan bintang neutron.

Sementara ini, gelembung dipastikan tercipta dari gas panas bertekanan tinggi, juga mampu melepaskan jumlah energi sama dengan daya eksplosi ratusan ribu bintang.

Salah satu kemungkinan jawaban adalah gelembung sinar gamma itu merupakan bukti ledakan saat formasi bintang di tengah galaksi, jutaan tahun lalu. Bila benar, maka gelembung tersebut merepresentasi akumulasi energi yang dapat terbentuk selama jutaan tahun.

Penemuan satu ini pun diyakini akan menantang para astronom untuk melakukan lebih banyak observasi, mengasah kerangka teori, demi memahami seluruh lingkup semesta pada akhirnya.

Astrofisikawan Princeton University yang tidak terlibat dalam penemuan, mengatakan pada wawancaranya dengan National Geographic, "Kita mengira kita tahu banyak tentang galaksi kita sendiri. Namun apa yang kita lihat di sini adalah sebuah struktur, susunan, (yang) menunjukkan keberadaan dari sebuah energi yang sangat besar di jantung galaksi kita ini." (Sumber: nationalgeographic.co.id)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto